Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Markus Kunardianto
Abstrak :
ABSTRACT
Dewasa ini ilmu pengukuran aliran fluida telah memegang peranan yang penting dalarn kehidupan manusia. Aplikasi pengukuran aliran tluida antara lain pengukuran debit air pendingin yang mengalir pada alat penukar kalor (heat exchanger) pada PLTU, pengukuran volume air bersih per bulan rumah tangga yang kebutuhan aimya disuplai dari PAM (Perusahaan Air Minum) dan lainnya. Alat ukur aliran fluids., atau disebut juga meter aliran dibuat dengan bemiaeam macam tingkat ketelitian (accuracy), ketepatan (precision), bentuk dan dimensi, penurunan tekanan, prinsip kerja dan Iairmya sesuai kebutuhan konsumen. Tingkat ketelitian dan kealcuratan dari meter aliran yang terdapat di pasaran belum sepenuhnya sesuai dengan spesiiikasi pabriknya, oleh Karena itu perlu perlu dilakukan pengujian terhadap meter aliran agar konsumen yakin dan percaya terhadap unjulr klja meter aliran.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan basil pembacaan debit meter aliran vane wheel, paddle wheel, ultrasonik, rotameter dan venturi meter dengan debit aktual. Debit aktual djperoleh dengan rnencatat sejurnlah volume yang mengalir dalam interval waktu tertentu Peuguj ian ini dinamakan pengujian primer.

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketelitian meter aliran vane wheel clibandingkan dengan meter aliran paddle wheel, ultrasonilc, rotameter dan Venturi meter. Dengan pengujian ini juga diperoleh karakteristik dari masing-masing meter aliran untuk daerah operasi kerja yang berbeda.

Hasil pengujian mentmjukkan bahwa tingkat ketelitian meter aliran vane wheel adalah kurang bail; Meter aliran vane wheel memberikan pembacaan yang lebih besar dari nilai aktual sebesar sepuluh persen untuk daerah pengukuran Re 5.000 sampai 28.000. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan kalibrasi agar tinglrat kesalahannya berada dibawah f dua persen. Tingkat ketelitian meter aliran lainnya sangat bervariasi, untuk daerah pengukuran Re 18.000 sampai 28.000 meter aliran yang baik digunakan adalah paddle wheel, ultrasonik dan rotameter karena tingkat kesalalwnnya berada dibawah dua persen. Sedang untuk daerah pengukuran antma Re 5.000 sampai 18.000 dapat digunakan rotameter.
1999
S36992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York. : [publisher not identified], [date of publication not identified]
621.28 AME f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Maulana Nurikhwan
Abstrak :
Fenomena drag reduction pada transportasi fluida dinilai cukup ampuh untuk melakukan penghematan energi. Hal ini bisa didapatkan dengan cara penambahan zat aditif atau merubah struktur geometri untuk mengkontrol pergerakan fluida. Pengujian dilakukan untuk mempelajari karakteristik aliran air dalam pipa persegi dengan melakukan penambahan lapisan agar-agar dengan variasi konsentrasi Cw 2% dan Cw 5%. Analisis penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan hubungan koefisien gesek dengan Reynolds number untuk melihat fenomena drag reduction. Pengaruh penambahan lapisan agar-agar adalah delay pada fase aliran transisi. Hasil dari pengujian adalah terjadinya drag reduction maksimum sekitar 27% pada Reynolds number sekitar 3900.
Drag reduction phenomenon on fluids transportation can be considered to be effective for energy saving. This can be obtained using additive polymer or changing geometry of the conduits to control fluid movement. This experiment was done to learn the characteristics of water flow on rectangular pipe with addition of agar coating which have C­w 2% and Cw 5%. This research analysis was done using friction coefficients and Reynolds number relation to obtain drag reduction phenomenon. The effect of agar coating was delayed the transition regime. The research?s results were obtained maximum drag reduction about 27% at Reynolds number 3900.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Adwiputra
Abstrak :
ABSTRAK
Transport characteristic adalah salah satu rheology ice slurry yang perlu diteliti. Transport characteristic adalah satuan energi pendinginan yang didapatkan dari ice slurry yang dialirkan dengan variasi kecepatan tertentu. Pada penelitian ini, ice slurry dibuat menggunakan campuran air tawar dengan 20% Monoethylene Glycol sebagai freezing depressant. Ice Slurry ini dibuat dengan ice slurry generator pada Laboratorium Pendingin Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang mencapai suhu terendah -15 dengan 12 jam waktu pengoperasian. Ice slurry yang dialirkan pada pipa 1/2 inci dengan panjang pipa 2 meter ini menghasilkan ice mass fraction sebesar 40% dengan variasi kecepatan 0,34 hingga 1,00 meter per detik. Transport characteristic terbesar yang didapatkan dalam penelitian ini sebesar 173,50 kW.
