Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suranta
"ABSTRAK
Sintaksis dalam linguistik struktural merupakan salah satu subsistem bahasa yang membahas masalah seluk beluk wacana, kalimat, klausa, frase dan kata..Struktur wacana, kalimat dan klausa dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat sempurna, karena mengandung unsur-unsur predikatif. Sedangkan frase dan kata tak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna, sehingga kedua-_duanya akan menjadi kalimat sempurna apabila dirangkaikan dengan struktur gramatikal dan penanda kalimat lainnya. Konstruksi frase sebagai salah satu bagian dalam bi-dang sintaksis mempunyai analisis gramatikal yang cukup rumit; baik dalam analisis struktur intern itu sendiri, maupun keterikatannya dalam struktur predikatif.Analisis gramatikal sangat diperlukan untuk mendapat_kan deskripsi gramatikal yang baik dan sahih. Selain itu analisis juga diperlukan untuk mencari satuan-satuan baha_sa menjadi kesatuan yang bermakna.

"
Lengkap +
1986
S13420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai ada tidaknyq padanan kata yang tepat untuk menterjemahkan 123 buah kosa kata bahasa Jepang yang berhubungan dengan Kimono ke dalam bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan, dengan sumber data : Nihon o shiru jiten dan Kojien.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menterjemahkan kosa kata tersebut di atas, sebagian kosa kata tersebut ada padanan katanya yang tepat dalam bahasa Indonesia, sedangkan sebagian lagi tidak ditemukan padanan katanya. Maka untuk menterjemahkan kosa kata yang tidak ada padanan katanya dapat ditempuh 2 cara yaitu menggunakan kosa kata bahasa Jepang tersebut sebagai kata pinjaman dalam bahasa Indonesia atau menggunakan keterangan baik berupa frase, klausa maupun kalimat.

"
Lengkap +
1989
S13860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Hapsari
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas makna ujaran di dalam suatu situasi tutur [speech situation] berdasarkan kenyataan yang penulis jumpai sehari-hari yakni bahwa makna ujaran tidaklah mutlak merupakan makna harafiahnya. Ujaran yang berbentuk pertanyaan misalnya, apabila dikaji sehubungan dengan situasi tempat diujarkan tidak selalu membawa makna bertanya melainkan kemungkinan bermakna perintah, permintaan, pernyataan dan sebagainya.
Dengan menganalisis korpus berupa ujaran pertanyaan guru kepada murid di dalam wacana kelas atau classroom discourse, penulis menemukan gejala bahwa guru seringkali mengajukan pertanyaan bukan dengan tujuan meminta informasi melainkan dengan maksud lain seperti memerintahkan murid untuk melaksanakan sesuatu (pertanyaan dengan fungsi direktif).
Berdasarkan teori-teori dari J.L. Austin, , J.R. Searle, Grice Berta Leech mengenai makna ujaran di dalam berkomunikasi, penulis mencoba menganalisis beberapa pertanyaan guru yang berfungsi direktif. Model analisis yang dipergunakan adalah model means-ends rancangan Leech. Proses pemahaman murid (sebagai pendengar) terhadap ujaran pertanyaan guru (sebagai pembicara) diuraikan menjadi beberapa tahap. Sebagai bahan perbandingan penulis juga menganalisis satu ujaran pertanyaan guru yang betul-betul bertujuan memperoleh informasi.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa hubungan role-relationship antara guru dengan murid memainkan peran yang penting dalam hal memilih bentuk ujaran serta dalam memahami makna ujaran tersebut.

