Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Isa
"Mekanisme transisi IPv6 diperlukan untuk menjamin interoperabilitas jaringan antara IPv6 dengan IPv4 selama masa migrasi. Network Address Translation (NAT) dan sifatnya pada sebuah jaringan akan menjadi hambatan tersendiri bagi sebagian besar metode transisi IPv6, atau dikenal dengan istilah proto-41 forwarding. Diperlukan metode transisi khusus yang dapat menembus NAT untuk memberikan konektivitas IPv6 melalui infrastruktur IPv4. Teredo dan IPv6 VPN, dimana keduanya menggunakan tunneling berbasis UDP, merupakan solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui metode dengan performa yang lebih baik antara Teredo dan IPv6 VPN, serta sejauh mana perbedaannya terhadap jaringan IPv4 murni (existing). Untuk itu dilakukan beberapa pengujian menggunakan jaringan test-bed secara lokal. Pengujian meliputi koneksi TCP dan UDP untuk memberikan gambaran umum performa jaringan, serta koneksi FTP untuk memberikan gambaran khusus performa aplikasi jaringan. Parameter yang diamati selama pengujian adalah throughput TCP, frame loss dan jitter UDP serta latency, transfer time, dan throughput FTP.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa IPv6 VPN memiliki performa yang lebih baik di seluruh parameter pengujian, dibandingkan Teredo. Perbedaan yang terjadi berkisar antara 286.18% - 458.64% untuk throughput TCP, 23.64% - 2088.69% untuk jitter UDP, 168.07% - 267.57% untuk latency FTP, 279.41% - 447.36% untuk transfer time FTP, dan 257.35% - 391.21% untuk throughput FTP. Selain itu, metode IPv6 VPN memiliki performa yang tidak jauh berbeda dengan jaringan IPv4 murni. Hal ini menjadikan metode IPv6 VPN sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan metode Teredo, dalam memberikan konektivitas IPv6 bagi jaringan private yang berada dibalik NAT melalui infrastruktur jaringan IPv4.

Transition mechanism is required to guarantee IPv4 and IPv6 interoperability during the migration period. Network Address Translation (NAT) and its behaviour would become a drawback to some usual IPv6 transition mechanism, this problem also known as proto-41 forwarding. Specific transition mechanism is required to pass NAT and gave IPv6 connectivity through current IPv4 backbone infrastructure. Teredo and IPv6 VPN, both are based on UDP tunneling mechanism, could exceed this problem.
This paper was made to examine which methods, between Teredo and IPv6 VPN, would have better performance. This paper also made to examine the effect of each method compare to existing IPv4 network. To answer that, some testing that based on local test-bed have been done. The test includes TCP and UDP connection to give an illustration of general network performance, and FTP connection to give an illustration of spesific internet application performance. Parameters to watch during the test are TCP throughput, UDP frame loss and jitter, then FTP latency, transfer time and throughput.
Overall result from the test indicates that IPv6 VPN gave a better performance than Teredo at all testing parameters. The differences occurred around 286.18% - 458.64% for TCP throughput, 23.64% - 2088.69% for UDP jitter, 168.07% - 267.57% for FTP latency, 279.41% - 447.36% for FTP transfer time and 257.35% - 391.21% for FTP throughput. IPv6 VPN’s performances also closed enough comparing to the existing native IPv4 network performances. From this paper and the test result, gave indication that IPv6 VPN would become a better solution than Teredo in relations to give IPv6 connectivity for a private network that stand behind NAT devices through IPv4 network infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ficky Fatturahman
"Persediaan alamat IPv4 semakin menipis. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah Network Address Translation (NAT). Dengan NAT, lebih dari satu host pada jaringan private dapat dihubungkan ke jaringan publik seperti Internet hanya dengan menggunakan satu alamat IP publik.
Sementara itu, migrasi menuju teknologi yang lebih maju yakni IPv6 sudah tidak terelakkan. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme transisi yang memungkinkan coexistence antara jaringan IPv6 yang akan dibangun dengan jaringan IPv4 yang telah ada, salah satunya adalah dengan tunneling.
