Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reidinar Juliane
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pembentukan identitas m_tisse yang dialami tokoh utama dalam roman frankofon Retour _ la saison des pluies karya Kim Lef_vre ditinjau dari analisis alur, latar, dan tokoh dan didukung dengan teori identitas budaya yang dikemukakan oleh Stuart Hall. Hasil analisis terhadap alur, latar, dan tokoh menunjukkan bahwa tokoh utama yang merupakan anak dari seorang tentara Prancis dan ibu Vietnam pada akhirnya dapat membentuk identitas m_tisse, yaitu identitas di tengah identitas Prancis dan Vietnam, dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tempat, waktu, keadaan sosial budaya, sejarah, dan tokoh-tokoh di sekitar tokoh utama
This study discusses the construction of main character_s m_tisse identity in francophone novel Retour _ la saison des pluies by Kim Lef_vre, reviewed by analyses on plot, setting, and characters and strengthened by cultural identity theory conveyed by Stuart Hall. Analysis on plot, setting, and characters discovered that the main character, who is the daughter of a French man and a Vietnamese woman, is able to construct and build a room between her french and vietnamese identity that is called m_tisse identity, influenced by several factors such as place, time, socio-cultural environment, history, and other characters that evolved around the main character
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Ezi Ramadhiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Kesusastraan frankofon memiliki tema yang bervariasi. Salah satu tema yang menonjol adalah ideologi patriarki. Salah satu karya sastra Frankofon dengan ideologi patriarki sebagai wacana dominan teks adalah cerpen berjudul Annie et Fatima karya Assia Djebar, seorang penulis perempuan dari Aljazair. Bercerita tentang pasangan yang berbeda etnis; Annie, warga negara Prancis, dan Idir, imigran dari Aljazair. Perceraian mereka membuat Idir membawa pergi putri mereka, Fatima, ke Aljazair, tanpa sepengetahuan Annie. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan ideologi patriarki dalam teks. Pendekatan struktural digunakan untuk mengkaji isi teks. Hasil analisis menunjukkan keberadaaan ideologi patriarki yang dipegang teguh oleh tokoh laki-laki, ditunjukkan melalui tindakan-tindakannya. Pengukuhan ideologi patriarki ditinjau dari relasi kuasa dan dominasi terhadap tokoh perempuan. Latar ruang sangat berpengaruh dalam munculnya pengukuhan ideologi dan praktik patriarki. Ideologi patriarki dapat diimplementasikan dengan sukses di tempat yang mengakui dan mendukung eksistensinya.
ABSTRACT
Francophone literature carries various themes throughout the plurality of its works. One of the prominent theme is patriarchy. One of the works in francophone literature with patriarchy as its main focus is the short story titled Annie et Fatima, written by Assia Djebar, a prominent female writer from Algeria. It tells a story about a multi ethnic couple, Annie, a French woman, and Idir, an Algerian immigrant. Their divorce made Idir take their daughter, Fatima, away to Algeria, without Annie rsquo s consent. This article aims to show patriarchal ideology in the text. This paper uses structural approach to analyse the text. The result shows the existence of patriarchal ideology that is believed so strongly by the leading male, shown through his actions. The enforcement of patriarchal ideology is shown through the relation of power and domination over the leading woman. The setting holds a crucial role for the ideology and practice of patriarchy. Patriarchal ideology can be implemented successfully where it is recognized and supported.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Les psychologues et meme ceux qui n'ont jamais touche de la psychologie reconnaissent importance determinante du role de lamour maternel dans la vie humaine. Le bonheur et la reussite d'un homme sont souvent determines par lamour maternel qu'il a recu dans son enfance. Beaucoup souffrent de son absence, ou bien de son exces. L'amour maternel ne determine pas simple_ment la formation fondamentale de la vie psychique de 1'homme, mais aussi son attitude devant d'autres for_mes d'amour. Prenons une citation de Freud, pere de la psychologie; Le rapport d'un enfant a sa mere, comme son premier objet d'amour le plus fort, devient le prototype de tout rapport amoureux quisuit. Le caractere de tout rapport suivant est etabli par ce premier rapport d'amour qui n'est jamais parallele avec un autre. The child's relation to his or her mo_ther, as the first and strongest object of love, becomes the prototype of all subsequent love relationship. The cha_racter of all later relationship is established by that first unparalleled love relationship...
