Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Akmalia
"Skripsi ini mengkaji migrasi di kalangan nelayan Indramayu ke wilayah perkotaan Cilincing, Jakarta Utara. Migrasi desa kota di kalangan nelayan Indramayu menjadi fokus utama penelitian ini karena kehidupan nelayan yang kerap dinamis selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki sumber daya laut melimpah demi mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak. Namun yang terjadi pada temuan lapangan saya kali ini, kepergian nelayan dari Indramayu ke Cilincing tidak didasari oleh wilayah penangkapan ikan. Migrasi yang terjadi di kalangan nelayan Indramayu ke Cilincing didasari oleh keunggulan yang dimiliki kota sebagai peluang untuk menaikan taraf hidup nelayan Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan terlibat dengan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari nelayan di Cilincing.

This study examines the permanent migration of Indramayu fishermen to the urban area of Cilincing, North Jakarta. It is often assumed that migration happens in areas with rich natural resources as an attempt to increase the accumulated number of fish captured by the fishermen. But, from what I have found in this study, fish has nothing to do with the migration of Indramayu fishermen to Cilincing. Rather, it is based upon the premise that urban areas offer opportunity to improve the life quality of Indramayu fishermen. The method used in this research is a qualitative research method with techniques such as indepth interview and observation participation in the daily activities of fisherman in Cilincing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah Ralea Lestari
"Pantai Depok dan Baron merupakan salah satu obyek wisata di Desa Parangtritis dan tempat perintisan perikanan di pesisir selatan Yogyakarta. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di pesisir Pantai Depok menjadi TPI dengan produksi ikan tertinggi di Bantul pada tahun 2013-2017 dan memberikan kontribusi nilai ekonomi sumber daya perikanan tertinggi di Pesisir Selatan Bantul begitupun dengan perikanan tangkap di Pantai Baron. Tetapi nelayan tidak lepas dari kemiskinan. Pendapatan mereka lebih tinggi hanya pada musim-musim tertentu. Minimnya kepastian penghasilan setiap hari dalam rumah tangga seorang
nelayan, membuat perempuan beradaptasi sebagai salah satu pilar penunjang kebutuhan hidup rumah tangga. Tidak hanya di rumah tangga, perempuan pesisir juga menjadi tonggak pembangunan desa pesisir, perempuan dengan usia rata-rata 20-40 tahun terlibat dalam usaha perikanan di pesisir Pantai Depok. Wanita yang bekerja dan memiliki posisi ekonomi juga faktor penentu dalam menghadapi laki-laki, baik dalam bidang kegiatan di keluarga maupun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rumah tangga nelayan berdasarkan sebaran dan karakteristiknya. Serta mendeskripsikan hubungan
pengambilan keputusan rumah tangga berdasarkan setiap karakteristik rumah tangga istri nelayan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial perbedaan kedua tempat.
Hasilnya adalah terdapat 3 karakteristik rumah tangga yang berbeda berdasarkan aset alat perikanan tangkap, yaitu rumah tangga nelayan juragan, pemilik kapal, dan buruh. Nelayan dan istri dari masing-masing rumah tangga nelayan memiliki pekerjaan, pendapatan, dan jam kerja yang beragam. Secara garis besar, rendah tingginya pendapatan istri nelayan tidak terlalu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan di dalam rumah tangga, melainkan pendapatan sang nelayan itu sendiri.

