Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Rosalina
Abstrak :
Studi ini merupakan penelitian tentang bencana kelaparan di Kabupaten Karawang tahun 1977. Fokus utama penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana bencana kelaparan di Kabupaten Karawang Tahun 1977 terjadi dan bagaimana upaya masyarakat bertahan dalam kondisi yang sulit berdasarkan ingatan yang mereka miliki. Hal tersebut menjadi sebuah ironi sebab kelaparan justru terjadi di daerah yang dijuluki sebagai ‘Lumbung Padi Nasional’. Permasalahan ini berusaha dilihat dengan metode sejarah dengan memusatkan perhatian pada peranan masyarakat dalam proses sosial-ekonomi yang terjadi pada tingkat bawah. Penelitian ini mencoba menggunakan teori yang dikemukanan oleh James Scott dan Samuel L. Popkin mengenai ‘ekonomi subsistensi’, berdasarkan teori tersebut petani selalu hidup pada tingkat ekonomi yang kurang, ketika terjadi kegagalan panen pada tahun 1977 yang disebabkan langsung oleh cuaca dan serangan hama wereng, menjadi pukulan terakhir yang mematikan bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Karawang, yang memang sejak awal sudah berada dalam kehidupan yang sedemikian dekat dengan batas subsitensi. Selain itu , penelitian ini juga menggunakan teori dari Amartya Sen mengenai ‘perangkat keberhakan’, dimana dalam bencana kelaparan tersebut petani kehilangan sumber kehidupan utamanya yang didapatkan dari hasil panen, mereka akan melakukan berbagai upaya untuk bertahan dengan memanfaatkan jejaring kekerabatan yang berada diluar perangkat keberhakannya agar dapat memperoleh penghasilan. Bencana kelaparan merupakan krisis sosial yang disebabkan oleh putusnya ketersediaan pangan dan atau akses ke makanan pokok dalam skala tertentu yang menyebabkan kelaparan di antara sejumlah besar individu. Bencana Kelaparan tersebut menyebabkan kurang lebih 60.000 jiwa masyarakat di Kabupaten Karawang mengalami kekurangan pangan. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa bertahan dalam kondisi yang sulit, salah satunya dengan memakan tanaman eceng gondok untuk dijadikan bahan makanan sebagai salah satu upaya bertahan, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa ‘eceng gondok’. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sejarah lisan sebuah studi tentang ingatan, untuk mengeksplorasi bagaimana orang-orang membayangkan masa lalu, khususnya dalam memberikan gambaran terhadap peristiwa kelaparan yang terjadi 43 tahun yang lalu berdasarakan ingatan masyarakat terhadap peristiwa tersebut. ......This study is a research of the famine in Karawang Regency in 1977. The main focus of this study is to analyze how the 1977 famine in Karawang Regency occurred and how was the community's efforts to survive in difficult conditions based on their memories. This was an irony that starvation occurred in an area that was so-called the 'National Rice Barn'. This problem is trying to be seen using a historical method by borrowing the concept of social science. This study is using the theory proposed by James Scott and Samuel L. Popkin regarding the 'subsistence level’, based on this theory farmers always live at a low economic level, when crop failure occurred in 1977 which was caused by weather and planthopper attacks. This was a lethal final blow for the majority of the people in Karawang Regency who had been living so close to the subsistence limit for all of their lifetime. In addition, this study is also using the theory of Amartya Sen regarding the 'entitlement set' where the farmers lost their main source of livelihood which is obtained from the harvest. They would make various efforts to survive by relying on their relations and kinship that are outside their entitlement instruments so that they could survive. A famine is a social crisis caused by the loss of food availability and/or access to basic foods on a certain scale which causes hunger among a large number of individuals. The famine caused approximately 60,000 people in Karawang Regency to experience food shortages. Various efforts were made to survive in difficult conditions, one of which was by eating water hyacinth plants to be used as food as an effort to survive, which became known as the 'water hyacinth' incident. This study is also using an oral history approach, a study of memory, to explore how people imagine the past, especially in describing the famine that occurred 43 years ago based on people's memories of the event.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haya Ramadhani Putri
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang penyimpangan yang dilakukan oleh para kader PKC selama berlangsungnya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan di Cina yang menjadi latar belakang terjadinya Bencana kelaparan besar Cina 1959-1961. Tujuan dari penelitian ini adalah memperlihatkan peran kader PKC dalam sistem komune, dan mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kader PKC selama periode tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengawasan partai selama berjalannya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan menyebabkan kader PKC banyak melakukan penyimpangan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dalam komune. Penyimpangan yang banyak terjadi adalah pemberian informasi palsu dan penyiksaan. Penyimpangan tersebut berakibat langsung kepada kehidupan dari para anggota komune pada saat itu dan menjadi latar belakang terjadinya Bencana Kelaparan Cina. ......This research discusses the aberrations committed by CCP cadres during the Leap Forward Movement in China that became the cause of the Great Chinese Famine of 1959-1961. The purpose of this study is to expose the role of CCP cadres in the commune system and reveal the deviations committed by CCP cadres during this period. The method used in this research is a qualitative method with a historical science approach. The results show that the lack of party supervision during the Leap Forward Movement led many CCP cadres to commit irregularities in their responsibilities in the commune. The most common was the provision of false information and torture. These actions of CCP cadres had a direct impact on the lives of commune members at the time and became the cause of the Chinese Famine that occurred shortly after the start of the Great Leap Forward Movement.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Aisha
Abstrak :
ABSTRAK
Bencana kelaparan hebat yang terjadi di provinsi Henan pada tahun 1942 sampai tahun 1943 merupakan suatu bencana yang disebabkan oleh karena pemerintah Cina kurang memperhitungkan dampak dari pelaksanaan kebijakannya dalam usaha mempertahankan kedaulatan wilayah Cina. Keadaan tersebut diperparah dengan langkah-langkah pemerintah yang kurang efisien dalam menanggulangi bencana kelaparan di Henan pada periode tahun 1942-1943. Penyediaan pangan, air bersih, pakaian, tempat tinggal yang layak dan komunikasi yang amat sangat minim disebabkan karena pemberian bantuan dari pemerintah yang tidak segera didistribusikan ke daerah krisis. Kebijakan ekonomi yang berlaku saat itu juga semakin mempersulit kehidupan masyarakat Henan. Pajak gandum yang seharusnya tidak dibebankan kepada masyarakat di daerah krisis, justru tetap diberlakukan oleh pemerintah dalam usaha memenuhi kebutuhan militer. Masyarakat yang tidak bisa membayar pajak tersebut terpaksa harus menjual apa pun untuk memenuhi kuota pajak.
ABSTRACT
The great famine that occurred in Henan province in 1942 until 1943 was a disaster caused by the Chinese government that did not take into account the impact of its policy implementation in the effort to defend the sovereignty of China. The situation was exacerbated by the government 39 s inefficient actions in famine prevention in Henan in the period 1942 1943. The lack of food, clean water, clothing, decent housing and communications is caused by government assistance that is not immediately distributed to the crisis areas. The prevailing economic policies also made it more difficult for the people of Henan. Wheat taxes that should not be imposed on communities in crisis areas remain to be imposed by the government in efforts to meet military needs. People who can not pay the tax are forced to sell anything to meet the tax quota.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 20118
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sen, Amartya, 1933-
Oxford: English Language Book Society, 1981
361.61 SEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Cambridge University Press, 2016
363.8 HOW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Robert D.
Boulder : Westview Press, 1988
963.07 KAP s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library