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S14256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindah I.F. Sophiaan Hadianto
Abstrak :
ABSTRAK
Setelah dua unsur dalam teks dibahas, yaitu unsur alur dan tokoh, kita dapat melihat perkembangan sikap tokoh Gaston dan tokoh-tokoh lain yang ingin memiliki Gaston. Tokoh Jacques mempunyai peranan yang penting dalam diri Gaston, karena ia mempunyai Gaston dalam pembentujkan identitasnya
1985
S14472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyne Harsowignjo Oei
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kon_disi penciptaan Emile ou De 1'4ducation bertalian erat dengan isi karya Emile serta kondisi penerimaannya. Metode yang akan dipakai dalam skripsi ini ialah sosio sastra, artinya sastra ditinjau dari hubungannya dengan masyarakat karena keadaan masyarakatlah yang membuat pengarang menciptakan Emile, dan masyarakat pula yang menerimanya.Yang menjadi masalah ialah sebab-sebab Rousseau mejigarang Emile. Masalah ini ditinjau dari kondisi penciptaannya. Sedangkan ditinjau dari kondisi Peneri_maan, yang menjadi masalah ialah sebab-sebab karyanya dilarang, siapa yang melarang dan gagasan-gagasab apa yang dilarang. Pemikiran Rousseau tentang pendidikan jasmani, intelektual, ketrampilan tangan dan wanita a_kan dibahas secara garis besar saja sebab tidak berhu_bungan dengan tujuan skripsi. Penulis menitik beratkan pada Emile Buku Ke empat, yang berjudul La profession de foi du Vicaire Savoyard, yaitu bab mengenai moral dan agama, karena kedua bab inilah yang dinerkirakan menyebabkan timbulnya amarah golongan agama sehingga mengakibatkan karya itu dilarang. Emile mencapai suk_ses Baru beberapa waktu kemudian tetapi hal ini tidak akan dibicarakan. Penulis hanya membahas tanggapan pu-
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S8301633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Frisca Henny Haveyani
Abstrak :
Keutuhan merupakan prasyarat utama sebuah karya sastra. Keutuhan karya ini sudah dipermasalahkan setidaknya sejak masa Aristoteles (tahun 322 Sebelun Masehi), seper_ti yang terlihat dalam konsepnya mengenai drama. Dalam tragedi (action), wholeness merupakan syarat utama untuk sebuah tragedi yang baik. Untuk mendapatkan efek tragedi yang baik, satu hal yang harus dimiliki ialah keutuhan cerita atau keseluruhan (wholeness) yang mencakup 4 syarat yaitu: aturan, kompleksitas, kesatuan, keterjalinan. Kon-sep ini kemudian digunakan juga dalam semua jenis karya sastra. Kemudian ahli sastra Agustinus, dalam konsepnya tentang keindahan juga menonjolkan pentingnya suatu tatanan tertentu dalam karya yang disebutnya ordo, yang bisa diartikan sebagai keutuhan.
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S14358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1970
SS14456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nini Hidayati Jusuf
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak orang menganggap bahwa cerita fantastik merupakan salah satu jenis cerita popular tertua dengan alasan bahwa cerita jenis ini telah ada sebelum munculnya sastra tulisan. Pendapat ini cukup beralasan karena pada cerita-cerita atau dongeng tentang peri-peri yang pada umumnya disampaikan secara lisan, terdapat peristiwa-peristiwa yang tidak wajar yang juga merupakan unsur terpenting dalam sebuah ce_rita fantastik.

