Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
Wilson, William Scott
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2006
899.222 WIL l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kawabata, Yasunari
Tokyo : Charles E. Tuttle , , 1992
895.63 KAW s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kawabata, Yasunari
Tokyo: Charles E. Tuttle, 1972
895.63 K 22
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yoshirawa, Eiji
Tokyo Kodansha International 1992,
895.634 4 Yos t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Murakami, Haruki, 1949-
New York: Alfred A Knopf, 1993
895.635 M 438 ex
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Agustin Ambarwati
Abstrak :
Dazai Osamu adalah seorang sastrawan Jepang Modern yang meninggal dunia dengan cara menenggelamkan diri bersama seorang wanita ke dalam sebuah sungai pada usia 19 tahun. Karya-karyanya sebagian besar merupakan Shishoo--Satau yang memproyeksikan kehidupan sesungguhnya dari Dazai Osamu. Novel Vi1lon no Tsuma karya Dazai Osamu pertama kali dimuat pada majalah Tenbo bulan Maret tahun 1947, Ceritanya mengisahkan tentang perjalanan hidup suami istri Otani dengan latar sosial masyarakat Tokyo sesudah Perang Dunia II . Skripsi ini menganalisis sikap dan kepribadian dua tokoh utama yaitu Otani dan Nyonya Otani dengan menggu_nakan pendekatan psikologis yang mengacu pada teori psikoanaIisis Sigmund Freud dan teori psikologi social. Berdasarkan analisis dengan mengqunakan dua teori psiko_logi tersebut tergambar bahwa sikap dan kepribadian dua tokoh utama dalam interaksi sosial sangat berheda_ Pada diri Otani didominasi oleh sikap negatif, tidak konsisten dalam hal etika, berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya sendiri. Hal tersebut membuktikan hahwa Otani memiliki kepribadian lemah. Pada diri nyonya Otani ditemukan sikap positif yang menonjol sehingga ia dapat disebut tokoh yang berkepribadian mantap.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13488
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ermah Mandah
Abstrak :
Dewasa ini karya sastra asing sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Disamping karya sastra barat, juga terdapat terjemahan dari karya sastra negara lain seperti Jepang. Karya sastra Jepang yang banyak diterjemahkan adalah novel-novel dari pengarang Akutagawa Ryunosuke, Kawabata Yasunari, Tanizaki Junichiro, Natsume Soseki dan beberapa pengarang lainnya. Melalui karya-karya sastra terjemahan, selain menambah khasanah kebudayaan Indonesia, khususnya kesusasteraan Indonesia, juga untuk mengetahui perkembangan kesusasteraan dari negara-negara asing. Terutama mengenai sastra Jepang; yang sampai saat ini masih dirasakan kurang perkembangannya di Indonesia. Atas dasar tersebut penulisan skripsi ini mencoba untuk me_neliti novel Kokoro karya Natsume Soseki. Soseki adalah seorang pengarang besar dalam sastra Jepang moderen yang terkenal sering mengetengahkan tema cerita yang berpangkal pada moral. Namanya mulai dikenal dalam sastra Jepang ketika novel pertamanya wagahai wa Neko de Aru (1905) terbit. Novel ini..
