Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
The aim of this research is to get the best plant growth and optimal andrographolides content os sambiloto at various dosages of cow manure and plant densites.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Multielement analysis in some commercial fertilizers using x-ray fluorescence spectrometer (XRFS) has been carried out.....
SIGMAAB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Masyarakat umumnya menananm jarak pagar sebagai pembatas pekaranagan , di beberapa daerah jarak di tanam sebagai tanaman pagar untuk menghindarkan tanaman budi daya dari gangguan ternak dan babi hutan
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh kompos dengan pemberian berbagai kedalaman terhadap sifat fisik tanah pada lahan tembakau Deli.....
JUILABI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi tidak ada habis-habisnya dalam perjalanan petani berbudidaya padi. Sewaktu pupuk dibutuhkan biasanya menjadi barang langka sehingga harganya membumbung tinggi.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Nahot Parsadaan
Abstrak :
Sejak dahulu negara kita sudah dikenal sebagai negara agraris penghasil produk pertanian dan perkebunan. Indonesia atau dahulu nusantara dikenal dalam perdagangan dunia karena hasil alamnya yang melimpah terutama hasil perkebunan dan pertanian. Setelah merdeka, Indonesia juga masih dikenal sebagai negara agraris. Bahkan pada era 1970-an Indonesia cukup berhasil membangun pondasi perekonomian dengan basis pertanian. Hasil nyata yang dapat dirasakan adalah tercapainya Indonesia menjadi negara yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri (swasembada beras). Beras merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia dan merupakan makanan pokok rakyat Indonesia sehingga produksi beras menjadi sangat penting. Beras yang dikonsumsi masyarakat Indonesia mencapai 35 juta ton, sekitar 33 juta ton dipenuhi oleh produksi dalam negeri dan sisanya diimpor. Selain itu produk lain yang dihasilkan dari pertanian dan perkebunan sangat penting peranannya dalam mendukung perekonomian Indonesia. Apabila produksi dalam negeri tidak dapat memenuhi perrnintaan dalam negeri maka diperlukan impor. Selain mengurangi devisa, impor juga akan membuat negara mengalami ketergantungan pangan. Hal ini tentu saja akan merugikan perekonomian negara. Dewasa ini impor bahan pangan bukan hanya terjadi karena kurangnya produksi dalam negeri tapi juga terjadi karena harga dan kualitas barang impor yang jauh lebih menarik. Untuk itu harus diperhatikan masalah-masalah yang ada pada sektor pertanian.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Murtiningsih
Abstrak :
Tulisan ini berangkai dari permasalahan nasional yang menyangkut nasib petani. Masalah yang selalu muncul terutama pada musim tanam yaitu kesulitan memperoleh pupuk, kalaupun ada harganya melebihi harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Terganggunya pengadaan pupuk ke petani dikhawatirkan akan mengganggu ketahanan pangan. Oleh karena itu penulis ingin menganalisis peranan industri pupuk urea dalam pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan antara dan permintaan akhir. Menganalisis angka multiplier, koefisien dan kepekaan penyebaran. Melihat dampak yang terjadi dengan adanya kebijakan penutupan industri pupuk urea serta kebijakan larangan ekspor. Model yang digunakan model input output dengan memanfaatkan tabel Input Output Nasional Tabun 2000 yang disusun BPS klasifikasi 66x66 sektor. Pada sektor 39 disagregasi menjadi sektor pupuk urea, pupuk lain dan pestisida. Hasil penelitian menunjukkan dari struktur permintaan, industri pupuk urea banyak digunakan sebagai input antara dan sebanyak 95.17 persen digunakan oleh sektor pertanian. Sedang dari permintaan akhimya terlihat industri pupuk urea lebih berorientasi untuk ekspor. Dalam proses produksinya industri pupuk urea ketergantungan akan import kecil. Kebutuhan input terbesar dipenuhi sektor penambangan minyak, gas dan panas bumi sebanyak 91.88 persen. Industri pupuk urea menyumbang nilai tambah bruto sebesar 0.228 persen. Dan keberadaan industri pupuk urea banyak dinikmati oleh pemilik modal. Industri pupuk urea mampu menyerap tenaga kerja sebesar 15608 orang atau 0.0167 persen dari total kebutuhan tenaga kerja. Industri pupuk urea mampu menarik pertumbuhan output sektor hula dan mendorong sektor hilirnya, serta mampu meningkatkan output sektor lain, meningkatkan pendapatan masyarakat serta menyerap tenaga kerja. Simulasi kebijakan penutupan industri pupuk urea berdampak menurunkan derajat kepekaan sektor pertanian dan menurunkan daya penyebaran sektor penambangan minyak, gas dan panas bumi. Selain itu juga berdampak pada penurunan output, income serta employment multiplier sektor pertanian dan agroindustri. Total penurunan output perekonomian 0.3582 persen, penurunan nilai tambah 0.3739 persen dan penyerapan tenaga kerja 0.032 persen. Sektor yang paling besar mengalami penurunan sektor penambangan minyak, gas dan panas bumi. Simulasi kebijakan larangan ekspor pupuk urea menurunkan output perekonomian 0:1001 persen, penurunan nilai tambah 0.1042 persen serta penyerapan tenaga kerja 0.0089 persen. Melihat peranan industri pupuk urea yang cukup besar, maka pengembangan industri pupuk urea menjadi prioritas. Urtuk keperluan tersebut pemerintah harus segera turun tangan untuk menata kembali kebijakan yang ada demi kelangsungan industri pupuk urea.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bona Kusuma
Abstrak :
Indonesia has enhanced many of its institution frameworks, regulations and laws In order to inllne WTO codes of good practice, where standardization is one of the prerequisites to it. Since 2002, Government of Indonesia through Ministry of Industry of Trade has enacted Decree's No. 140/MPP/Kep/3/2002 in order to raise success of agribusiness that inline with sustainable environment and enhance customer protection. It Is expected that with this Decree the success of agribusiness can be seen from the increase in the agriculture production, especially primary crop plants. The research objectives for this thesis are to see if the Implementation of mandatory SNI on fertilizer can Increase the production of the primary crop plants, also to see any Implementation effect to fertilizer's producer and all the import's stakeholders. Modified Cobb-Douglas production function with data panel regression is used to measure the impact of mandatory SNl on fertilizer to production of the primary crop plants quantitatively. Qualitative and descriptive statistics approaches are used to measure any Implementation effect of that SNI. First part of the conclusion shows that, although small, there is a positive effect on the primary crop plants production after the implementation of Mandatory SNI on fertilizer. This finding is enhanced with the fact from qualitative findings, that it seems the implementation of Mandatory SNI on fertilizer has little/no effect to the fact that the use of minimum standards somehow restricts trade more than what tariff did, with many findings supports the fact that the possibility that this standard give negative effect as technical barrier to trade is small. Secondly, from fertilizer's producer perspective, the implementation of the Mandatory SNI on fertilizer gives them many benefits compare with the relatively small cost of comply to that SNI. Although Indonesian Customs and law enforcement gain significance advantages with this SNrs implementation, importers have to bear additional cost in order to have the right using SN! Label. Overall results conclude that although the implementation of Mandatory SNI on fertilizer appears to have positive effects in increasing production and productivity of the primary crop plants, Indonesia critically needs a large, significant increase fn primary crop plants' production and productivity if the target of national food selfsufficiency program (Ketahanan Pangan Nasional) becomes reality.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 27371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Most of Indonesia resident which have profession as a farmer consume the phosphate fertilizer high enough about kurang lebih 2 million tons/year. The demand is supllied by PT. Petrokimia Gresik and some small of phosphate fertilizer industries...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>