Pada sekitar abad 19, cerita fantastik popular kembali bersamaan dengan munculnya aliran Romantisme. Abad ini dikenal sebagai masa yang paling produktif dalam penulisan teori maupun cerita fantastik. Hal ini dapat dilihat dari banyak_nya penulis besar seperti Nadler , Merimee,Cazotte, Gauthier, Nerval yang melibatkan diri dalam penulisan cerita-cerita fantastik. Di antara penulis ini Cazotte dengan karyanya Le Diable Amourew 1772, dianggap sebagai pelopor penulis fan_tastik modern Paranois. Para pengarang ini mendapat pengaruh dari Inggris dan Jerman, negara-negara yang lebih menonjol dalam kuantitas maupun varietas cerita fantastik. Mayoritas cerita-cerita fantastik pada masa ini bertemakan makhluk ha_lus seperti setan, jin, atau jadi-jadian sehingga ada anggap-an bahwa cerita seram identik dengan cerita fantastik...
1985
S14259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafrullah Khan
Abstrak :
Eugene Ionesco adalah salah seorang penulis drama Prancis kontemporer yang karya-karyanya dianggap absurd. Pada mulanya karya-karya Ionesco banyak mendapat kritik dari peminat seni drama karena dianggap menyimpang dari konvensi-konvensi penulisan drama. Ionesco sendiri tidak membantah hal tersebut. Bahkan dalam bukunya yang berju_dul Notes et Contre-Notes,Ionesco menjelaskan konsepnya tentang drama atau teater. Ia memberikan sebutan untuk konsepnya itu dengan istilah-istilah seperti anti-theatre (anti-teater), anti-piece (anti-lakon), theatre abstrait (teater abstrak), drame pur (drame murni) dan beberapa istilah lainnya yang pada dasarnya menunjuk pada konsep pembebasan drama atau teater dari tradisi-tradisi penulis_an yang telah berkembang sebelumnya. Bagi Ionesco, karya drama atau teater merupakan suatu kreasi atau ciptaan yang bersifat orisinil dan otonorn yang memiliki logika, bentuk dan koherensinya sendiri (Ionesco;1962:211-255). Walaupun banyak yang mengritik penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan Ionesco dalam menciptakan karya-karyanya, tetapi justru penyimpangan itulah yang menyebabkan karya-karya Ionesco sering dibicarakan dan akhirnya mendapat tempat tersendiri dalam bidang seni drama.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayon Mendur
Abstrak :
Pada umumnya, bagian yang pertama kali menarik pada sebuah buku adalah judulnya, karena tertera di halaman pertama. Judul memperkenalkan si colon pembaca pada buku, bahkan dapat membawanya masuk lebih jauh ke dalam isi cerita. Judul sebuah buku bersifat kataforis, artinya judul sudah dapat menggambarkan isi cerita. Pendapat ini kiranya sesuai untuk karya sastra yang berjudul La pharisienne, karena dari judulnya saja sudah dapat ditarik beberapa makna, yang memberikan gambaran mengenai isi cerita. Pertama-tama, kata la pharisienne jelas mengacu pada jenis feminin, sehingga dapat dipastikan bahwa tokoh utama karya ini adalah seorang wanita. Ke dua, mengingat bahwa pengarang tidak menggunakan na_ma seorang wanita sebagai judul melainkan La pharisienne, maka berarti judul tidak hanya mengacu pada tokoh tetapi juga pada suatu gagasan yang sesuai dengan makna kata la pharisienne itu sendiri. Kata la pharisienne, yang di dalam bahasa indone_sia berarti parisi, mempunyai latar belakang teologis. Parisi berasal dari kata iberani 'perushim' yang berarti 'terpisah'. Orang parisi mewakili golongan pemimpin-pemimpin agama yang setia pada Hukum Taurat_
Depok: Universitas Indonesia, 1980
S14337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>