Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dela Almira Aryanti
Abstrak :
Kemampuan suatu habitat dalam mendukung kelestarian burung di area setempat turut dipengaruhi oleh jenis pohon yang tersedia. Falcataria moluccana merupakan salah satu pohon yang banyak digunakan dalam lanskap area perkotaan serta pernah diteliti di lokasi lainnya bahwa jenis pohon tersebut berperan besar dalam mengakomodasi keanekaragaman maupun beberapa aktivitas burung setempat. Namun, keseluruhan aktivitas burung yang mampu diakomodasi oleh Falcataria moluccana, lebih khususnya di area perkotaan, masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis aktivitas pemanfaatan pohon serta proporsi relatif antara jenis-jenis aktivitas pemanfaatan pohon Falcataria moluccana oleh burung pada salah satu area hijau perkotaan, yaitu Taman Wisata Pulau Situ Gintung-3. Penelitian dilakukan selama total 24 hari pada bulan April-Mei 2022 di hari tanpa hujan atau angin kencang dan di hari Taman Wisata Pulau Situ Gintung-3 beroperasi. Penelitian menggunakan dua metode yaitu scan sampling untuk mengamati aktivitas makan, bertengger dan menelisik dan nest count untuk mengamati aktivitas bersarang. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bagian pohon kecuali bagian buah/biji dimanfaatkan oleh 10 spesies burung setempat untuk berbagai aktivitasnya. Jenis aktivitas dan banyaknya jenis aktivitas pemanfaatan pohon tertentu seiring dengan ketersediaan sumber daya untuk aktivitas tersebut yang sesuai dengan karakteristik masing-masing spesies. Aktivitas pemanfaatan pohon jenis makan dapat dilakukan oleh 3 feeding guild (nektarivora-insektivora, insektivora, frugivora-insektivora) serta mungkin 1 feeding guild (piscivora/karnivora). Jenis aktivitas bersarang dapat dilakukan oleh 1 nesting guild (cavity nester) pada bagian cabang mati. Jenis aktivitas yang dapat dilakukan secara relatif paling banyak hingga sedikit yaitu makan, bertengger kemudian menelisik. Pengetahuan tersebut dapat membantu untuk menjadi pertimbangan dalam manajemen terkait pohon untuk mengakomodasi kelestarian burung di area perkotaan, terutama dengan pohon Falcataria moluccana. ...... The ability of a habitat to support the conservation of birds in an area is also influenced by the types of trees available. Falcataria moluccana is a species of tree that is widely used in urban landscapes and have been studied in other locations that the tree plays a major role in accommodating the diversity and some activities of local birds. However, the overall scope of bird activities that can be accommodated by Falcataria moluccana, especially in urban areas, is still unknown. This study aims to determine and analyze the utilization activites and relative proportions between types of utilization activities of birds upon the Falcataria moluccana tree in an urban green area, namely Situ Gintung Island Recreational Park-3. The study was conducted for a total of 24 days from April to May 2022 on days without rain or strong winds and on days when the Situ Gintung Island Recreational Park-3 was operating. The study used two methods, namely scan sampling to observe feeding, perching and preening activities and nest count to observe nesting activities. Data were tabulated and analyzed descriptively. The results showed that various parts of the tree except the fruit/seeds were utilized by 10 local bird species for various activities. The type of activity and amount of each type of activity observed was in line with the availability of resources for these activities in accordance with the characteristics of each species of bird. The activity of feeding could be carried out by 3 feeding guilds (nectarivores-insectivores, insectivores, frugivores-insectivores) and possibly 1 more feeding guild (piscivores/carnivores). The activity of nesting could be carried out by 1 nesting guild (cavity nester) on dead branches. The types of activities that can be done the most to the least relatively were eating, perching and finally preening. This knowledge can become a consideration in management about trees to help in accomodating bird conservation in urban areas, especially with Falcataria moluccana trees.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Shidqi Ramadhan
Abstrak :
ABSTRACT
Pohon adalah salah satu komponen penting dalam ekosistem. Akan tetapi, ketika sebuah pohon tumbang, dapat menimbulkan kerugian bahkan kematian.Maka dari itu perlu adanya pengecekan berkala terhadap kondisi sebuah pohon, khususnya untuk pohon yang berada di urban area. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan tumbangnya Pohon Sengon akibat resonansinya frekuensi natural Pohon Sengon dengan frekuensi angin. Pohon yang digunakan pada study ini adalah Paraserianthes falcataria Sengon dengan tinggi 14,04m dan berdiameter 25,1cm. Pada study ini akan dicari nilai frekuensi natural dari Pohon Paraserianthes falcataria yang dianggap sehat dan juga yang dibuat sakit dengan simulasi dan eksperimen,data frekuensi natural yang didapat selanjutnya dianalisis apakah ada kemungkinan resonansi dengan frekuensi angin. Dari study ini didapatkan hasil simulasi frekuensi natural untuk Paraserianthes falcataria sehat adalah sekitar 0,645 Hz dan 4,044 Hz untuk mode 1 2, dan berdasarkan eksperimen sebesar 0,648 0,128 Hz untuk mode pertama dan 3,95 0,564 Hz untuk mode berikutnya. Untuk Pohon Paraserianthe falctaria yang dibuat sakit memiliki frekuensi natural sekitar 1,023 Hz dan 6,433 Hz untuk mode 1 2 dari simulasi, dan 1,083 0,118 Hz untuk mode pertama dan 7,883 0,76 Hz untuk mode berikutnya dari eksperimen. Kemungkinan resonansinya sangat kecil, sehingga tumbangnya sebuah pohon kemungkinan besar diakibatkan ketidak mampuan pohon tersebut menahan beban yang diterimanya.
