Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Marincan
Abstrak :
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian efek penguapan selektif (selective vaporation) plasma gelombang kejut (shock wave plasma) yang dibangkitkan dengan memfokuskan iradiasi laser TEA CO2 (130 mJ, 100 ns) atau laser Nd-YAG (50mJ, 8ns) pada bahan kuningan yang memiliki kandungan Zn (seng) dan Cu (tembaga) dalam udara tekanan rendah (1 Torr). Efek penguapan selektif akan terjadi apabila rapat daya laser yang digunakan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai ambang batas pembangkitan plasma. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa intensitas emisi Cu jauh lebih rendah dibandingkan dengan intensitas emisi Zn. Juga telah diamati bahwa titik awal (rising point) emisi Cu tertinggal dibandingkan dengan titik awal emisi Zn sepanjang daerah pengembangan plasma. Dalam kasus iradiasi laser CC2, penguapan selektif lebih dominan, dan kecepatan propagasi atom-atom Cu sangat rendah dibandingkan dengan atom-atom Zn. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang kejut adalah dibentuk dari kumpulan atom-atom Zn, sedangkan atom-atom Cu yang datang terlambat tidak mampu membangkitkan gelombang kejutnya sendiri. Dilain pihak atom-atom Cu tersebut di atas juga tertinggal jauh dari muka gelombang kejut yang terbentuk oleh atorn-atom Zn, mengakibatkan atom-atom Cu ini tidak akan pernah tereksitasi.
ABSTRACT TEA CO2 laser (130 mJ, 100 ns) and Nd-YAG laser (50 mJ, 8 ns) pulses were focused on brass samples under a reduced pressure of air at 1 Torr, and In and Cu emission characteristics were compared for the two cases. For the TEA CO2 laser the emission intensity of copper lines is extremely low, compared to zinc lines, indicating a serious selective-vaporization effect. By comparing the time-profile of the emission of In 1481.0 nm and Cu 1 327.4 nm near the surface, it was clearly shown that the gushing of Cu atoms occur later and continues for a long time with a rather low gushing speed, while In gushes faster at a high speed. Only In atoms form a shock front and Cu is left behind the shock-wave and does not undergo excitation. This type of selective vaporization takes place only when the power density of laser light is not high, compared to the threshold for plasma generation. The phenomenon of selective vaporization described in this paper also supports our laser-induced shock wave model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri B. Harini
Abstrak :
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan banyak dipakai dalam industri kimia dan mineral. Evaporasi merupakan proses mengentalkan cairan dengan memberikan panas pada cairan tersebut dengan menggunakan energi yang intensif yaitu sejumlah uap sebagai sumber panas. Jumlah uap yangdihasilkan per unit uap yang dipakai dapat diefektifkan dengan penggunaan evaporator bertingkat (multiple effect evaporator); Beberapa. model mekanik sistem evaporator industri telah dibuat oleh para peneliti dalam dekade ini. Kam dan Tade [I] telah membuat model untuk sistem evaporator lima tingkat pada proses pembakaran cairan dalam proses Bayer untuk produksi alumina di Alcoa's Wagerup alumina refinery. Dalam proses kerjanya, sistem evaporator memerlukan tinggi cairan dalam tangki yang tepat. Untuk memperoleh densitas produk yang diinginkan. Untuk mempertahankan kondisi operasional evaporator tersebut dibutuhkan suatu system kendali yang baik. Beberapa ilmuwan [2], [3], [4], telah merancang sistem kendali yang berbeda untuk sistem evaporator ini. dalam penelitian ini akan dirancang sistem kendali dengan menggunakan logika fuzzy. Perancangan dan simulasi sistem kendali fuzzy sebagai pengendali sistem evaporator lima tingkat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB versi 7.0. hasil yang dicapai akan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada sistem kendali Proportional Integral (PI).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donald Johannes
Abstrak :
Pengujian penguapan lapisan air sangat penting untuk mengetahui laju penguapan lapisan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa laju penguapan air dari lapisan film air sehingga kita dapat membuat alat pengeringan semprot yang maksimal dengan sistem pengeringan yang tepat. Analisa laju penguapan tersebut sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas dan massa. Setiap penguapan yang terjadi diiringi oleh perpindahan panas, dalam hal ini panas berpindah dari lingkungan ke lapisan air. Sedangkan perpindahan massa terjadi dari lapisan air ke lingkungan karena adanya air yang menguap ke lingkungan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan silinder sebagai media untuk menguapkan air ke lingkungan dimana lapisan air dibentuk dari atas dan udara dialirkan secara berlawanan. Penggunaan silinder dilakukan dengan pertimbangan diantaranya lapisan air lebih mudah diukur temperaturnya dibandingkan dengan droplet yang ukurannya sangat kecil, selain itu pada lapisan air perubahan temperatur lebih terasa dibandingkan dengan droplet yang hanya dapat dipantau melalui perubahan diameternya. Penelitian juga dilakukan pada variasi temperatur, bukaan katup (aliran udara) dan konsentrasi larutan. Dalam penelitian ini hal yang paling diamati adalah pengaruh konsentrasi garam terhadap laju penguapan air. Pada penelitian ini juga dapat dibandingkan kekuatan korelasinya terhadap model stagnant film. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa konsentrasi zat kimia dan kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi laju penguapan dan pada proses penguapan perpindahan massa lebih berpengaruh dari pada perpindahan panas. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat. ......The experiment of water layer evaporation is very important in order to determine the rate of the evaporation. Therefore, the evaporation rate analysis of this water layer is needed to be examined so that in the further time we can make a spray drying instrument with an appropriate drying system. The evaporation rate analysis is having a close relationship to the heat and mass transfer process. The evaporation _Ccur together with the heat transfer process, in this case, heat is transfered from the environment to the water layer. In the other way, the mass is transfered from the water layer to the environment because there are some water particle that vaporize. The research is conduct by using cylinder as a media for evaporating the water to the environment where the water layer is formed and flow downward while the air flow moves upward. The using of cylinder is chosen with the consideration that the water layer is easier to measure its temperature than droplet type which is very small and hard to be measured, and also in the water layer the changes of temperature can be inspected easily than in droplet which can only be monitored by the diffrences of its diameter. This research is also conduct on several temperature variation, air flow, and concentration substances in the water. In this experiment the influence of salt concentration to the rate of evaporation is obeserved. In addition, the rate of evaporation of this experiment can also compared and obtained its correlation to the stagnant film model. From the former research we can obtain the result that the concentration of subtances and air flow rate have a great influence to the rate of evaporation and aslo the mass transfer process is tend to be _Ccured more often than the heat transfer in the evaporation process. On the other way, in order to get the accurate result we need to use the thermometer with high precision during the experiment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afandi Hudzaifah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50883
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiska Suhenda
Abstrak :
Dalam penelitian ini akan dibahas tentang perancangan alat uji aliran evaporasi dua fase dengan menggunakan kanal mini horizontal. Adapun alat ujinya terdiri atas bagian test section yang terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm yang diberikan flux kalor yang seragam disepanjang pipa tersebut dengan mengalirkan arus listrik dan memberikan insulasi pada bagian luar test section untuk meminimalisasi kalor yang terbuang ke lingkungan. Dimana flux kalor yang diberikan pada test section besarnya dapat divariasikan mulai dari 5 kW/m2 s/d 15 kW/m2. Untuk perancangannya dilakukan perhitungan perhitungan terhadap berbagai komponen yang akan digunakan, serta menggunakan software pembantu perancangan CATIA V5R17, sebagai perencanaan alat uji yang akan dibangun. Alat uji ini terdiri dari be berapa komponen penting diantaranya adalah refrigerant kerja (R-22) Tube in tube Heat Exchanger sebagai penukar kalor, Test Section sebagai area yang diamati, dan Receiver tank yang digunakan untuk menampung refrigerant yang kemudian akan ditimbang menggun akan timbangan digital.
In this study will be discussed about the design of test equipment evaporative twophase flow by using a mini horizontal channel. As for the test equipment consists of the test section is made of stainless steel pipe with a diameter of 3 mm, outer diameter 5 mm and length 1000 mm which provided a uniform heat flux along the pipe with a current of electricity and provide insulation on the outside of the test section to minimize the heat lost to the environment. Where the heat flux is given on a test section can be varied from 5 kW/m2 s / d 15 kW/m2. For the design made the calculation of the various components to be used, as well as using CATIA V5R17 software design assistant, as the planning of test equipment that will be built. This test tool consists of several important components of which are working refrigerant (R - 22) Tube in tube heat exchanger as a heat exchanger, Test Section as the observed area, and receiver tanks are used to accommo date the refrigerant, which then weighed using digital scales.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42839
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marulaktua, Arthur
Abstrak :
Laju penguapan pada droplets merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6]. Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan. ......Lots of researchers almost all over the world researching ways to improve efficiency in the use of petroleum fuel. This must be done because the supply of petroleum resources are increasingly few and will one day be exhausted. Therefore, every drop of petroleum is very significant considering oil is a fuel that still can not be replaced in the current fuel use. Simulation - simulation of combustion is currently using software that uses the analogy model Ranz-Marshall and stagnant film approach as the basis for calculating the rate of heat transfer and mass. This study aimed to see whether the analogy model can be used in biopertamax and compare with model modification E. A. Kosasih. This study used a needle tool containing Bio Pertamax. After it dropped into the thermocouple, then the air flow speed and temperature vary. Having analyzed the relationship will be obtained between Reynolds number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh). Model Modifications by E. A. Kosasih turned out to have a stronger correlation than the stagnant film model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iswanto Purnomo
Abstrak :
Cold storage untuk kebutuhan biomedis disyaratkan dapat mencapai -80oC dan untuk itu digunakan sistem refrigerasi cascade (Tianing et al, 2002). Sistem refrigerasi cascade masih menggunakan refrigeran CFC dan HCFC. Campuran azeotropis karbondioksida dan ethane merupakan refrigeran alternatif yang menjanjikan. Studi simulasi dan eksperimen mengindikasikan campuran karbondioksida dan ethane mampu mencapai temperatur -80oC (Darwin et.al, 2008). Namun demikian, temperatur minimum tersebut masih belum stabil. Hal ini diduga karena pengaruh temperatur evaporasi High Stage /HS yang tidak optimal dalam mngalirkan panas ke sistem Low Stage. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan berkonsentrasi pada pengaruh temperatur evaporasi terhadap kerja sistem cascade dengan variasi pembebanan.
Abstract
Cold storage for biomedical needs required to achieve-it's -80 ° C and used for cascade refrigeration system (Tianing et al, 2002). Cascade refrigeration system is still using CFC and HCFC refrigerants. Azeotropis mixture of carbon dioxide and Ethane is a promising alternative refrigerants. Simulation and experimental studies indicate a mixture of carbon dioxide and Ethane capable of reaching temperatures -80 ° C (Darwin et.al, 2008). However, the minimum temperature is still not stable. This is presumably because the effect of temperature evaporation Stage High / HS that is not optimal in transferring heat to Low Stage system. Based on these two studies will concentrate on the effect of temperature on the evaporation cascade system works with a variety ofloading.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Pradipta
Abstrak :
Kegiatan dan penelitian biomedis dibutuhkan cold storage yang mencapai -80oC dan untuk itu digunakan mesin refrijerasi cascade. Studi simulasi dan eksperimen sebelumnya mengindikasikan campuran karbondioksida dan ethane mampu mencapai temperatur -80oC (Darwin et.al, 2008). Namun demikian, temperatur minimum tersebut masih belum stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kerja prestasi yang optimal dari sistem refrijerasi cascade dengan menggunakan campuran ethane dan karbon dioksida. Kinerja sistem refrijerasi cascade dipengaruhi oleh temperatur pada alat penukar kalor, untuk mencari kerja prestasi (COP) optimal dilakukan dengan cara menganalisa pengaruh beban pendinginan terhadap kinerja sistem refrijerasi cascade melalui variasi beban pendinginan dan varisasi panjang pipa kapiler. Temperatur evaporasi low stage terendah pada pengujian mencapai -50,89 °C. Nilai COP tertinggi adalah 0,43 yang terdapat pada pipa kapiler dengan panjang 3 meter pada beban 60 watt.
