Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heribertus Hario Wicahyo
Abstrak :
Pemerintah saat ini menaruh perhatian besar pada pengembangan ekonomi nasional yang mengedepankan UMKM. Dalam usaha pengembangan UMKM ini, kalangan akademisi membentuk kegiatan yang dinamakan Business Coaching. Business coaching saat ini erat kaitannya dengan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM bisa dikatakan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara dalam rangka menyumbang pendapatan domestik bruto (PDB) serta mampu melakukan penyerapan tenaga kerja. Dengan kemampuan ini, UMKM menjadi pilar ekonomi yang diunggulkan pemerintah. Sektor UMKM juga memiliki peranan yang tidak perlu diragukan dalam menentukan PDB. Dalam menyikapi hal tersebut, para pelaku usaha UMKM harus mampu memainkan strategi bisnis nya dengan lebih fleksibel agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan. Pengalaman Karin Kukis dalam merespon permintaan hari raya tidak baik. Mereka memproduksi kue kering dengan jumlah yang tidak sesuai. Karin Kukis merasa kapasitas produksi mereka tidak optimal sehingga mereka tidak mampu memenuhi permintaan sehingga target mereka tidak tercapai. Oleh sebab itu diperlukan suatu strategi bisnis untuk menopang bisnis Karin Kukis. Dalam merespon tantangan tersebut, Karin Kukis menjalankan strategi bisnis fleksibel. Strategic flexibility adalah kemampuan perusahaan untuk merespon variasi permintaan dari lingkungan pasar yang kompetitif dan dinamis (Sanchez, 1995) Dalam menghadapi pasar yang permintaan yang tidak menentu ini, Karin Kukis akan memperbaiki kapasitas produksinya sehingga Karin Kukis dapat mengoptimasi kapasitas serta bersaing dengan para kompetitornya yang lain dan mampu mencapai tujuannya yakni peningkatan pendapatan dari penjualan. ...... The government is currently paying great attention to the development of the national economy that puts forward MSMEs. In this MSMEs development effort, the academic community formed an activity called Business Coaching. Business coaching is now closely related to the empowerment of Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs). MSMEs can be said to have a significant contribution to the economy of a country in order to contribute to gross domestic product (GDP) and able to absorb labor. With this capability, UMKM becomes the economic pillar of the superior government. The MSME sector also has an unquestionable role in determining GDP. In dealing with it, the MSMEs business actors must be able to play its business strategy with more flexible in order to survive in the face of competition. Karin Kukis's experience in responding to the holiday demand is not good. They produce dry cakes with unsuitable amounts. Karin Kukis feels their production capacity is not optimal so they are unable to meet the demand so that their target is not achieved. Therefore, a business strategy is needed to sustain the business of Karin Kukis. In response to these challenges, Karin Kukis operates a flexible business strategy. Strategic flexibility is the ability of a company to respond to variations in demand from a competitive and dynamic market environment (Sanchez, 1995). In the face of this uncertain market demand, Karin Kukis will improve its production capacity so that Karin Kukis can achieve capacity optimization also compete with its other competitors and be able to achieve the goal is to increase revenue from sales.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Verynka Maura Mugiyono
Abstrak :
Guru merupakan profesi yang menantang. Dengan tuntutan yang tinggi dan tantangan yang beragam, guru dapat menjadi profesi yang rentan terhadap stres. Hal ini menjadikan hardiness, yaitu trait memungkinkan individu untuk tetap hidup yang sehat dan baik sekalipun dihadapkan dengan tekanan, penting dimiliki oleh guru. Salah satu faktor internal yang dapat memengaruhi hardiness adalah fleksibilitas kognitif. Penelitian ini berusaha untuk menemukan hubungan antara fleksibilitas kognitif dan hardiness pada guru. Fleksibilitas kognitif akan diukur menggunakan Cognitive Flexibility Inventory (CFI) dan hardiness akan diukur menggunakan Multidimensional Hardiness Inventory for Young Adult (MHIYA). Sebanyak 71 guru berusia 20–45 tahun terlibat di dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika guru memiliki fleksibilitas kognitif yang tinggi, maka guru akan lebih tangguh ketika dihadapkan dengan situasi yang memicu stres. ...... Teaching is a challenging profession. With high demands and varied challenges, teaching can be a job that is vulnerable to stress. This makes hardiness, or the ability to live a healthy and good life even when under pressure, crucial for teachers to have. One internal factor that can influence hardness is cognitive flexibility. This research seeks to discover the relationship between cognitive flexibility and hardiness in teachers. Cognitive flexibility will be measured using the Cognitive Flexibility Inventory (CFI), and hardiness will be measured using the Multidimensional Hardiness Inventory for Young Adults (MHIYA). A total of 71 teachers aged 20–45 participated in this research. The research results show that when teachers have high cognitive flexibility, they will be more resilient when confronted with stressful conditions.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Renata Anindita Wibowo
