Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abram Julion Murtama
Abstrak :
Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia, adalah kesenjangan pendapatan. Digitalisasi inklusi keuangan diharapkan dapat menyelesaikan masalah ini. Peningkatan inklusi keuangan diharapkan membuat layanan keuangan lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama bagi kelompok masyarakat miskin yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran digitalisasi inklusi keuangan dalam mereduksi kesenjangan pendapatan menggunakan bukti empiris 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2013-2022, dengan metode estimasi fixed effects. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan berdampak negatif dan signifikan terhadap indeks williamson. Ini berarti bahwa meningkatkan inklusi keuangan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan. Untuk hasil dekomposisi tiap dimensi, menunjukkan bahwa dimensi akses secara signifikan berpengaruh terhadap pengurangan kesenjangan pendapatan di Indonesia, sementara dimensi penggunaan menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kesenjangan pendapatan, namun hadirnya kebijakan SNKI di Indonesia pada tahun 2016-2022 mempengaruhi secara negatif terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia. ......One of the problems faced by developing countries including Indonesia, is income inequality. It's hoped that digitalization of financial inclusion can solve this problem. Increasing financial inclusion is expected to make financial services more accessible to everyone, especially for poor groups who previously did not have access to financial services. This research aims to analyze the role of digitalization of financial inclusion in reducing income gaps using empirical evidence from 33 provinces in Indonesia during the 2013-2022 period, using the fixed effects estimation method. The results of this study indicate that financial inclusion has a negative and significant impact on the Williamson index. This means that increasing financial inclusion can reduce income inequality. The decomposition results for each dimension show that the access dimension has a significant effect on reducing income inequality in Indonesia, while the usage dimension shows a positive influence on income inequality, but the presence of the SNKI policy in Indonesia in 2016-2022 has a negative influence on income inequality in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zelin Nurfadia
Abstrak :
ABSTRAK
Inklusi keuangan dirancang untuk meningkatkan kesempatan dan partisipasi masyarakat miskin dalam lembaga keuangan formal, khsusnya bagi masyarakat miskin dalam lembaga keuangan formal, khususnya bagi masyarakat unbanked. Selain itu, inklusi keuangan merupakan sebab satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. tetapi, iklusi keuangan dapat menyebabkan ketidakefektifan pelaksanaan kebijakan moneter. Hal ini dikarenakan inklusi keuangan memengarubi sensitivitas suku bunga sehingga menyebabkan ketidakstabilan pada permintaan uang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah menganalisis dampak inklusi keuangan terhadap permintaan uang, uang primer (MO), di 36 negara selama periode 2004-2014. Metode yang digunakan adalah Data Panel Dinamis. Hasilnya menunjukkan bahwa inklusi keuangan menyebabkan peningkatan permintaan uang primer (MO) di negara berkembang. inklusi keuangan menyebabkan penurunan permintaan uang primer (MO) di negara berkembang.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simbarashe Chamaida
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris apakah status pekerjaan mempengaruhi akses terhadap kredit di Nigeria, dengan menggunakan data survei cross-sectional General Household Survey (GHS) Nigeria gelombang 4 tahun 2019. Motivasi penelitian ini berawal dari pasar keuangan yang cacat, yang terdiri dari pasar keuangan yang salah. mekanisme penyaluran kredit, tingginya angka penduduk unbanked, dan kesenjangan inklusi keuangan. Dengan menggunakan model regresi logistik biner, penelitian ini mengungkapkan bahwa status pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap akses kredit. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja meningkatkan kemungkinan akses kredit sebesar 5,3%. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya peran pendapatan tetap dari lapangan kerja dalam meningkatkan kelayakan kredit dan mengurangi risiko gagal bayar bagi pemberi pinjaman. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja di daerah perkotaan meningkatkan kemungkinan akses pinjaman sebesar 8,0% dibandingkan di daerah pedesaan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja bagi laki-laki meningkatkan peluang memperoleh kredit sebesar sekitar 6,1%, dibandingkan dengan perempuan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya lapangan kerja dalam inklusi keuangan dan kebijakan ekonomi yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas kredit. Penelitian ini memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi pembuat kebijakan dan lembaga keuangan untuk meningkatkan aksesibilitas kredit, dengan menerapkan skema jaminan kredit seperti produk asuransi pinjaman, mendukung lapangan kerja informal dengan memberikan bantuan untuk pendaftaran formal usaha informal, pengembangan beragam sektor ekonomi, dan merancang pinjaman yang fleksibel. produk yang selaras dengan pola pendapatan berbagai sektor pekerjaan. ......Using 2019 Nigeria's General Household Survey data, this study investigates how employment status affects credit access, highlighting flaws in Nigeria's financial market, including issues with credit delivery and high levels of unbanked individuals. Employing binary logistic regression, the study finds that employment status significantly influences credit access, with a unit increase in employment raising the probability of credit access by 5.3%. In urban areas, employment increases loan access likelihood by 8.0% compared to rural areas. For males, a unit increase in employment boosts the chance of obtaining credit by approximately 6.1% compared to females.  The results emphasize the role of steady income in enhancing creditworthiness and reducing default risks for lenders. The research underscores the importance of employment in financial inclusion and recommends policymakers and financial institutions improve credit accessibility through credit guarantee schemes, formal business registration support, sectoral development, and flexible loan products tailored to diverse income patterns.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul F. Shobirin
Abstrak :
ABSTRAK
Evaluasi program inklusi keuangan Laku Pandai dimaksudkan untuk mengetahui apakah program yang masih relatif baru diluncurkan oleh OJK pada bulan Maret 2015 ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, baik oleh pemerintah, bank pelaksana, maupun masyarakat pada umumnya. Penelitian mengambil subyek PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk BTPN sebagai sebagai salah satu lembaga keuangan pelaksananya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, sedangkan sumber data/informasi didapat dari pihak manajemen bank, agen, dan nasabah Laku Pandai BTPN, serta dokumen lainnya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Inklusi Keuangan secara nasional mendapat sambutan baik dari masyarakat ditandai dengan meningkatnya secara signifikan jumlah bank partisipan dan nasabahnya, meskipun belum diikuti dengan pemerataan sebaran agen/nasabah dan program pemberdayaan. Demikian pula yang terjadi di BTPN, pelaksanaan Laku Pandai berhasil dengan baik ditandai dengan jumlah nasabahnya yang besar dengan tren yang meningkat, meskipun terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan. Melihat tingginya dukungan pemerintah, BI, OJK, dan sambutan yang baik dari bank pelaksana, agen dan nasabahnya, dapat diharapkan bahwa program inklusi keuangan Laku Pandai ini akan terus berkembang dan berlanjut di masa yang akan datang.
ABSTRACT
Evaluation of implementation of financial inclusion program Laku Pandai is intended to find out whether the newly launched program by OJK in March 2015 can run as expected, either by the government, the executing bank, or the public. The study took the subject of PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk BTPN as one of the executing financial institutions. The research method used is qualitative method, while the source of data information obtained from the management of bank, agents, and BTPN customers, as well as other relevant documents. The results indicate that the inclusion financial program has been welcomed by banks and the public, marked by the significant increase in the number of participating banks and their customers, although not yet followed by the of distribution of agents customers and empowerment programs. Similarly in BTPN, the implementation of Laku Pandai is well marked by large numbers of customers with an increasing trend, although there are things that need to be improved and developed. Given the high level of government, BI, OJK support, and good reception from executing banks, agents and its customers, it can be expected that this financial inclusion program will continue to grow and sustain in the future.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Maulana
Abstrak :
Inklusi keuangan yang rendah membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan akses pinjaman baik untuk pendanaan modal usaha maupun investasi lainnya seperti pendidikan ataupun perumahan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan tidak serta merta meningkatkan minat rumah tangga untuk mendapatkan kredit. Dengan metode estimasi multinomial logit regression menggunakan 294.426 sample rumah tangga dari Susenas dan Podes tahun 2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan berpengaruh dalam meningkatkan kredit rumah tangga. Hasil estimasi menunjukkan bahwa kepemilikan rekening mampu meningkatkan kredit formal dan juga menurunkan kredit informal. Ini membuktikan bahwa kepemilikan rekening penting di dalam mendorong kredit formal serta menurunkan kredit informal. Keberadaan Bank umum, BPR dan koperasi mampu meningkatkan kredit formal namun tidak signifikan dalam mengurangi kredit informal. Untuk itu pemerintah perlu mendorong kepemilikan rekening dan memperluas jangkauan lembaga keuangan di dalam mendorong kredit formal maupun mengurangi kredit informal.
