Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlis Nur Mujiningsih
Abstrak :
Tesis ini meneliti enam buah roman yang diterbitkan pada tahun 1937-1942. Roman-roman tersebut diterbitkan oleh penerbit swasta dan selama ini digolongkan sebagai "roman picisan". Namun, sebutan "picisan" untuk karya-karya tersebut tidak tepat. Pertama, secara fisik roman-roman tersebut diterbitkan sebagai bagian dari sebuah majalah yang diterbitkan dengan kertas mengkilat, sampul depannya bergambar dan berwarna sehingga majalah tersebut dapat digolongkan sebagai majalah populer. Kedua, roman-roman tersebut ditulis oleh seorang pengarang secara utuh. Tidak seperti karya-karya picisan yang ditulis oleh sebuah tiro. Selain itu, roman-roman tersebut juga ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, yaitu bahasa para Melayu. Oleh sebab itu, roman-roman ini dapat digolongkan sebagai sebuah karya sastra populer. Sebagai sebuah karya sastra populer disebutkan bahwa karya tersebut dapat menjadi dokumen sosial masyarakatnya. Salah satu tema yang menonjol yang disajikan oleh roman-roman tersebut adalah masalah pergaulan bebas. Tema inilah yang dibahas di dalam tesis ini. Pergaulan bebas merupakan salah satu masalah sosial yang menonjol pada masa itu Di dalam tesis ini diuraikan bentuk-bentuk pergaulan bebas yang tergambarkan di dalam roman-roman tersebut serta bagaimana masyarakat di dalam roman-roman itu menyikapinya serta bagaimana pengarang roman itu menyikapi hal tersebut. Ada dua bentuk pergaulan bebas yaitu, pertama, pergaulan bebas yang diartikan sebagai hubungan terbuka antara laki-laki dan perempuan. Mengingat hubungan antara laki-laki dan perempuan pada masa itu (1937-1942) tertutup, dengan adanya sistem pingit dan kawin paksa. Kedua, pergaulan bebas yang diartikan hubungan seks bebas antara laki-laki dan perempuan. Adapun penyebab terjadinya hubungan bebas tersebut adalah dilaksanakannya sistem pendidikan modern dalam masyarakat serta berubahnya kondisi masyarakat pada masa itu dari masyarakat desa menjadi masyarakat perkotaan. Perubahan tersebut memunculkan konflik antara tradisi dan modernitas serta antara Timur dan Barat. Konflik tersebut terwujud dalam sikap masyarakat terhadap adanya masalah pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, yang terutama melanda kalangan kaum muda intelektual saat itu. Di satu sisi masyarakat menerima sistem pendidikan modern yang mengakibatkan melonggarnya hubungan antara laki-laki dan perempuan karena perempuan ikut serta dalam sistem pendidikan tersebut. Di sisi yang lain, masyarakat menolak pergaulan bebas yang ternyata merupakan efek langsung dari masuknya sistem pendidikan tersebut. Sementara itu, pengarang roman-roman itu dengan memakai karyanya mencoba untuk menasihati pembaca bahwa pergaulan bebas adalah tindakan yang,tidak baik dan harus dihindari.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aquarini Priyatna Prabasmoro
Abstrak :
Tesis ini merupakan kritik sastra yang mempergunakan perspektif feminis dan pascakolonial terhadap tiga novel karya Nh. Dini, yaitu Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Hirolco. Analisis dalam tesis ini menyoroti konstruksi seksualitas dan subjektivitas perempuan dalam budaya patriarki yang saya lakukan melalui kajian struktur dan kajian wacana yang saya fokuskan pada wacana tubuh dan penubuhan, serta wacana berahi, seks dan cinta. Simpulan yang saya dapatkan adalah pada ketiga novel Nh. Dini meresistensi konstruksi patriarki atas seksualitas dan subjektivitas perempuan melalui penghadiran tokoh perempuan yang menginternalisasi dan mendekonstruksi, mengartikulasi dan/atau melebih-lebihkan konstruksi patriarkal terhadap seksualitas/ subjektivitas perempuan sebagai bagian dari proses menjadi Diri/Subjek sebagaimana Diri itu ingin dibangun oleh tokoh-tokoh tersebut
