Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dicky Arvianza
Abstrak :
Hutan rakyat tidak hanya memberikan keuntungan ekonomis bagi pemiliknya. Hutan rakyat juga berkontribusi dalam meningkatkan daya fungsi ekologis bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu potensi dari hutan rakyat adalah biomassa. Biomassa memiliki peranan dalam perencanaan hutan dan informasi karbon. Hutan rakyat dianggap potensial bagi pengembangan biomassa karena areal dan pemiliknya yang jelas. Kecamatan Cibingbin merupakan wilayah pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Kuningan. Penelitian ini memanfaatkan data survei lapang dan data citra ALOS AVNIR-2, serta menggunakan persamaan allometrik dan uji regresi untuk mengetahui sebaran hutan rakyat dan biomassanya di Kecamatan Cibingbin. Hutan rakyat tersebar di setiap desa di Kecamatan Cibingbin dengan jenis tanaman jati, sengon, dan mahoni dengan lebih dari 60% berumur kurang dari 5 tahun. Biomassa hutan rakyat di Kecamatan Cibingbin memiliki hubungan dengan NDVI dengan nilai R2 sebesar 0,339. Biomassa hutan rakyat berkisar 0-70 ton/ha yang banyak tersebar di bagian utara dan selatan Kecamatan Cibingbin. Ketinggian lokasi tidak berpengaruh besar terhadap nilai biomassa sedangkan semakin terjal lereng menunjukan nilai biomassa yang semakin rendah. ......Public forests not only provide economic benefits for the owner. Public forests also contribute in enhancing the ecological function to the surrounding environment. One of the potential of public forests is biomass. Biomass has a role in the planning of forest and carbon information. Public forests are reputed a potential for the development of biomass because it has a clear area and their owners. Kecamatan Cibingbin is a development area of public forests in Kabupaten Kuningan. This study utilizing field survey data and image data ALOS AVNIR-2, and using equations allometrik and regression test to determine the distribution of forests and biomass in the Kecamatan Cibingbin. Public forests are spread in every village in the Kecamatan Cibingbin with plants teak, sengon, and mahogany with more than 60% younger than 5 years. Forest biomass in the Kecamatan Cibingbin have a relationship with NDVI with the value of R2 is 0,339. Forest biomass is about 0-70 tons/ha are widely spread in northern and southern sub Cibingbin. Altitude greatly affects the value of biomass, whereas increasingly the steep slope shows the lower value of biomass.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S348
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Syarifudin
Abstrak :
Salah satu cara mengurangi dampak kerusakan hutan dan menajemen sumber daya alam adalah dengan mengendalikan konsentrasi karbon di hutan. Pengendalian karbon memerlukan data data dari perhitungan karbon. Di dalam penelitian ini dihitung dan didapat sebuah model yang memudahkan perhitungan karbon. Biomassa hutan adalah salah satu cara untuk menghitung kandungan karbon di wilayah penelitian. Jumlah biomassa di dalam hutan dapat digunakan untuk memperkirakan besamya jumlali karbon yang dihasilkann di vegetasi hutan tersebut. Dari hasil penelitian ini didapat persamaan empiris dari total nilai biomassa berdasarkan nilai indeks vegetasi dari citra Landsat 5 TM, sebesar 531.391.80 Ton/Ha dan stok karbon sebesar 265,695.9 Ton/Ha. Persebarannya di daerah penelitian yang mempunyai stok karbon tinggi, ada di daerah curah hujan yang tinggi dengan nilai karbon sebesar 126,176.50 Ton/Ha. Di daerah dengan kelerengan sedang sebesar 85,607.22 Ton/Ha dengan prosententasi dari luas daerah sebesar 7,61 %. Jenis tanah mayoritas di Lamandau Kambisol, menyumbang jumlah karbon sebesar 156,654.30 Ton/Ha, sedangkanjenis tanah Padsolik yang berada di selatan sebesar 109,041.60 Ton/Ha. Dari hasii penelitian di daerah Lamandau, sebaran stok karbon terbanyak ada didaerah yang mempunyai tingkat kelerengan sedang, dengan curah hujan tinggi, di tanah Kambisol, dan juga banyaknya hutan produksi di daerah landai Lamandau. ......One of alternative to reduce the impact of deforestation and natural resource management is by controlling the carbon concentration. Through this research, carbon concentration controlling model is built using carbon content estimation data. Forest biomass data is required to calculate the carbon content, and then it can be used to estimate the carbon produced in the forest vegetation. Based on vegetation index from Land at 5 IM imagery, total estimated biomass is 531,391.80 Tonnes1Hectare and carbon stock is 265,695.9 Tonnes/Hectare. Spreading in areas of research that have a high carbon stock, in areas of high rainfall with carbon value by 126,176.50 Ton/Ha. In areas with a moderate slope of 85,607.22 tons I Ha. the majority of soil types is Kambisol, accounts for the amount of carbon at 156,654.30 tons I Ha, whereas Padsolik soil types that are in the south of 109,041.60 tons I Ha. From the results of research in the area Lamandau, Most existing distribution of carbon stock areas has a moderate slope level, with high rain/all, on the Kambisol soil type, and also the number of production forest area Lamandau ramps.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library