Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fajar Hidayat
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh servicescape terhadap pembentukan Electronic Word of Mouth (eWOM) oleh konsumen Restoran The Playground Cabang Pondok Indah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Restoran Electronic Word of Mouth dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servicescape memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pembentukan electronic word of mouth. ...... The objective of this research is to analyze how the influence of servicescape in establish Electronic Word of Mouth (eWOM) by consumers of The Playground Restaurant at Pondok indah Mall. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers of The Playground Restaurant, collected using nonprobability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that servicescape has significant influence on the formation of electronic word of mouth.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anneta Saraswati
Abstrak :
Kata ‘google’ saat ini tidak hanya dikenal sebagai sebuah nama brand. Dalam bahasa Inggris, kata ‘google’ dikenal sebagai kata kerja. Dalam teori pembentukan kata, kemunculan verba ‘google’ tidak memiliki penjelasan yang cukup komprehensif. Terdapat sedikitnya tiga bentuk pembentukan kata yang digunakan untuk menjelaskan hal ini, yakni conversion, word coinage, dan neologism. Conversion dan word coinage tidak dapat sepenuhnya digunakan untuk menjelaskan penggunaan kata ‘google’ sebagai kata kerja, sedangkan neologism tidak relevan untuk konteks saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba ‘google’ mengalami conversion pada tahap pertama dan neologism di tahap kedua. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan kata tidak selalu mengikuti pola pembentukan baku, terutama di era digital seperti sekarang ini. ......The word ‘google’ is now known not only as a brand name, but also as a verb in daily conversation. In the study of word formation, the emergence of the verb ‘google’ has not been given a comprehensive explanation. There are at least three forms of word formation used to explain the verb formation of ‘google’; conversion, word coinage, and neologism. However, conversion could only partially explain the verb formation of ‘google’. Word coinage could not comprehensively explain the verb formation of ‘google’, and neologism is now irrelevant. The study found that the verb ‘google’ experienced word coinage in the first stage, and then conversion in the second stage. This implies that contemporary word formation does not always follow the existing word formation theories, especially in this digital era.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
IJAL 3(1-2)(2013/2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
IJAL 3(1-2)(2013/2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Measuring the impact of learning continues to be one of the most challenging aspects of the learning function. ASTDs Value of Evaluation report explores the complex issue of learning evaluation, the techniques being used, barriers to effective implementation, and strategic use of learning metrics.. Companies employ myriad strategies to identify and quantify the results of training, but most are not satisfied with the evaluation efforts. Organizations are not giving up on successful measurement of the learning function, as they continue to explore ways to communicate and document the value of training and development they provide to employees. The data in this report can help many firms become more proficient in these areas.
Alexandria, Virginia: American Management Association, 2009
e20441863
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Elistia Liza Namigo
Abstrak :
ABSTRAK
Representasi valid heterogenitas geologi merupakan masukan penting bagi model kuantitatif yang digunakan dalam mengelola kegiatan bawah permukaan. Dalam tubuh sedimen, distribusi fasies merupakan faktor penting heterogenitas geologi. Tiga pemodelan berbasis grid telah digunakan untuk membangun model numerik untuk distribusi fasies Formasi Missisauga, lapangan Penobscot yaitu Sequential Indicator Simulation, Truncated Gaussian Simulation dan Multi-point Geostatistics. Pemodelan berbasis variogram (Sequential Indicator Simulation, Truncated Gaussian Simulation), menghasilkan model yang memperhitungkan nilai-nilai data sumur dan korelasi spasial antar sumur tapi terlalu terbatas untuk menangkap geometri sebenarnya dari fasies disebabkan oleh fakta bahwa variogram hanya memodelkan kontinuitas spasial antara dua lokasi pada satu waktu. Multi-point Geostatistics, suatu pemodelan yang bebas variogram, menawarkan representasi yang lebih baik untuk heterogenitas geologi karena memungkinkan menangkap struktur dari training image dengan meminjam pola multi-point dari training image, untuk kemudian ‘ditanamkan’ pada data well-log, data seismik dan data produksi. Training-image yang digunakan dalam Multi-point Geostatistics tidak dapat dipilih secara sembarang karena tidak semua singkapan dapat dijadikan model training-image. Pengetahuan geologi yang komprehensif adalah kunci dari pemodelan Multi-point Geostatistics.