Depok and Baron beaches are one of the tourist attractions in Parangtritis Village and a fishery pioneer site on the south coast of Yogyakarta. The Fish Auction Place (TPI) on the coast of Depok Beach became the TPI with the highest fish production in Bantul in 2013-2017 and contributed the highest economic value of fisheries resources on the South Coast of Bantul as well as capture fisheries on Baron Beach. But fishermen are not free from poverty. Their income is higher only in certain seasons. The lack of certainty of income every day in the household of a fisherman has made women adapt as one of the pillars to support the needs of household life. Not only in households, coastal women are also the pillars of coastal village development, women with an average age of 20-40 years are involved in fisheries business on the coast of Depok Beach. Women who work and have an economic position are also determining factors in dealing with men, both in the field of activities in the family and society. This study aims to analyze fisherman households based on their distribution and characteristics. As well as describing the relationship between household decision making based on each characteristic of the fishermen's wife's
household. The method used is a spatial analysis of the differences between the two places. The result is that there are 3 different household characteristics based on fishing gear assets, namely the household of skipper fishermen, boat owners, and workers. Fishermen and the wife of each fishing household have different jobs, incomes and working hours. Broadly speaking, the low and high income of fishermen's wives does not really affect decision making in the household, but rather the income of the fishermen themselves.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wiwin Primantika
"Indonesia adalah negara maritim yang berarti memiliki sumber daya di bidang perikanan dan kelautan yang melimpah. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi alam di industri kelautan dan perikanan adalah Kabupaten Pangandaran, karena Pangandaran merupakan daerah pesisir yang berada di sebelah selatan Jawa Barat sehingga memiliki garis pantai yang cukup panjang yaitu 91 Km. Meskipun Pangandaran memiliki potensi alam di bidang kelautan dan perikanan yang cukup melimpah, tetapi masih banyak nelayan yang berada dibawah garis kemiskinan, sehingga hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup nelayan di Kabupaten Pangandaran. Kualitas hidup dapat diukur secara objektif maupun subjektif, namun penelitian ini mengukur kualitas hidup nelayan secara subjektif yang berpusat pada penilaian/perspektif individu nelayan pada beberapa aspek mengenai kondisi hidupnya. Bahasan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kualitas hidup subjektif nelayan dan melihat hubunganya dengan modal sosial, dukungan sosial dan resiliensi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh modal sosial, dukungan sosial dan resiliensi terhadap kualitas hidup subjektif nelayan di Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi somers’d yang dianalisis melalui SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang mencakup empat instrumen yaitu, instrumen kualitas hidup subjektif, modal sosial, dukungan sosial dan resiliensi. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 245 nelayan yang menjadi kepala keluarga. Hasil dari penemuan ini mengungkapkan bahwa modal sosial memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap kualitas subjektif dengan p-value 0.00 dan koefisien korelasi sebesar 0.449 (sedang), untuk variabel dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap kualitas hidup subjektif dengan p-value 0.00 dan koefisien korelasi sebesar 0.462 (sedang), dan variabel resiliensi memiliki hubungan signifikan dan positif terhadap kualitas hidup subjektif dengan p-value 0.00 dan koefisien korelasi sebesar 0.520 (sedang). Hasil pengukuran uji resiko diketahui bahwa variabel dengan resiko tertinggi mempengaruhi kualitas hidup subjektif yaitu variabel resiliensi yang memiliki kemungkinan 19.8 kali terjadinya kualitas hidup subjektif buruk.

