Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Siphora Dien
"
ABSTRAKLatar belakang Psoriasis merupakan penyakit inflamasi kronis pada kulit. Fototerapi menggunakan sinar narrow band ultraviolet B NB-UVB adalah salah satu modalitas terapi yang efektif untuk penyakit psoriasis tipe plak derajat sedang-berat. Dosis inisial fototerapi sebaiknya ditentukan dari dosis eritema minimum DEM , namun belum ada penelitian khusus mengenai DEM pada pasien psoriasis orang Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai dosis eritema minimum pada pasien psoriasis dan perbedaannya dengan orang sehat tipe kulit Indonesia. Metode Subyek penelitian terdiri atas 20 pasien psoriasis tipe plakat dan 20 orang sehat yang masing-masing dibagi dalam 2 kelompok tipe kulit Fitzpatrick IV dan V n=10 . Pada regio infraskapula dilakukan penyinaran menggunakan unit fototerapi NB-UVB wholebody Daavlin seri 3 dengan berbagai dosis antara 300-1400 mJ/cm2. Setelah 18-24 jam pasca penyinaran dosis eritema minimum dibaca oleh dua pengamat. Efek samping akibat penyinaran juga dicatat. Hasil Rerata DEM sinar NB-UVB kelompok pasien psoriasis tipe kulit IV 880 SB 181,35 mJ/cm2 dan tipe kulit V 1070 SB 125,16 mJ/cm2. Rerata DEM sinar NB-UVB kelompok orang sehat tipe kulit IV 650 SB 97,18 mJ/cm2 dan tipe kulit V 970 SB 156,70 mJ/cm2. Rerata DEM tipe kulit V lebih tinggi daripada tipe kulit IV p < 0,05 . Rerata DEM kelompok pasien psoriasis lebih tinggi bermakna dibandingkan kelompok orang sehat p < 0,05 . Tidak ditemukan efek samping pasca penyinaran pada semua subyek. Kesimpulan Pada orang Indonesia rerata DEM sinar NB-UVB tipe kulit V lebih tinggi daripada tipe kulit IV. Nilai rerata DEM pasien psoriasis lebih tinggi dibandingkan dengan orang sehat.
ABSTRACTBackground Psoriasis is a chronic inflammation skin disease. Narrowband ultraviolet B NB UVB has been considered as an effective treatment for moderate and severe psoriasis plaque. Initial dose should be determined from minimal erythema dose MED . However, study of MED in psoriasis patient Indonesian skin type has not been reported. This study aims to compare MED of psoriasis patient and healthy subjects Indonesian skin type. Methods Twenty plaque psoriasis patients dan 20 healthy subjects was divided into 2 skin type groups Fitzpatrick IV and V n 10 . Wholebody NB UVB phototherapy unit Daavlin 3 series was used to irradiate backs with doses ranging from 300 to1400 mJ cm2. After 18 24 hours post exposure, MED was determined by two examiners. Side effects of radiation were documented. Results Mean MED of psoriasis patients group skin type IV was 880 SD 181.35 mJ cm2 and type V was 1070 SD 125.16 mJ cm2. In healthy group, the average of skin type IV was 650 SD 97.18 mJ cm2 and skin type V was 970 SD 156.70 mJ cm2. Skin type V showed higher MED than skin type IV p 0.05 . There was significantly higher mean MED in psoriasis patients compared to healthy subjects p 0.05 . Post radiation side effects were not found. Conclusion Minimal erythema dose of Indonesian skin type V is higher than skin type IV. Psoriasis patients have a significantly higher MED than healthy subjects. "
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nabilah
"Daun Averrhoa carambola L. belimbing manis diketahui mengandung senyawa apigenin dan memiliki manfaat sebagai antiinflamasi pada kulit. Salah satu penyebab inflamasi adalah paparan sinar matahari. Soothing agent dapat menjadi solusi untuk meredakan kemerahan akibat inflamasi setelah terpapar sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan daun A. carambola sebagai antiinflamasi dalam sediaan gel yang aman dan bermanfaat untuk mengurangi kemerahan kulit setelah terpapar sinar matahari. Daun A. carambola varietas Dewi diekstraksi dengan etanol 70 dan difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan air untuk mendapatkan senyawa flavonoid yang berperan sebagai antiinflamasi. Uji antiinflamasi dilakukan secara in vitro untuk melihat kemampuan ekstrak dan fraksi daun A. carambola dalam penghambatan enzim lipoksigenase. Fraksi etil asetat daun A. carambola terbukti mengandung apigenin paling tinggi 6,37 dan memiliki aktivitas penghambatan enzim lipoksigenase terbaik dengan nilai IC50 7,84 0,03 . Sediaan gel yang mengandung 0,01 dan 1 fraksi etil asetat daun A.carambola dilakukan uji keamanan terhadap 22 orang sukarelawan dan uji manfaat terhadap 100 orang sukarelawan. Sediaan gel yang mengandung fraksi etil asetat daun A. carambola dinyatakan aman dan berpotensi dapat mengurangi gejala inflamasi pada kulit yaitu menurunkan nilai kemerahan pada kulit sukarelawan yang diberikan paparan sinar matahari.
