Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laue, Kurt
Ohio: American Society of Metals, 1981
671.34 LAU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas, Edberg
Abstrak :
Liposom sebagai sistem penghantaran obat yang baik pelu menjaga kestabilan ukurannya. Metode pengecilan ukuran liposom yang umum digunakan adalah ekstrusi dan sonikasi. Pada penelitian ini bertujuan membandingkan pengecilan ukuran dengan metode ekstrusi bertingkat dengan melewatkan suspensi liposom melalui membran polikarbonat 0,45 μm sebanyak satu siklus, dilanjutkan dengan melewatkan suspensi liposom melalui membran polikarbonat 0,22 μm sebanyak 3,6, dan 9 siklus dan metode sonikasi selama 10, 20 dan 30 menit. Setelah dievaluasi distribusi ukuran liposom dan efisiensi penjerapan liposom, diperoleh liposom hasil ekstrusi 6 siklus dan sonikasi 10 menit mempunyai hasil yang terbaik yang kemudian digunakan dalam formulasi gel. Setelah diformulasi ke dalam gel, gel yang mengandung liposom hasil ekstrusi 6 siklus mengalami peningkatan ukuran sebesar 7,71 kali dan gel yang mengandung liposom hasil sonikasi selama 10 menit mengalami peningkatan ukuran sebesar 12,18 kali. Hal ini memperlihatkan bahwa gel yang mengandung liposom hasil ekstrusi menunjukkan hasil pengecilan yang lebih baik dibandingkan gel yang mengandung liposom hasil sonikasi.
Liposome as a good drug delivery system need to maintain a stable size. Liposome size reduction method that mostly use is extruction and sonication. The aimed of this research is to compare size reduction method using two step of extruction by extruded liposome suspension through 0,45 μm polycarbonate membrane 1 cycle and then extruded it through 0,22 μm polycarbonate membrane 3, 6, and 9 cycles and sonication method for 10, 20, and 30 minutes. Result showed that liposome after 6 cycles extruction and 10 minutes sonication showing the best evaluation for size distribution and entrapment efficiency. These liposome was also being proceed for gel formulation. Size distribution evaluation in gel showed that liposome size after 6 cycles of extruction has increased by 7,71 times and liposome size after 10 minutes sonication has increased by 12,18 times. Gel contained liposome after extruction had a better size reduction than gel contained liposome after sonication.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saha, Pradip K.
Abstrak :
This book addresses the need within the industrial and academic communities for up-to-date information about aluminum extrusion due to the ever-increasing use of this technology in such areas as architecture and the manufacture of small machine components, structural and engineering assemblies, automobiles, and aircraft. The author provides practical references and reviews important theoretical concepts in the different areas of extrusion technology. This work is intended for technical and engineering personnel--plant managers, process and quality control managers, cast house managers, die shop managers, research and development managers, as well as research students in manufacturing. Topics are presented with a balanced coverage of the relevant fundamentals and real-world practices so as to provide the reader with an in-depth understanding of the important interrelationships between the many technical and physical factors involved in the field of aluminum extrusion, as well as to explain how engineering science impacts the practical considerations.
Materials Park, Ohio: ASM International, 2000
e20451722
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Izzah Zakiyawati
Abstrak :
Y~alumina merupakan kelompok alumina aktif yang banyak digunakan sebagal katalis, penyangga katalls dan adsorben karena mempunyai sifat keasaman yang spesifik dan keaktifan permukaan yang besar. Dalam penelitian inl, y-alumina dibandingkan sifat katalitiknya dengan penambahan penyangga Ti02 dan membentuk y-Al203-Ti02. y-alumina disintesis melalui pemanasan boehmite yang dibuat dengan mereaksikan larutan aluminium nitrat dan larutan ammonium hidroksida pada pH 8-9 yang kemudian dibiarkan mengalami proses penuaan selama 196 jam, masing-masing pada suhu 40°C dan 80°C, selanjutnya padatan dikeringkan pada suhu 120°C selama 24 jam, dan dikalsinasi pada suhu 550°C. Katalis dikarakterisasi dengan XRD, BET dan spektrofotometer FTIR. Hal yang sama juga dilakukan pada sintesis y-Al203-Ti02, dimana 1102 ditambahkan sebagai padatan ke dalam larutan aluminium nitrat. Katalis diuji keasamannya melalui adsorpsi gas NH3 yang berasal dari larutan amonia (NH4OH). Hasil adsorpsi amonia dilakukan dengan menggunakan 0,25 g katalis pada suhu 250°C, dan diuji dengan spektofotometer FTIR untuk melihat puncak serapan -NH2 dan -NH4^. Uji katalitik katalis digunakan untuk reaksi katalisis dehidrasi etanol dengan variasi suhu dan berat katalis untuk etanol sebanyak 25 mL. Hasil kromatogram menunjukkan produk yang dihasilkan berupa dietileter dengan hasil optimum pada suhu 250°C dan berat katalis 3 g, 53,87% dietileter dengan katalis y-Ai203-Ti02 dan 50,37% dengan katalis y-AbOa.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The new updated and expanded edition serves as an overview of extrusion processes, equipment, and tooling. Increased coverage of extruded products is provided to demonstrate the range of current applications and suggest potential applications in new areas.
