Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nada Huaida
Abstrak :
Penelitian yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant ekstrak kasar Dolabella auricularia telah dilakukan pada tanggal 4-10 Mei di Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Dolabella auricularia diekstrak dengan metanol, menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 4,8 dan memiliki konsentrasi fisiologis dari Dolabella auricularia yaitu 40mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan uji yang mengandung ekstrak kasar Dolabella auricularia yang dicampur jeli dan pelet, untuk pakan kontrol positif mengandung jeli dan pelet sedangkan pakan kontrol negatif hanya mengandung jeli. Pengujian dilakukan di rataan terumbu karang dekat Dermaga Utama Pulau Pramuka dan dekat Dermaga Odi Pulau Pramuka pada kedalaman 3-5 m. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi 0,01 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar Dolabella auricularia berhubungan dengan perilaku makan ikan karang Berdasarkan hal tersebut maka ekstrak kasar Dolabella auricularia positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang.
A study that aimed to test antifeedant activity from Dolabella auricularias crude extract was conducted on May 4th 10th Mei 2018 in Pramuka Island Waters, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. Samples of Dolabella auricularia was extracted with methanol to yield the 4,8 of crude extract which is equal to 40mg mL of physiological concentration. The antifeedant assay was conducted by using artificial foods that contained the Dolabella auricularias crude extract mixed with jellies and pellets for feeding test, positive control foods contained both of jellies and pellets, and negative control foods contained jellies only. The experiments was conducted on the coral reefs near Pramuka Islands Main Pier and Ody Pier at 3,5 m depth. Chi square analysis 0,01, result showed that there are effects to the feeding preferences of the treatments on reef fishes. This means that the crude extract from Dolabella auricularia has an antifeedant activity against reef fishes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwah Nur Fadillah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian pemanfaatan tepung bintang laut mahkota berduri Acanthaster planci sebagai pakan buatan untuk penambah berat dan pewarnaan ikan mas koki Carassius auratus bertujuan untuk menghasilkan pakan ikan yang berstandar SNI dan mengetahui perubahan warna serta penambahan berat dan kesintasan ikan mas koki. Penelitian dimulai dengan merubah sampel A. planci menjadi tepung kemudian diformulasikan, dilakukan pembuatan pakan buatan dan dianalisis proksimat. Terdapat 3 perlakuan yaitu pakan buatan yang mengandung tepung A. planci, kontrol positif yang menggunakan pelet komersial dan kontrol negatif yang menggunakan ampas tahu. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan menunjukkan protein, kadar air dan lemak telah sesuai SNI. Berdasarkan hasil skoring warna pada minggu ke-4 pakan perlakuan mencapai skor tertinggi 6 sebanyak 19 , pakan kontrol positif mencapai skor 7 sebanyak 7,94 dan pakan kontrol negatif mencapai skor 6 sebanyak 14 . Berdasarkan perhitungan uji statistik chi-square menunjukkan adanya pengaruh pemberian pakan buatan terhadap perubahan warna Carassius auratus. Hal tersebut karena adanya kandungan astasantin pada pakan buatan. Hasil laju sintasan tertinggi yaitu pakan perlakuan 88,75 kemudian pakan kontrol positif dan kontrol negatif sebesar 78,5 . Hasil penambahan berat yang didapat yaitu pakan perlakuan 2,27 g, pakan kontrol positif 9,25 g dan pakan kontrol negatif 2,25 g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pakan buatan A. planci dapat digunakan sebagai pakan yang berpengaruh terhadap perubahan warna, berat dan sintasan ikan mas koki.
