Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Maulina
Abstrak :
ABSTRAK
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Pada masa sekarang interaksi antar suku bangsa yang ada cukup besar, karena banyak suku bangsa yang hidup bersama dalam suatu daerah. Untuk itu dibutuhkan pengertian satu sama lain agar tidak teijadi konflik dalam pergaulan, misalnya dalam hubungan persahabatan maupun dalam perkawinan antar suku bangsa. Pemahaman ini penting karena tingkah laku individu dipengaruhi oleh kebudayaan dalam masyarakat. Walaupun telah teijadi interaksi yang lama antar kelompok budaya, namun perbedaan tiap budaya tetap ada. Oleh sebab itu penelitian ini mengambil dua suku bangsa di Indonesia untuk diteliti, yaitu Jawa dan Batak, yang dianggap cukup banyak masyarakat pendukungnya di Indonesia. Tingkah laku individu yang terutama ingin diteliti dalam kaitannya dengan budaya adalah kehidupan keluarga. Latar belakang budaya keluarga perlu diketahui oleh individu, karena pengalaman yang diperoleh individu dari keluarganya dapat mempengaruhi sikap individu ketika berinteraksi dalam masyarakat. Penanaman nilai-nilai budaya telah dilakukan sejak kecil pada individu, dan dapat dilihat paling jelas dari kehidupan keluarganya. Sebagai kesatuan sosial yang terkecil dalam masyarakat, keluarga merupakan media yang paling tepat dan efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan pada individu. Keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan pembentukan kepribadian individu, dan bagaimana keluarga mempengaruhi tingkah laku individu akan ditentukan oleh latar belakang budaya dimana keluarga menjadi bagian. Penelitian ini mengambil empat aspek kehidupan keluarga untuk diteliti, yaitu peran-peran dalam keluarga, nilai-nilai keluarga, family bonds, dan self construal. Peran dalam keluarga berkaitan dengan posisi atau kedudukan individu dalam keluarga. Nilai keluarga merupakan sesuatu yang dianggap bemilai oleh keluarga. Family bonds merefleksikan kekuatan dan bentuk ketergantungan individu terhadap keluarga. Sedangkan self-construal menggambarkan bagaimana individu memandang dirinya dan hubungannya dengan orang lain. Keempat aspek keluarga tersebut diambil dengan dugaan akan menghasilkan perbedaan dalam suku bangsa yang diteliti, yaitu Jawa dan Batak. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peran dalam keluarga, nilai keluarga, family bonds, dan selfconsirual antara individu dengan latar belakang budaya Jawa dan individu dengan latar belakang budaya Batak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dan metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa, terdiri dari 115 orang yang mewakili suku bangsa Jawa dan 128 orang yang mewakili suku bangsa Batak. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik incidental sampling. Alat pengumpul data adalah empat buah kuesioner yang masing-masing mengukur peran dalam keluarga, nilai keluarga, family bonds, dan self-construal. Peran dalam keluarga yang diteliti mencakup peran ayah, ibu, kakek, nenek, dan paman/bibi. Family bonds dilihat berdasarkan ikatan emosional subyek terhadap anggota keluarga inti dan anggota keluarga luas. Sedangkan pengukuran self-construal terdiri dari pengukuran terhadap independent self-construal dan interdependent self-construal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada peran dalam keluarga, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam peran ayah dan peran nenek antara subyek dengan latar belakang budaya Jawa dan Batak. Perbedaan yang signifikan terdapat pada peran ibu dalam pengasuhan anak, peran paman/bibi dalam menjaga hubungan dan meneruskan nilai-nilai, serta peran paman/bibi dalam pengasuhan anak. Pada nilai keluarga tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara subyek dengan latar belakang budaya Jawa dan Batak. Pada ikatan emosional terhadap anggota keluarga inti dan anggota keluarga luas juga tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara subyek dengan latar belakang budaya Jawa dan Batak. Sedangkan pada self-construal perbedaan yang signifikan hanya terdapat pada independent self-construal. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan umum bahwa banyak hasil penelitian ini yang berlawanan dengan dugaan semua. Walaupun terdapat perbedaan, namun perbedaan tersebut tidak sebesar yang diperkirakan secara teoritis. Dari hasil tersebut diduga bahwa mungkin bagi masyarakat Indonesia hal-hal yang berkaitan dengan keluarga tidak jauh berbeda antara satu budaya dan budaya lain. Keluarga masih dianggap penting bagi sctiap individu, sehingga variasi yang terdapat dalam kehidupan keluarga di budayabudaya Indonesia tidak terldu banyak. Secara umum falrtor-faktor yang mungkin merupakan penyebab tidak ditemi^annya banyak perbedaan dalam penelitian ini antara lain lokasi penelitian yang sama-sama merupakan kota kecil, subyek penelitian yang termasuk spesifik, serta tingkat pendidikan orangtua subyek yang tergolong tinggi. Dari hasil tersebut penulis mengajukan beberapa saran yang berguna bagi penelitian selanjutnya. Saran yang diajukan antara lain melakukan penelitian tidak hanya di kota kecil tapi juga di kota besar, kemudian melakukan penelitian pada budaya-budaya lain untuk memastikan apakah memang tidak terdapat variasi yang banyak dalam kehidupan keluarga di Indonesia. Selain itu penulis juga menyarankan untuk memperluas tingkat pendidikan subyek sehingga mungkin dapat diperoleh perbedaan yang lebih banyak dalam membandingkan kehidupan keluarga di dua budaya.
2002
S2829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library