Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Manotar Freedom
Abstrak :
Pendahuluan : Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, dari hulu sampai hillr mempunyai peranan dalam memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Salah satu peralatan operasi paling panting dalam kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi adalah tangki penimbun. Hasil produksi usaha Minyak dan Gas Bumi, balk sebelum dan sesudah proses pemumian pengolahan, disimpan di dalam tangki penimbun. Dalam operasinya, tangki penimbun dapat mengalami kegagalan operasi seperti kebocoran, kebakaran, tumpahan, ledakan, collapse yang disebabkan oleh vacuum dan menggelembung bahkan pecah yang disebabkan oleh overpressure. Berdasarkan hal - hal tersebut di alas, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor lain yang menyebabkan collapsenya tangki A- 24. Metoda: Penelitian ini menggunakan pendekatan metode analisis pohon kegagalan (Fault Tree Analisys) untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian colapsenya tangki A-24, dengan melakukan stud! evaluasi kualitatif dan semi kuantitatif dimana data yang cfrtellti berasal dari data primer (laporan hasll penyelidikan) dan data sekunder yang terkait dengan kebijakan perusahaan, perancangan, pengoperaslan, lnspeksi dan pemeliharaan tangki penimbun dan peralatan lain yang ada di PT. X. Dlharapkan dengan analisis pohon kegagalan ini diketahul faktor atau beberapa faktor yang paling dominan penyebab colapsenya tangki A-24. Telitlan: Aspek input adalah kebijakan perusahaan mengenai K3LL, dokumen desain dan konstruksi tangki, pompa dan peralatan lainnya, Dokumen operasi, inspeksi dan perawatan tangki termasuk peralatan pemafasan tangkl, pompa dan peralatan lainnya serta laporan kecelakaan Collapsenya tangki A-24. Aspek Proses adalah evaluasi kebijakan perusahaan, pengumpulan data, evaluasi dan analisa data menggunakan Fault Tree Analysis. Aspek output adalah diketahuinya penyebab paling dorninan collapsenya tangki A-24 dan adanya rekomendasi untuk mencegah terjadinya collapse dimasa yang akan datang. Kesimpulan : Faktor yang mengawali terjadinya penyebab langsung dan penyebab dasar adalah kelemahan kontrol atau pengawasan oleh manajemen. Faktor paling dorninan penyebab collapsenya tangki A-24 disebabkan tidak berfungsinya breather valve dan goose neck (unsafe condition). Faktor - faktor seperti operasi pompa tidak normal, korosi atap dan dinding tangki, perubahan cairan yang ditimbun dan perubahan temperatur atau tekanan cairan di dalam tangki dapat secara tidak langsung menyebabkan collapsenya tangki A-24 (unsafe condition). Sedangkan balum sempurnanya instruksi tertulis, kurangnya kepatuhan tehadap perundang-undangan serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan SDM secara tidak langsung menyebabkan collapsenya tangki A-24 (basic cause dan lack of control).