Abstrak :
Mengalami transisi kehidupan bukan suatu pengalaman yang mudah. Hal ini dialami oleh para mahasiswa tahun pertama yang mengalami penyesuaian diri dalam berbagai aspek, yaitu akademik, sosial, dan emosional. Dalam menghadapinya, individu memerlukan strategi untuk dapat menyesuaikan diri, dimana fleksibilitas kognitif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara fleksibilitas kognitif dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama. Studi kuantitatif dilakukan terhadap mahasiswa tahun pertama, yaitu mereka yang berada di semester satu dan/atau dua (N=90). Fleksibilitas kognitif diukur dengan menggunakan instrument Cognitive Flexibility Inventory yang dikembangkan oleh Indrasari et al. (unpublished manuscript). Penyesuaian diri di perguruan tinggi atau college adjustment diukur menggunakan instrumen College Adjustment Quetionnaire yang dikembangkan oleh Purnamasari (2022). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa fleksibilitas kognitif memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemampuan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini dapat diartikan keberhasilan mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan dapat diprediksi dengan adanya kemampuan fleksibilitas kognitif. Dalam arti lainnya, semakin tinggi fleksibilitas kognitif yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kemampuan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama. ...... Life transitions is not an easy experience. This phenomena experienced by first-year students who are struggling with adjustment in various aspects, namely academic, social and emotional. In dealing with struggle, individuals need strategies to be able to adapt, where cognitive abilities are one of the influencing factors. This research was conducted with the aim of examining the relationship between cognitive flexibiluty and college adjustment in first-year students. The quantitative study was conducted on first year students, those in their first and/or second semester (N=90). Cognitive flexibility was measured using the Cognitive Flexibility Inventory instrument developed by Indrasari et al. (unpublished manuscript). College adjustment is measured using the College Adjustment Questionnaire instrument developed by Purnamasari (2022). The results of Pearson correlation test show that cognitive flexibiluty has a significant positive relationship with college adjustment. It means that students' success in facing various challenges of change can be predicted by their cognitive flexibility. It can also be concluded that the higher the cognitive flexibility, the higher the college adjustment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pratama Adipradana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh workplace flexibility terhadap turnover intention yang dimediasi oleh affective commitment dan employee engagement pada karyawan generasi milenial Indonesia. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode convenience sampling dan cross-sectional design dengan jumlah sampel 510 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa workplace flexibility tidak memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention. Sedangkan workplace flexibility memiliki pengaruh positif terhadap affective commitment dan employee engagement. Selanjutnya, affective commitment dan employee engagement memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention. Kontribusi teoritis dari penelitian ini adalah dapat menemukan pengaruh negatif workplace flexibility terhadap turnover intention ketika dimediasi oleh affective commitment dan emplyoee engagement. Selain itu, kontribusi praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menurunkan turnover intention karyawan generasi milenial Indonesia.
This study aims to understand the effect of workplace flexibility on turnover intention which is mediated by affective commitment and employee engagement on Indonesia millennial employees. This quantitative study approach with convenience sampling and cross-sectional design with a sample of 510 respondents. Data is analyzed using Structural Equation Modelling (SEM). The result of the study show that workplace flexibility does not have a negative influence on turnover intention. While workplace flexibility has a positive influence on affective commitment and employee engagement. Furthermore, affective commitment and employee engagement have a negative influence on turnover intention. The theoretical contribution of this study is to be able to find the negative effect of workplace flexibility on turnover intention when mediated by affective commitment and employee engagement. In addition, the practical contribution of this research is as a provision of considerable factors in minimizing the turnover intention of Indonesian millennial employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library