Materials Park, Ohio: ASM International, 2006
e20451905
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Syafaat
Abstrak :
PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kemasan fleksibel, PT X merupakan perusahaan yang memiliki posisi market share kedua di bidangnya. Oleh karena itu untuk mempertahankan dan sekaligus meningkatlcan daya saingnya di industri pengemasan ini PT X harus mencegah teljadinya kegagalan produksi seperti cacat produk dan waktu yang terbuang. Pada PT X terjadi banyak kegagalan produksi pada proses laminasi ekstrusi. Oleh karena im PT X membutuhkan sebuah metode pendekatan bam untuk mencegah, mendeteksi dan mengurangi tcrjadinya kegagalan produksi. Dan salah satu alat bantu yang paling sesuai untuk itu adalah dengan menggunakan Metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA). Dalam tulisan ini akan diielaskan pengembangan model FMEA yang dipergunakan untuk menentukan titik krisis proses laminasi ekstrusi yang menyebabkan banyaknya kegagalan produksi disertai usulan perbaikan pada titik krisis tersebut. Metodologi yang dipergunakan untuk mengembanglcan model FMEA adalah dengan mengkombinasikan Braistorming tim FMEA dan Diagram Fishbone untuk menghasill-can form FMEA PFOSSS laminasi ekstrusi.. Langkah selanjumya adalah menentukan titik krisis proses Iaminasi ekstrusi berdasarkan nilai RPN tertinggi yang disertai usulan perbaikan pada titik tersebut.
PT X major business is in packaging industry.P'l` X have a second market share position. Because of that to maintain and also improve competitive power in this packaging industry , PT X must have prevent ,detect and eliminate production failure such as defect and lost time. There is many production failure in process extruding laminator. Because of that PT X need a new approach methode to prevent , detect and eliminate produstion failure. And one of the most powerful tools to get appropriate methode for PT X is by using Failure Mode Effect and Anabfsis (FMEA) methode. This paper describes the development FMEA model which used to decide critical point of cxtruding laminator process which has caused many production failure including recommended action in that critical point. The methodology of the proposed methode used is to conjoin the Brainstoming FMEA tim and Fishbone Diagram to provide form Process FMEA in extruding laminator. Then the next step is to decide critical point of extruding Iaminator process based on higher RPN number with including recommended action in that critical point.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujadi Wiranata
Abstrak :
Trauma dalam bentuk fraktur pada maxilla (rahang atas) atau mandibula (rahang bawah) dapat ditangani dengan menggunakan implan tulang miniplate. Setelah sejumlah penelitian yang telah dilakukan, magnesium adalah kandidat yang baik untuk bahan yang digunakan dalam membuat miniplate tersebut. Material tersebut memiliki sifat biodegradable dan mechanical properties yang kompatibel dengan tulang manusia. Namun karena tingkat korosinya yang tinggi, perawatan tambahan harus dilakukan untuk mencapai fungsi yang diinginkan. Studi ini merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya, yang membuat komposit berbasis magnesium dengan menambahkan karbonat apatit dalam proses powder metallurgy dengan komposisi bervariasi 5%, 10%, 15%. Itu dilakukan untuk memodifikasi laju korosi yang tinggi. Menurut penelitian, ekstrusi dianggap sebagai kandidat potensial untuk proses manufaktur yang optimal. Dengan memvariasikan rasio ekstrusi, densitas bahan yang diproduksi dapat diubah yang secara teoritis dapat meningkatkan sifat mekaniknya. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada mencari sifat mekanik yang optimal untuk menemukan komposisi yang cocok untuk implan miniplate. Dengan menggunakan uji tarik dan uji tekuk yang masing-masing disetujui oleh ASTM E8 dan ASTM E290, data diperoleh dan kemudian diproses dengan menggunakan metode menurut ASTM F67 (tarik) dan F382 (tekuk). Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam sifat mekanik umum dengan 15% karbonat apatit menjadi yang terbaik dari keempat komposisi. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk menemukan metode dan komposisi pembuatan yang optimal untuk bahan miniplate yang tepat. ......Trauma in the form of fractures in maxilla (upper jaw) or mandibula (lower jaw) could be treated using miniplate bone implant. After studies and researches that have been done, magnesium is a good candidate for material used to manufactured said miniplate. Its biodegradable and has compatible mechanical properties to human bone. However due to its high corrosion rate, additional treatment has to be done to reach its intended function. This study is a continuation from previous study, which is fabricating a magnesium-based composite by adding carbonate apatite in powder metallurgy process with varying rate of 5%, 10%, 15%. It was done to modify the high rate of corrosion. According to the study, extrusion is deemed to be a potential candidate for optimal manufacturing process. By varying the extrusion ratio, the density of the produced material could be altered which theoretically could improve its mechanical properties. Hence, this study will be focusing on finding the optimal mechanical properties in order to find the suitable composition for the miniplate implant. Using tensile test and bending test that are approved by ASTM E8 and ASTM E290 respectively, data were obtained and then processed using methods according to ASTM F67 (tensile) and F382 (bending). The results show significant improvement in general mechanical properties with 15% carbonate apatite being the best out of the four composition. With that being said, further research is recommended to find the optimal manufacturing method and composition for a proper miniplate material.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi
Abstrak :
Additive Manufacturing (AM) adalah kumpulan teknologi untuk fabrikasi komponen 3D dari sebuah model CAD dengan cara layar per layar. AM memiliki kelebihan seperti menghemat biaya material, waktu fabrikasi yang relatif cepat serta kemampuan untuk fabrikasi struktur rumit. Kelebihan – kelebihan tersebut menjadi AM sangat populer diaplikasikan pada area biomedical terutama bone grafting, scaffolding atau area trauma maxillofacial. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai perancangan mesin 3d printer keramik dengan basis plunger type extrusion additive manufacturing serta pengaruh – pengaruh dari variasi parameter cetak guna menghasilkan cara untuk memproduksi biomedical implant basis keramik yang affordable dan sesuai spesifikasi yang didesain. Variasi terhadap nilai parameter cetak meliputi diameter nozzle dari ukuran 1.5 mm, 2 mm, 2.5 mm dan 3 mm, kecepatan cetak 5 mm/s, 10 mm/s, 15 mm/s, dan 20 mm/s serta extrusion flow rate 10 mm3/s, 15 mm3/s, 20 mm3/s, 25 mm3/s. Dari hasil penelitian lebih lanjut, penulis menemukan bahwa nilai optimal dari variasi parameter cetak yang menghasilkan spesimen terakurat dan presisi terhadap desain CAD semula adalah diameter nozzle 2.5 mm, kecepatan cetak 20 mm/s dan extrusion flow rate 25 mm3/s. Selain dari itu, melalui uji ANOVA, penulis juga menemukan bahwa extrusion flow rate memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kualitas hasil cetak...... AM is a collection of technologies for fabricating 3D components from a screen-by-screen CAD model. AM has advantages such as saving material costs, relatively fast fabrication time, and the ability to fabricate complex structures. These advantages make AM very popular to be applied in biomedical areas, especially bone grafting, scaffolding, or areas of maxillofacial trauma. Therefore, this study was conducted to explore further the design of a ceramic 3d printer machine with a plunger-type extrusion additive manufacturing base and the effects of variations in printing parameters to generate a way to produce affordable ceramic-based biomedical implants according to the designed specifications. Variations in printing parameter values ​​include nozzle diameters of 1.5 mm, 2 mm, 2.5 mm, and 3 mm, print speeds of 5 mm/s, 10 mm/s, 15 mm/s, and 20 mm/s as well as an extrusion flow rate of 10 mm3 /s, 15 mm3/s, 20 mm3/s, 25 mm3/s. From the results of further research, the authors found that the optimal value of the variation of printing parameters that produce accurate and precise specimens against the original CAD design is a nozzle diameter of 2.5 mm, a print speed of 20 mm/s, and an extrusion flow rate of 25 mm3/s. Apart from that, the ANOVA test also found that the extrusion flow rate had the most significant effect on the quality of the printouts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library