Research and activity biomedical need the cold storage that reach -80 °C and cascade refrigeration machine is used. Cascade refrigeration system consist of two refrigeration machine minimum that are connected to heat exchanger (ASHRAE handbook, 2006). Simulation and experimental studies before indicate mixture of carbon dioxide and Ethane can reach the temperatures -80 ° C (Darwin et.al, 2008). However, the minimum temperature is not stable. The objective of this research is to find out optimal work performance from cascade refrigeration system by using the mixture of ethane and carbon dioksida. Cascade refrigeration system performance is affected by temperature at the heat exchanger. Finding out of work performance (COP) optimally performed by analyzing the influence of cooling load to cascade refrigeration system performance through cooling load and capillary tube length variations. In testing stage, evaporation temperature the lowest of low stage is -50.89 °C. The highest COP is 0.43 that can be found in the capillary tube with length of 3 meters at 60 Watts load.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Gandara
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas penurunan tekanan melalui separated flow modelyang terjadi pada aliran evaporasi dua fasa pada kanal mini horizontal dengan menggunakan R-290 dan R-600a. Kondisi pengujian yang dilakukan dengan variasi parameter fluks massa dan fluks kalor di kanal mini horizontal dengan diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1 m. Penurunan tekanan yang didapat dari eksperimen akan dibandingkan dengan penurunan tekanan secara teoritis dengan separated flow model melalui pendekatan Lockhart- Martinelli (1944) dengan bilangan C prediksi Chisolm (1968) serta pendekatan Friedel (1979) menggunakan bantuan program matlab. Hasil pengujian yang dilakukan menghasilkan nilai penurunan tekanan secara eksperimen yang lebih besar dibandingkan nilai penurunan tekanan secara teoritis dengan separated flow model.
ABSTRACT
This study examine the pressure drop with separated flow model for two-phase flow boiling in horizontal mini channel using refrigerant R-290 and R-600a. The examine condition use a variation of mass flux and heat flux in horizontal mini channel with inside diameter 3 mm, outside diameter 5 mm and length 1 m. The experiment value of pressure drop will be comparated with Lockhart-Martinelli correlation (1944) with C number from Chisolm?s prediction (1968) and Friedel correlation (1979) with the help of matlab software. A Result from this examine is obtained the experiment value of pressure drop is greater than the theoretical value of pressure drop with separated flow model.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anis
Abstrak :
Tesis ini membahas identifikasi sistem dan inversi sistem untuk sistem evaporasi limbah cair radioaktif dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST), yang meliputi penentuan parameter JST yang diperlukan. Perancangan model JST dimaksudkan untuk merancang sistem pengendalian inversi yang sesuai. Dalam tesis ini digunakan struktur Multi-Layer Feedforward Network, yang terdiri dari lapisan masukan, lapisan keluaran dan 2 buah lapisan tersembunyi. Data diperoleh dari evaporator limbah cair radioaktif yang sebenarnya, yaitu dari Pusat Pengelolaan Pengembangan Limbah Radioaktif (P2PLR), PT. BATAN, Serpong, yang kemudian data tersebut digunakan untuk melatih dan menguji JST. Identifikasi sistem dan inversi sistem dilakukan dengan menggunakan model JST dengan struktur serial-paralel dan pelatihan JST dengan menggunakan algoritma Error Back Propagation. Hasil identifikasi tersebut diuji dengan memberikan masukan referensi pads pengendali. Berdasarkan hasil tes tanggapan waktu lingkar terbuka dan perhitungan harga MAE (Mean Absolute Error), ternyata didapat bahwa hasil pengendalian plant adalah baik.
This thesis discusses about identification of system and inverse system of an evaporation of liquid waste system using Artificial Neural Network (ANN) that includes determining the parameters required to get the ANN's model of the system. The ANN's model is used to design an appropriate inverse controller for the plant system. In this thesis, the Feed forward Multi-Layer Network is used which contains input layer, output layer and two hidden layers. The data are collected from the real evaporator of radioactive liquid waste plant at Pusat Pengelolaan Pengembangan Limbah Radio aktif (P2PLR), PT. SATAN, Serpong, then the data are used to train and to test the ANN. The ANN is implemented by using serial-paralel structure and is trained using error back propagation method. The ANN's model is tested using a reference input to the controller. Based on open loop time response test dan calculating the Mean Absolute Error (MAE), yields a good controlling to the plant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>