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S13594
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yuniko Permatashari
Abstrak :
Adapun tujuan dari penganalisisan alur, tokoh dan tema yang terdapat dalam karya ini adalah agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas lagi mengenai isi cerita karya sastra Chiisaki Mono e dan sekaligus dapat memahami fungsi dari alur. tokoh dan terra sebagai unsur-unsur cerpen, sehingga karya sastra Chiisaki Mono e ini dapat digolongkan sebagai Cerpen (Cerita Pendek). Untuk.maksud tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalan Metode Deskriptif - Analisis dengan pendekatan intrinsik yaitu pendekatan atas unsur-unsur formal yang membangun karya sastra tersebut. Hasil penganalisisan alur, tokoh dan tema cerpen Chiisaki Mono e ini menunjukkan bahwa ceritanya ditampilkan dengan sorot balik dengan penceritaan peristiwa yang sudah terjadi oleh tokoh utama yang sekaligus berfungsi sebagai pencerita. Tokoh-tokoh dalam cerpen Chiisaki Mono e ada tiga tokoh penting, yaitu tokoh ayah sebagai tokoh sentral, tokoh ibu sebagai tokoh bawahan dan tokoh anak sebagai tokoh bawahan yang kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang tokoh utama. Di dalam cerpen Chiisaki Mono e ini, tema sentralnya adalah rasa penyesalan, perasaan berdosa sang ayah kepada anak-anaknya karena tidak mempertemukan mereka pada saat sang ibu menjelang ajalnya dan di pemakamannya. Sedangkan tema sampingannya adalah sebuah kematian yang mendatangkan penderitaan dan kebahagiaan serta hakikat cinta orang tua pada anak-anaknya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13905
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohammad Rum
Abstrak :
Pokok yang dipilih untuk penulisan skripsi ini sa_ngat terbatas, yakni satu karya Akutagawa Ryunosuke (selanjutnya disebut Akutagawa saja), yaitu Hana (Hidung) - sebuah novel pendek yang dihasilkan Akutagawa pada awal karirnya di dalam dunia kesusastraan. Hana ditulis Akutagawa pada tahun 1916, dimuat di dalam majalah Shin shicho (15 Pebruari 1916, periode IV, nomor perdana), kemudian dimuat lagi di dalam majalah Shinsosetsu, 5 Mei 1916. Hana merupakan basil saduran Akutagawa yang berasal dari cerita rakyat pada jaman Heian (797-1190) yang didapat Akutagawa di dalam kumpulan cerita rakyat Konjaku Monogatari dan Ujishui Monogatari_
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S13728
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Deta Sarasworo
Abstrak :
Imogayu karya Akutagawa Ryunosuke pertama kali dimuat dalam Shinshosetsu terbitan bulan September tahun 5 Taisho (1916). Bahan ceritanya diambil dari cerita yang terdapat dalam Konjaku Monogatari volume 26 bab 17. Imogayu mengisahkan seorang samurai kelas kelima (Goi) yang mempunyai keinginan yang sangat besar untuk dapat makan imogayu. Imogayu atau bubur ubi rambat adalah makanan lezat yang pada masa itu dianggap sebagai makanan mewah. Pekerja rendahan seperti Goi hanya bisa menikmatinya sekali setahun pada saat pesta Tahun Baru di kediaman Fujiwara. Karena itu, wajar saja jika keinginannya itu telah terpendam selama bertahun-tahun. Akhirnya, keinginannya itu dapat terwujud berkat usaha dan kebaikan hati Fujiwara Toshihito, seorang samurai yang berasal dari kelas atas. Tetapi setelah di hadapannya terhidang berliter-liter imogayu, Goi malah merasa cemas dan ragu-ragu untuk menyantapnya. Skripsi ini menganalisis tokoh utama dan tokoh bawahan dalam Imogayu. Apakah tokoh itu termasuk tokoh pipih atau tokoh bulat. Kemudian, dianalisis pula metode yang digunakan oleh Akutagawa dalam penokohan dari segi asal usul, keadaan lahiriah dan watak tokoh-tokohnya. Dalam penokohan dikenal metode analitik, yaitu metode yang men-ceritakan secara langsung tentang si tokoh, dan metode dramatik, yang menjelaskan tokoh itu melalui cakapan dan lakuannya. Tokoh Goi tidak menunjukkan perubahan yang mencolok dari sikap dan sifatnya, maka ia adalah tokoh pipih. Sedangkan, tokoh Fujiwara Toshihito memperlihatkan perkembangan lakuan yang cukup mencolok, sehingga ia termasuk tokoh bulat. Penokohan dalam Imogayu dilakukan dengan menggunakan metode analitik dan metode dramatik. metode analitik digunakan untuk menjelaskan asal usul dan keadaan lahiriah tokoh Goi dan Fujiwara Toshihito. Metode dramatik digunakan untuk menjelaskan watak Fujiwara Toshihito. Sedangkan watak Goi dijelaskan dengan menggunakan metode analitik dan metode dramatik.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13704
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library