Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Wisramwan
Abstrak :

ABSTRAK
Skripsi ini membahas karakteristik penggambaran tekstur dengan menggunakan transformasi wavelets dan membandingkannya dengan penggunaan FFT. Latar belakang pemilihan tekstur sebagai objek adalah karakteristik tekstur yang berbeda dengan gambar umum pada umumnya, dimana tekstur memiliki poly-pola gambar tertentu. Seiain itu aplikasi tekstur pada pengolahan gambar yang semakin meluas sedangkan proses penyimpanan media penyimpanannya sangat mahai. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu metode pengolahan gambar untuk mengefisienkan dan meminimalkan penggunaan media penyimpanan. Transformasi wavelet mendapat perhatian karena kemampuannya dalam melakukan analisis menurut waktu-frekuensi yang terlokalisir, serta kemampuannya menganalisa sinyal gambar menurut arah horizontal, vertikal dan diagonal, sehingga sangat menarik untuk analisis tekstur. Tujuan analisis tersebut adalah untuk membandingkan unjuk keda transformasi wavelets dengan FFT serta menentukan jenis transformasi wavelets yang paling tepat untuk diterapkan pada analisis tekstur.

Analisis yang dilakukan meliputi energi dan distribusi koefisien, jenis wavelet, waktu proses, entropi clan PSNR. Perangkat lunak simulasi untuk keperluan analisis ini dibuat dan dijalankan dalam lingkungan pemrograman Matlab. 4.0. pada komputer dengan prosesor Intel Pentium 120 dart memori 16 Mbyte.
1997
S39419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikki Aldi Massardi
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai aplikasi teknologi FTIR untuk mendeteksi masa subur lutung jawa (Trachypithecus auratus) betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bilangan gelombang yang merepresentasikan gugus fungsi dari hormon metabolit estrone conjugate (E1C) maupun pregnanediol-3-glucuronide (PdG) pada sampel urine lutung jawa dan dikaitkan dengan pengamatan perilaku dan pembengkakan, data yang didapat digunakan untuk mengetahui apakah hasil FTIR bersifat universal atau spesifik.antar spesies. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel urine dari dua lutung jawa betina dan dianalisis menggunakan FTIR. Penelitian ini juga mengambil data penunjang yaitu, data perilaku dan data foto genital. Data perilaku yang didapat tidak menunjukkan adanya interaksi seksual antara kedua betina yang menunjukkan sedang estrus. Hasil foto genital yang didapat menunjukkan pembengkakan yang terjadi hanya sampai pada pembengkakan sebagian. Analisis sampel urine menunjukkan E1C teridentifikasi melalui gugus fungsi alkil, aromatik dan hidroksil pada bilangan gelombang 596 cm-1, 698 cm-1, dan 3599 cm-1. PdG teridentifikasi pada gugus fungsi alkil dan aldehid pada bilangan gelombang 1450 cm-1 dan 1699 cm-1.
Research on technological application of FTIR to detect the fertility period of female javan lutung (Trachypithecus auratus) has been conducted. The aims of this research was to determine the wavenumbers that represented the functional groups of hormone metabolites estrone conjugate (E1C) and pregnanediol-3- glucuronide (PdG) on urine sampels of javan lutung and tied the data with behavioral and swelling observation, the attained data were used to determine whether FTIR results are universal or specific interspecies. Research was carried out by taking urine samples from two females of javan lutung and measured by using FTIR. This study also use supporting data, which is behavioral data and genital photos. The behavioral data obtained indicate a lack of sexual interactions between the two females, which needed to show that they were estrus. Resulting genital images obtained, showed that the only swelling that occurs was partial swelling. Analysis of urine samples showed that estrone conjugate (E1C) was identified on functional group of alkyl, aromatic, and hydroxyl at wave numbers 596 cm-1, 698 cm-1, and 3599 cm-1. Pregnanediol-3-glucuronide (PdG) was identified on functional group of alkyl and aldehyde at wave numbers 1450 cm-1 and 1699 cm-1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaw, Derek
Amsterdam : Elsevier, 1984
535.84 SHA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chamberlain, John Ernest
New York, NY: John Wiley & Sons, 1979
538.3 CHA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lismanto
Abstrak :
Persamaan differensial banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah fisika dengan menggunakan koordinat silinder seperti yang terjadi pada elektromagnetik, optik, vibrasi, dan seismologi (Chave, 1983). Salah satu fungsi khusus yang banyak ditemukan pada permasalahan itu berupa fungsi Bessel jenis pertama yaitu solusi dari persamaan differensial Bessel. Solusi dari permasalahan tersebut dapat berbentuk transformasi Hankel yang mengandung bentuk integral tak wajar dari fungsi Bessel jenis pertama, fungsi Gamma dan fungsi f(x) tertentu. Oleh karena itu, solusi analitik dari transformasi Hankel tidak mudah untuk dihitung, sehingga metode integrasi kuadratur Gauss menjadi alternatif untuk menghitung transformasi Hankel. Dalam tesis ini akan dihitung beberapa transformasi Hankel yang diklasifikasikan berdasarkan integrand, yaitu fungsi eksponensial dan fungsi trigonometri yang masing-masing telah diketahui nilai eksaknya berdasarkan tabel integral (Gradshteyn dan Ryzhik, 2000). Banyak titik yang akan digunakan dalam kuadratur adalah n = 4, 8, 16, 32 dan 64. Kemudian, dengan mengambil order fungsi Bessel 0 dan 1, hasil perhitungan tersebut dapat mendekati nilai eksak dengan error yang kurang dari 10-5.