ABSTRACT
Valid representation of facies distribution is an important input for quantitative models used in managing subsurface activities. Three grid-based algorithms have been employed to build models for sand distribution of Missisauga Formation, Penobscot Field for the test. Variogram-based techniques (Sequential Indicator Simulation and Truncated Gaussian Simulation) generate models that honor well data values and spatial correlation between the wells but they are limited to capture actual facies geometries due to the fact that variogram only models spatial continuity between two locations at a time. Multiple-point geostatistics, a variogram-free technique, offers better representation of geological heterogeneity since it allows capturing structure from so-called ‘training images’ by borrowing multiple-point patterns from the training image, then anchors them to subsurface well-log, seismic and production data. Nevertheless, the training image used in multiple-point geostatistics cannot be chosen arbitrarily, and that not all outcrops might be suitable for training image models. Comprehensive knowledge of geological heterogeneity is the key of a successful multiple-point facies modeling.
Universitas Indonesia, 2013
T33110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Savitri
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spiritualitas terhadap penerimaan diri melalui berpikir positif pada orangtua yang anaknya berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pada pendekatan kuantitatif, dengan teknik sampel total, diperoleh 60 responden orangtua yang anaknya berkebutuhan khusus dan disekolahkan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 7 Matraman dan pendidikan informal komunitas homeschooling Bayti Jannati di Jakarta. Data penelitian diolah dengan metode uji Path Analyis dan SEM dengan taraf signifikansi sebesar < 1,96. Hasil dan kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara berpikir positif dan spiritualitas terhadap penerimaan diri tetapi tidak signifikan (P-Value = 0,74241). Pengaruh dimensi spiritualitas terhadap variabel berpikir positif juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, tidak ada satu pun pengaruh dimensi spiritualitas terhadap berpikir positif. Pengaruh variabel berpikir positif terhadap penerimaan diri hasilnya menunjukkan tidak signifikan (T-Values 0,78). Pada pendekatan kualitatif terhadap tiga informan yang memiliki anak autisma, asperger dan tunarungu menunjukkan adanya hubungan antara spiritualitas terhadap penerimaan diri melalui berpikir positif pada orangtua yang anaknya berkebutuhan khusus berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh peneliti. ...... This thesis aims to investigate the influence of spirituality on self-acceptance through positive thinking Yanga parents with special needs children. This study used quantitative and qualitative approaches. In the quantitative approach, the technique of the total sample, obtained 60 respondents parents whose children with special needs and schooled in School (SLB) District 7 Matraman and informal education Bayti Jannati homeschooling community in Jakarta. Data were analyzed with test methods Path Analyis and SEM with significance level of <1.96. Results and conclusions of this study proves that there is a relationship between positive thinking and spirituality to self-acceptance but not significant (P-Value = 0.74241). Effect of dimension of spirituality to positive thinking variables also showed no significant results. Based on these results, none of the influence of spirituality on positive thinking dimension. Variables influence positive thinking self-acceptance results showed no significant (T-Values 0.78). In a qualitative approach to the three informants who have children autism,Asperger's and hearing impairment showed a link between spirituality toward self-acceptance through positive thinking to parents whose children with special needs based on facts obtained by investigators.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Prabowo
Abstrak :