Oil and gas operation activities, from the downstream to the upstream, have a great role in giving some add values to the continuous growth of the national economics. One of the most important equipment in the oil and gas operation activities is the storage tanks. Oil and gas products, before and after the refinery processes, are stored in the storage tank. In its operation, storage tank may undergo some operation failures, such as leakage, fire, spill, explosion, collapsed (caused by vacuum condition) and even burst (caused by overpressure). Based on the situation above mentioned, it is important to make a further analysis to find other possible factors that cause the A-24 tank to collapse. Method This research use Fault Tree Analysis method to find factors that are affecting A-24 tank to collapse, using qualitative and semi-quantitative study to evaluate primary data (investigation report) and secondary data related to company policy, design, operation, inspection and maintenance of the storage tank and other equipment in PT X. From this fault tree analysis, it is expected that the most dominant factor or factors to the collapse of the A-24 tank can be found. The input aspects are company policy on safety, health and environmental; tank, pump and other equipment design and construction documents; operation, inspection and maintenance documents of tank and its breathing equipment, pump and other equipment; and incidental data of the A-24 tank collapse case. The process aspects are company policy evaluation and data collection. evaluation and analysis using Fault Tree Analysis method. The output aspects are to find the most dominant cause of the A-24 tank collapse and to give recommendation to prevent tank collapse in the future. Summary The factor that starts direct cause and basic cause is management lack of control or supervision. The most dominant factor to the A-24 tank collapse is the malfunction of breather valve and goose neck (unsafe condition). Some factors, such as abnormal pump operation, corroded tank roof and shell, change of liquid stored, and change of liquid temperature and/or pressure inside the tank, may indirectly cause the A-24 to collapse (unsafe condition). While improper written instruction, lack of compliance to regulation, lack of knowledge and unskillful human resources, may indirectly cause the collapse of the A-24 tank.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risang Vibatsu Adi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisa risiko ledakan yang berasal dari bahan kimia di PTZ, berfokus pada ledakan yang berjenis Vapour Cloud Explosion VCE akibat adanya kebocoran pipa yang terhubung dengan empat buah tangki penimbunan LPG berjenis spherical. Analisa ini menggunakan pendekatan Computational Fluid Dynamic tiga dimensi yang diproses oleh perangkat lunak FLACS. Tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan metode QRA Qualitative Risk Assessment dalam menganalisa risiko ledakan. Dapat diketahui dari hasil penelitian bahwa tekanan yang dihasilkan dari ledakan VCE dapat berpotensi menghancurkan fasilitas yang berada di PT Z seperti bangunan perkantoran, gudang, dan area sekitar diluar fasilitas PT Z akibat tekanan tertinggi yang dihasilkan dari ledakan sebesar 0,33 bar. Dampak blast wave dapat dirasakan hingga radius . PT Z disarankan untuk selalu merawat fasilitas, teknologi keselamatan, dan peralatan keselamatan dengan melakukan audit rutin sebagai bentukupaya pencegahan bahaya ledakan.
ABSTRACT
This thesis discuss about explosion risk analysis from chemical material at PT Z, the study is focusing on Vapour Cloud Explosion VCE that caused from four spherical tank piping release. The analysis using 3D Computational Fluid Dynamic approach with FLACS Software. The methods that used on this study is qualitative with descriptive design and using QRA Method to analyzing explosion risk at PT Z. the result from this study is an explosion incident, generated a blastwave that can be damage to structure building like office building, warehouse, and other building outside PT Z Facilities. A blastwave also can damage human body. The power of blastwave affect by some factors like geometry, Combustible Material, Confinement, and Environment condition. The maximum pressure from several monitor point is about 4 Psi. The recommendation to PT Z is always to maintaining their equipment, tools, and facilities like tank and pipe. Also they must doroutines audit for explosion preventive.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Utami
Abstrak :
Perusahaan minyak dan gas biasanya menggunakan tangki timbun yang berisi bahan mudah terbakar dan berbahaya bagi kesehatan, oleh karena itu risiko untuk terjadinya dispersi gas, kebakaran, dan ledakan sangat besar apabila terjadi failure pada tangki timbun. Pemodelan yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsekuensi dari peristiwa dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran pada tangki timbun premium dengan kapasitas 5000 kiloliter di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung yang merupakan suatu perusahaan minyak dan gas. Penelitian ini merupakan penelitian pemodelan kuantitatif. Pemodelan dilakukan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst pada tiga jenis hidrokarbon yang menjadi komponen Premium, yaitu heksana, heptana, dan pentana. Hasil dari penelitian ini didapatkan jangkauan dan konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan untuk tiga zona berdasarkan level of concern dari setiap skenario. Jangkauan dan konsekuensi dari pemodelan ini akan dianalisis terhadap sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat yang ada di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung.