Representation of Women's Sexuality in Three Novels by Nh. DiniThis thesis is a piece of literary criticism using feminist and postcoionial perspective on Nh. Dini's three novels, namely Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Himko. The analysis of this thesis highlights the construction of women's sexuality and subjectivity through structural and discursive analysis, which I focus on the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as well as based on the discourse of passion, sex and love. The conclusion I can draw is that in the three novels, Nh. Dini resists the patriarchal construction on women's sexuality and subjectivity by presenting women characters that internalize and deconstruct, articulate and/or magnify the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as a part of a process of becoming Self/ Subject as the Self wishes to be constructed by the characters.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 10863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Surojo
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini meneliti tokoh Anoman yang terdapat di dalam Novel wayang Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata dan Ramayana, karya Sunardi DM dilihat dari segi budaya masyarakat Jawa. Penelaahan dalam tesis ini dilihat dari metode diskriptif, yaitu metode yang menguraikan peristiwa atau keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari atau hal yang sebenarnya di dalam masyarakat yang telah diamati sendiri oleh peneliti. Tujuan metode diskriptif ini adalah untuk menghubungkan peristiwa nyata di dalam masyarakat dengan gambaran fiktif yang diuraikan di dalam buku bacaan yang sedang diteliti. Dengan demikian metode diskriptif ini berupaya membuka tabir ideologi dalam suatu teks sehingga nampak betul-betul nyata terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya keadaan dalam kehidupan sehari-hari dapat berpedoman pada teks suatu bacaan, terutama dalam hal meneladani tokoh-tokoh di dalam suatu teks. Di dalam novel wayang Anak Bajang Menggiring Angin terdapat seorang tokoh yaitu Anoman yang pantas untuk menjadi teladan dalam pelaksanaan kewajiban atau tugas sehari-hari karena sikap pengabdian Anoman yang menonjol. Sikap pengabdian Anoman yang tanpa pamrih ini sangat cocok jika dikaitkan dengan tugas hidup sehari-hari terutama bagi tugas seorang guru atau pengajar dan pendidik masyarakat. Namun jangan dilupakan bahwa seorang guru atau pendidik atau pengajar ini adalah seorang manusia biasa yang selalu terdapat hal-hal yang tidak sempurna di dalam dirinya. Ketidaksempurnaan pada diri seorang ini tergambar di dalam tokoh Anoman yang berwujud setengah manusia dan setengah kera walaupun nampak gagah dan perkasa serta berwibawa. Tetapi gambaran tokoh Anoman dewasa tersebut sebenarnya merupakan pengembangan dari tubuhnya yang sangat tidak sempurna pada waktu kecilnya sebelum mengenal siapa dirinya termasuk di dalamnya saudara-saudara ghaibnya yang di dalam masyarakat Jawa disebut sedulur papat lima pancer. Anoman kecil oleh Sindhunata dilukiskan sebagai anak bajang, yaitu seorang anak kecil yang semua anggota tubuhnya tumbuh tidak sempurna dan penuh cacat cela. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi sempurna dalam hidup, kita harus selalu menyadari bahwa diri kita ini adalah tidak sempurna. Sebaliknya orang yang merasa dirinya sudah sempurna akan bersikap sombong yang pada gilirannya akan membawa kehancuran dalam dirinya seperti yang telah dialami oleh Sukesi dan Wisrawa dalam Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata. Dengan membaca dan memahami teks novel Sindhunata tersebut diharapkan orang akan menjadi lebih mawas diri dan mau memperbaiki ketidaksempurnaannya terutama dalam hidup berkarya. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada saat ini mengakibatkan betapa semakin tidak sempurnanya kita jika. tidak terus menerus mengikuti perkembangan iptek tersebut lebih-lebih jika kita adalah seorang pengajar atau guru.