ABSTRACT
Trees are important components of ecosystem. However, when tree rsquo s collapse, tree can incur loss and even death. Therefore,trees need regular check, especially for trees in urban areas. This study aims to analyze the possibility of collapse of Paraseriathes falcataria trees due to resonance between its natural frequency and the frequency generated by wind.The object are Paraserianthes falcataria Sengon with 14.04m high and 25.1cm diameter.This study looks for the natural frequency of Paraserianthes falcataria trees which is considered healthy and with artificial damage by simulation and experiment. Natural frequency obtained will be analyzed whether there is a possibility of resonance or not. The simulation obtained natural frequency for healthy Paraserianthes falcataria trees is 0.645 Hz and 4.044 Hz for mode 1 2, experiments obtained 0.648 0.128 Hz and 3.95 0.564 Hz for mode 1 2. For the Paraserianthes falctaria trees with artificial damage the natural frequency from simulation is 1.023 Hz and 6.433 Hz for mode 1 2, the experiment obtained 1.083 0.118 Hz and 7.883 0.76 Hz for mode 1 2. The possibility of resonance between natural frequency of Sengon Tree and frequency of wind is really low, so when trees collapse its usually caused by the inability of tree to withstand loads from the wind.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seti Listiani
Abstrak :
Logam berat Cu dan Cd yang berlebihan memberikan dampak negatif bagi tanaman. Mikoriza adalah simbiosis antara akar dan fungi mikoriza yang dapat meningkatkan kemampuan tanaman bertahan di bawah cekaman logam berat dan mengurangi dampak toksisitasnya. Berdasarkan penlitian sebelumnya, mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman Paraserianthes falcatariadi bawah cekaman Pb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mikoriza terhadap pertumbuhan P. falcatariapada media tanam yang mengandung logam berat Cu (tembaga) dan Cd (kadmium). Tanaman P. falcatariadiinokulasi mikoriza dengan dosis 0, 15, dan 25 gram dan diberi perlakuan logam berat dengan dosis CuSO4150 mg/kg dan CdSO415 mg/kg pada media tanam. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, berat basah, dan warna daun pada usia 43 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman P. falcatariapada perlakuan Cu dan Cd. Pengukuran berat basah pada perlakuan Cu dan Cd menunjukkan bahwa kelompok perlakuan yang diberi mikoriza memiliki berat basah lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak diberi mikoriza. Berdasarkan hasil pengamatan warna daun, ditemukan tanaman mati pada kelompok perlakuan tanpa mikoriza pada kedua perlakuan logam berat tersebut. Selain itu, ditemukan perubahan warna pada hampir semua daun terbawah tanaman pada perlakuan Cu yang diinokulasi mikoriza dan tanpa mikoriza. Pada perlakuan Cd, tanaman yang daunnya berwarna normal jumlahnya semakin banyak pada dosis mikoriza yang semakin tinggi. Pemberian mikoriza dapat membantu meringankan dampak toksisitas yang ditimbulkan oleh konsentrasi logam berat Cu dan Cd berlebih. ......Excessive heavy metals Cu and Cd has negative effect on plants. Mycorrhizae is a symbiosis between roots and mycorrhizal fungi which can improve plant’s ability to survive under heavy metal stress and reduce its toxicity. Based on previous study, mycorrhizae can increase the growth of Paraserianthes falcatariaunder Pb stress. The aim of this study is to reveal the effect of mycorrhizae on growth of P. falcatariain artificial growing media containing heavy metals Cu (copper) and Cd (cadmium). P. falcatariainoculated with 0, 15 and 25 grams of mycorrhizae and treated with 150 mg/kg of CuSO4and 15 mg/kg of CdSO4. Parameters observed in this study were plant height, fresh weight, and leaf color at 43 days after planting. The results showed that mycorrhizal inoculation did not significantly increase the height of P. falcatariatreated with Cu and Cd. Fresh weight of P. falcataria in Cu and Cd treatment showed higher in mycorrhizal plants than without mycorrhizae. Based on observation of leaf color, there were dead plants that were without mycorrhizal inoculation in both heavy metal treatment. Discoloration also found in most of the lowest leaves in Cu treatment plants inoculated with mycorrhizae and without mycorrhizae. Plants with normal colored leaves in Cd treatment increased at higher mycorrhizal amount. The inoculation of mycorrhizae can improve plant’s ability to alleviate the effects of toxicity caused by excessive concentrations of heavy metals Cu and Cd.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library