Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugraha Pukuh
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pola pernikahan asortatif Assortative Mating menurut usia dan pendidikan serta pengaruhnya terhadap perilaku fertilitas pasangan di Indonesia pada tahun 1996 dan 2016, dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional. Pernikahan homogami dalam usia meningkat sebesar 7,34 persen dan jarak usia pasangan menurun dari 5,48 menjadi 4,38 tahun selama dua dekade. Hasil Korelasi Kendall rsquo;s Tau menunjukkan bahwa pada periode yang sama telah terjadi pernikahan asortatif positif dalam pendidikan di Indonesia. Sementara itu, hasil Regresi Poisson menunjukkan bahwa pola pernikahan asortatif baik dalam usia maupun pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku fertilitas pasangan. Pasangan hipergami baik dalam usia maupun pendidikan merupakan pasangan dengan kecenderungan rata-rata Anak Lahir Hidup ALH tertinggi di kedua periode. Selanjutnya dengan pendekatan Dekomposisi Oaxaca diperoleh hasil bahwa perubahan pola pernikahan asortatif dalam usia dan pendidikan berkontribusi sekitar 12 persen terhadap penurunan rata-rata ALH antara tahun 1996 dan 2016. Program dan kebijakan yang bertujuan mengendalikan tingkat fertilitas harus mengakomodir strategi yang berfokus pada karakteristik pasangan dalam pernikahan.
Using the Indonesian National Socio economic Surveys, this study aims to analyze the changes in assortative mating patterns by age and educational attainment and their effects on fertility behavior in Indonesia between 1996 and 2016. Homogamy marriage in age increased about 7,34 percent and the spousal age gap has declined from 5.48 to 4.38 years within the two decades. The result of Kendall's Tau Correlation shows that there has been a positive educational assortative mating in Indonesia in the same period. Meanwhile, the results of Poisson Regression indicate that the assortative mating patterns both in age and education significantly affect the couple's fertility behavior. Hypergamy couples in both age and education were the couples with the highest Children Ever Born CEB in both periods. Furthermore, with the Oaxaca Decomposition, it was found that changes in the assortative mating patterns in age and education contributed about 12 percents to the decrease of average CEB between 1996 and 2016. Programmes and policies aimed at controling fertility should incorporate strategies that focus on the characteristics of couples in marriage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningsih
Abstrak :
Intensi fertilitas terkait dengan banyak faktor seperti psikologi, ekonomi, demografi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan tipe kepribadian perempuan dan intensi fertilitas di Indonesia dengan menggunakan data hasil Indonesian Family Life Survey IFLS 2014. Dalam penelitian ini, intensi fertilitas didefinisikan sebagai keinginan untuk menambah anak lagi oleh perempuan menikah berumur 15-49 tahun pada tahun 2014. Intensi fertilitas dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tidak menginginkan anak lagi, menginginkan tambahan satu anak dan menginginkan tambahan dua anak atau lebih. Dengan menggunakan regresi logistik multinomial, hasilnya menunjukkan bahwa tipe kepribadian memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi penambahan anak. Extraversion kurang cenderung untuk menginginkan tambahan anak lagi, sementara agreeableness dan openness lebih cenderung untuk menginginkan tambahan anak lagi. Selanjutnya, conscientiousness kurang cenderung untuk menginginkan tambahan dua anak atau lebih, namun tidak signifikan pada keinginan menambah satu anak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa neuroticism tidak berhubungan signifikan dengan intensi penambahan anak. ...... Many factors are related to fertility intention, such as personality psychologists, economics, demography and social. This study examines to explore the association of women rsquo s personality traits and childbearing intention in Indonesia by using Indonesian Family Life Survey IFLS 2014. In this study, childbearing intention is defined as the intention to add another child by married women aged 15 49 years old in 2014. The categories of childbearing intention are not to add any child, adding one child, and adding two child or over. Using multinomial logistic regression, the result shows that women rsquo s personality traits have significant effect on childbearing intention. Extraversion is less likely to add children, while agreeableness and openness are more likely to add children. Furthermore, conscientiousness only tends to add more than one child. This study also concludes that neuroticism has no effect on childbearing intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Sri Yeni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel sub dimensi pembentuk modal sosial (partisipasi dalam kelompok, jejaring sosial, toleransi beragama, toleransi suku, aksi bersama, sikap