Oil and gas industries normally use storage tanks containing flammable materials and hazardous to health, therefore the risk for the occurrence of gas dispersion, fire, and explosion is very high when the failure happened storage tank. Modeling performed in this study aimed to determine the consequences of the events of gas dispersion, fire and explosion due to leakage in the Premium storage tank with a capacity of 5000 liters at PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung which is an oil and gas industry. This research is a quantitative modeling. Modeling done using software BREEZE Incident Analyst at three types of hydrocarbons that become Premium components, namely hexane, heptane, and pentane. Results of this research are presented range and consequences of gas dispersion, fire, and explosion for the three zones based on the level of concern of each scenario. The range and consequences of this modeling will be analyzed by the system fire safety and emergency management in PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Lampung, Lampung.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana Ramadhani
Abstrak :
Skripsi ini membahas evaluasi kesesuaian antara sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang tersedia di unit pembangkit listrik PT Indonesia Power Suralaya pada tahun 2013 dengan acuan menggunakan standar nasional berupa Kepmen PU No 10/KPTS/2000 dan Kepmen PU No. 02/KPTS/1985 dan internasional berupa NFPA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif analitik dengan pendekatan komparatif. Sarana pencegahan dan penanggulangan yang dilihat adalah kelengkapan tapak, sarana proteksi aktif, pasif, penyelamatan jiwa, dan manajemen keselamatan kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang tersedia sesuai dengan acuan yang digunakan. ...... The study focused on evaluation of fire prevention and management at power generation of PT Indonesia Power Suralaya in 2013 is using national regulation and international regulation. The national regulation which is used is Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 and Kepmen PU No. 02/KPTS/2985 and for the international regulation is NFPA. This study is using qualitative analytic descriptive research with comparative approach. The fire prevention is including equipment site, active and passive fire protection, life safety way, and fire management. In resulting, there are suitability between the fire protection equipment and the regulation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flora Severine Febriana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Gedung Instalasi Rawat Jalan RSUP Persahabatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan di bandingkan dengan Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Kepmen PU No. 11/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Perda DKI No. 8 Tahun 2008, SNI, NFPA 10, 13, 14, 72, dan 101. Hasil penelitian menyarankan bahwa Gedung Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan perlu meningkatkan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif, serta manajemen penanggulangan kebakaran sehingga siap dalam menghadapi keadaan darurat khususnya kebakaran. ...... The purpose of this research is evaluating of means of fire protection and suppression in Instalasi Rawat Jalan’s Building of Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. This research is qualitative descriptive interpretive. Then, the results of this research will be compare with Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Kepmen PU No. 11/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Perda DKI No. 8/2008, SNI, NFPA 10, 13, 14, 72, and 101. The researcher suggests that Instalasi Rawat Jalan’s Building of Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan should improve their active and passive protections, and their management of fire prevention. So that, they will be ready to face the emergencies especially fires.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resty Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Proses produksi, penanganan, dan penyimpanan berbagai combustible dust di Powder Plant Frisian Flag Indonesia menimbulkan risiko terjadinya dust explosion. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi hazardous area dan menganalisis equipment yang sesuai dengan standar ATEX dan IECEx.Data berupa data primer dan data sekunder. Hasil klasifikasi hazardous area adalah zona 20, 21, dan 22 berdasarkan kemungkinan terbentuknya dust cloud. Hasil analisis equipment berupa ketentuan tentang approval marking, klasifikasi equipment, metode proteksi equipment terhadap ledakan, equipment protection level, dan suhu permukaan maksimum equipment yang diijinkan. Keberadaancombustible dustdan belum dipasangnya equipment yang sesuai untukpenggunaan di explosive atmosphere merupakan suatu kondisi yang sangat berbahaya. Untuk itu perusahaan harus menginstal equipment yang sesuai agar tidak menjadi sumber ignisi sehingga dapat mencegah terjadinya dust explosion.
ABSTRACT
The production process, handling, and storage of combustible dusts in the Powder Plant Frisian Flag Indonesia cause risk of dust explosion. This study aims to classify hazardous area and analyze equipment comply with ATEXand IECEx standards. Data in the form of primary and secondary data. Area classified for explosive dust atmosphere are divided into zones 20, 21, and 22, based up on the possibility of the occurance of dust cloud. The results of the analysis equipment is provisions about approval marking, equipment classification, method of explosion protection, equipment protection level, and maximum permissible surface temperature. The existence of combustible dust and installation of equipment which is not suitable for use in explosive atmosphere are very dangerous condition. Therefore, the company must install the appropriate equipment so not to become source of ignition which can prevent the occurrence of dust explosion.
2014
S55868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Sahrir
Abstrak :
ABSTRAK
SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh pengelola untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Sebagai fasilitas publik, SPBU seharusnya dapat memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi pekerja, pelanggan dan masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar di area tersebut.