Some differential equations have been used to solve some problems of physics which use cylindrical coordinate system such as electromagnetics, optics, vibration, and seismology (Chave, 1983). A special function that have been discovered on this problems is Bessel function of the first kind, which is a solution of the Bessel differential equation. Solution of these problems can be represented as improper integral which integrand contains Bessel function of the first kind, Gamma function and some function f(x). This improper integral is known as Hankel transform. The solution of the Hankel transform is not easy to be calculated analytically, so the Gaussian quadrature method is used to calculate value of the Hankel transfom. Some Hankel transforms which have the analytic solution based on the integral tabel (Gradshteyn dan Ryzhik, 2000), will be calculated by using the Gaussian quadrature method. The Hankel transforms have been classified based on the integrand, those are exponential function and trigonometry function. This process uses the Gaussian quadrature n = 4, 8, 16, 32 and 64 points. Finally, for the order 0 and 1 of Bessel function of the first kind, the results have error less than 10-5.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28831
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misri Gozan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kinualla Miman
Abstrak :
Eksperimen menggunakan Spektroskopi Emisi Inframerah dilaksanakan pada sampel logam untuk memperoleh model termal. Eksperimen ini bertujuan untuk mengidentifikasi korosi tahap awal pada logam. Dengan ini, memperoleh konklusi mengenai potensi perkembangannya dalam teknologi pendeteksi korosi. Dikarenakan batasan-batasan eksperimen yang dilaksanakan, model yang diperoleh hanya menunjukkan pola pola perubahan, melainkan angka. Eksperimen menggunakan spektroskopi emisi inframerah dilaksanakan untuk mengukur radiasi benda hitam dari sampel baja ringan, baja tahan karat, serta alumunium saat mereka mengalami korosi pada temperature tinggi. Eksperimen ini diikuti dengan membelah sampel dan melakukan analisis komponen menggunakan Mikroskop Elektron. Pada tahap ini telah dikonfirmasi bahwa korosi tahap awal terdeteksi. Dalam validasi dan verifikasi data agar dapat digunakan dalam model, eksperimen Light Flash Apparatus (LFA) serta analisa mikrosop elekreon dilaksanakan untuk memperoleh data lengkap mengenai komposisi dan properti sampel.
Experiments were run utilising Infrared Emission Spectroscopy (IES) as a tool to produce a thermal model, aiming to identify early stages of metal corrosion under operating temperatures. In turn, determining the feasibility of this technology to for use in corrosion identification. Due to experimental limitations, model produced only determined patterns that exhibit the presence of corrosion instead of an exact numerical representation. An Infrared Emission Spectroscopy (IES) experiment was conducted to measure the blackbody radiation emitted by mild steel, stainless steel and aluminium metallic samples as they corrode at high temperatures. A post processing method was then undertaken to section and embed the corroded samples in a solid resin for elemental composition analysis under an Electron Scanning Microscope. Concluding the completion of an initial array of experimentation, the utilised experimental methods have resulted in the detection of early stage corrosion. Therefore, to validate and verify data that can be utilised for construction of a computational model by utilising further SEM and Light Flash Apparatus (LFA) experimentation to gather additional details on the elemental and thermal properties of the corroded samples to develop the theoretical model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asep Yudistira
Abstrak :

Dalam industri minyak dan gas, korosi yang diakibatkan oleh karbon dioksida masih menjadi tantangan yang besar yang dapat menyebabkan kegagalan material. Penelitian ini menggunakan salah satu turunan dari senyawa piridin sebagai inhibitor yang dapat ditambahkan ke dalam sistem perpipaan untuk mengurangi laju korosi. Piridin ini diteliti dengan variasi konsentrasi, yaitu 25 ppm, 50 ppm, dan 75 ppm, serta variasi temepratur, yaitu 40° dan 90°C. Pengujian Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Gas Chromatography – Mass Spectrometry (GCMS) dilakukan untuk mengkarakterisasi inhibitor, dimana ditemukan bahwa inhibitor ini memiliki molekul dengan heteroatom nitrogen yang dapat memfasilitasi proses adsorpsi. Efisiensi inhibisi korosi juga diukur menggunakan metode polarisasi linear dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), dimana ditemukan bahwa laju korosi menurun dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor dan meningkat dengan meningkatnya temperatur. Data dari pengujian elektrokimia juga digunakan untuk menentukan model adsorpsi isoterm dan tipe adsorpsi, dimana ditemukan bahwa model adsorpsi yang didapat adalah adsorpsi isoterm Langmuir dengan tipe adsorpsi campuran fisika dan kimia. Morfologi permukaan sampel juga diteliti menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-Ray (EDX) dan hasilnya menunjukkan bahwa sebelum diberikan inhibitor, produk korosi mendominasi permukaan dan jumlahnya menurun secara drastis setelah inhibitor diberikan, menandakan bahwa inhibitor ini telah sukses untuk menurunkan laju korosi baja karbon pada lingkungan CO2.

