Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hentihu, Fatimah Kunti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai faktor koreksi rekombinasi ion untuk bilik ionisasi pada berkas foton FFF Flattening-Filter-Free kemudian membandingkan hasilnya dengan berkas foton konvensional. Evaluasi faktor koreksi rekombinasi ion dilakukan untuk bilik ionisasi FC65-G, SNC600c dan CC13. Pengukuran menggunakan ketiga bilik ionisasi dilakukan di dalam fantom air dan menggunakan foton FFF dan foton konvensional 6 MV dari pesawat Varian Trilogy. Nilai faktor koreksi rekombinasi ion untuk ketiga bilik ionisasi kemudian diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan metode dua tegangan sederhana dan fitting kurva Jaffe plot. Pengukuran juga dilakukan untuk beberapa variasi kedalaman dan variasi ukuran lapangan. Nilai faktor rekombinasi ion yang diperoleh secara keseluruhan dari ketiga bilik ionisasi menunjukkan bahwa nilai koreksi pada berkas foton FFF memilliki nilai yang lebih besar dibandingkan berkas foton konvemsional dengan perbedaan < 0,5 . Sementara dengan menggunakan beberapa variasi kedalaman dan ukuran, diketahui bahwa nilai koreksi rekombinasi ion berkurang dengan bertambahnya kedalaman variasi < 0,3 dan meningkat dengan bertambahnya ukuran lapangan variasi < 0,1 . Nilai koreksi rekombinasi ion yang diperoleh dari fitting kurva Jaffe plot linier memiliki perbedaan sebesar le; 7,649 bila dibandingkan dengan metode dua tegangan. Sementara perbedaan nilai koreksi rekombinasi ion yang diperoleh dari fitting kurva kuadratik dan fitting kurva kuadratik eksponensial terhadap metode dua tegangan adalah sebesar le; 0,5882 dan le; 1,798 . Selain koreksi rekombinasi ion, pada penelitian ini juga dilakukan evaluasi terhadap nilik faktor koreksi polaritas pada berkas foton FFF. Nilai koreksi polaritas berkas foton FFF dengan berkas foton konvensional memiliki perbedaan sebesar < 0,15 .. Nilai koreksi rekombinasi ion maupun koreksi polaritas untuk ketiga bilik ionisasi tidak memiliki perbedaan yang dignifikan bila dibandingan antara berkas foton konvensional dengan foton FFF.
ABSTRACT
This study focused on ion recombination factor for ionization chambers in FFF flattening filter free photon beams and then compared the result against conventional photon beams. The evaluation of ion recombination correction factor was performed using FC65 G, SNC600c, and CC13 ionization chambers. Measurements using the three ionization chambers were performed within the water fantom and using 6 MV FFF and conventional photon beams from the Varian Trilogy linac. The ion recombination correction factor value for the three ionization chambers were obtained from the calculation using the simple two voltage method and Jaffe plot curve fitting. Measurements were also performed for several depth and field size variations. The ion recombination factor value obtained from all three ionization chambers were higher for FFF photon beams than for the conventional photon beams with a difference of 0.5 . While using several variations of depth and size, the results showed that the ion recombination correction value decreased with increasing depth with variation 0.3 and increased with increasing field size with variation 0.1 . The ion recombination correction value obtained from the linear Jaffe plot curve fitting had a difference le 7.649 when compared to the two voltage method. While differences in ion recombination correction values obtained from quadratic curve fitting and exponential quadratic curve fitting to two voltage methods were le 0.5882 and le 1.798 . In addition to ion recombination correction, this study also evaluated the polarity correction factor in the FFF photon beams. The polarity correction value of FFF photon beam with conventional photon beam had a difference 0.15 . The value of ion recombination and polarity correction for the three ionization chambers in FFF photon beams has no significant difference compared to conventional photon beams.
2018
T51417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Auliarachman
Abstrak :
Penggunaan berkas tanpa flattening filter (FFF) dalam radioterapi dilakukan untuk memperoleh laju dosis tinggi. Pemberian berkas radiasi perlu diperiksa secara berkala dengan berbagai parameter. Salah satu parameter pemeriksaannya adalah dengan mengevaluasi distribusi dosis. Distribusi dosis pada suatu volume material dapat diperoleh dengan cara mengukur pada satu atau beberapa bagian pada volume. Detektor array 2 dimensi MatriXXFFF yang kemudian diolah dengan algoritma tertentu menjadi salah satu contoh pengukuran distribusi dosis radioterapi. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian algoritma rekonstruksi dosis dengan metode pembentukan fluens melalui konvolusi balik. Rekonstruksi dosis terdiri atas pembentukan peta fluens dan konvolusi dosis menggunakan Energy Deposition Kernel (EDK). Perbandingan dosis hasil rekonstruksi dan simulasi menggunakan treatment planning system (TPS) Eclipse untuk berkas foton teknik FFF 6MV pada Linac Varian Trilogy menunjukkan hasil yang belum memenuhi ambang batas pass rate 95% pada 2 lapangan yang diuji. Diperoleh pass rate untuk lapangan 10 10 cm2 adalah 12,3% dan pada lapangan 4 4 cm2 sebesar 3,1% untuk evaluasi setiap voksel pada algoritma. Tingkat pass rate meningkat dengan memperkecil region of interest bidang pada volume observasi. Pada lapangan 10 10 cm2 diperoleh pass rate 40,9%, 60,3%, 89,6%, dan 100% untuk ROI yang setara dengan 9,1 9,1 cm2, 7,6 7,6 cm2, 6,1 6,1 cm2, dan 4,5 4,5 cm2 sementara pada lapangan 3 3 cm2 diperoleh hasil 45,8% dan 68,8% untuk ROI yang setara dengan 3,1 3,1 cm2 dan 1,5 1,5 cm2. Penggunaan kolimator mempengaruhi daerah dekat field-end sehingga pass rate pada lapangan yang lebih kecil yang salah satunya ditandai dengan perbedaan dosis pada field-end antara rekonstruksi dan TPS mencapai 36,6% dan memiliki derajat perbedaan lebih tinggi untuk titik pada arah luar lapangan.
Flattening filter free (FFF) beam has been implemented in radiotherapy to achieve a high dose rate on a treatment. Quality control of beam output is examined routinely using several parameters including dose distribution evaluation. Dose distribution can be acquired by measuring several points of the volume. One of the measurement instruments is 2D array detector MatriXXFFF which can be processed to obtain the dose distribution value. In this research, a back reconstruction from the detector to source using the convolution of the fluence is assessed. The reconstruction algorithm consists of fluence map generation and dose convolution using energy deposition kernel produced by Monte Carlo. We generated the dose reconstruction of 2 open beam field size, 10 10 cm2, and 4 4 cm2, on virtual water phantom. Eclipses dose calculation is used as a reference standard in this study. The threshold for dose difference is set for less than 3% on each point of the volume with the minimum pass rate for acceptance is 95%. The pass rate for 10 10 cm2 is 12.3%, while for 4 4 cm2 field is 3.1%. The pass rate increased significantly by narrowing the region of interest (ROI) of the volume. We obtained 40.9%, 60.3%, 89.6%, and 100% on ROIs equivalent to 9.1 9.1 cm2, 7.6 7.6 cm2, 6.1 6.1 cm2, and 4.5 4.5 cm2 for 10 10 cm2 beam field size, respectively. For the 4 4 cm2 field size, the pass rate was 45.8% and 68.8% for ROIs equivalent to 3.1 3.1 cm2 and 1.5 1.5 cm2. Lower pass rate on a narrow beam field size apparently caused by near-field-end volume that was affected by the usage of the collimator. The impact can be seen on the dose difference between neighboring pixels on a near-field-end area of reconstructed dose and calculated dose from TPS that reached 36.6% and differ even further toward the outfield.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library