Low financial inclusion makes it difficult for people to get access to loans both for funding venture capital and other investments such as education or housing. However, several studies have shown that the increase of account ownership and the availability of financial institutions do not necessarily increase credit for households. With the multinomial logit regression estimation method using 294,426 household samples from Susenas and Podes in 2018, this study aims to determine whether account ownership and the availability of financial institutions have an effect on increasing household credit. The estimation results show that account ownership can increase formal credit and also reduce informal credit. This shows that account ownership is important in encouraging formal credit and reducing informal credit. The existence of commercial banks, BPR and cooperatives are able to increase formal credit but not significantly in reducing informal credit. For this reason, the government needs to encourage account ownership and expand the reach of financial institutions in promoting formal credit and reducing informal credit.
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T54761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erva Yulianita
Abstrak :
Studi ini menguji pengaruh inklusi keuangan terhadap profitabilitas bank dengan menggunakan tingkat kompetisi sebagai variabel moderasi. Studi ini menggunakan data tahunan dari 70 sampel bank umum di Indonesia selama periode 2013-2022 dan mengaplikasikan metode two-step system generalized method of moments (GMM). Variabel dependen di studi ini adalah profitabilitas bank, yang diproksikan oleh variabel Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM). Sedangkan variabel inklusi keuangan diproksikan oleh tiga variabel, yaitu: jumlah ATM, jumlah kantor cabang (KCB), dan proporsi kredit UMKM. Hasil studi menunjukkan bahwa jumlah ATM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan NIM. Sedangkan jumlah kantor cabang berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Sementara itu, tingkat kompetisi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Selanjutnya, interaksi antara inklusi keuangan dan tingkat kompetisi terhadap profitabilitas diketahui signifikan secara statistik namun tidak terbukti dapat memperkuat hubungan diantara keduanya. ......This study examines the effect financial inclusion on bank prpfitability by using the level of competition as the moderating variable. This study uses annual data from 70 samples of commercial banks in Indonesia during 2013-2022 and applies the two-step system generalized method of moments or GMM method. The dependent variable in this study is bank profitability, which is proxied by the variables Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), and Net Interest Margin (NIM). Meanwhile, the financial inclusion variable is proxied by three variables, namely: the number of ATMs, the number of branch offices, and the proportion of SME loans. The results of the study show that the number of ATMs has a positive and significant effect on ROA and NIM. Meanwhile the number of branch offices has a positive and significant effect on ROE. On the other hand, the level of competition has a negative and significant effect on ROA, ROE, and NIM. Furthermore, interaction between financial inclusion variables and the competition on bank profitability is known to be statistically significant, yet has not been proven to strengthen the impact on profitability to be more pronounced.
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brammeswara Habib Prasetya
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap indeks keuangan inklusif (IKI). Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk memahami pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap IKI yang dapat meningkatkan pemerataan akses layanan keuangan pada kelompok unbanked. Model Sarma digunakan pada penelitian ini dalam menentukan IKI dan dilanjutkan dengan regresi data panel dengan variabel dependen ialah IKI dan variabel independen ialah internet users per 100 people dan mobile cellular subscription per 100 people. Hasil penelitian di 15 negara menunjukkan dari tahun 2005 hingga 2014 Jepang, Korea Selatan, dan Spanyol berada pada posisi pertama hingga ketiga berturut-turut dalam IKI. Posisi keempat IKI ditempati Malaysia dari 2005 hingga 2013 dan tergeser oleh Turki pada tahun 2014. Pada posisi kelima hingga kesepuluh mengalami perubahan di antara negara Malaysia, Maroko, Thailand, Ukraina, Moldova, dan India. Indonesia stagnan di posisi kesebelas dari tahun 2005 hingga 2014. Kemudian, Filipina, Kenya, Mozambik, dan Madagaskar berada pada posisi empat terbawah. Hasil regresi pada data panel di 14 negara menunjukkan internet users per 100 people memiliki pengaruh positif pada IKI serta mobile cellular subscription per 100 people memiliki pengaruh negatif pada IKI. Berdasarkan penelitian, dalam usaha meningkatkan kenaikan indeks keuangan inklusif memerlukan kerja sama antara penggunaan information and communication technology (ICT) yang didukung dengan literasi keuangan kepada populasi unbanked.
