Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Hidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi dengue merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Perubahan manifestasi klinis yang cepat dari ringan hingga berat bahkan kematian menyebabkan perlunya pendeteksian dini infeksi dengue. Salah satu metode deteksi yang potensial untuk diterapkan sebagai pendeteksian dini adalah pendeteksian antigen NS1 dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan protein rekombinan NS1 dengue serotipe 4 strain Indonesia dengan menggunakan sistem Pichia pastoris yang dapat digunakan untuk pembuatan antibodi anti-NS1. Sampel yang digunakan adalah RNA virus dengue serotipe 4 strain Indonesia IDS 96/10. Metode penelitian adalah ekperimental yang meliputi pembuatan cDNA, pengklonaan pada bakteri Escherichia coli, skrining sel transforman, sekuensing, transformasi sel P. pastoris strain X-33, analisa fenotipe, dan ekspresi protein. Diperoleh 6 koloni P. pastoris strain X-33 rekombinan dengan fenotipe Mut+ dan terdeteksi protein rekombinan NS1 dengue serotipe 4 dengan ukuran antara 72 hingga 95 kDa pada protein standard, diperkirakan berukuran 80 kDa. Hasil analisa nukleotida dan asam amino menunjukkan tidak terjadi mutasi pada gen NS1 dan terletak pada in frame yang sesuai pada vektor pPICZαB. Protein NS1 yang diperoleh diharapkan dapat merangsang terbentuknya antibodi anti-NS1 yang selanjutnya dapat digunakan untuk mendeteksi antigen NS1 pada serum pasien.
ABSTRACT
Dengue infection is a major health problem in Indonesia. Clinical manifestation rapidly changing from mild to severe even death. Therefore early detection becomes very important. One of potential detection methods to be applied as an early detection is NS1 dengue antigen detection. The aim of this research was to express NS1 recombinant protein of dengue virus serotype 4 strain Indonesia using Pichia pastoris. Dengue virus RNA from infected pasien serum IDS 96/10 was used in this research. To get recombinant protein we constructed NS1 recombinant plasmid in vector P. pastoris. First, we amplified NS1 gene and cloned it to Escherichia coli. We selected transformant cells and and recombinant plasmid was transfected to yeast by electroporation. We selected yeast transformants and analized the phenotype. Methanol was used to induce expression recombinant protein. Protein expression was determined by SDSPAGE and Western Blot. By Western Blot using antibody to dengue viruses, we found protein recombinant with molecular weight around 72-95 kDa. This size was similar with dimer of NS1 size. In the future, this recombinant protein can be used to produce antibody anti-NS1 that able to detect NS1 antigen in patient sera.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sopiyudin Dahlan
Abstrak :
Tujuan : Untuk mengetahui apakah trombosit dan kovariat lainnya yaitu jenis kelamin, usia, lama saklt, perdarahan, status gizi, hepatomegali, hematokrit, dan leukosit merupakan prediktor terjadinya renjatan pada pasien demam berdarah dengue (DBD) anak. Desain : kohort retrospektif dcngan analisis survival di dua rumah sakit di Jakarta. Penentuan tilik potong untuk trombosit, leukosit, dan hematokrit berdasarkan lama sakit menggunakan metode receiver operating characleristic (ROC). Nilai diskriminasi model prediksi menggunakun parameter area under curve (AUC). Subyek : Pasien suspek DBD, derajat I-Il, tanpa penyakit penyerta, lama sakit 3-5 hari. Keluaran utama: I-lubungan antara trombosit dengan renjatan dan model prcdiksi renjatan DBD pada awal perawatan dan 24jam perawatan. Hasil : Telah direkrut sebanyak 525 subyek dari catatan medis rumah sakit. Insidens renjatan sebesar 6,l%. Titik potong trombosit awal perawatan dengan lama sakit 3, 4 dan 5 hari musing-masing adalah 81.500/ul, 59.500/ul dan 53.500/ul. Titik potong trombosit 24 jam perawatan dengan lama sakit 4, 5 dan 6 hari masing-masing adalah 59.500/ul, 53.500/ul, dan 45.000/ul. Baik trombosit awal perawatan maupun 24 jam perawatan berhubungan dengan teijadinya renjatan dengan hazard ratio masing-masing sebesar 3,5 (lK95% 1,5-8,4) dan 3,3 (lK95% 1,4-7,5). Nilai diskriminasi trombosit awal perawatan dan 24 jam perawatan musing-masing sebesar 72,3% (IK 95% 63,1-8l,6) dan 67,'7% (IK 95% 58,2-‘77,3). Trombosit bersama-sama dengan karakteristik klinis rumah sakit, perdarahan, status gizi, interaksi lama sakit dengan hematokrit, dan interaksi lama sakit dengan hepatomegali baik pada awal perawatan maupun 24 jam perawatan merupakan prediktor lerjadinya renjatan. Model prediksi pada awal pcrawatan dan 24 jam perawatan mempunyai nilai kalibrasi yang baik dan nilai diskriminasi yang baik dengan AUC sebesar 84,l%; lK95% 77,9-90,3 untuk awal perawatan dan 80,4% (IK 95% 72,4-88,4) untuk 24 