Untuk memastikan tingkat keselamatan terhadap kebakaran dan ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, diperlukan suatu sistem penilaian yang diakui, sehingga terdapat akuntabilitas publik terhadap tingkat keamanan suatu SPBU.

Tujuan dari studi ini adalah menghasilkan suatu sistem pemeringkatan (rating system) yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keselamatan kebakaran dan ledakan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Sistem pemeringkatan yang dihasilkan diberi nama Safety Assessment of Fire and Explosion (SAFE) Rating, yang terdiri dari persyaratan-persyaratan utama yang harus dimiliki oleh SPBU untuk memastikan keselamatan terhadap kebakaran dan ledakan.

Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak terkait, yaitu badan regulasi dan pemberi lisensi, untuk mengembangkan lebih lanjut sistem pemeringkatan keselamatan di SPBU.
ABSTRACT
Petrol filling station is facility provided for public to meet their demand for fuel. As their role as public facility, the petrol station must assure safety and security for their customers workers and community.

The petrol filling station need to be assessed for their safe level against fire and explosion risk as part of their accountability for the public.

This study is aimed to develop a rating system that recognized to assess the safe level of petrol stations against fire and explosion risk.

The rating system, namely Safety Assessment of Fire and Explosion (SAFE) Rating, contains requirements which useful for the management of petrol filling stations to manage safety of their facility from fire and explosion.

Result of this study is intended to be input for those interest in the safe operation of petrol filling station, particularly the regulatory body and license holder, to further develop the rating system to assess the safe level of petrol filling stations in Indonesia
2012
T32522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Maruli C.
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap tahun selalu terjadi kecelakaan kebakaran pada industri migas di Indonesia dan menimbulkan kerugian yang besar baik materi, peralatan, lingkungan dan manusia serta terganggunya proses produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kebakaran tersebut dengan mencari akar penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar-akar penyebab kecelakaan kebakaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada kecelakaan kebakaran tahun 2006-2010 di wilayah Indonesia dengan mengambil data sekunder dari Ditjen Migas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kecelakaan kebakaran yang terjadi pada industri migas di Indonesia pada tahun tersebut adalah disebabkan faktor manusia sebesar 41,67% atau 15 kejadian, faktor peralatan 41,67% atau 15 kejadian, faktor alam (gempa bumi) 1 kejadian atau 2,78% dan faktor lain sebesar 13, 89% atau 5 kejadian. Sedangkan akar penyebab (root cause) utama kecelakaan kebakaran tersebut pada faktor manusia adalah tidak adanya pengawasan (11 kejadian) dan untuk faktor peralatan disebabkan kurangnya program pemeliharaan yang bersifat pencegahan/ prediksi (10 kejadian).
Abstract
Every year always happened a fire accident on the oil and gas industry in Indonesia and caused huge losses both on the material, equipment, environment and people and disruption of the production process too. Therefore, efforts need to be done to prevent the occurrence of fire accidents is by finding the root cause. This study aims to analyze the root causes of fire accidents. This study is a qualitative research design with descriptive analytic. The study was conducted in a fire accident years 2006-2010 in the territory of Indonesia by taking a secondary data from the Directorate General of Oil and Gas. Research results indicate that these factors cause a fire accident that occurred on oil and gas industry in Indonesia for the year was caused by human performance difficulty of 41.67% or 15 events, equipment difficulty 41.67% or 15 incidents, natural disaster factors (earthquakes) 1 incidents or 2.78%, and other factors of 13, 89% or 5 events. While the root cause a major fire accident on the human factor is the lack of supervision (11 events) and to factor due to lack of equipment maintenance programs that are preventive/predictive (10 events).