"
Lengkap +
1989
S13997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Rinawati
"Penelitian ini dilakukan karena adanya perbedaan kebudayaan dan ekologi antara Perancis dan Indonesia yang antara lain menimbulkan perbedaan sistem peralatan hidup. Perbedaan ini dapat menjadi hambatan bagi penerjemah untuls menentukan padanannya di dalam bahasa sasaran bila ia menemukan istilah-istilah peralatan hidup di dalam bahasa sumber.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerjemahan istilah peralatan hidup dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Untuk itu, dipakai beberapa konsep yang meliputi wawasan kebudayaan, semantik, penerjemahan dan sintaksis.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengartukan istilah peralatan hidup dalam bahasa Perancis dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Sumber datanya adalah 2 buah fiksi, yaitu Fantastigue Fantomette dan terjemahannya Fantomette yang gagah berani serta Le Noeud de Viperes dan terjemahannya Jalinan ular berbisa. Kemudian data tersebut dianalisis deagan menggunakan analisis komponen makna dan dilihat bentuknya.
Hasilnya menunjukkan bahwa 69.23% (81 data) merupakan padanan yang memadai, 22.22% (26 data) merupakan padanan yang kurang memadai dan 8.55% (10 data) merupakan istilah yang tidak diterjemahkan. Bentuk-bentuk yang diperoleh adalah monem, sintem dan sintagma.
Persentase terbesar untuk padanan yang memadai menunjukkan bahwa faktor hambatan untuk penerjemahan istilah peralatan hidup dalam kedua fiksi tersebut kecil. Ini disebabkan sebagian besar peralatan hidup yang ditemukan dalam kedua fiksi tersebut dikenal oleh masyarakat bahasa sasaran.
Padanan yang kurang memadai muncul karena ada beberapa istilah peralatan hidup dalam bahasa sumber tidak dikenal ol.eh masyarakat bahasa sasaran atau kalaupun dikenal, padanannya belum ada.
Di antara istilah peralatan hidup yang tidak mendapat padanan di dalam bahasa sasaran, ada yang diberi penjelasan. Penjelasan tersebut pada umumnya bermanfaat dalam penyampaian pesan."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S14316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Endahwarni
"Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, dalam bahasa Rusia juga terdapat pembagian kelas kata. Rata depan dalam bahasa Rusia merupakan bagian dari kata bantu. Kata bantu tidak apat berdiri sendiri dan selalu dirangkaikan dengan kata yang lain. Seperti dalam bahasa Indonesia, misalnya: Ida dan ibunya pergi ke pasar. Kata depan ke tidak dapat berdiri sendiri, artinya kata ke bila dirangkaikan dengan kata-kata yang lain dapat membentuk kalimat. Dalam kalimat di atas dirangkaikan dengan kata benda pasar_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Hardjosudiro
"ABSTRAK
Kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva sering mengakibatkan terjadinya perubahan fonetis pada adjektiva tersebut. Dalam penelitian ini penulis membatasi diri pada -e yang muncul pada adjektiva dalam suatu frase nominal berstruktur [det + A + N]. Ini bearti bahwa keberadaan determinator dan nomina merupakan syarat mutlak bagi struktur semacam ini. DEngan demikian penulis tidak akan membahas mengenai -e pada struktur de beste'yang paling baik', het goede'yang baik', agar membahasan ini dapat mengungkapkan faktor-faktor, baik gramatikal mupun semantis, yang mempengaruhi kemunculan -e. Kedua, agar didapat suatu gambaran tentang keterterimaan kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva bahasa Belanda."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S15894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London English University Press 1958
450 I 400
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Newmark, Maxim
New York : Philosophical Library, 1950
R 422.403 NEW d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Fathiah
"Penelitian rnengenai penggunaan dan maknafrase verbal dengan inti omou dilakukan dengan menggunakan data yang di peroleh dari buku ajar Nihongo I yang seluruhnya berjurnlah 26 buah dengan 12 bentuk soal serta sumber-sumber lain guna melengkapi sumber data utama tadi yang dilakukan pada bulan November 1993 sampai dengan Juni 1994. Pengumpulan data dilakukan melalui penyeleksian data-data ujaran yang menggunakan amou yang terdapat dalam buku ajar Nihongo I yang dilanjutkan dengan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian sknipsi ini bulan merupakan gambaran menyeluruh mengenai kata kerja amou. Akan tetapi, dari penelitian yang dilakukan telah dapat ditarik beberapa kesimpulan sobagai berikut: (1) Kata kerja amou merupakan kata kerja yang digunakan untuk menyatakan buah pikiran/perasaan dan kegiatan otak yang bersifat subjektif. (2) Menunjukkan kegiatan yang bersifat sesaat. (3) Perbedaan penggunaannya terletak pada pembicara. (4) Menyatakan dugaan, keputusan, pendapat, tekad, keinginan, harapan, ketidakyakinan dan keyakinan negatif."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library