percaya dan hubungan timbal balik) dan variabel kontrol (daerah tempat tinggal, tingkat pendidikan, status bekerja dan umur) terhadap fertilitas melalui penggunaan KB, berdasarkan data Susenas 2014 Indonesia. Hasil analisis jalur menunjukkan terdapat pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung antara sub dimensi modal sosial dan variabel kontrol terhadap fertilitas pada wanita pernah kawin usia 15-54 tahun. Variabel umur dan pendidikan mempunyai pengaruh total tertinggi, diikuti sub dimensi toleransi suku dan jejaring. ...... This research aims to study the direct and indirect effects of social capital-forming sub-dimensions (participation in group, social network, religious tolerance, ethnic tolerance, joint action, trust and reciprocity) and control variables (urban status, education level, work status and age) on fertility through the practice of family planning using the 2014 of National Socio-economic Survey in Indonesia. The result of analysis show that sub-dimensions of social capital and control variables have direct and indirect effects on fertility of ever married woman aged 15-54 years. Older and higher educated woman have the highest total effect, followed by the low religion toleranct and high network.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatika Rahma Sanjaya
Abstrak :
ABSTRACT
Indonesia adalah negara agraris dengan masyarakat agraris memproduksi dan memelihara tanaman dan lahan pertanian. Wilayah Gunung Patuha di Jawa Barat dianggap sebagai daerah yang cocok untuk pertanian. Wilayah Gunung Patuha juga dikenal sebagai Wilayah Agropolitan Ciwidey yang memiliki potensi luas lahan pertanian yang pemanfaatannya masih belum optimal karena kurangnya perhatian terhadap kesuburan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah berdasarkan Kawasan Tanah yang Dibudidayakan (WTU). Kesuburan tanah dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, dan biologis di dalam tanah. Faktor fisik meliputi tekstur tanah, kapasitas retensi air, dan kerapatan curah. Faktor biologis termasuk mikroorganisme dan Karbon Organik Tanah (SOC). Sementara itu, faktor kimia termasuk pH tanah dan Kapasitas Pertukaran Kation (KTK). Untuk mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah, pengambilan sampel tanah diperlukan. Kemudian hasilnya dilakukan tes laboratorium sehingga kandungan SOC dalam tanah diketahui dengan metode Walkley-Black dan untuk pemetaan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Stepwise Multiple Linear Regression (SMLR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wilayah Gunung Patuha memiliki tingkat kesuburan tanah sedang dan tinggi. Distribusi dominan tingkat kesuburan tanah di WTU Limited II terletak di bagian selatan Kecamatan Pasirjambu. Meskipun WTU Limited II tidak ditujukan untuk pertanian, ia memiliki tingkat kesuburan tanah yang lebih dominan karena menanam tanaman tahunan seperti perkebunan dan agroforestri. Agroforestri dan perkebunan sebagai tanaman tahunan lebih mampu mempertahankan kesuburan tanah daripada tanaman padi / sekunder dan hortikultura sebagai tanaman musiman, oleh karena itu tingkat kesuburan tanah yang tinggi dari Wilayah Gunung Patuha ada di WTU Limited II
ABSTRACT
Indonesia is an agrarian country with an agrarian society producing and maintaining crops and agricultural land. The Mount Patuha region in West Java is considered an area suitable for agriculture. The Gunung Patuha area is also known as the Ciwidey Agropolitan Region which has wide potential for agricultural land, which is still not optimally utilized due to lack of attention to soil fertility. Therefore, this study aims to identify the level of soil fertility based on the Cultivated Land Area (WTU). Soil fertility is influenced by physical, chemical, and biological factors in the soil. Physical factors include soil texture, water retention capacity, and bulk density. Biological factors include microorganisms and Soil Organic Carbon (SOC). Meanwhile, chemical factors include soil pH and Cation Exchange Capacity (CEC). To identify soil fertility, soil sampling is needed. Then the results are carried out laboratory tests so that the SOC content in the soil is known by the Walkley-Black method and for mapping using the Principal Component Analysis (PCA) and Stepwise Multiple Linear Regression (SMLR) methods. The results showed that the Mount Patuha Region had moderate and high soil fertility. The dominant distribution of soil fertility in WTU Limited II is located in the southern part of Pasirjambu District. Although WTU Limited II is not intended for agriculture, it has a more dominant level of soil fertility because it grows annual crops such as plantations and agroforestry. Agroforestry and plantations as annual crops are better able to maintain soil fertility than rice / secondary crops and horticulture as seasonal crops, therefore the high soil fertility rate of the Mount Patuha Region is in WTU Limited II
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library