Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Widya Rahardja
Abstrak :
Tujuan penelitian cross sectional ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan asam lemak omega-3 dengan kadar hs-CRP pada pasien Psoriasis vulgaris. Penelitian dilakukan di Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia, mulai November 2014 sampai April 2015. Sejumlah 52 pasien yang memenuhi kriteria penelitian dipilih menjadi subjek penelitian. Subjek diwawancara, menjalani pemeriksaan antropometri dan kadar hs-CRP. Data asupan asam lemak omega-3, EPA dan DHA diperoleh dengan metode food frequency questionnaire, dan food recall 3 x 24 jam. Nilai rerata usia subjek adalah 41,9 ± 9,21 tahun. Jumlah subjek laki-laki 57,7% dan wanita, 42,3%. Sebanyak 38,5% subjek status gizinya normal dan 61,5% berat badan lebih. Asupan energi cukup terdapat pada 82,7% subjek, sedangkan 17,3% subjek asupan energinya kurang. Subjek dengan asupan asam lemak omega-3 cukup ada 65,4%, sedangkan 34,6% subjek asupannya kurang. Sebanyak 86,5% subjek asupan EPA dan DHAnya cukup dan 13,5% kurang. Hasil kadar hs-CRP serum yaitu 9,6% subjek kadarnya >10 mg/L, 57,7% subjek kadarnya 1-10 mg/L dan 32,7% subjek kadarnya <1 mg/L. Hasil uji korelasi rank Spearman antara asupan asam lemak omega-3 dengan kadar hs-CRP memperlihatkan korelasi negatif lemah bermakna (r = - 0,394 dan p = 0,004). Korelasi asupan EPA dan DHA dengan kadar hs-CRP adalah negatif sedang bermakna (r = - 0,499 dan p = 0,000). Asupan asam lemak omega-3 terutama dalam bentuk EPA dan DHA dapat menurunkan kadar hs-CRP pada pasien Psoriasis. ......The aim of this cross sectional study is to find out the relationship between dietary intake of omega-3 fatty acids and hs-CRP level in patient with Psoriasis vulgaris. This study was conducted from November 2014 to April 2015, at Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia. As all the criterias were succeeded, 52 patients were recruited. Data were collected by interview, anthropometric's measurement, and laboratory examination. Dietary intake data of omega-3 fatty acids, EPA and DHA were determined by using food frequencies questionnaire, and food recall 3 x 24 hours method. Mean value of subjects' age was 41.9 ± 9.21 years. The subjects consisted of 57.7% men and of 42.3% women. Nutritional status of 38.5% subjects was normal and of 61.5% was overweight. An adequate amount of energy intake was found in 82.7% subjects whereas 17.3% was inadequate. Dietary intake of omega- 3 fatty acids was adequate in 65.4% subjects whereas in 34.6% was inadequate. Dietary intake of EPA and DHA in 86.5% subjects was adequate, while in 13.5% subjects, inadequate. The result of hs-CRP >10 mg/L was found in 9.6% subjects, 1-10 mg/L in 57.7% and <1 mg/L in 32.7% subjects. Rank Spearman correlation test of dietary intake of omega-3 fatty acids and hs-CRP level showed weak negative significant result (r = - 0.394 and p = 0.004). The result of EPA and DHA with hs-CRP level was fair negative significant (r = - 0.499 and p = 0.000). Thus, it can be concluded that dietary omega-3 fatty acids in the form of EPA and DHA might lessen hs-CRP level in Psoriasis patient.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudung Angkasa
Abstrak :
Asupan asam lemak omega-3 penting selama kehamilan dan mempengaruhi luaran lahir. Sedikit data yang terbit di Indonesia mengenai asupan lemak omega-3 pada ibu hamil (bumil) dan hubungannya terhadap ukuran lahir bayi. Desain potong lintang terhadap bumil yang terdaftar ANC (antenatal care) dengan usia kehamilan >32 minggu di semua puskesmas kecamatan di Jakarta timur. Kuesioner terstruktur, semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ), shorr board, and HemoCue digunakan untuk menilai faktor ibu dan asupan omega-3 serta mengukur antropometri dan kadar hemoglobin. Pita SECA, timbang bayi dan data rekam medik digunakan untuk mengukur lingkar lengan atas ibu, berat bayi dan mencatat panjang bayi. Analisis multivariate digunakan untuk menilai hubungan asupan omega-3 terhadap ukuran lahir setelah faktor pengganggu dikendalikan. Bumil dengan asupan lemak kurang dari 54.27 mg/hr akan 2.1 (95% CI: 1.16-4.03) kali beresiko memiliki anak dengan lingkar kepala (LIKA) sub normal. Bumil dengan asupan α-linolenat kurang dari 0.82 gr/hr akan memiliki bayi dengan berat lahir 95 (95%CI:9.3-180) gram lebih rendah. Tidak ada asupan asam lemak essensial yang berhubungan dengan panjang badan. Lemak berhubungan dengan LIKA sedangkan ALA berhubungan dengan berat lahir.
