Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chavella Avatara
Abstrak :
ABSTRAK
Secara in vitro tanaman kencur, temulawak, dan asam jawa terbukti mempunyai aktivitas sebagai antitrombotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis khasiat dan tingkat efektivitas antitrombosis dari ketiga ekstrak secara in vivo. Dua kelompok uji yaitu waktu perdarahan dan angka harapan hidup terdiri dari kontrol normal CMC , positif Aspirin , ekstrak kencur dosis 1 sampai 3, ekstrak temulawak dosis 1 sampai 3, ekstrak asam jawa dosis 1 sampai 3, dan kontrol negatif CMC, khusus uji angka harapan hidup . Tiap uji diberi perlakuan oral selama 7 hari. Pada uji waktu perdarahan, dilakukan pengamatan waktu perdarahan setelah ekor mencit dipotong. Sementara uji angka harapan hidup, dilakukan induksi kolagen-epinefirn secara intravena dilanjutkan dengan perhitungan angka harapan hidup. Hasil statistik menunjukkan adanya peningkatan waktu perdarahan secara signifikan p < 0,05 pada tiap ekstrak terhadap kontrol normal. Peningkatan angka harapan hidup juga terjadi pada tiap ekstrak dosis 1 sampai 3 terhadap kontrol negatif. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak kencur, temulawak, dan asam jawa berpotensi sebagai antitrombotik dengan khasiat paling besar terdapat pada dosis 28 mg/20 gram BB untuk ekstrak kencur dan ekstrak temulawak, serta dosis 56 mg/20 gram BB untuk ekstrak asam jawa.
ABSTRACT
Kencur, temulawak, and tamarind have proven by in vitro to have antithrombotic activity. This study aims to analyze the efficacy and effectivity of antithrombosis of the three extracts by in vivo. Two groups of test, bleeding time and survival rate consisted of normal control CMC , positive Aspirin , kencur extract dose 1 to 3, temulawak extract dose 1 to 3, tamarind extract dose 1 to 3, and negative control CMC, especially survival rate test . Each test was given oral treatment for 7 days. Bleeding time was observated after tail of mice cut. While survival rate test, intravenous collagen epinefirn induction was performed followed by survival rate calculation. Statistical results showed an increase in bleeding time significantly p 0.05 in each extract to normal control. An increase in survival rate also occurs in each 1 to 3 dose extract on negative control. Based on these results, it was concluded that kencur, temulawak, and tamarind extract potency as antithrombotic with the greatest efficacy found at dose 28 mg 20 gram BB for kencur and temulawak extract, and dose 56 mg 20 gram BB for tamarind extract.
2017
S68518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chavella Avatara
Abstrak :
ABSTRAK
Secara in vitro tanaman kencur, temulawak, dan asam jawa terbukti mempunyai aktivitas sebagai antitrombotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis khasiat dan tingkat efektivitas antitrombosis dari ketiga ekstrak secara in vivo. Dua kelompok uji yaitu waktu perdarahan dan angka harapan hidup terdiri dari kontrol normal CMC , positif Aspirin , ekstrak kencur dosis 1 sampai 3, ekstrak temulawak dosis 1 sampai 3, ekstrak asam jawa dosis 1 sampai 3, dan kontrol negatif CMC, khusus uji angka harapan hidup . Tiap uji diberi perlakuan oral selama 7 hari. Pada uji waktu perdarahan, dilakukan pengamatan waktu perdarahan setelah ekor mencit dipotong. Sementara uji angka harapan hidup, dilakukan induksi kolagen-epinefirn secara intravena dilanjutkan dengan perhitungan angka harapan hidup. Hasil statistik menunjukkan adanya peningkatan waktu perdarahan secara signifikan p < 0,05 pada tiap ekstrak terhadap kontrol normal. Peningkatan angka harapan hidup juga terjadi pada tiap ekstrak dosis 1 sampai 3 terhadap kontrol negatif. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak kencur, temulawak, dan asam jawa berpotensi sebagai antitrombotik dengan khasiat paling besar terdapat pada dosis 28 mg/20 gram BB untuk ekstrak kencur dan ekstrak temulawak, serta dosis 56 mg/20 gram BB untuk ekstrak asam jawa.
ABSTRACT
Kencur, temulawak, and tamarind have proven by in vitro to have antithrombotic activity. This study aims to analyze the efficacy and effectivity of antithrombosis of the three extracts by in vivo. Two groups of test, bleeding time and survival rate consisted of normal control CMC , positive Aspirin , kencur extract dose 1 to 3, temulawak extract dose 1 to 3, tamarind extract dose 1 to 3, and negative control CMC, especially survival rate test . Each test was given oral treatment for 7 days. Bleeding time was observated after tail of mice cut. While survival rate test, intravenous collagen epinefirn induction was performed followed by survival rate calculation. Statistical results showed an increase in bleeding time significantly p 0.05 in each extract to normal control. An increase in survival rate also occurs in each 1 to 3 dose extract on negative control. Based on these results, it was concluded that kencur, temulawak, and tamarind extract potency as antithrombotic with the greatest efficacy found at dose 28 mg 20 gram BB for kencur and temulawak extract, and dose 56 mg 20 gram BB for tamarind extract.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Rachma Nityasa
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan dapat terjadi karena beberapa faktor risiko, salah satunya adalah trombosis. Kacang koro Mucuna pruriens L. , daun ketumbar Coriandrum sativum L dan biji klabet Trigonella foenum-graceum diketahui memiliki aktivitas antitrombotik pada penelitian in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara in vivo efek antitrombotik pada ketiga tanaman ditinjau dari waktu perdarahan dan angka harapan hidup. Hewan percobaan dibagi ke dalam dua percobaan bleeding time dan survival rate . Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol normal CMC , kontrol positif Aspirin , kontrol negatif CMC , dan kelompok ketiga ekstrak tanaman dengan masing-masing terbagi menjadi dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Perlakuan diberikan selama 7 hari secara oral. Pada percobaan bleeding time, dilakukan pemotongan ekor dan pengamatan waktu perdarahan pada hari ke-7. Pada percobaan perhitungan angka harapan hidup, mencit diberikan induksi trombosis berupa larutan kolagen-epinefrin secara intravena dan dilakukan perhitungan angka harapan hidup. Hasil percobaan menunjukkan terdapat peningkatan waktu perdarahan yang signifikan pada seluruh kelompok ekstrak terhadap kelompok normal.
ABSTRACT
Cardiovascular disease is number one cause of death in the world. Cardiovascular disease have some risk factor, one of them is thrombosis. In vitro studies have proven that Mucuna pruriens L., Coriandrum sativum L., and Trigonella foenum graceum have antithrombotic activity. This study aimed to prove efficacy of these plants by doing in vivo antithrombotic activity test with bleeding time and survival rate as the parameters. Experimental animals were divided into two experimental groups bleeding time and survival rate . The treatment groups consisted of normal CMC , negative CMC , positive Aspirin control, and extract groups divided into dose 1, 2, and 3. All substances were administered orally for 7 days. For the experimental groups of bleeding time, bleeding time was observed on mice tail that had been cut. For the experimental groups of survival rate, thrombosis induction was done by injecting collagen ndash epinephrine solution by intravenous route, then calculation of survival rate was performed. 7 days treatment of plant extracts significantly increased bleeding time of treated group compared to normal group p 0,05 . The result of survival rate shown increasing amount of survived animals in treated group compared to negative group. In conclusion, velvet bean, coriander leaf, and fenugreek seed has antthrombotic activity.
2017
S69228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library