ABSTRACT This thesis study the Anoman figure in the novel of Anak Bajang Menggiring Angin by Sindhunata and Ramayana by Sunardi DM from the perspective of the Javanese community culture. The study in this thesis is from the perspective of the descriptive method that describes the event or condition in daily life Qr the reality observed by the researcher. The purpose of the descriptive method is to relate the real events in the community with the fictive description narrated in the readings studied. As result, the descriptive method try to open the ideological screen in a text that is really can be seen in daily life. Or in contrast, in the daily life a text in a reading can be used as a guide, especially in following the figures in a text. In the novel of Anak Bajang Menggiring Angin there is a figure called Anoman who can become a model in the performance of obligation or daily routines due to the outstanding dedication of Anoman. Anoman's self-less dedication is very suitable with daily lives especially for teachers or educators and community leader. However, do not forget that a teacher or educator is a common people that they are also not perfect. The imperfection of a person is described in the Anoman figure that is a semi human and semi ape, eventhough he is handsome and gentle and influential. However, the description of the mature Anoman is a development of an invalid person during his childhood before he knows himself and his mystic brothers which in the Javanese culture is called the sedulur papat lima pancer. The little Anoman is described by Sindhunata as a bajang child, i.e. an infant whose limbs grow imperfectly and full of weaknesses, which means that to become perfect in this life, we must always realize that ourselves are imperfect. On the contrary, people who feel that they have become a perfect ones will become arrogant which in turn will bring to their destruction as experienced by Sukesi and Wisrawa in the Anak Bajang Menggiring Angin by Sindhunata. By reading understanding the text of the Sindunata's novel it is expected that one will become more introspective and willing tq improve his imperfection especially in a productive life. The increasing science and technology presently will make how imperfect we are if we do not following the science and technology especially if ones are teachers and educators.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syivie Meiliana
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan
Latar Belakang Penulisan
Ciri-ciri umum kesusastraan periode Victoria, perlu disebut bahwa zaman itu adalah zaman prosa. Sehubungan dengan itu, kesusastraan Inggris banyak menghasilkan novelis-novelis besar seperti Charles Dickens, William Makepeace Thackeray, dan Mary Ann Evans yang terkenal dengan nama George Eliot. Pada zaman itu juga muncul seorang novelis muda, Thomas Hardy, yang menurut Marion Davis dalam bukunya berjudul Bloomsbury Guide To Encaish Literature mendominasi periode akhir zaman tersebut.

Thomas Hardy dilahirkan di Upper Buckhamton, dekat Dorchester pada tanggal 2 Juni 1840, meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 1928 di Dorchester dalam usia 88 tahun. Thomas Hardy merupakan seorang penulis yang hidup dalam masa peralihan antara abad ke-19 dan abad ke-20.

Hal ini tercermin dalam karya-karyanya yang terus mengikuti perubahan zaman.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darni
Abstrak :
ABSTRAK Kehadiran Sastra Jawa Modern Sastra Jawa modern adalah sastra Jawa yang hidup di masyarakat saat ini. Kehadirannya sebagian besar tertuang dalam majalah-majalah berbahasa Jawa. Sastra Jawa modern. juga hadir dalam bentuk buku dan dijual di toko-toko buku. Namun masih ada sekelompok orang yang tidak mau melihat kenyataan tersebut. Mereka memiliki anggapan bahwa sastra Jawa adalah sastra keraton Surakarta dan Yogyakarta saja. Karya sastra yang dihasilkan setelah masa kepujanggaan R. Ng. Ronggowarsito, yang disebut sastra Jawa modern, seakan-akan tidak ada. Sebenarnya mereka hanya merupakan sekelompok orang yang ingin terus bermimpi tentang kejayaan karya-karya sastra keraton. Kehadiran sastra Jawa modern itu penting sekali sebagai pertanda kehidupan sastra Jawa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetartinah Soedibyono
Abstrak :
LATAR BELAKANG
Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam telah menimbulkan reaksi, baik di Amerika maupun di luar Amerika. Di Amerika terlihat adanya pihak-pihak yang menyetujui dan yang menentang kebijaksanaan Amerika untuk melanjutkan intervensi di Vietnam, yang secara umum disimbolkan dengan kata 'hawks' untuk yang mendukung, dan kata 'doves' untuk yang menentang. Reaksi tidak menyetujui dilanjutkannya keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam itu mulai terlihat pada tahun 1966 dan diungkapkan dengan berbagai cara, di antaranya melalui pertunjukan-pertunjukan musik, pawai-pawai, unjuk rasa oleh mahasiswa, pembakaran kartu-kartu panggilan wajib militer, melalui pernyataan-pernyataan tertulis maupun tidak tertulis yang ditujukan kepada pemerintah, dan melalui tindakan dan sikap menghina yang ditujukan kepada pelaku-pelaku perang yang telah kembali ke Amerika.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Alimin
Abstrak :
Tesis ini berusaha menunjukkan terjadinya pergeseran pola perjuangan W.E.B Du Bois dari seorang yang akomodatif menjadi pejuang yang militan. Dalam The Souls of Black Folk, gagasan dan pola pengungkapan Do Bois terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Afro-Amerika, terutama setelah berakhimya era rekonstruksi, ditampilkan dalam format yang lebih obyektif dengan mengajak pembaca untuk merenungkan hekekat persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Afro-Amerika dalam realitas masyarakat Amerika. Ia berpendapat bahwa apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Amerika untuk mengatasi persoalan orang-orang Afro-Amerika masih jauh dari harapan. Demikian pula penghapusan secara formal status perbudakan di Amerika sesungguhnya tidak akan dapat melepaskan masyarakat Afro-Amerika dari hakekat perbudakan yang melahirkan penindasan, keterbelakangan, ketergantungan dan rasisme karena eksploitasi yang berlebihan terhadap manusia. Dalam An ABC of Color, pergeseran pemikiran Du bois mulai terlihat ketika ia memaparkan perlunya orang-orang Afro-Amerika kembali kepada identitas kultur mereka dan membangun landasan ekonomi yang kuat sebagai prasyarat untuk mendapatkan hak-hak politik yang selama ini dibatasi. Salah satu caranya adalah dengan mengadopsi ideologi sosialisme sebagai landasan perjuangan orang-oroang Afro-Amerika. Karena sampai kapanpun, mereka tidak akan pernah diterima menjadi bagian yang utuh dari masyarakat Amerika. Du Bois tidak membicarakan secara utuh bagaimana wujud sosialisme yang ingin diterapkannya dalam struktur masyarakat Amerika yang kapitalis. Ia melihat dan memperlakukan landasan sosialisme sebagai kerangka analisis dan alternatif yang mendorong orang-orang Afro-Amerika memperoleh kebebasan dan kedudukan yang lebih baik. Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap kedua buku tersebut dapat disimpulkan bahwa keberpihakan Du Bois terhadap masyarakat Afro-Amerika yang menjadikannya sebagai seorang pejuang yang militan adalah karena kekecewaan yang mendalam terhadap liberalisme dan kapitalisme Amerika yang ternyata tidak memberikan alam kesadaran yang tepat dan kedudukan yang lebih baik terhadap masyarakat yang diwakilinya (Afro-Amerika).
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Hapsarani
Abstrak :
ABSTRAK
Dilihat dari sejarahnya, kesusastraan senantiasa mengalami perputaran. Aliran atau gaya penulisan yang telah mapan akan ditinggalkan dan digantikan dengan gaya penulisan yang baru. Proses pergantian ini dapat berlangsung dengan lancar atau, yang lebih sering terjadi, didahuhui dengan perdebatan dan pertentangan. Di samping itu perubahan arah atau gaya penulisan juga tidak dapat dilepaskan begitu saja dari perubahan sosial dan cara Pandang masyarakatnya.

Demikianlah yang terjadi dalam kesusastraan Australia pada tahun 1970-an. Periode ini ditandai dengan perubahan yang mendasar dalam kesusastraan Australia yang menghantarkarmya pada perkembangan yang begitu pesat dewasa ini. Pada peniode ini kesusastraan Australia mulai melepaskan diri dari usaha pencarian jati dirinya dan mulai terbuka terhadap berbagai pengaruh dari luar.

Pencarian jati diri telah menjadi semacam obsesi bagi bangsa Australia karena sejarah kolonialisme dan kondisi geografis benua Australia. Rumpun bangsa Eropa yang menetap di wilayah Asia Pasifik dengan iklim dan alam yang bertolak belakang dengan iklim dan alam yang dikenalnya membuat bangsa ini mengalami krisis identitas. Mereka tidak dapat mengidentifikasikan diri sebagai bangsa Eropa karena mereka tidak tinggal di Benua Eropa.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cook, Lyn
Toronto : Macmillan, 1963
823.08 COO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>