Formasi Notaris adalah penentuan jumlah Notaris yang dibutuhkan pada suatu wilayah jabatan Notaris,yang berwenang untuk menentukan Formasi Jabatan Notaris adalah Menteri Hukum dan HAM RI. Keberadaan dan jumlah Notaris disuatu daerah harus ditetapkan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan jasanya, dengan kriteria formasi,yaitu: Kegiatan Dunia Usaha, jumlah penduduk, dan rata-rata jumlah akta notaris yang dibuat setiap bulan. Permintaan formasi yang berlebih dibanding dengan formasi yang tersedia dapat menimbulkan kesulitan pada saat penempatannya, sehingga terjadi penumpukkan Notaris yang dapat mengakibatkan persaingan tidak sehat sebagai suatu pelanggaran, baik pelanggaran kode etik notaris maupun pelanggaran UUJN. Jumlah Notaris yang terlalu banyak juga akan berpengaruh pada sulitnya mengontrol kinerja para Notaris, baik secara internal oleh organisasi Notaris maupun eksternal oleh pemerintah melalui Majelis Pengawas Notaris. Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang berbentuk yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kebijakan pemerintah melalui Menteri Hukum dan Ham RI yang menjalankan administrasi negara khususnya dalam penentuan formasi jabatan Notaris harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: M.HH-05.02.11 Tahun 2009 tentang formasi jabatan Notaris haruslah ditinjau kembali karena penentuan formasi jabatan Notaris tidak bisa ditentukan dari jumlah penduduk semata dan hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena dapat berpengaruh pada kinerja Notaris dalam praktek dalam masyarakat sebagai pejabat umum.
2011
T28939
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erni Farida Sri Ulani
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian mengenai pemenggalan kata serapan bahasa Inggris ini telah dilakukan sejak bulan Februari 1998 sampai dengan juli 1998. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan proses pemenggalan kata serapan berdasarkan Pedoman Pemenggalan Kata.

Data berupa kata serapan bahasa Inggris diperoleh dari Kompas tahun 1995 sampai dengan 1997. Dari tiap tahunnya diambil empat eksemplar secara acak sehingga didapatkan 12 eksemplar Kompas sebagai sumber data. Kata-kata serapan bahasa Inggris tersebut diambil dari seluruh artikel, kecuali kolom iklan dan berita duka cita.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pedoman Pemenggalan Kata tidak dapat sepenuhnya diberlakukan pada kata-kata serapan tersebut Hal ini disebabkan oteh adanya ketumpangtindihan sejumlah aturan sehingga rnenimbulkan adanya kejangggalan bentuk-bentuk pemenggalan kata serapan.

Penelitian ini menunjukkan pula bahwa prinsip gramatikal dan prinsip ortografis perlu didefinisikan secara tegas. Dengan adanya pengertian yang jelas mengenai kedua. Prinsip tersebut dapat memudahkan masyarakat pemakai bahasa Indonesia dalam hal memenggal kata. Selain itu diketahui pula bahwa Kompas memiliki kecenderungan tersendiri dalam hal pemenggalan kata. Pemenggalan yang dilakukannya sedikit berbeda dari pemenggalan kata yang disesuaikan dengan Pedoman Pemenggalan Kata.
1998
S11217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang Nurina Tadesa
Abstrak :
Penelitian mengenai nomina takrif dalam bahasa Arab ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri nomina takrif dalam bahasa Arab dan perilaku sintaktisnya, sehingga dapat lebih memahami nomina takrif dalam bahasa Arab tersebut. Pengurnpulan data dilakukan melalui pencarian secara acak pada AI-Qur'an dengan menggunakan program Holy Qur'an versi ketujuh. Data yang digunakan berupa kalimat yang mengandung nomina takrif. Setelah terkumpul, data tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan penggunaan determinatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomina takrif dalam bahasa Arab dapat berupa nomina takrif tanpa determinator dan nomina takrif dengan determinator. Nomina takrif tanpa determinator terdiri dari pronomina, pronomina relatif, pronomina demonstratif, dan nama Sedangkan nomina takrif dengan determinator terdiri dan nomina yang disertai oleh artikel al-, determinan pada suatu aneksasi, dan interjeksi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>