Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Askarina Bintari Sumiran
"Makalah ini akan membahas mengenai sebuah film yang telah lulus sensor namun sebenarnya masih mengandung muatan-muatan seks. Film ini masuk dalam kategori Bimbingan Orangtua (BO) tanpa adanya batasan usia penonton minimal 18 tahun, sehingga dikhawatirkan muatan seks di dalamnya dapat mempengaruhi pandangan penonton akan perilaku seksual. Film popular remaja Twilight yang telah lulus sensor mengandung banyak gambaran seks tersirat di dalamnya. Sebenarnya, bukan hanya satu film ini saja tetapi terdapat lebih banyak lagi film yang serupa. Menggunakan metode analisis shot-by-shot, terlihat bahwa teknik sinematografi yang digunakan dikhawatirkan turut mempengaruhi pemaknaan perilaku seksual yang ada di dalam film. Hasil studi mengungkapkan bahwa adegan yang memuat perilaku seksual yang berat justru dipertegas dengan teknik kamera jarak dekat (close up) dan kemudian dimaknai sebagai.
Most explicit sexual impressions in films have effect on the increase of sexual arousal and sexual behavior from the audience. However, unconsciously, subtle/implied sexual impressions have greater effect on increasing sexual arousal. Popular teen movie, Twilight, which has been rated for general audiences in Indonesia and can be seen by general public actually still contains numerous subtle sexual portrayals. Cinematographic techniques that are used also influence how the audiences interpret sexual acts in the film. Subtle sexual portrayals in this film, then can potentially be more powerful in influencing audience's sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Reza Eka Sulistya
"Jurnal ini membahas mengenai bagaimana penonton menilai karakter dalam suatu film yang belakangan ini sangat populer sebagai media hiburan. Kepopuleran film menjadi suatu keuntungan bagi masyarakat modern sebagai media yang efektif untuk memberikan pesan kepada publik. Nilai-nilai yang ditanamkan melalui film membuat adaptasi publik terhadap suatu pendekatan menjadi lebih mudah. Media ini kemudian digunakan sebagai alat untuk menanamkan kesadaran bagi publik yang berguna mensosialisasikan nilai-nilai baru yang berguna bagi masyarakat. Masyarakat dinilai dapat memahami suatu nilai lebih baik apabila nilai tersebut diciptakan dalam suatu bentuk cerita yang lebih menarik sehingga tidak menimbulkan pergesekan sosial.
This journal describe how audience evaluate a character in movie which lately has been very popular as entertainment media. The popularity of movie become an advantage for modern society as an effective media to deliver the message to the public. The values which instilled through the movie will make public adaptation to an approach become easier. This media later used as a tool to bring awareness for public which been useful to socializing new values for the society. Society is considered to understand better if the value applied in interesting form of story so it does not cause social friction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tyana Rahestrie
"Wacana persuasi dilakukan tidak hanya dalam bentuk komunikasi tertulis tetapi juga dalam bentuk lisan. Wacana tersebut ditemukan dalam beberapa karya fiksi seperti film, yang narasinya berfokus pada tema persuasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa wacana persuasi yang terdapat pada Ocean Eleven, sebuah film komedi Amerika yang disutradarai oleh Steven Soderbergh. Film tersebut berkisah tentang Danny Ocean dan sebelas rekannya, termasuk rekan kriminalnya, yang merampok tiga kasino Las Vegas, the Bellagio, the Mirage, dan MGM Grand secara bersamaan. Penelitian ini khususnya bertujuan untuk meneliti dua hal : strategi persuasi yang dipraktikan oleh pihak yang mempersuasi dalam naratif dan relasi kuasa antar karakter. Penelitian ini menggunakan teori strategi persuasi dari Crusius dan Channel. Hasil dari studi yang dilakukan menunjukkan bahwa beberapa strategi persuasi dapat digunakan sesuai dengan tujuannya untuk menyukseskan persuasi. Lebih lanjut lagi, pada akhir persuasi, relasi kuasa diantara pihak yang melakukan tindakan persuasi dan pihak yang dipersuasi tidak berubah, yaitu pihak yang melakukan persuasi memiliki posisi yang lebih tinggi dan dominan.
Discourses of persuasion are issued not only in written means of communication but also in spoken forms. Such discourses are discovered in a number of fictional works like films, whose narration focuses on persuasion theme. The aim of this research is to analyze discourse of persuasion issued in Oceans’s Eleven, an American comedy movie directed by Steven Soderbergh. The movie tells about Danny Ocean and his eleven accomplices, including his partner-in-crime, who rob three Las Vegas casinos, the Bellagio, the Mirage, and the MGM Grand simultaneously. This research is specifically purposed to examine two points: strategies of persuasion practiced by persuaders in the narrative and power relation among characters. The research uses the persuasive strategy theory from Crusius & Channel. The result of this study shows that several persuasive strategies can be used in accordance in order to succeed the persuasion. Moreover, by the end of the persuasion, the power relation between the persuader and the person being persuaded does not change, as the persuader holds a higher and more dominant position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library