Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardina Dahlan
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya pengaruh cash conversion cycle dan financial constraint terhadap firm value. Evaluasi dilakukan pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia untuk sektor non keuangan. Pengujian menggunakan metode regresi linier berganda dengan melibatkan 116 perusahaan. Variabel financial constraint yang digunakan terdiri dari 6 proksi, yaitu Altman z score, size perusahaan (sales), dividend payout ratio, cash flow, external financing, dan interest coverage. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen modal kerja yang menggunakan pengukuran cash conversion cycle berpengaruh negatif terhadap firm value. Sementara itu variabel financial constraint dengan proksi dividend payout ratio, cash flow, dan interest coverage berpengaruh negatif terhadap firm value, dan proksi yang lainnya tidak. Selain itu, penelitan juga membuktikan bahwa ada perbedaan firm value pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008.
This research aims to analyze if there is effect of cash conversion cycle and financial constraint to firn value. Evaluation is held before, during, and after global financial crisis 2008 for Indonesian Stock Exchange listed company in non financial sectors. Research used multiple linear regression and involved 116 companies. Financial constraint variable used consists of 6 proxies, they are Altman z score, company size (sales), dividend payout ratio, cash flow, external financing, and interest coverage. Research had shown if cash conversion cycle affect its firm value. Moreover, financial constraint variable using proxy cash flow , dividend payout ratio, and interest coverage have negative effect to firm value. Beside that, research proves that there is firm value difference before, during, and after global financial crisis 2008.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti
Abstrak :
[Skripsi ini membahas pengaruh dari manajemen modal kerja terhadap nilai perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 hingga 2013. Pengolahan data dilakukan dengan model regresi efek tetap. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan non-linear antara manajemen modal kerja dan nilai perusahaan. Hubungan non-linear ini mengindikasikan adanya titik optimal dari manajamen modal kerja dan perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk mencapai titik optimal tersebut akan mencapai peningkatan nilai perusahaan. Analisis lebih lanjut membuktikan bahwa terdapat 48 perusahaan yang memiliki hubungan berlawanan dengan teori dan hasil regresi dikarenakan faktor internal dan eksternal perusahaan., This study aims to analyze the impact of working capital management to the value of manufacturing firms that are listed in Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2013. Data is processed by fixed effect regression model. The result indicate the existence of optimal level of working capital management and firms that converge to that optimal level will achieve higher firm value. This study prove that there is 48 firms who have different relationship with theory and regression result because of internal and external factors of those firms.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Melinda
Abstrak :
Di tengah permasalahan seperti pemanasan global, gesekan sosial, dan tata kelola, gagasan keberlanjutan telah tumbuh kuat di dalam industri. Indeks ESG (environmental, social, governance) diperkenalkan untuk mengukur kinerja laporan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini menguji hubungan antara kinerja ESG perusahaan dan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa lebih lanjut tentang bagaimana skor kontroversi, menjadi bagian dari keseluruhan indeks, mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan tercatat dari 22 negara di Asia dari tahun 2014 hingga 2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari indikator keuangan, variabel yang berasal dari indeks ESG, rasio Tobin's-Q untuk mengukur nilai perusahaan, dan vektor dari variabel kontrol. Hasil penelitian ini menemukan bahwa skor indeks ESG dan skor kontroversi signifikan secara statistik dalam memperkirakan nilai perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa ESG lingkungan, ESG sosial, ESG tata kelola, dan kinerja skor gabungan dari ESG signifikan secara statistik untuk memperkirakan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan di negara lain. Bertentangan dengan konsepsi umum, skor kontroversi ESG secara mengejutkan menunjukkan hubungan yang positif dengan nilai perusahaan. Penelitian menduga bahwa hubungan positif dapat terjadi karena kepercayaan publik yang dibangun perusahaan. Ketika perusahaan mengeluarkan laporan terkait dengan situasi atau permasalahan mereka saat ini, hal tersebut memberikan sinyal kepada publik bahwa perusahaan bersedia untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas. Temuan ini menunjukkan bahwa kinerja skor ESG yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan nilai perusahaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan mengungkapkan laporan keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan berkelanjutan dari perusahaan. ......Amidst the issues of global warming, social friction, and governance, the idea of sustainability has grown firmly within industries. The environmental, social, and governance (ESG) index was introduced to measure how sustainable is a company in doing business. This study examines the relationship between ESG index and company value. Moreover, we also examine further on how the controversy score, being a part of the whole index, influence the company market value. We employ a dataset of companies from 22 countries in Asia which representing the Asian market from 2014 through 2018. Our data comprises the financial indicators, the variables derived from the ESG index, Tobin’s-Q ratio to measure company value, and a vector of control variables. Looking deeper to the data, we found that ESG index score and its controversy score are statistically significant in estimating the company value. Our findings indicate that ESG-environmental, ESG-social, ESG-governance, and the ESG-combined score's performance are statistically significant to estimate the company value. Our results are in accordance with the previous research conducted in other countries. Contradicting to the common conception, ESG-controversy score surprisingly shows a positive relationship with the company value. We suspect that the positive relationship occurs due to the trust that the company built. When the company releases the report their current situation or issues, it provides a signal to the public of their willingness to have both transparency and accountability. Our findings show that higher ESG scores performance is correlated with the increase in company value. This study suggests that providing such disclosure on environmental, social, and governance aspects are essential not only to increase company value but also to show the company resilience and sustainability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library