Indonesia is a maritime country, meaning it has abundant fisheries and marine resources. One area in Indonesia with natural potential in the marine and fisheries industry is Pangandaran Regency. Pangandaran Regency is a coastal area south of West Java, with a long coastline of 91 km. Even though Pangandaran has great natural potential in the marine and fisheries sector, many fishermen are still below the poverty line, so this will affect the quality of life of fishermen in Pangandaran Regency. Quality of life can be measured objectively or subjectively. However, this research measures the quality of life of fishermen subjectively, centered on the assessment/perspective of individual fishermen on several aspects of their living conditions. The discussion of this study is to look at the subjective quality of life of fishermen and see its relationship with social capital, social support, and resilience. Therefore, this study aims to describe and analyze the effect of social capital, social support, and resilience on fishermen's subjective quality of life in the Pangandaran Regency. This study uses a quantitative method with survey data collection techniques. The data analysis technique used was the Somers'd correlation technique which was analyzed through SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Data collection was carried out by distributing questionnaires that included four instruments: subjective quality of life instrument, social capital, social support, and resilience. This study's respondents were 245 fishermen who were heads of families. The results of this finding reveal that social capital has a significant and positive relationship to subjective quality with a p-value of 0.00 and a correlation coefficient of 0.449 (moderate); for the variable social support, it has a significant and positive relationship to subjective quality of life with a p-value of 0.00 and a correlation coefficient of 0.462 (moderate). The resilience variable has a significant and positive relationship to subjective quality of life with a p-value of 0.00 and a correlation coefficient of 0.520 (moderate). The results of the risk test measurement are known that the variable with the highest risk of affecting the subjective quality of life is the resilience variable which has 19.8 times the possibility of poor subjective quality of life.xv,"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rehansya Agusvirta
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan perizinan usaha perikanan tangkap yang dapat memberikan perlindungan bagi kesejahteraan nelayan skala kecil. Penelitian yang dilakukan berjenis yuridis normatif dengan analisis data secara kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Adapun Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaturan mengenai hal tersebut, mengidentifikasi permasalahan hukum, dan bentuk perlindungan bagi kesejahteraan nelayan skala kecil di Indonesia.

This thesis discusses the regulation of the licensing of commercial fishing businesses that can provide protection for the welfare of small scale fishermen. The research conducted is judicial normative and analyses data qualitatively that is descriptive analytical. The purpose of this research is to find out about the regulation of the preceding, to identify the legal issues, and the form of the protection for the welfare of small scale fishermen in Indonesia."
2016
S62615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Satria
Jakara: Fakultas Ekologi Manusia IPB dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
303.4 ARI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Thamrin Anwar
"Kemiskinan merupakan ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, dialami oleh banyak profesi dan mata pencaharian termasuk warga yang berprofesi sebagai nelayan. Kemiskinan nelayan terjadi karena keterbatasan yang dimiliki oleh nelayan tradisional untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonominya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kualitas SDM, ekonomi, hubungan kerja, dan kelembagaan terhadap kemiskinan nelayan di Kelurahan Imbi. Hal ini karena Pemerintahan di Kelurahan Imbi sudah berfungsi dengan baik sebagaimana kelurahan lain di Jayapura, seharusnya dengan fungsi pemerintahan yang sudah baik ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayannya.Populasi dalam penelitian ini adalah populasi finit, yakni 109 kepala keluarga nelayan tradisional Kelurahan Imbi. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan teknik sampling jenuh yaitu menggunakan menggunakan semua populasi sebagai sampel. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan pengamatan. Data selanjutnya dianalisis menggunakan model regresi linear berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek sumber daya manusia, ekonomi, hubungan kerja dan kelembagaan secara parsial dan simultan terbukti berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan nelayan di Kelurahan Imbi.Kata Kunci: Kualitas SDM, Ekonomi, Hubungan Kerja, Kelembagaan dan Kemiskinan Masyarakat Nelayan.

Poverty is a threat in the life of nation and state in Indonesia, experienced by many professions and livelihoods including residents who work as fishermen. Poverty of fishermen occurs because of the limitations of traditional fishermen to improve the quality of their socio economic life. The purpose of this study was conducted to examine the effect of human resource quality, economy, working relationships, and institutions on the poverty of fishermen in Imbi Village. This is because the Government in Kelurahan Imbi has functioned well as other kelurahan in Jayapura, supposed with the function of good governance this will improve prosperity of fisherman society.The population in this research is the finite population, which is 109 heads of traditional fisherman family of Imbi Urban Village. Determination of the number of samples determined by the saturation sampling technique that is using using all the population as a sample. In this study data collection is done through questionnaires, interviews and observations. The data were then analyzed using multiple linear regression model.The results of this study indicate that the aspects of human resources, economic, working relationships and institutions partially and simultaneously proved to have a significant effect on the poverty of fishermen in Kelurahan Imbi.Keywords Quality of Human Resources, Economics, Employment Relations, Institutionality and Poverty of Fishermen Society.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library