Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Hadiba Ihsan Fadhilah
Abstrak :
Stabilitas merupakan faktor kritis dalam perancangan kapal Ro-Ro yang memiliki dampak signifikan terhadap keselamatan pelayaran dan keberlanjutan operasionalnya. Salah satu aspek yang memainkan peran utama dalam mencapai stabilitas adalah rasio B/H, yang merupakan perbandingan antara lebar kapal (B) dengan ketinggian kapal (H). Dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh variasi rasio B/H terhadap stabilitas kapal Ro-Ro, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hal tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi perhitungan dan analisis yang mandiri, berbasis VBA Excel, yang sebelumnya disediakan oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia. Terdapat Lima variasi rasio B/H, yaitu 3, 3.25, 3.5, 4, dan 4.5, yang menjadi fokus penelitian ini. Variasi tersebut didasarkan pada rentang B/H yang paling umum terdapat pada data 18 kapal Ro-Ro existing yang dikumpulkan dari PT. Biro Klasifikasi Indonesia. Hasil analisis pada level pertama menunjukkan adanya peningkatan pada nilai GMmin dan rasio volume dengan luas area pada kedua loadcase (departure dan arrival) seiring dengan peningkatan rasio B/H. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan adanya potensi kerentanan pada loadcase departure dan juga arrival pada rentang nilai B/H 3 dan 3.25, namun tidak ditemukan kerentanan terhadap stabilitas murni pada loadcase arrival. Selain faktor rasio B/H, fase gelombang juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Waterplane Area kapal, yang pada akhirnya memengaruhi stabilitas kapal dan pemenuhan kriteria Pure Loss Stability. Oleh karena itu, pemahaman terhadap peran penting rasio dimensi B/H dalam memenuhi kriteria Pure Loss Stability sangatlah penting, karena perubahan nilai rasio B/H dapat berdampak pada tingkat kestabilan kapal. Penelitian ini berhasil mengembangkan sebuah aplikasi perhitungan pure loss stability serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh variasi rasio B/H terhadap stabilitas kapal Ro-Ro. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam merancang kapal yang lebih stabil dan aman. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan keamanan dan keandalan kapal Ro-Ro dalam operasional mereka. ......Stability is a critical factor in the design of Ro-Ro vessels, with significant implications for maritime safety and operational sustainability. One key aspect affecting stability is the B/H ratio, which compares the vessel's width (B) to its height (H). This study aims to gain a deeper understanding of the influence of B/H ratio variations on Ro-Ro vessel stability. It also seeks to develop an independent calculation and analysis application using VBA Excel, building upon PT. Biro Klasifikasi Indonesia's previous work. The study focuses on five B/H ratio variations: 3, 3.25, 3.5, 4, and 4.5, based on data from 18 existing Ro-Ro vessels collected from PT. Biro Klasifikasi Indonesia. The analysis at the first level shows an increase in GMmin values and the volume-to-area ratio for both departure and arrival load cases as the B/H ratio increases. The study also reveals potential vulnerabilities in the departure and arrival load cases for B/H ratios of 3 and 3.25, but no vulnerabilities in pure loss stability for the arrival load case. Wave phase, along with the B/H ratio, significantly affects the vessel's waterplane area, ultimately impacting stability and compliance with pure loss stability criteria. Therefore, understanding the crucial role of the B/H dimension ratio in meeting pure loss stability criteria is essential since changes in the B/H ratio can affect the vessel's stability level. This research successfully develops an independent pure loss stability calculation application and provides a deeper understanding of the influence of B/H ratio variations on Ro-Ro vessel stability. The findings from this study can serve as guidelines for designing more stable and secure vessels. Thus, this research significantly contributes to enhancing the safety and reliability of Ro-Ro vessels in their operations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyas Chasbiandeti
Abstrak :
Ferry sebagai angkutan laut yang banyak digunakan di Indonesia ternyata masih kurang dalam hal kepedulian terhadap keselamatan muatan, terutama kendaraan. Kendaraan yang di angkut dalam ferry umumnya tidak diberi lashing dengan alasan waktu yang diperlukan untuk pemasangan terlalu lama. Oleh karena itu perlu dibuat inovasi desain lashing yang lebih efektif dan efisien guna menunjang faktor keselamatan operasi kapal. Namun perlu juga dilakukan perhitungan dan analisa kekuatan agar bisa dibandingkan dengan desain lashing yang sudah ada. ......Ferries as sea transport which are used mostly in Indonesia have not care enough in to the safety of its loads, especially vehicles. Usually, the vehicles which are loaded by ferry are not lashed well because it takes long time. There for, it is needed an innovation design for lashing to be more effective and efficient to support the safety factor when ferry is operated. But, it is also needed to count the strength and analyze to compare with the design existed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Nur Utomo
Abstrak :
Menyadari tren pembelian kapal feri bekas dari luar negeri untuk dioperasikan di Indonesia dengan mengabaikan aspek stabilitas kapal ketika memodifikasi dan pemindahan operasi kapal ke rute pelayaran baru yang hanya mementingkan masalah bisnis menjadi hal sangat penting dipertimbangkan sebagai salahsatu penyebab kecelakaan kapal tenggelam. Salah satu hal yang mempengaruhi stabilitas kapal adalah pengaruh ketinggian gelombang yang ada dilautan. Oleh karena itu penting dilakukannya analisa stabilitas kapal terhadap ketinggian gelombang mengacu pada persyaratan International Maritime Organization (IMO). Hasil analisis menunjukan semakin tinggi ketinggian gelombang yang diberikan terhadap suatu kapal maka kapal pun akan merespon dengan semakin tingginya besaran maksimum lengan penegak dengan berupaya mempertahankan sudut maksimum lengan penegak berada untuk mendekati posisi stabil. Kriteria stabilitas berdasarkan perhitungan stabilitas yang mengacu pada IMO A.749 (18) menyatakan bahwa ada satu poin yang tidak memenuhi standar persyaratan yaitu sudut maksimum lengan penegak yang kurang dari 25ᵒ. Selebihnya kapal ini memenuhi standarisasi stabilitas yang telah ditetapkan oleh IMO, baik itu kriteria tambahan untuk kapal penumpang. Faktor kenyamanan pun tak luput diperhatikan dimana rolling period kapal ini tidak memenuhi batas minimum kenyamanan kapal penumpang yaitu 8 second. ...... Aware of trends in the purchase of former ferry from abroad to operate in Indonesia by ignoring aspects of the ship’s stability when modifying and operating the ship transfer to the new route which is only concerned with the bussiness aspects become very important things considered as one of the main causes of the accident the ship sank. One of the things that affect the stability of the ship is the influence of the waveheight in the ocean. Therefore it is important to do ship stability analysis of waveheight refers to the requirements of the International Maritime Organization (IMO). Results of analysis showed the higher height of waves given to a ship, then the ship will respond by increasing the maximum magnitude of the enforcement arm strives to maintain the maximum angle it to approach the enforcement arm is stable. Stability criterion based on calculation of calculation of stability which refers to IMO A.749 (18) states that there is one point that does not meet the standard requirements of enforcement arm of the maximum angle of less than 25ᵒ. This meets the standars of the rest of the ship’s stability set by the IMO, whether additional criteria for passanger ships. The comfort factor is not escaped note where the rolling period this ship does not meet minimum passenger ship’s convenience limit that is 8 second.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover