Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Widiastuti
"ABSTRAK

Rekomendasi kecukupan zat gizi untuk ibu menyusui 2500kkal/hari lebih tinggi dibandingkan ibu hamil 2200kkal/hari. Penelitian di Jakarta dan Depok menunjukkan konsumsi energi laktasi lebih rendah (1959,8kkal/hari) dibandingkan saat hamil (2241,0kkal/hari). Penelitian bertujuan untuk mengetahui Hubungan Karakteristik Individu, Durasi ASI Predominan, Konsumsi Ibu saat Hamil dengan Konsumsi Ibu saat Laktasi di UPTD Puskesmas Margajaya Kota Bekasi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, pengumpulan data primer dengan kuesioner dan lembar food frequency and amount questionnaire(FAQ). Penghitungan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda 2 proporsi dengan jumlah sampel 60 ibu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (p=0,387), pekerjaan (p=0,464), paritas (p=1,000), durasi ASI Predominan (p=0,789), konsumsi saat hamil (p=0,384) dengan penurunan konsumsi saat laktasi. Selain itu hasil menunjukkan ada hubungan antara umur (p=0,021) dengan penurunan konsumsi saat laktasi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa perlu untuk melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan laktasi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhannya.


ABSTRACT

Nutrient intakes adequacy recommendations for lactating mother 2500kcal/day higher than pregnant mother 2200kcal/day. Research at Jakarta and Depok showed that energy consumption during lactation lower (1959,8kcal/day) than during pregnancy (2241,0kcal/day). The purpose of this study was to determine the Relationship Between Individual Characteritic Duration of Predominant Breastfeeding, Pregnant Mother Consumption with Lactating Mother Consumption at UPTD Puskesmas Margajaya Bekasi City in 2014. This research used crosssectional design, sampling was collected through primary data collection by questionnaire and food frequency and amount questionnaire (FAQ). Sampling was calculated by hypothesis test different 2 proportion, 60 mothers. Results of this study showed that there was no significant relationship between education (p=0,387), employment (p=0,464), parity (p=1,000), predominant breastfeeding duration (0,789), pregnancy consumption (p=0,384) with decreasing of lactating consumption. Additionally, the result show relationship between age (p=0,021) with decreasing lactating consumption. Counseling is recommended to pregnant mother and lactating mother about the important to consume nutricous food as the recommendations of nutrient intakes adequacy.

"
Universitas Indonesia, 2014
S55091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan Ansari
"[ABSTRAK
Informasi mengenai adanya semi-quantitative food frequency questionnaire
(SFFQ) yang valid untuk mengukur asupan PUFA pada anak di Indonesia masih
minim. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
SFFQ dan menguji validitas dan reliabilitas dari SFFQ tersebut untuk mengukur
asupan PUFA pada anak di Indonesia usia 6-23 bulan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan desain cross sectional di dua kelurahan
wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini melibatkan 89 anak yang dipilih secara
multistage random sampling. Anak-anak tersebut dilakukan pengukuran intake
melalui SFFQ dan wawancara recall selama 3 hari tidak berturut-turut. Beberapa
anak (n=35) telah dipilih untuk dilakukan pengukuran plasma lipid dalam darah.
Formulir SFFQ terdiri dari 78 item makanan yang disusun dari tabel komposisi
bahan makanan luar Indonesia. SFFQ tersebut kemudian divalidasi dengan
wawancara recall dan plasma lipid dalam darah. Pelaksanaan SFFQ dilakukan dua
kali dengan rentang 4 minggu terpisah untuk mengetahui reliabilitasnya. Relatif
validitas dan realibilitas dari SFFQ disimpulkan dari hasil analisa Bland-Altman.
Uji korelasi parsial yang telah dikontrol dengan status gizi dan usia anak
dilakukan untuk mengukur absolut validitas dari SFFQ.
Kecocokan yang baik ditemukan antara hasil SFFQ dan wawancara recall untuk
DHA, EPA, DPA dan AA akan tetapi tidak untuk total n-3, n-6, ALA dan LA.
Lebih jauh, SFFQ menunjukkan korelasi yang moderat dengan plasma lipid dalam
darah untuk n-6 dan LA (r: 0.40; p=0.025 and r:0.42 p=0.018, secara berurutan).
Hasil analisa Bland-Altman menunjukkan 95% kecocokan antara hasil SFFQ
pertama dan pengulangan SFFQ untuk semua asam lemak esensial. Secara
keseluruhan, SFFQ yang dikembangkan relatif valid untuk mengukur asupan
PUFA kecuali untuk total n-3, n-6, ALA dan LA. SFFQ juga reliable untuk
mengetahui asupan PUFA pada anak.