Dietary intake of omega-3 fatty acids (FAs) is important during pregnancy and influence birth outcome. Limited published study in Indonesia related to dietary omega-3 FAs intake among pregnant women and its association with infant birth size. A cross-sectional study was designed among registered antenatal care and >32 weeks of gestational age pregnant women in all sub-district public health centers in East Jakarta. Structured interview, semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ), shorrboard, and HemoCue were used to assess maternal factors, usual intake of omega-3 FAs, measure anthropometric and hemoglobin level data respectively. Mid-upper arm circumference (MUAC) SECA tape, pediatric weighing scale and medical record were used to assess infant head circumference, birth weight and length, respectively. Multivariate analysis was used to find adjusted association between omega-3 FAs intake and birth size. Pregnant women with fat intake below 54.27 mg/d would have 2.1 (95% CI: 1.16-4.03) times higher risk to have sub normal head circumference while pregnant women with alpa-linolenic acid (ALA) intake below 0.82 gram/d would have 95 (95%CI: 9.3-180) gram lower birth weight in adjusted data. None of omega-3 fatty acids was associated with birth length. Fat and ALA had association with head circumference and birth weight, respectively.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Abdiel Sophian Nehemia
Abstrak :
Ester asam lemak-karbohidrat dapat dibuat dari reaksi esterifikasi antara sukrosa dengan asam lemak minyak sawit. Reaksi esterifikasi dilakukan secara enzimatis menggunakan lipase Candida rugosa bebas maupun terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4?Kitosan. Hasil sintesis nanopartikel Fe3O4?Kitosan dikarakterisasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red). Selanjutnya, lipase diimobilisasi dan diuji persen loading serta aktivitas katalitiknya. Didapatkan persen loading imobilisasi sebesar 31,46%, aktivitas hidrolisis 7,08 U/mL, dan aktivitas spesifik 2,02 U/mg, dengan efisiensi imobilisasi sebesar 4,49%, dan penurunan aktivitas sebesar 95,32%. Pada reaksi esterifikasi menggunakan enzim terimobilisasi dalam pelarut n-heksana dan t-butanol, didapatkan persen konversi ester tertinggi pada rasio sukrosa : asam lemak 1:90 dengan persen konversi masing-masing sebesar 1,23% dan 4,08%.
Carbohydrate-fatty acid ester can be synthesized by esterification reaction between sucrose and palm oil fatty acid. The esterification reaction was carried out enzymatically using free and immobilized Candida rugosa lipase on Fe3O4?Chitosan nanoparticles. The synthesized Fe3O4?Chitosan nanoparticles were characterized by FTIR (Fourier Transform Infra Red). The lipase was immobilized and then the loading percentage and the catalytic activity were determined. The loading percentage of the immobilized enzyme was 31.46% with hydrolytic activity of 7,08 U/mL, the specific activity of 2,02 U/mg, the immobilization efficiency was 4.49%, and the enzyme activity was decreased by 95.32%. In the esterification reaction using immobilized enzyme in n-hexane and t-butanol, the highest ester conversion percentage were obtained by using the ratio of sucrose : fatty acid 1:90 with the conversion percentage of 1,23% and 4,08% respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library