ABSTRACT
This thesis examines the impact analysis of internet and mobile cellular to financial inclusion index (IFI). The purposes of this thesis are understanding the impact of internet user and mobile cellular against the IFI and to improve the financial access to unbanked group. This thesis is explanatory research by using quantitative methods. This thesis employes Sarma?s Model to determine the financial inclusion index and using the panel data regression with dependent variable is financial inclusion index (IFI) and the independent variables are internet users per 100 people and mobile cellular subscription per 100 people. The study founds in 15 countries between 2005 and 2014 Japan, South Korea, and Spanish are in the first until third position in IFI. The fourth position is Malaysia but in 2014, Turkey replaced Malaysia in fourth position. In fifth until tenth positions are dynamic between Malaysia, Morocco, Thailand, Ukraine, Moldova, and India. Indonesia is stagnant in the eleventh position in ten years. Then, Philippines, Kenya, Mozambique, and Madagascar are in the four bottom positions. The regression in 14 countries explain internet users per 100 people has positive impact to IFI and mobile cellular subsrciption per 100 people has negative impact to IFI. Based on the research, improvement of IFI need collaboration between information and communication technology (ICT) with supported by financial literacy to unbanked population
2017
T47098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Imam Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh indikator inklusi keuangan syariah terhadap tingkat keparahan dan kedalaman miskin di Indonesia tahun 2014 ndash; 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan model ekonometrika. Data pengelitian menggunana data panel dari 33 provinsi di Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah Persentase Jumlah Kantor Perbankan Syariah terhadap Kantor Perbankan Konvensional per provinsi PS , Persentase Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap total pembiayaan perbankan konvensional provinsi PPS , Persentase kepemilikan Asuransi perprovinsi ASR , Persentase Depositor Fund Perbankan Syariah terhadap Depositor Fund Perbankan konvensional provinsi DFPS , Indeks Pembangunan Teknologi dan Komunikasi provinsi IPTIK , Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Nominal provinsi PDRBN , Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Riil provinsi PDRBR dan Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Perkapita provinsi PDRBP . Hasil penelitian menyimpulkan bahwa indikator inklusi keuangan syariah berpengaruh terhadap indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia, terutama aspek penggunaan keuangan syariah. Aspek penggunaan digambarkan melalui persentase pembiayaan perbankan syariah terhadap pembiayaan perbankan konvensional per provinsi PPS dan Jaminan Sosial ASR . Peningkatan aspek penggunaan berdampak pada pengurangan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan
ABSTRACT
This thesis discusses about the impact of Syariah financial inclusion Indicators to the severity and poverty gap in Indonesia 2014 2016 . This research using a quantitative method with descriptive design and using econometric model. The research using panel data from 33 provinces in Indonesia. Independent variables used are Percentage Number of Sharia Banking Offices to Conventional Banking Offices per province PS , Sharia Financing to total conventional bank financing PPS , Percentage of Insurance Owners per province ASR , Deposit Fund Percentage of Sharia Banking to Deposit Fund of Conventional Banking per provinces DFPS , Technology and Communications Development Index IPTIK , Province Gross Domestic Regional Domestic Product PDRBN , Province Gross Domestic PDRBR and Province Gross Regional Domestic Product PDRBP . The results of the study determine that the inclusion of Islamic finance affects the severity and poverty gap index in Indonesia, especially the using aspect of Islamic finance. The using aspect of Sharia Financial are precentage of Sharia Financing to total conventional bank financing PPS and Social Security ASR . Increasing of that indicators can decrease severity and poverty gap index in indonesia.
2018
T50996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Silfa Addiba Nursahla
Abstrak :
Permasalahan tentang kemiskinan memang seringkali berputar di wilayah pedesaan dan didominasi oleh rumah tangga agrikultur. Petani hampir tidak mengumpulkan modal karena skala usaha mereka dan setiap kali panen, upah mereka dari hasil panen digunakan untuk membayar pinjaman untuk fasilitas produksi dan kebutuhan sehari-hari. Sementara, meningkatnya permintaan pangan akibat pertumbuhan penduduk pun tak terhindarkan. Inklusi Keuangan dirasa bisa menjawab pertanyaan ini sebab bisa berperan sebagai penyangga risiko dan mendorong akumulasi modal bagi rumah tangga agrikultur. Untuk mencari tahu lebih lanjut secara empiris pengaruh inklusi Keuangan pada kemiskinan multidimensi dalam kelompok rumah tangga agrikultur, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif melalui cross tabulation dan statistic inferensial menggunakan IV- probit. Ditemukan bahwa kondisi kemiskinan multidimensi pada rumah tangga agrikultur lebih parah jika dibandingkan rumah tangga non-agrikultur serta penggunaan fasilitas inklusi keuangan seperti kredit dan tabungan pun belum bisa digunakan secara maksimal. Akan tetapi jika inklusi Keuangan dapat ditingkatkan, kemiskinan multidimensi dapat dikurangi secara signifikan. Maka, perlu ada kebijakan yang lebih menyasar pada kebutuhan dan permasalahan setiap daerah yang berbeda-beda. ......The problem of poverty often revolves around rural areas and is dominated by agricultural households. Farmers hardly accumulate capital because of the scale of their business and every harvest, their wages from the harvest are used to repay loans for production facilities and daily needs. Meanwhile, increasing demand for food due to population growth is inevitable. Financial Inclusion can answer this question, as it can act as a risk buffer and encourage capital accumulation for agricultural households. To find out more empirically the effect of Financial Inclusion on multidimensional poverty in agricultural households, this study uses descriptive statistics through cross-tabulation and inferential statistics using IV-probit. It was found that multidimensional poverty in agricultural households is more severe when compared to non-agricultural households and the use of financial inclusion facilities such as credit and savings has not been maximized. However, if financial inclusion can be improved, multidimensional poverty can be reduced significantly. Thus, there needs to be a policy that is more targeted at the needs and problems of each region.
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brammeswara Habib Prasetya
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini berisi tentang analisis pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap indeks keuangan inklusif IKI . Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk memahami pengaruh penggunaan internet dan mobile cellular terhadap IKI yang dapat meningkatkan pemerataan akses layanan keuangan pada kelompok unbanked. Model Sarma digunakan pada penelitian ini dalam menentukan IKI dan dilanjutkan dengan regresi data panel dengan variabel dependen ialah IKI dan variabel independen ialah internet users per 100 people dan mobile cellular subscription per 100 people. Hasil penelitian di 15 negara menunjukkan dari tahun 2005 hingga 2014 Jepang, Korea Selatan, dan Spanyol berada pada posisi pertama hingga ketiga berturut-turut dalam IKI. Posisi keempat IKI ditempati Malaysia dari 2005 hingga 2013 dan tergeser oleh Turki pada tahun 2014. Pada posisi kelima hingga kesepuluh mengalami perubahan di antara negara Malaysia, Maroko, Thailand, Ukraina, Moldova, dan India. Indonesia stagnan di posisi kesebelas dari tahun 2005 hingga 2014. Kemudian, Filipina, Kenya, Mozambik, dan Madagaskar berada pada posisi empat terbawah. Hasil regresi pada data panel di 14 negara menunjukkan internet users per 100 people memiliki pengaruh positif pada IKI serta mobile cellular subscription per 100 people memiliki pengaruh negatif pada IKI. Berdasarkan penelitian, dalam usaha meningkatkan kenaikan indeks keuangan inklusif memerlukan kerja sama antara penggunaan information and communication technology ICT yang didukung dengan literasi keuangan kepada populasi unbanked.Kata Kunci : Indeks Keuangan Inklusif IKI , Internet users, Model Sarma, Mobile Cellular
ABSTRACT
This thesis examines the impact analysis of internet and mobile cellular to financial inclusion index IFI . The purposes of this thesis are understanding the impact of internet user and mobile cellular against the IFI and to improve the financial access to unbanked group. This thesis is explanatory research by using quantitative methods. This thesis employes Sarma rsquo s Model to determine the financial inclusion index and using the panel data regression with dependent variable is financial inclusion index IFI and the independent variables are internet users per 100 people and mobile cellular subscription per 100 people. The study founds in 15 countries between 2005 and 2014 Japan, South Korea, and Spanish are in the first until third position in IFI. The fourth position is Malaysia but in 2014, Turkey replaced Malaysia in fourth position. In fifth until tenth positions are dynamic between Malaysia, Morocco, Thailand, Ukraine, Moldova, and India. Indonesia is stagnant in the eleventh position in ten years. Then, Philippines, Kenya, Mozambique, and Madagascar are in the four bottom positions. The regression in 14 countries explain internet users per 100 people has positive impact to IFI and mobile cellular subsrciption per 100 people has negative impact to IFI. Based on the research, improvement of IFI need collaboration between information and communication technology ICT with supported by financial literacy to unbanked population.Keywords financial inclusion index IFI , Internet users, Mobile Cellular, Sarma rsquo s Model
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>