ABSTRACT
The information on the existing validated semi-quantitative food frequency
questionnaire (SFFQ) to capture the intakes of PUFA for Indonesian children is
lacking. Therefore, this study aimed to investigate the validity and reproducibility
of developed SFFQ for assessing poly-unsaturated fatty acids (PUFA) intake for
Indonesian children aged 6-23 months.
A cross sectional study was conducted in two sub-districts of East Jakarta
involving 89 healthy children selected by multistage random sampling. These
children were assessed by SFFQ and 3-day non consecutive 24-h recall. Some
children (n=35) were randomly selected for plasma assessment (PA). The SFFQ
consist of 78 food items which were constructed from the non-Indonesian food
composition database. It was validated against dietary recall and PA. Repeated
administration of SFFQ (4-week apart) was conducted to assess the
reproducibility of SFFQ. The relative validity and reproducibility of SFFQ were
determined by Bland-Altman analysis. The adjusted correlation for children
nutritional status and age was performed to assess absolute validity of SFFQ.
Good agreement was found between SFFQ and dietary recall for DHA, EPA,
DPA, and AA, but not for total n-3, n-6, ALA and LA. Moreover, SFFQ showed
moderate correlations with plasma n-6 LCPUFA and LA (r: 0.40; p=0.025 and
r:0.42 p=0.018, respectively). A 95% level of Bland-Altman agreement was
clearly observed between first SFFQ and repeated SFFQ for all essential fatty
acids. In conclusion, the SFFQ was relatively valid to assess usual PUFA intake
except for total n-3, n-6, ALA and LA and reproducible to estimate PUFA intake
of children, The information on the existing validated semi-quantitative food frequency
questionnaire (SFFQ) to capture the intakes of PUFA for Indonesian children is
lacking. Therefore, this study aimed to investigate the validity and reproducibility
of developed SFFQ for assessing poly-unsaturated fatty acids (PUFA) intake for
Indonesian children aged 6-23 months.
A cross sectional study was conducted in two sub-districts of East Jakarta
involving 89 healthy children selected by multistage random sampling. These
children were assessed by SFFQ and 3-day non consecutive 24-h recall. Some
children (n=35) were randomly selected for plasma assessment (PA). The SFFQ
consist of 78 food items which were constructed from the non-Indonesian food
composition database. It was validated against dietary recall and PA. Repeated
administration of SFFQ (4-week apart) was conducted to assess the
reproducibility of SFFQ. The relative validity and reproducibility of SFFQ were
determined by Bland-Altman analysis. The adjusted correlation for children
nutritional status and age was performed to assess absolute validity of SFFQ.
Good agreement was found between SFFQ and dietary recall for DHA, EPA,
DPA, and AA, but not for total n-3, n-6, ALA and LA. Moreover, SFFQ showed
moderate correlations with plasma n-6 LCPUFA and LA (r: 0.40; p=0.025 and
r:0.42 p=0.018, respectively). A 95% level of Bland-Altman agreement was
clearly observed between first SFFQ and repeated SFFQ for all essential fatty
acids. In conclusion, the SFFQ was relatively valid to assess usual PUFA intake
except for total n-3, n-6, ALA and LA and reproducible to estimate PUFA intake
of children]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library