Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendriko
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mempersembahkan sebuah metode untuk menentukan persinggungan antara cutter dan benda kerja (PCB) pada permesinan permukaan kompleks di milling 5-sumbu. PCB sesaat didefinisikan dengan menentukan dua titik persinggungan, titik persinggungan terendah (PR) dan titik persinggungan tertinggi (PT). Titik PR dihitung menggunakan metode yang disebut metode grazing. Sementara titik PT dihitung menggunakan kombinasi dari metode discrit dan analitik. Pada milling kasar dan semi finishing, bentuk permukaan benda kerja direpresentasikan dengan vektor vertikal. Metode yang disebut Toroidal?boundary digunakan untuk mencari titik PT ketika ia beradadi pahat pada sisi toroidal. Di sisi lain, metode yang disebut Cylindrical-boundary digunakan untuk menghitung titik PT untuk flat cutter dan sisi silinder dari toroidal cutter. Untuk benda kerja dengan permukaan bebas, sebuah metode hibrid, kombinasi dari metode analitik dan diskrit, digunakan. Semua model PCB yang diusulkan pada studi ini diverifikasi dan hasilnya membuktikan bahwa metode yang diusulkan adalah akurat. Efisiensi metode yang dikembangkan juga dibandingkan dengan metode Z-mapping. Hasilnya mengkonfirmasi bahwa model yang diusulkan lebih efisien dalam hal waktu komputasi. Model PCB telah diterapkan untuk mendukung metode untuk memprediksi gaya pemotongan. Hasil pengujian menunjukan bahwa gaya pemotongan yang diprediksi memiliki hasil yang mendekati dengan gaya pemotongan yang diukur dari ekperimen.
ABSTRAK
This study presents a simple method to define the Cutter Workpiece Engagement (CWE) during sculptured surface machining in five-axis milling. The instantaneous CWE was defined by determining two engagement points, lowermost engagement (LE)-point and uppermost engagement (UE)-point. LE-point was calculated using a method called grazing method. Meanwhile the UE-point was calculated using a combination of discretization and analytical method. During rough milling and semi-finish milling, the workpiece surface was represented by vertical vector. The method called Toroidal?boundary was employed to obtain the UE-point when it was located on cutting tool at toroidal side. On the other hand, the method called Cylindrical-boundary was used to calculate the UE-point for flat-end cutter and cylindrical side of toroidal cutter. For a free-form workpiece surface, a hybrid method, which is a combination of analytical method and discrete method, was used. All the CWE models proposed in this study were verified and the results proved that the proposed method were accurate. The efficiency of the proposed model in generating CWE was also compared with Z-mapping method. The result confirmed that the proposed model was more efficient in term of computational time. The CWE model was also applied for supporting the method to predict cutting forces. The test results showed that the predicted cutting force has a good agreement with the cutting force generated from the experimental work.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1869
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abel Yacob
Abstrak :
Perusahaan manufaktur tentu saja sangat menggantungkan kegiatan produksi pada mesin-mesinnya tetapi belum memiliki sistem pemeliharaan mesin yang menunjang. Target produk ak yang tinggi dan keterbatasan kapasitas produksi mesin menyebabkan penjagaan mesin produksi supaya tetap bekerja menjadi sangat penting. Daerah pemasaran yang Iuas menambah arti pentingnya kelangsungan produksi. Mesin-mesin berkapasitas dan berteknologi tinggi telah banyak tersedia, masalahnya ialah bagaimana memeliharanya supaya tetap bekerja. PT Ciptakemas Abadi adalah perusahaan yang memproduksi kemasan untuk makanan. Salah satu kelompok mesin yang penting dalam proses produksinya ialah mesin printing. Kemasan mesin ini (pada komponen printing bearing ) diatasi secara sementara dengan cara menurunkan kecepatan putaran.Penurunan kecepatan ini adalah penundaan penggantian komponen bearing yang rusak. Tindakan pemeliharaan secara kelompok atau group maintenance berupa servis dan penggantian sudah dilakukan. Yang menjadi pertanyaan ialah berapa jumlah penundaan dan berupa perioda group maintenance yang sebaiknya dilakukan. Pola pemeliharaan yang tidak teratur menyebabkan pengeluaran ongkos yang tidak optimal, sehingga dapat menimbulkan anggapan bahwa tindakan pemeliharaan hanyalah merupakan pemborosan. Keadaan ini menimbulkan kebutuhan pengaturan jadual pemeliharaan yang baik. Selain itu karena menyangkut sekelompok mesin maka harus diperhatikan bila memang penundaan perbaikan masih ekonomis sampai berapa jumlah penundaan penggantian komponen masih dapat dibiarkan. Hasilnya ialah pengadaan kegiatan pemeliharaan berdasarkan perioda T atau bila telah terjadi sejumlah m penundaan penggantian komponen Iertentu pada mesin tersebut. Model (m, T) Group Maintenance merupakan penyelesaian yang bisa mengatasi masalah di atas. Dengan memanfaatkan sifat universal dari model untuk menangani berbagai fungsi distribusi kerusakan dan fungsi ongkos, akan dicari nilai m dan T yang memberikan perkiraan ongkos rata-rata per unit waktu yang minimal. Dalam model ini perkiraan ongkos rata-rata per unit waktu, dirumuskan: E(Kd) adalah pedoman ongkos downtime karena penundaan penggantian. E(K) adalah perkiraan ongkos servis, E(Kr) adalah perkiraan ongkos penggantian komponen, dan E(r) adalah perkiraan waktu antara successive renewals. Hasil akhir yang diperoleh ialah T = 7 han dan m = 2, artinya perusahaan direkomendasikan untuk melakukan group maintenance bila telah tercapai perioda 7 hari atau telah ditemukan 2 mesin yang mengalami penundaan panggantian kerusakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garg, H. P.