Universitas Indonesia, 2012
T29749
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Bobby Robson
Abstrak :
Penelitian ini berupa analisis penyebab coal dust explosion accident di PLTU X tahun 2011 yang terjadi pada tanggal 14 Desember 2011 mengakibatkan kerugian yang berupa kerusakan coal feeder dan panel instrumen boiler, dan kerugian akibat terhentinya pembangkitan energi listrik selama masa perbaikannya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis data primer dan data sekunder untuk menganalisis penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab dasar. Penyebab langsung adalah interaksi bahan, alat dan proses sehingga terpenuhinya 5 kriteria dust explosion pentagon dan menciptakan ledakan. Penyebab tidak langsung terdiri dari prilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Prilaku tidak aman yang dilakukan adalah mengoperasikan mill saat terjadi gangguan blocking, membuka damper cold air terlalu cepat sehingga menciptakan terpenuhinya 5 kriteria coal dust explosion diakibatkan oleh pengetahuan akan resiko coal dust explosion, tidak tersedianya SOP, pengaturan mode operasi yang belum sesuai, dan kerusakan damper cold air. Sedangkan kondisi tidak aman terdiri dari gangguan blocking, kerusakan peralatan, dan desain coal feeder. Penyebab dasar adalah komunikasi yang sulit antara operator dan kontraktor EPC, ketidakjelasan mengenai tanggung jawab perbaikan, kurangnya pengalaman personel, dan tidak ada pengawasan mengenai K3 operasi. Risk assessment khusus pengoperasian mill perlu dilaksanakan untuk mendapatkan langkah-langkah pencegahan insiden coal dust explosion yang paling tepat. ......This study analyzes the causes of a coal dust explosion accident at Steam Power Plant ?X? in 2011 which occurred on December 14, 2011 caused in losses such as damage to the instrument panel coal boiler feeder, and losses due to interruption of electric energy generation during repairs. The study was conducted with a qualitative approach to analyze primary data and secondary data to analyze the direct cause, indirect cause and basic cause. The direct cause is the interaction of materials, tools and processes that fulfill 5 criteria and creating a dust explosion pentagon explosion. Indirect causes consist of unsafe actions and unsafe conditions. Unsafe action consisted of operate mill during disturbances blocking, open the damper cold air too fast, creating the five criteria of coal dust explosion caused by the knowledge of the risks of coal dust explosion, unavailability of SOP, the setting is not appropriate mode of operation, and damage damper cold air. While unsafe conditions consisted of interference blocking, damage to equipment, and design of coal feeder. The basic cause consisted of a difficult communication between the operator and EPC contractors, uncertainty regarding the repair responsibilities, lack of personnel experience, and there is no oversight of the safety operation. Risk assessment should be carried out special operation of the mill to get the preventive measures coal dust explosion incidents are most appropriate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Sahrir
Abstrak :
SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh pengelola untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Sebagai fasilitas publik, SPBU seharusnya dapat memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi pekerja, pelanggan dan masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar di area tersebut. Untuk memastikan tingkat keselamatan terhadap kebakaran dan ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, diperlukan suatu sistem penilaian yang diakui, sehingga terdapat akuntabilitas publik terhadap tingkat keamanan suatu SPBU. Tujuan dari studi ini adalah menghasilkan suatu sistem pemeringkatan (rating system) yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keselamatan kebakaran dan ledakan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sistem pemeringkatan yang dihasilkan diberi nama Safety Assessment of Fire and Explosion (SAFE) Rating, yang terdiri dari persyaratan-persyaratan utama yang harus dimiliki oleh SPBU untuk memastikan keselamatan terhadap kebakaran dan ledakan. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak terkait, yaitu badan regulasi dan pemberi lisensi, untuk mengembangkan lebih lanjut sistem pemeringkatan keselamatan di SPBU.
Petrol filling station is facility provided for public to meet their demand for fuel. As their role as public facility, the petrol station must assure safety and security for their customers workers and community. The petrol filling station need to be assessed for their safe level of petrol station against fire and explosion risk as part of their accountability for the public. This study is aimed to develop a rating system that recognized to assess the safe level of petrol stations against fire and explosion risk. The rating system, namely Safety Assessment of Fire and Explosion (SAFE) Rating, contains requirements which useful for the management of petrol filling stations to manage safety of their facility from fire and explosion. Result of this study is intended to be input for those interest in the safe operation of petrol filling station, particularly the regulatory body and license holder, to further develop the rating system to assess the safe level of petrol filling stations in Indonesia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T32522
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>