ABSTRACT
Transport characteristic is one of the rheology of ice slurry that needs to be studied. Transport characteristic is a unit of cooling energy obtained from ice slurry which is supplied with a certain variation of speed. In this study, ice slurry was made using a mixture of fresh water with 20% Monoethylene Glycol as a freezing depressant. This Ice Slurry is made with ice slurry generator in the Cooling Laboratory of the Mechanical Engineering Department of the Faculty of Engineering, University of Indonesia, which reaches the lowest temperature of -15 ℃ with 12 hours of operating time. The ice slurry flowed in the 1/2 inch pipe with a 2 meter pipe length produces an ice mass fraction of 40% with a speed variation of 0.34 to 1.00 meters per second. The biggest transport characteristic obtained in this study was 173.50 kW.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upp, E. L. (Edmund Loy), 1927-2007
Boston: Gulf Professional, 2002
681.28 UPP f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
LaNasa, Paul J., 1941-
Abstrak :
There is a tendency to make flow measurement a highly theoretical and technical subject but what most influences quality measurement is the practical application of meters, metering principles, and metering equipment and the use of quality equipment that can continue to function through the years with proper maintenance have the most influence in obtaining quality measurement. This guide provides a review of basic laws and principles, an overview of physical characteristics and behavior of gases and liquids, and a look at the dynamics of flow. The authors examine applications of specific meters, readout and related devices, and proving systems. Practical guidelines for the meter in use, condition of the fluid, details of the entire metering system, installation and operation, and the timing and quality of maintenance are also included.
Waltham, MA: Butterworth-Heinemann, 2014
e20427058
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jaffar Gibrani
Abstrak :
Current meter merupakan alat ukur kecepatan air yang paling sering digunakan, namun, alat tersebut membutuhkan baterai maupun listrik untuk bisa digunakan, hal tersebut akan menyulitkan penggunanya untuk melakukan pengukuran di tempat-tempat terpencil terutama yang jauh dari listrik, karena itulah penulis menyarankan alternatif berupa alat ukur kecepatan air pendulum. Untuk membuktikan bahwa alat ukur kecepatan air pendulum benar dapat mengukur kecepatan air, dilakukanlah tiga buah percobaan. Ketiga percobaan tersebut dilakukan pada apparatus Hydraulic Flume di Laboratorium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai FTUI. Percobaan pertama dilakukan untuk membuktikan bahwa sudut pada pendulum dapat mewakili kecepatan alirannya, dengan cara menurunkan ketinggian aliran mulai dari 12.5 cm hinga 5 cm dimana setiap ketinggian aliran dilakukan pengukuran dengan pembacaan sudut dan dengan current meter sebagai benchmark. Lalu percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui panjang tali berapa yang paling efektif dengan memvariasikan panjang tali menjadi 43 cm, 53 cm, dan 63 cm. Percobaan terakhir dilakukan untuk mengetahui lubang tali mana yang paling efektif dengan memvariasikan lubang tali pengikat 1, 2, dan 3. ......Current meter is the most commonly used water velocity measurement tool, however, the device requires batteries and electricity to be used, it will make it difficult for users to take measurements in remote places, especially those far from electricity, thats why the authors suggest alternatives in the form of pendulum as a water measurement tools. To prove that the pendulum water velocity meter can correctly measure water velocity, three experiments were carried out. All three experiments were carried out on the Hydraulic Flume apparatus at the Hydraulics, Hydrology, and River Laboratory FTUI. The first experiment was carried out to prove that the angle in the pendulum could represent the flow velocity, by reducing the height of the flow starting from 12.5 cm to 5 cm where each height was measured by reading the angle and with the current meter as a benchmark. Then the second experiment was carried out to find out which rope length was the most effective by varying the length of the rope to 43 cm, 53 cm and 63 cm. The last experiment was carried out to find out which rope holes were most effective by varying the 1, 2 and 3 strap ties.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baker, Roger C.
New York, NY: Cambridge University Press, 2016
681.28 BAK f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library