Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soedarsono
Jakarta: Gunung Agung, 1974
793.31 SOE d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Helsdingen-Schoevers, B. van
"Buku ini berisi catatn dari Nyonya B. Van Helsdingen-Schoevers mengenai bedhaya dan srimpi di kraton Surakarta. Buku ini terdiri atas tiga bab, yaitu: Bab I berisi Sejarah Bedhaya dan Srimpi; Bab II tatacara bedhaya dan srimpi; Bab III rakiting beksan (tatanan tarian). Selain ketiga bab di atas terdapat pula penjelsan pada halaman 6?11 dari gambar-gambar yang semula ada di dalam buku sebagai lembaran lepas (terpisah) berupa 20 buah gambaran tangan, dan 12 buah gambar potret. Gambar-gambar dibuat oleh dinas topografi sesuai dengan gambar yang dibuat oleh Nona Tyra De Kleen."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1925
BKL.0545-SS 18
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Nur Haerika
"Bajidoran merupakan sebuah tradisi lisan yang dimiliki oleh masyarakat Karawang yang eksistensinya masih bertahan hingga kini. Tradisi lisan ini berpusat pada penyajian tarian yang diiringi dengan saweran. Bajidoran umum dikenal sebagai kesenian yang memiliki citra kurang baik dari masyarakat awam di Karawang maupun luar Karawang. Meskipun demikian, bajidoran memiliki pakem-pakem dan nilai tertentu yang diyakini oleh seniman bajidoran. Atas dasar ini, penulis ingin mengkaji bagaimana struktur berupa pakem dan makna nilai-nilai kandungan dalam kesenian bajidoran asli Karawang. Penelitian bajidoran sebagai kajian tradisi lisan ini dilakukan untuk menginventarisasikan tradisi lisan yang terdapat di Indonesia. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan metode penelitian lapangan. Melalui studi pustaka, penulis mengumpulkan pustaka-pustaka dan penelitian-penelitian terkait dengan bajidoran. Selain itu, penulis melakukan observasi dan wawancara dengan seniman-seniman dan masyarakat di Karawang sebagai data. Kemudian, penulis menganalisis struktur bajidoran Karawang dan makna tradisi lisan ini bagi seniman tradisi Karawang. Sebagai hasil, kesenian bajidoran mengalami pergeseran akibat teknologi dan masuknya budaya lain.

ABSTRACT
Bajidoran is an oral tradition that is owned by the Karawang people which existence still persists today. This oral tradition is centered on the presentation of dance accompanied by giving money or also called saweran. In general, bajidoran is known as an art that has a poor image from common people. Nonetheless, bajidoran has certain norms and values that are believed by the bajidoran artists. Based on this, this study discusses how the structure and meaning of Karawang Bajidoran. The research of bajidoran as a study of oral tradition is conducted to inventory oral traditions found in Indonesia.collected using literature study methods and field research methods. Through the literature study method, the author collects libraries and studies related to bajidoran. In the field research, the author conducted observations and interviews with artists and communities in Karawang as data. As a result, Bajidoran arts experienced a shift due to technology and the entry of other cultures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karnia Jelbrina Kawung
"Latar belakang penulisan ini adalah keinginan penulis untuk ikut serta dalam mempromosikan kebudayaan Minahasa melalui pemaknaan simbol-simbol yang terdapat dalam tarian Kabasaran. Dengan demikian tujuan penulisan ini adalah untuk mempromosikan budaya Minahasa lewat pemaknaan simbol-simbol yang terdapat dalam tarian Kabasaran Minahasa. Tarian Kabasaran merupakan salah satu dari keanekaragaman budaya Minahasa yang perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Tarian Kabasaran bukan hanya merupakan suatu kearifan lokal yang dijaga, tetapi juga menjadi ciri khas budaya daerah serta menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah identitas budaya, teori semiotika, dan bauran promosi (promotion mix). Dalam tarian Kabasaran selain gerakan juga memiliki perlengkapan tari seperti aksesoris, pakaian, pedang, dan tombak. Gerakan dan perlengkapan tarian ini mengandung makna simbol-simbol budaya yang memerlukan interpretasi. Simbol-simbol tersebut membawa makna dan bermanfaat bagi generasi penerus warisan budaya.

The background of this writing is the author's desire to actively participate in promoting Minahasa culture through the interpretation of symbols present in the Kabasaran dance. Therefore, the objective of this writing is to promote Minahasa culture through the interpretation of symbols found in the Kabasaran dance. The Kabasaran dance is one of the cultural diversities of Minahasa that needs to be preserved from generation to generation. The Kabasaran dance is not only a locally preserved wisdom but also a distinctive feature of regional culture and part of Indonesia's cultural heritage. The theories employed in this writing include cultural identity, semiotics theory, and promotion mix. In the Kabasaran dance, apart from movements, there are also dance accessories such as ornaments, clothing, swords, and spears. These movements and dance accessories contain meanings of cultural symbols that require interpretation. These symbols carry significance and are beneficial for the generations inheriting the cultural heritage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library