ABSTRACT
The purpose of the research about the utilization of the flour from Crown Thorns Starfish Acanthaster planci as an artificial feed for weight and pigmentation of goldfish Carassius auratus is to produce fish feed that can full fill Indonesian National Standard SNI , know the change of pigmentation, adder weight, and the survival rate of goldfish. This research is started by transforming A. planci sample to flour then it will be formulated, made artificial feed, and analyze the proximate. There are three treatments. They are artificial feed that contains A planci flour, positive control that using commercial pellets, and negative control using tofu residue.The result of proximate analysis on artificial feed treatment shows that protein, water, and fat comply with SNI. Based on the result of pigmentation scoring in the 4th week, treatment pellets reached score 6 as many as 19, , contol positive pellet reached score 6 as many as 14 and contol positive pellet reached score 7 as many as 7,94 . The calculation of chi square statistic test shows the effect of giving artificial feed to the pigmentation changing on Carassius auratus. That is caused by the astasantin containing in the artificial feed. The highest result of survival rate is 88, 75 on feed treatment, and 77,5 on control positive and 78,5 on negative controlling feed treatment. The result of weight on feed treatment gets 9,25 gram. Based on the result of this research it can be concluded that artificial feed A planci can be used as a feed that affects the pigmentation, weight, and survival of goldfish.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Annafi`u Azlou
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan tepung bintang laut mahkota duri sebagai bahan substitusi protein pakan ikan mas hias telah dilakukan pada bulan Februari--Mei 2016. Penelitian bertujuan untuk menghitung nilai kesukaan, mengukur pertumbuhan dan warna ikan Carassius auratus yang diberi pakan ikan berbahan tepung Acanthaster planci. Penelitian dilakukan dengan membuat A. planci menjadi tepung kemudian merancang formulasi pakan dan dilakukan pembuatan pelet ikan. Pelet dengan tepung Acanthaster planci merupakan pakan perlakuan dan pelet dengan tepung ampas tahu merupakan pakan kontrol. Selanjutnya pelet yang sudah dibuat diujikan kepada ikan C. auratus yang sebelumnya sudah diaklimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan C. auratus lebih menyukai pakan perlakuan dibandingkan pakan kontrol dengan persentase pakan yang dimakan secara berurutan 68,2% dan 48% dan nilai indeks elektivitas Ivlev 0,24 dan 0,11. Pengaruh pemberian kedua pakan terhadap pertumbuhan tidak terlalu berbeda. Berdasarkan rata-rata penilaian oleh panelis terhadap warna ikan C. auratus selama tujuh minggu, pakan perlakuan memicu perubahan warna yang lebih cepat dibandingkan dengan pakan kontrol.
ABSTRACT
A study of utilization of crown-of-thorn starfish (Acanthaster planci) powder as a protein substitution in pellets for goldfish (Carassius auratus) has been conducted on February--May 2016. The objectives of the study were to calculate the value of Carassius auratus preference against the pellets contain Acanthaster planci powder and to measure the effect of pellets to the growth and body color of Carassius auratus. The study was initially conducted by making A. planci into a powder, design formulation of pellets and finally transform it into the pellets. The pellet that made with Acanthaster planci is a treatment pellet and the pellet that made with tofu residue is a control pellet. The pellets tested to the acclimatized C. auratus. The results showed that C. auratus prefers to eat treatment pellets rather than control pellets. The percentage of treatment and control pellets eaten by C. auratus is 68.2% and 48% respectively and the Ivlev electivity index value is 0.24 and 0.11 respectively. The growth effect of both pellets showed no considerable difference. The average valuation by the panelists for seven weeks, showed that treatment pellets triggered the change of fishes? body color faster than the control pellets.
2016
S65552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikrialdi Aditya
Abstrak :
ABSTRACT
Entacmaea quadricolor merupakan anemon yang dapat berasosiasi dengan banyak jenis ikan giru. Hal tersebut membuat komoditi E. quadricolor sebagai hewan hias akuarium laut meningkat, namun informasi mengenai aspek biologinya tidak banyak tersedia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku makan, laju pencernaan, dan efisiensi penyerapan pakan untuk dapat menunjang pemeliharaan E. quadricolor. Perilaku makan anemon diamati dengan cara dilaparkan selama dua hari terlebih dahulu sebelum diberikan pakan. Anemon dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi pakan udang dan kelompok yang diberi pakan ikan. Hasil penelitian didapatkan perilaku seperti memendekkan tentakel dan melipat keping mulut ketika fase feeding response dan belum terlihatnya fase pre-feeding response. Laju pencernaan didapatkan E. quadricolor waktu mengeluarkan sisa pencernaan awal selama 22--25 jam dan waktu mengeluarkan sisa pencernaan hingga selesai selama 46--48 jam setelah pemberian pakan. Efisiensi penyerapan pakan udang dan ikan pada E. quadricolor sebesar 40,60 dan 39,87 . Analisis dengan uji t didapatkan tidak ada perbedaan nyata efisiensi penyerapan pakan antara kelompok yang diberikan pakan udang dan yang diberikan pakan ikan.
