Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karsono Hardjosaputro
Abstrak :
Penulisan skripsi ini berangkat dari praduga bahwa cerita Anglingdarma yang sangat popular itu mengandung motif-motif yang mencerminkan pandangan hidup dan budaya Jawa. Salah satu motif itu adalah kutukan. Berdasarkan kenyataan bahwa naskah-naskah yang diteliti terdiri dari beberapa versi dan varian, maka perlu ditentukan naskah yang akan disunting. Penentuan ini berdasarkan keadaan naskah dan perbandingan isi, cerita. Adapun naskah yang kemudian disunting adalah Serat Anglingdarma KBG 98, sedang alih aksara menggunakan metode landasan. Kesimpulan dari analisis adalah kutukan diucapkan oleh tokoh yang mempunyai kasekten, diucapkan secara tiba-tiba tanpa direncanakan lebih dahulu manakala si tokoh disakiti hatinya. Kutukan menimpa tokoh lain yang menyakiti hati tokoh pengucap kutukan. Dan dalam kaitannya dengan Serat Anglingdarma, kutukan berfungsi sebagai penyebab terjadinya alur cerita.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiarachmi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini secara khusus membahas tentang citra Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan karya Irwan Sudjono edisi revisi tahun 2010. Citra Kancil sebagai tokoh utama di dalam enam belas cerita dalam buku Dongeng Sato Kewan dilihat dari sikap dan tindakannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pengarang menggambarkan tokoh Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan yang berfungsi untuk mengajarkan nilai-nilai etika.
ABSTRACT
This essay specifically discusses the depiction of the character ?Kancil? in the 2010 revised edition of Dongeng Sato Kewan, a story book written by Irwan Sudjono. The depiction of Kancil as the main character in the 16 stories of Dongeng Sato Kewan is seen by it?s attitude and behaviour in each story. The method used in this study is descriptive analysis method. The output of this study shows how the writer depicts Kancil in Dongeng Sato Kewan to give ethic values to readers.
2016
S63273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumsari Jusuf
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1993
899.221 3 JUM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Suryani
Jakarta: Program Penggalakan Kajian Sumber-sumber Tertulis Nusantara, 1995
899.231 ELI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuristia Aprilisani
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis perbandingan cerita teks Hikayat Nabi Bala Bulan (HNBB) dengan teks Hikayat Bulan Berbelah (HBB). Tujuannya adalah menyajikan suntingan teks naskah HBB untuk para pembaca dan menunjukkan perbedaan cerita antara teks HNBB dan HBB. Dari penelitian ini diperoleh suntingan teks dan perbedaanperbedaan cerita antara teks HNBB dengan teks HBB. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah perbedaan cerita yang muncul antara teks HNBB dengan teks HBB.
This thesis analyzed the comparative story between text Hikayat Nabi Bala Bulan (HNBB) with text Hikayat Bulan Berbelah (HBB). The purpose is to present the edited text of HBB for the readers, and to show the differences between text HNBB and HBB. This research resulted the edited text and the differences in story between both texts. The analysis concluded the difference in story between two texts that appeared in HNBB and HBB.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S8
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
James Danandjaja
Jakarta: Panitia Nasional Tahun Buku Internasional 1972 Indonesia, 1972
398.209 JAM l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soenarto Timoer
Jakarta : Balai Pustaka, 1981
398.216 SOE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial
Abstrak :
Cerita Panji diperkirakan lahir pada akhir kejayaan Majapahit, yakni sekitar tahun 1400-an. Cerita ini menyebar secara luas ke berbagai daerah di Nusantara seperti Bali, Sunda, Sasak, dan Melayu dan selanjutnya memperkaya khazanah kesusastraan di daerah-daerah tersebut. Masuknya Cerita Panji dalam lingkungan kesusastraan Melayu lama diperkirakan pada abad yang sama, sejalan dengan perkembangannya ke daerah-daerah lain dalam khazanah kesusastraan Melayu lama, Cerita Panji muncul dalam dua bentuk: prosa dan puisi. Dalam bentuk prosa Cerita Panji muncul dalam bentuk hikayat, misalnya Hikayat Undaken Panurat. Dalam bentuk puisi, Cerita Panji muncul dalam bentuk syair, yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini diperkirakan lahir pada paro kedua abad ke-17. Syair ini telah lama menarik perhatian para peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi hasil-hasil penelitian mengenai syair percintaan itu. Penelitian ini adalah sebuah kajian filologis atas naskah Melayu berjudul Syair Ken Tambuhan. Dalam Cerita Panji Melayu, Syair Ken Tambuhan memiliki dua versi, yaitu versi pendek dan versi panjang. Syair Ken Tambuhan versi Muhammad Bakir merupakan syair versi pendek sedangkan Syair Ken Tambuhan versi KIinkert merupakan syair versi panjang. Kedua naskah tersebut tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta. Penelitian ini ditujukan untuk menerbitkan edisi teks atas versi-versi tersebut serta membandingkan struktur keduanya karena perbedaan-perbedaan yang diperlihatkannya amat menarik minat penulis. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis dua teks ini adalah pendekatan objektif Abrams yang mencakup di dalamnya pendekatan struktural. Dengan membandingan unsur-unsur intrinsiknya dapat diketahui tujuan penyalin dalam mengerjakan naskah tersebut.
The story of Panji was first published around I400's. It was sometime at the of Majapahit era. This story was widely spread to Bali, Sunda, Sasak and Malay, which then enriched the literary heritage in the regions. Panji story entered the old Malay literature approximately in the same century, in accordance with its spread to other regions. In literary heritage of the old Malay, the story of Panji appeared in two types: prose and poetry. In prose, the story of Panji appeared as a tale, such as in Undaken Penurat tale. In the poetry type, the story of Panji appeared as a poem, namely Syair Ken Tambuhan. This poem was created at around the second period of 17th century. This poem had drawn attention of researchers for along time. This can be seen from a lot of research publications about the romantic poem. This research is a philological study of Malay manuscript titled Syair Ken Tambuhan. In the story of Panji Melayu, Syair Ken Tambuhan has two versions: short and long versions. Syair Ken Tambuhan Muhammad Bakir version is the short version poem, whereas Syair Ken Tambuhan Klinkert version is the long version poem. The aim of this research is to publish the text editions of those versions and to compare both of their structures because the differences between them has attracted me researchers. The approach which is used to analyze these two texts is based on Abrams objective approach that consists of structural approach. By comparing the intrinsic elements we find out the writers' objective in writing these manuscripts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Indah Apriyanti Tomas
Abstrak :
Penelitian ini berisi suntingan teks serta perbandingan cerita salah satu naskah kesusasteraan Melayu lama, Hikayat Raja Budak (HRB). Naskah yang dibandingkan ceritanya adaiah tiga naskah HRB yang ada di Jakarta berkode MI. 6, W 153, dan W I54. Topik tersebut dipilih karena penelitian terhadap naskah kesuastraan Melayu lama belum banyak dilakukan sementara kondisi naskah semakin buruk. Suntingan teks dibuat dengan menggunakan edisi biasa yang melibatan semua aspek transliterasi, yaitu mengadakan pembagian kata, penggunaan huruf kapital, pungtuasi, serta membetulkan kesalahan teks. Untuk melihat perubahan urutan cerita yang terjadi pads teks naskah A, B, dan C, saya menggunakan metode perbandingan agar dapat diketahui persamaan dan perbedaan urutan cerita yang terdapat dalam teks naskah A, B, dan C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyalin teks banyak melakukan perubahan dalam proses penyalinan teks. Dilihat dari keseluruhan cerita yang terdapat dalam naskah A, B, dan C, cerita dalam naskah B adalah cerita yang paling panjang dan lengkap. Cerita dalam naskah C lebih pendek dan singkat daripada cerita dalam naskah B, sedangkan cerita dalam naskah A paling pendek dan singkat dibanding cerita dalam naskah 13 dan C
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
839.6 MET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>