Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Victoria: Pitman, 1980
337.994 AUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanto Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan antara bangsa Cina dan orang-orang dari sebrang lautan sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Paling tidak sejak abad 14, atau bahkan jauh sebelumnya, beberapa kapal dari negara-negara yang lautnya maju pernah menyinggahi Cina. Tetapi kunjungan-kunjungan kapal-kapal asing tersebut tidak mendapat sambutan yang semestinya baik dari pemerintah Cina maupun tradisionil rakyat Cina, yang notabene juga merupakan pandangan penguasa Cina pada waktu itu yang menganggap orang asing adalah orang biadab. Hal ini tercermin dari konsep mereka tentang zhongguo, yang menganggap Cina adalah pusat dunia, pusat budaya dan segala peradaban. Sementara itu masyarakat di luar Cina adalah masyarakat primitif, tidak berbudaya serta bar-bar yang perlu dibudayakan.

Atas dasar pemikiran yang demikian, maka proses hubungan antara Cina dan negara-negara sangatlah lambat. Ketika Inggris memulai menjajaiki hubungan dengan Cina perlakuan yang diterima oleh utusan Inggris adalah perlakuan sama yang diterapkan oleh kepada utusan dari sebuah negara taklukan. Tentu saja Inggris tidak dapat menerima perlakuan tersebut. Budaya diplomasi Eropa yang dibawa Inggris berbenturan dengan budaya diplomasi yang diterapkan oleh Cina yang terkenal dengan sebutan family of nations, dimana Cina bertindak sebagai bapak sementara negara-negara, terutama dikawasan Asia, bertindak sebagai anak dengan masing-masing konsekwen dengan posisinya.

Dengan menggunakan beberapa bahan bacaan yang didapat melalui penelitian kepustakaan, yang terdiri dari bahan primer maupun sekunder, tulisan ini bermaksud mengunggkapkan bagaimana akhirnya bangsa Eropa, khususnya Inggris mampu menembus konsep tradisionil Cina yang menjadi penghalang kegiatan diplomasinya. Bahkan kemudian Inggris berhasil menjadi mitra dagang paling besar bagi Cina, terutama adalah berkat adanya konsumsi teh yang sangat besar dikalangan bangsa Inggris. Semua hal tersebut dapat dicapai oleh Inggris hanya dengan melalui satu cara : kekerasan.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1997
337.598 IND (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada hubungan Jepang - Indonesia dalam penandatanganan Japan- Indonesia Economic Partnership Agreement (Jl-EPA). Perjanjian ini ditandatangani bulan Agustus 2007 di Jakarta dan menjadi babak baru keijasama ekonomi Jepang - Indonesia yang tersusun secara komprehensif. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi kepentingan Jepang dan Indonesia dalam penandatanganan peljanjian. Penulis mengidentifikasi apa potensi Indonesia dibandingkan mitra Jepang yang lain. Penulis menemukan tiga hal dalam hal ini, yaitu (1) Jepang ingin menjaga stabilitas perekonomian Jepang dan kawasan; (2) Jepang memandang Indonesia sebagai negara dengan cadangan gas yang cukup besar, padahal selama ini Jepang juga dikenal sebagai importir gas terbesar di dunia; dan (3) Jepang ingin meningkatkan perdagangan dengan Indonesia. Di sisi yang lain, Indonesia memandang Jepang sebagai mitra terpenting dalam perekonomian. Jepang dan Indonesia menjalin hubungan lebih dari 50 tahun dalam banyak bidang, terutama perekonomian, pendidikan dan budaya. Tetapi hubungan yan erat ini menjadi renggang setelah krisis ekonomi 1997-1998. Penulis mengidentifikasi tiga kepentingan Indonesia dalam penandatangana JIEPA, yaitu (1) meningkatkan perdagangan dengan Jepang; (2) mengembalikan Jepang sebagai investor terbesar bagi Indonesia; dan (3) mengharapkan program capacity building dari Jepang untuk industri di Indonesia.
This research focus on Japan - Indonesia relations after signing Japan- Indonesia Economic Partnership Agreement (Jl-EPA). The partnership signed on August, 2007 and has became the most complete agreement between two countries. This research try to identify Japan and Indonesia interest on Jl-EPA, mainly on political economy interest. We found three Japan interest (I) Japan try to keep Japan and region stability on economy; (2) Japan look Indonesia as potential partnership for Japan energy source, mainly LNG; and (3) Japan try to enhance trade cooperation with Indonesia. On the other side. Indonesia look Japan as the most important partner in economy. Japan and Indonesia has close relationship for the long time. But Its broken by 1997/1998 crisis. Indonesia bas three interest, (1) Increasing trade between two countries; (2) persuade Japan become investor; and (3) capacity building program for Indonesian industries.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Patria Indrayani
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan Koizumi Doctrine yang dikeluarkan pada tahun 2002 oleh Jepang dua bulan setelah negara-negara ASEAN menyepakati suatu peijanjian kerjasama dengan Cina di tahun 2001 mengenai FTA. Baik Jepang maupun Cina memiliki sejarah hubungan yang kurang baik sehingga situasi ini juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan negara yang mereka keluarkan sebagai implikasi dari kepentingan nasional masing-masing negara. Berdasarkan hubungan dan sejarah yang kurang baik dari Jepang dan Cina maka terciptalah suatu bentuk persaingan yang merupakan wujud dan upaya Jepang dan Cina di dalam memperoleh power di dunia. Salah satu cara untuk mencapai kekuatan ini, baik Jepang maupun Cina mencoba untuk memperluas dan mempertahankan pengaruh (influence) mereka di ASEAN. Jepang yang tadinya sudah memiliki kekuatan dengan memimpin perekonomian di ASEAN pasca PD II, di tahun 2000an harus menghadapi saingan baru yakni Cina.
Abstract
The focus of this study is about a doctrine that made by the Japan Government called The Koizumi Doctrine that release in 2002) exactly two months after the ASEAN countries made a partnership with China's Government called the FTA (Free Trade Area) in 2001. Japan and China have a history in their relationship that not quite good. Basically both nations tried to make a better statement in the world based on their national interest. Based on their long relationship that not going well through the times between Japan and China come up with a rivalry where both nations want to have more power by given their influence as the economic leader in ASEAN. Japan was had that position before, but after tho year of 2000, China became much powerful nation and tried to also spread their influence in ASEAN. Facing this situation, means, Japan meet has to face his rivalry, China.
2009
T32806
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Jakarta: Bank Indonesia , 2001
330.9 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heroe Utomo Kuntjoro-Jakti
Jakarta: Erlangga , 1994
338.95 HER e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luhulima, C.P.F.
Jakarta: Pustaka Pelajar, 2011
330.959 LUH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>