Pada umumnya, sebagian besar metode tunneling yang ada tidak mendukung jaringan NAT IPv4. Hanya metode tunneling Teredo yang dapat menembus jaringan NAT. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian khusus mengenai kinerja jaringan yang menggunakan tunneling IPv6 Teredo pada aplikasi-aplikasi tertentu, terutama aplikasi yang populer digunakan seperti FTP untuk transfer file antar jaringan. Penelitian yang dilakukan adalah membandingkan kinerja aplikasi FTP server pada jaringan NAT full cone dengan tunneling IPv6 Teredo terhadap jaringan NAT full cone IPv4 murni dan jaringan IPv6 murni pada aplikasi yang sama. Parameter yang dibandingkan adalah latency (s) dan throughput (KBytes/s).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunneling Teredo memiliki kinerja lebih buruk dari jaringan NAT full cone IPv4 murni dan jaringan IPv6 murni pada aplikasi FTP server , namun demikian, tidak terlampau jauh kinerjanya dari jaringan IPv6 murni pada simulasi jaringan WAN sebenarnya, hanya sedikit lebih buruk dengan range latency lebih besar 7,4 - 28,08 % dan range throughput lebih kecil 2,89 - 16,55 % dari jaringan IPv6 murni, sehingga Teredo cocok digunakan untuk memberikan koneksi IPv6 kepada node jaringan di belakang NAT IPv4 pada periode transisi nanti ketika sebagian besar node telah bermigrasi ke IPv6.

Availability of IPv4 address has gone thinner. One of the solutions to overcome this problem is Network Address Translation (NAT). NAT can connect one or more hosts in private network to public network like Internet with just one public IP address.
Meanwhile, migration process into more advanced technology, which is IPv6, is inevitable. Therefore, we need transition mechanism that can provide coexistence between newly born IPv6 networks with old IPv4 networks, such as is tunneling.
Generally, most of available tunneling methods do not provide IPv4 NAT networks. Only Teredo tunneling method can penetrate NAT. Therefore, we need a research to examine Teredo IPv6 tunneling network performance on certain application, mostly on popular application like FTP which can transfer file between networks. The research is comparing FTP server application performance on full cone NAT configured network with IPv6 Teredo tunneling toward pure full cone NAT IPv4 network and pure IPv6 network with the same application. Parameters to be compared are latency (s) and throughput (KBytes).
The research done shows that Teredo tunneling performance on FTP application is lower than pure IPv4 full cone NAT network and pure IPv6 network, however, on real WAN simulated network, Teredo performance is only a little bit lower than pure IPv6 network, Teredo latency is higher between 7,4 - 28,08 % than pure IPv6 network and Teredo throughput is lower 2,89 - 16,55 % than pure IPv6 network, so it’s suitable to provide IPv6 connectivity for nodes that is located behind IPv4 NAT in this transition period when most of the node have migrate to IPv6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40505
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Internet Protocol yersion 6 (IPV6) telah menjadi standar baru bagi internet
di masa yang akan datang, untuk itu diperlukan metode transisi yang dapat
membantu pergantian protokol standar ini secara bertahap. Salah sam melodc
transisi yang dikenal adalah reling, yang memungkinkan sebuah jaringan IPv6
berkomunikasi dengan jaringan IPv6 yang lain melalui jaringan IPV4. Terdapat
beberapa macam metode tunneling, dua di antaranya adalah 6over4 dan 6to4.
Metode tunneling 6over4 dan 6to4 ini diuji coba pada sebuahjaringan rest
bed IPv6 yang dibuat terlebih dahulu. Penelitian yang dilakukan adalah
bagaimana pengaruh penerapan metode I zfrrr :eling terscbut dibandingkan dcngan
penggunaan IPv4 yang sudah ada sekarang dan IPv6 yang akan digunakan di
masa mendalang. Parameter yang .diamati adalah rhroughpnt dan laiency pada
aplikasi pengiriman file menggunakan File Transfer Protoco! (FTP).
Uji coba dilakukan dengan mengirimkan file antara dua host yang terletak
di jaringan yang berbeda pada jaringan test bed. Jaringan test bed ini dibuat
dengan menggunakan lima buah PC untuk mewakili kondisi jaringan internet
yang sesungguhnya. Penelitian dilakukan pada empat konfigurasi jaringan rest
bed, yailu IPv4 mumi, IPv6 mumi, metode 6over4 dan metodc 6to4. Data diambil
dari transfer rate dan waktu yang diperlukan untuk mengirimkan file. Pada
penelitian ini digunakan enam buah file dengan jenis dan ukuran yang berbeda
untuk saling ditukarkan melalui FTP.