The leaves of Averrhoa carambola L. sweet star fruit are known to have acompound, apigenin, and to have anti inflammatory activity for the skin. The skininflammation can be induced by sun exposure. The skin redness, as a sign of skininflammation, can be relieved by soothing agent. The aim of this study was to testthe anti inflammatory activity of A. carambola leaves extracts and fractions. Thegel formulation of the most potential fraction was prepared and ensured for itssafety and its efficacy for reducing skin redness. The Leaves of A. carambola var.Dewi was extracted using 70 ethanol and fractionated using n hexane, ethylacetate, and water in order to obtain flavonoids, which is known as antiinflammatoryagent. The anti inflammatory activity of the extracts and fractions ofA. carambola leaves was performed in vitro and measured as an inhibition oflipoxygenase. The ethyl acetate fraction of A. carambola leaves was reported tohave the highest amount of apigenin 6.37 and the highest inhibition tolipoxygenase with IC50 values 7.84 0.04 . The gel formulations which contained0.01 and 1 ethyl acetate fractions were assessed for their safety to 22 volunteersand their efficacy to 100 volunteers. The potency of the tested gel formulations wasmeasured as the reduction value of skin redness after sun exposure. Both of thetested gel formulations were reported to be safe and beneficial to reduce thesymptom of skin inflammation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47387
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Febriyanti Wulandari
"Kemerahan pada kulit eritema merupakan salah satu tanda terjadinya inflamasi yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme, trauma mekanis, zat kimia, dan paparan sinar matahari. Kasus eritema yang disebabkan oleh paparan sinar matahari merupakan kasus yang dominan di Indonesia. Oleh karena itu dikembangkan produk perawatan kulit berbentuk lotion yang mengandung bahan aktif dari bahan alam. Selaginella plana dan Lagenaria siceraria merupakan tanaman asli Indonesia yang diduga dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Senyawa aktif yang berperan dalam penurunan kadar eritema adalah flavonoid dalam Selaginella plana dan asam amino dalam Lagenaria siceraria. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain randomized controlled trial RCT Study, dimana kelompok perlakuan terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok control negatif, kelompok kontrol positif, kelompok kontrol netral, kelompok uji formula A mengandung 1 fraksi etanol Selaginella plana dan 0,5 fraksi etanol Lagenaria siceraria , kelompok uji formula B mengandung 0,5 fraksi etanol Selaginella plana dan 1 fraksi etanol Lagenaria siceraria . Kelompok diinduksi dengan paparan sinar matahari outdoor selama 30 menit kemudian diamati kadar penurunan eritema setelah mendapatkan perlakuan pada masing-masing kelompok pada 1 jam, 3 jam dan 24 jam setelah aplikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formula A mampu menurunkan kadar eritema berbeda bermakna p
Erythema is a sign of inflammation which is caused by microorganisms, mechanical trauma, chemicals, and sun exposure. Cases of erythema caused by sun exposure is the dominant case in Indonesia. Therefore skin care lotion containing botanical of active ingredients was developed. Selaginella plana and Lagenaria siceraria molina Standl are Indonesian native plant which are been used as anti inflammatory. The active compounds decreasing the level of erythema are flavonoid in Selaginella plana and amino acids in Lagenaria siceraria molina Standl. This study is an analytical study design randomized controlled trial RCT Study, in which the treatment group consist of 5 groups negative control, positive control, neutral control, the test group of formula A containing 1 ethanol fraction Selaginella plana and 0, 5 ethanol fraction Lagenaria siceraria molina Standl , the test group of formula B containing 0.5 ethanol fraction Selaginella plana and 1 ethanol fraction Lagenaria siceraria molina Standl . Each group was induced by exposure to sunlight for 30 minutes at 10 00 to 16 00, then observed decreasing the level of erythema after 1 hour, 3 hour and 24 hour after application. The result shows that the A formulation is significantly p"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47097
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library