ABSTRACT
Entacmaea quadricolor is an anemone that can be associated with many jenis of clownfish. This facts increases the commodity of E. quadricolor as a marine aquarium ornamental fish, however information about biological aspects of E. quadricolor is not widely available. The purpose of this study was to determine the feeding behaviour, digestion rate, and feeding absorption efficiency to support the maintenance of E. quadricolor. Feeding behavior has been observed by feeding the anemones prior to not feeding it for 2 days. Anemones were diveded into two groups, a groups fed with shrimp and a groups fed with grouper. The result shows feeding behaviour such as shortening of the tentacles and folding of the oral disc during the feeding response phase and the absence of pre feeding response phase. Digestion rate obtained by E. quadricolor has produced egesta indegestible residue as early as 22 25 hours prior to feeding and ended in the course of 46 48 prior to feeding. Feeding absorption efficiency fed by shrimps and groupers of E. quadricolor was 40,60 and 39,87 respectively. Analysis with t test showed no significant difference in feeding absorption efficiency between E. quadricolor fed with shrimps and fed with groupers.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Haworth Press, 2008
639.8 ALT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Susanti
Abstrak :
Budidaya udang Litopenaeus vannamei dihadapkan pada tantangan di bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menilai manfaat teknologi aerasi nanobubble untuk menjawab tantangan itu. Penelitian eksperimental dilakukan dengan membandingkan L. vannamei post larva 10 (PL10) pada kepadatan tebar 2.000 PL/liter yang diberi perlakuan nanobubble dan tanpa nanobubble (kontrol). Metode kuantitatif meliputi uji statistik ANOVA satu arah dan tes Tukey, Chi Square, korelasi Pearson, regresi linear berganda, dan Ordination Plots digunakan untuk menguji signifikansi kelompok nanobubble dan kontrol pada tingkat p<0,05. Perhitungan net present value dan payback period digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi nanobubble, sedangkan wawancara dengan petambak digunakan untuk menilai kelayakan pada aspek sosial. Berdasarkan hasil penelitian, limbah total amonia nitrogen (TAN) berkurang 9% dari 2,58 mg/l (95%CI: 0,91—4,25) pada kontrol, menjadi 2,35 mg/l (95%CI: 0,86—3,84) pada nanobubble. Berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan L. vannamei PL10 selama 5 tahun dan biaya investasi untuk mesin nanobubble, NPV mesin nanobubble diperkirakan sebesar Rp 64.118.071,00 dengan waktu pengembalian modal 1,8 tahun. Hasil wawancara menunjukkan 61,1—72,2% petambak setuju nanobubble dapat meningkatkan mata pencaharian. Sebagai kesimpulan, teknologi aerasi nanobubble layak untuk mendukung budidaya udang L. vannamei yang mampan. ......Litopenaeus vannamei shrimp farming faces challenges in environment, economic, and socio aspects. This study aims to assess the benefits of nanobubble in addressing the challenges. Experimental research was done by comparing L. vannamei post larva 10 (PL10) at density of 2,000 PL/liter treated with nanobubble and control. Quantitative methods such as one-way ANOVA statistic assessment and Tukey test, Chi Square, Pearson correlation, multi-linear regression, and Ordination Plots were used to measure the group significance of nanobubble and control at a level of p<0.05. Net present value and payback period were calculated to assess the economic feasibility of nanobubble, while interviews with farmers measured the feasilibity in social aspects. Based on the research result, total ammonia nitrogen (TAN) was reduced by 9% from 2.58 mg/l (95%CI: 0.91— 4.25) on control to 2.35 mg/l (95%CI: 0.86—3.84) on nanobubble. By selling L. vannamei PL10 for 5 years and investing on nanobubble machine, the NPV of nanobubble machine was estimated at IDR 64,118,071 with payback period of 1.8 years. From the interviews, 61.1—72,2% of farmers agreed that nanobubble could improve their livelihoods. Therefore, nanobubble is feasible to support sustainable L. vannamei shrimp farming.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library