 


In oil and gas industry, corrosion caused by carbon dioxide is one of the greatest challenges that could lead to material failure. This research uses a derivative of pyridine as an inhibitor that can be added to the piping system to reduce the rate of corrosion. Pyridine was examined with variations in concentration, namely 25 ppm, 50 ppm, and 75 ppm, as well as variations in temperature, namely 40° and 90°C. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) and Gas Chromatography - Mass Spectrometry (GCMS) tests were performed to characterize the inhibitors, which found that these inhibitors have molecules with nitrogen heteroatoms that can facilitate the adsorption process. The efficiency of corrosion inhibition was also measured using the potentiodynamic polarization method and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), which found that the corrosion rate decreased with increasing inhibitor concentration up to an optimal concentration of 50 ppm and increased with increasing temperature. The data from electrochemical testing was also used to determine the adsorption model of the isotherm and the type of adsorption, and it was found that the adsorption in this system obeyed Langmuir isotherm adsorption and is governed by a mixture of physical and chemical type. The surface morphology of the samples was also investigated using Scanning Electron Microscopy (SEM) and Energy Dispersive X-Ray (EDS) and the results showed that before injected with inhibitors, corrosion products dominated the surface and the amount decreased dramatically after the inhibitor was given, indicating that this inhibitor was successful to reduce the rate of carbon steel corrosion in the CO2 environment.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agan Auliya Rahman
Abstrak :
Senyawa 3-monochloropropanediol atau 3-MCPD merupakan senyawa kontaminan pada minyak goreng, yang menyebabkan resiko pada kesehatan manusia, karena bersifat karsiogenik. EU regulation telah membuat aturan maksimal 3-MCPD pada makanan yaitu 2,5ppm. Pengujian kandungan 3-MCPD yang telah ada saat ini, berbasis kromatografi gas, namun mahal, kompleks, dan membutuhkan operator yang berkualifikasi. Pendeteksian senyawa 3-MCPD menggunakan nanopartikel berbasis kolorimetri mendapat perhatian, salah satunya nanopartikel logam yang memiliki sifat sensitif terhadap senyawa yang dideteksi. Pada penelitian ini, deteksi dilakukan dengan nanopartikel tembaga dengan L-sistein sebagai capping agent. Sintesis nanopartikel tembaga dilakukan dengan berbagai variasi untuk mendapatkan hasil yang optimal seperti stokiometri, atmosfer, dan pengenceran. Pita LSPR nanopartikel tembaga dengan ligan L-sistein (Cys-CuNPs) diamati menggunakan UV-visible (UV-Vis). Selanjutnya karakterisasi Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) dan dynamic light scattering (DLS) dilakukan untuk mengamati interaksi antara nanopartikel tembaga dengan L-sistein serta ukuran partikel Cys-CuNPs. Selanjutnya penelitian ini, dilakukan evaluasi sensitivitas nanopartikel Cys-CuNPs terhadap 3-MCPD......3-Monochloropropanediol (3-MCPD) is a contaminant in edible oil that can pose a risk to human health, because it is carcinogenic. EC regulations have set a maximum limit of 2,5ppm of 3-MCPD on food. The current assay of three-MCPD, based on gas chromatography, is expensive, complex, and requires a qualified operator. The detection of 3-MCPD compound using nanoparticles with colorimetric based has received attention, one of which is metal nanoparticles with sensitive to the detected compounds. In this research, detection was carried out with copper nanoparticles with L-cysteine as a capping agent. The synthesis of copper nanoparticles has been tried with various variations to obtain optimal results such as stoichiometry, atmosphere, and dilution. LSPR bands of copper nanoparticles with L-Cysteine (Cys-CuNPs) were observed using UV-Visible (UV-Vis). In addition, Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) and dynamic light scattering (DLS) were employed to study the interactions between copper nanoparticles and L-cysteine, as well as the particle size of Cys-CuNPs. Furthermore, the sensitivity of Cys-CuNPs to 3-MCPD was evaluated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Orlando: Academic Press, 1984
570.72 OPT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>