Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Wahono
Abstrak :
Pengeboran eksplorasi adalah merupakan pengeboran wildcat yang memiliki risiko sangat tinggi karena rasio keberhasilannya relatif berimbang dengan tingkat kegagalannya. Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko tersebut, integrasi terhadap data Geologi, Geokimia dan Geofisika dengan kualitas baik diperlukan untuk dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan melalui model konseptual yang mendekati kondisi sebenarnya. Target utama dalam pengeboran panas bumi adalah zona reservoir yang memiliki permeabilitas serta temperatur tinggi. Data Magnetotelluric MT digunakan untuk mengetahui distribusi konduktivitas batuan bawah permukaan sekaligus digunakan dalam memperkirakan sebaran temperaturnya, sementara itu data gravity dioptimalkan untuk merekonstruksi struktur geologi bawah permukaan yang berasosiasi dengan permeabilitas batuan. Inversi 3-D dari data MT serta pemodelan data gravity merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis struktur resistivitas serta posisi struktur geologi bawah permukaan. Hasil integrasi data geologi, geokimia dan geofisika menunjukkan bahwa sebaran low resistivity yang berasosiasi sebagai lapisan claycap berada dibagian baratlaut daerah penelitian gunung ldquo;X rdquo; dan sekaligus merupakan daerah upflow hal ini didindikasikan tipe air pada contoh manifestasi berupa air sulfat, dimana kemunculan manifestasi berupa air panas pada daerah tersebut dikontrol oleh struktur geologi berarah tenggara-baratlaut. Rekomendasi pemboran ekplorasi ditetapkan 2 lokasi pada zona upflow dan salah satunya mengarah tegak lurus pada struktur geologi berupa patahan yang merupakan hasil interpretasi SVD data gravity.
Exploratory drilling is a wildcat drilling that has a very high risk because the success ratio is relatively balanced with the failure rate. Therefore, to minimize such risks, the integration of good quality Geological, Geochemical and Geophysical data is required to illustrate the subsurface condition through a conceptual model that is close to the actual conditions. The main target in geothermal drilling is the reservoir zone which has high permeability and temperature. Magnetotelluric MT data were used to determine the conductivity distribution of subsurface rocks as well as to estimate their temperature distribution, while gravity data was optimized to reconstruct subsurface geological structures associated with rock permeability. 3 D Inversion of MT data as well as gravity data modeling is a method used to analyze the resistivity structure as well as the position of subsurface geological structures. The results of the integration of geological, geochemical and geophysical data indicate that the low resistivity distribution associated as claycap layer is located in the north west part of the research area mount X and is also an upflow zone. This is indicated by water type in a manifestation sample as water sulfate, where the appearance of manifestation in the area is controlled by geological structures of SE NW. Exploration drilling recommendations are set at 2 locations in the upflow zone and one of them lead perpendicular to the geologic structure which is the result of SVD interpretation of gravity data.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahnaf Fairuz Ramadhan
Abstrak :
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi, khususnya gas dan minyak bumi adalah dengan giat untuk melakukan eksplorasi hidrokarbon. Cekungan Sengkang merupakan salah satu cekungan yang terletak di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi cadangan hidrokarbon yang cukup besar yaitu berupa gas bumi. Menurut Pertamina (1995) terdapat cadangan gas bumi yang terkandung di Cekungan Sengkang dengan total mencapai 750 Billion Standart Cubic Feet (BSCF). Pengkarakterisasian reservoir sangat penting untuk dilakukan dalam eksplorasi hidrokarbon karena dapat mengetahui karakteristik sifat fisika maupun batuan dari suatu reservoir itu sendiri. Salah satu metode yang sangat membantu dalam menganalisis reservoir adalah inversi seismik impedansi akustik (AI). Pada penelitian ini menggunakan 6 buah sumur yaitu S1, S2, S4, S5, S6, dan S7 serta 15 data lintasan seismik 2D Post Stack Time Migration (PSTM) yang kemudian dilakukan inversi impedansi akustik model based. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari peta distribusi memperlihatkan persebaran reservoar karbonat berupa batu gamping yang porous pada zona penelitian yang mempunyai nilai impedansi akustik yang rendah yaitu berkisar antara 22.000 - 27.000 ((ft/s)*(g/cc)) dan mempunyai nilai persebaran porositas 26% - 28%. ......One of the ways that can be done to meet energy needs, especially gas and oil, is to actively explore hydrocarbons. The Sengkang Basin is one of the basins located in South Sulawesi which has a large potential for hydrocarbon reserves in the form of natural gas. According to Pertamina (1995) there are natural gas reserves contained in the Sengkang Basin with a total of 750 Billion Standard Cubic Feet (BSCF). Reservoir characterization is very important in hydrocarbon exploration because it can determine the physical and rock characteristics of a reservoir itself. One method that is very helpful in analyzing reservoirs is acoustic impedance seismic inversion (AI). In this study, 6 wells were used, namely S1, S2, S4, S5, S6, and S7 as well as 15 2D Post Stack Time Migration (PSTM) seismic trajectories which were then performed with model-based acoustic impedance inversion. Based on the results obtained from the distribution map, it shows that the distribution of carbonate reservoirs in the form of porous limestone in the study zone has a low impedance value ranging from 22.000 - 27.000 ((ft/s)*(g/cc)) and has a porosity distribution value of 25% - 28%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library