Hasil uji coba menunjukkan penggunaan metode tunneling 6over4 dan
6to4 tidak mcngurangi kemampuan jaringan dalam hal pengiriman dam melalui
FTP, bahkan dapat meningkatkan throughpnr dan mengurangi latency jika
dibandingkan dengan menggunakan IPv4. Peningkatan yang diperoieh metode
60ver4 dan 6to4 jika dibandingkan dcngan IPv4 nyaris sama yaitu :t 4,64% untuk
throughput dan pengurangan +_ 2,92% untuk latency Penggunaan IPv6 secara
penuh juga meningkatkan kemampuan jaringan dalam hal throughput dan
Iatency, yaitu +_ 9,0S% untuk throughput dan :t 9,12 % untuk infancy."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Agung Trihasto
"Perkembangan internet yang tumbuh pesat, menyebabkan kebutuhan akan alamat IP semakin tinggi. Keterbatasan IPv4 mendorong penelitian dan pengembangan IPv6 sebagai sebuah solusi jangka panjang terhadap kelangkaan IPv4. Perubahan secara bertahap amat diperlukan untuk menjamin keberlangsungan jaringan internet yang telah ada, untuk itu diperlukan berbagai metode transisi agar perpindahan menuju IPv6 berjalan mulus. Uji coba dilakukan dengan mengirimkan file antara client dan server yang terletak di jaringan yang berbeda pada jaringan test bed. Jaringan test bed ini dibuat dengan menggunakan lima buah PC untuk mewakili kondisi jaringan internet yang sesungguhnya. Penelitian dilakukan pada tiga konfigurasi jaringan test bed, yaitu IPv4 murni, IPv6 murni, metode ISATAP. Dalam skripsi ini konfigurasi IPv4 dan IPv6 digunakan sebagai pembanding terhadap metode ISATAP. Pengujian dilakukan untuk meneliti unjuk kerja dari metode ISATAP. Parameter yang diuji adalah throughput dan latency, sebagai tolak ukur utama dalam memberikan quality of service (QoS) yang baik. Pada pengujian untuk aplikasi file transfer protocol (FTP) didapatkan hasil bahwa metode ISATAP memiliki unjuk kerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan IPv4 murni. Perbaikan yang dihasilkan untuk throughput adalah sebesar 16,05 % terhadap IPv4 murni, sementara perbaikan yang dihasilkan untuk latency adalah sebesar 28,54 % terhadap IPv4 murni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia
"Globalisasi sistem jaringan komputer pada saat ini terns berkembang dengan meluasnya penggunaan saluran global internet. Informasi dalam segala bentuk dapat diakses oleh pengguna komputer melalui saluran internet tanpa harus memikirkan apakah informasi tersebut memiliki format data yang berbeda atau berjalan dalam aplikasi yang berbeda dengan perangkat keras ataupun perangkat lunak komputer yang dimiliki pengguna. Hal ini dikarenakan fasilitas-fasilitas yang disediakan pads saluran internet memungkinkan para. pengguna dengan leluasa mengakses informasi dalam berbagai jenis format.
Pengadopsian fasilitas-fasilitas internet ke dalam perangkat lunak aplikasi basis data membuat informasi yang ada pads basis data dapat diakses oleh pengguna komputer melalui saluran internet, dapat ditampilkan pada layar pengguna dalam format halaman HTML, dan juga dapat melakukan proses dari masukan yang diberikan pengguna sehingga menghasilkan informasi yang sesuai. Hal ini sangat membantu para pengguna mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat clan tepat. Disamping itu dengan menggunakan fasilitas-fasilitas internet kedalam jaringan komputer lokal akan memungkinkan informasi dalam sebuah basis data dapat diakses oleh beberapa pemakai secara bersamaan (multiuser).
Pada skripsi ini akan diimplementasikan metoda pengaksessan data menggunakan protokol internet seperti HTML, CGI, HTTP dan URL untuk basis data SIBAPAK (Sistem lnformasi Basis Data Pakar) [3] dalam bentuk rancangan suatu model perangkat lunak agar para pengguna/pemakai dalam hal ini mahasiswa dapat mengakses informasi-informasi yang tersedia melalui saluran internet. Melalui penggunaan protokol internet memungkinkan suatu informasi yang dimiliki oleh sebuah basis data dalam hal ini SIBAPAK [3] dapat diakses secara simultan (multiuser) dalam jaringan komputer lokal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Abduh
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library