New Delhi: S. Chand & Co., 1980
621.816 GAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
Abstrak :
Pemeliharaan peralatan pada pelayanan jasa laboratorium merupakan bagian dari manajemen mutu untuk menjaga peralatan dalam kondisi baik, aman, handal, konsisten serta akurat. Untuk menjamin kualitas dan mengurangi kerugian kegagalan peralatan mesin, diperlukan pendekatan metode pemeliharaan. Total Productive Maintenance TPM sebagai konsep pemeliharaan yang menjaga dan meningkatkan kualitas produk dengan memperbaiki kondisi kerja mesin, dan mengurangi kegagalan. Pengukuran TPM dilakukan dengan menggunakan metode Overall Equipment Efektiveness OEE untuk meningkatkan kinerja organisasi yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu availability, performance rate dan quality rate. Hasil pengukuran OEE kemudian dianalisis dengan bantuan diagram pareto dan fishbone. Hasil penelitian menunjukkan nilai OEE rata-rata masih rendah dari standar world class, dimana nilai availability 84 , performance rate 67 , quality rate 99 dan nilai OEE 56. ......Equipment maintenance on laboratory services is part of quality management to keep equipment in good condition, safe, reliable, consistent and accurate. To ensure quality and reduce the loss of machine equipment failure, a maintenance method approach is required. Total Productive Maintenance TPM as a maintenance concept that maintains and improves product quality by improving machine working conditions, and reducing failure. TPM measurement is done using Overall Equipment Effectiveness OEE method to improve organizational performance, which consists of three main components namely availability, performance rate and quality rate. The results of OEE measurements were then analyzed with the help of pareto and fishbone diagrams. The results show that the average OEE score is still lower than the world class standard, where the availability is 84, the performance rate is 67 , the quality level is 99 and the OEE value is 56.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharmoro Budiawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Fariza
Abstrak :
ABSTRACT
Pemeliharaan mesin memiliki peranan penting untuk menjaga mesin selalu berada dalam kondisi baik. Buruknya penjadwalan pemeliharaan mesin dapat berdampak pada kegagalan mesin dan hal ini akan membuat proses produksi terhenti. Jika ini terus berlanjut, kerugian karena mesin yang berhenti bekerja dapat menjadi perhatian besar bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengekspor pintu kayu. Biaya pemeliharaan mesin yang tinggi yaitu sekitar 66 dari total biaya overhead membuat perusahaan harus mencari solusi untuk mengurangi biaya tersebut. Tujuan dari penelitian yaitu berfokus pada penghitungan keandalan komponen-komponen kritis mesin untuk menentukan interval pemeliharaan yang tepat. Semakin andal sebuah mesin semakin kecil kemungkinannya untuk rusak. Konsep analisis keandalan menggunakan metode statistik dalam menghitung probabilitas keandalan komponen-komponen kritis dari waktu ke waktu. Data yang digunakan adalah data Time Between Failure TBF dan Time To Repair TTR dari data historis mesin tahun 2015-2017. Hasil menunjukkan terdapat 6 komponen kritis yaitu bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, dan joint couple dengan interval pemeliharaan menggunakan tingkat reliabilitas 0.9 berturut-turut yaitu 20 hari, 6 hari, 15 hari, 20 hari, 56 hari, dan 21 hari.
ABSTRACT
Maintenance has an important role to keep the machine always in good condition. The poor scheduling of machine maintenance can have an impact on engine failure and this will make the production process stalled. If this continues, losses due to machines that stop working can be a big concern to the company. This research was conducted at PT. XYZ which is a company that produce and export wooden door. High machine maintenance cost, which is about 66 of the total overhead cost, makes the company should find a solution to reduce the cost. The purpose of the study is to focus on calculating the reliability of critical components of the machine to determine the appropriate maintenance interval. The more reliable a machine the less likely it is to break down. The concept of reliability analysis uses statistical methods in calculating the probability of reliability of the critical components over time. The data used are Time Between Failure TBF and Time To Repair TTR data from machine 39 s historical data of 2015 2017. The results show that there are 6 critical components bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, and joint couple with maintenance interval using reliability level 0.9 consecutive i.e. 20 days, 6 days, 15 days, 20 days, 56 days, and 21 days.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chastain, Larry
Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2004
621.816 CHA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Corder, Antony S.
Jakarta: Erlangga, 1992
658 COR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Budihadianto
Cengkareng: GMF AeroAsia, 2016
658.27 RIC b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Halderman, James D.
Abstrak :
Comprehensive, yet easy-to-read, this book includes both automotive electrical as well as engine performance topics all in one book. It presents principles and practices of diagnosis and troubleshooting of automotive electrical, electronic, and computer systems in a clear, concise format and at a level of detail that far exceeds most similar books. This book no longer comes with a CD-ROM. An interactive, multi-media program at www.pearsoned.com/autostudent, brings to life the sights and sounds of the "whys" and "hows" of all phases of diagnosis and troubleshooting. Focused on automotive electrical as well as engine performance topics, this book presents principles and practices of diagnosis and troubleshooting of automotive electrical, electronic, and computer systems, as well as service information and environmental concerns. Includes updated coverage on OBD 11, evaporative emissions and fuel injection plus scope testing of components, Gel and AGM batteries, as well as the latest coil-on-plug, waste spark, compression sensing and ion sensing ignition systems.
New Jersey: Pearson/Prentice Hall, 2006
629.254 HAL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>