jam perawatan. Nilai diskriminasi model prcdiksi ini lebih baik daripada nilai diskriminasi trombosit awal perawatan maupun 24jam perawatan. Kesimpulan dan saran: Trombosit merupakan prediktor terjadinya renjatan pada DBD anak akan letapi penggunaan trombosit sebagai prediktor renjatan akan lebih balk jika digunakan bcrsama-sama dengan parameter Iainnya yaitu perdarahan, status gizi, hepatomegali, dan hematokrit. Saran: Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui reproducibilizjv dan rransporrability model prediksi renjatan yang diperoleh dalam penelitian ini. ......Purpose: to investigate whether thrombocyte and other covariate such as sex, age, time before admission, bleeding, nutritional status, hepatomegali, haematocrit, and leukocyte, can be used to predict shock at children with dengue hemorrhagic fever (Di-IF). Design: Retrospective cohort with survival analysis. Cit off point for thrombocyte, leukocyte. and haematocrit according to day of sick were determined by receiver operating characteristic (ROC) curve. Magnitude of discrimination was assessed by area under curve (AUC). Subject: Children suspected with DH F, grade l and II at admission. Main outcome: to know association between thrombocyte with shock and to know prediction model to predict shock at admission and 24 hours after admission. Result: There were 525 subjects. Incident of shock was 6.l%. Cut off point for thrombocyte according to long of sick at 3, 4 and 5 day were 81.500/ul, 59.500/ul and 53,500/ul respectively. Cut olT point for thrombocyle at 24 hours aller admission ut 4, S, and 6 day were 59.500/ul, 53,500/ul, and 45,000/ul respectively. Both thrombocyte at admission and 24 hours after admission had association with shock with hazard ratio 3.5 (95%Cl l.5-8.4) and 3.3 (95Cl% i.4-7.5) respectively with magnitude of discrimination were 72.3% (95Cl% 63.1-8l.6) and 67.7% (95%Cl 58.2-77.3) respectively. Thrombocyte together with clinical characteristic of hospital, bleeding, nutritional status,interaction between time before admission and hepatomegali, interaction between time before admission and haematocrit were significant variables to include in to the prediction model for shock both for admission and 24 hours after. These models had good calibration and discrimination with magnitude of discrimination were 84.l%; lK95% 77.9-90.3 and 80.4% (95%Cl 72.4-88.4) respectively. Discrimination of tlicse models was higher than discrimination of thrombocyte alone. Conclusion: Thrombocyte is a predictor of shock but using prediction models consist of thrombocyte and other variables such as bleeding, nutritional status, hepatomegali, haematocrit is better to predict shock than thrombocyte alone. Suggestion: To conduct further research to investigate reproducibility and transportability of these prediction models.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Dwiyuli Setiani
Abstrak :
Selama tiga tahun terakhir, seluruh kelumhan di Kota Cirebon dinyatakan sebagai kelurahan endemis DBD. Kejadian penyakit DBD Kota Cirebon setiap tabun selalu meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 2006 sebanyak 507 kasus. Meakipun prosentase angka kematian DBD Kota Cirebon dari tahun ke tahun mengalami penurunan akan letapi masih diatas angka nasional (1%). Tujuan pene1itian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian penyalcit DBD dan po1a hubungan secara spasial antara faktor risiko lingkungan iklirn (saku udara, kelembaban, curah hujan), faktor kependudukan (kepadatan penduduk, kepadntan permukirnan, peududuk usia kurang dari 15 tahun) dan Angka Bebas Jentik (ABJ) terhadap kejadian DBD di Kota Cirebon dari tahun 2005 - 2007. Hasil analisis spasial memperlihalkan bahwa kasus DBD (2005-2007) banyak menyebar di wilayah padat permukiman. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan DBD adalah: kelembaban (p=0,043) dan penduduk usia kurang dari 15 tahun (p=0,027) terjadi ditahun 2005. Tahun 2007 variabel yang berhubungan dengan DBD adalah curah hujan (p=0,008), sedangkan tahun 2006 tidak ada variabel yang berhubungan. Distribusi yang hampir merata disemua variabel memberikan hasil tidak berhubungan. ......During the last three years, all sub-districs at Cirebon Clty finding expression as endemics area of dengue fever. The incident rate of dengue fever at Cirebon City is always increasing every years and reaches the top in 2006 with 507 cases. Although the death rate percentage at Cirebon City are decreasing every year but still above the national rate). Objectives of research to find out the image of the incident rate of dengue fever and model of relationships spatialy between environmental risk factor of climate (temperature, humidity. and rainfall), demographics factors (population density. residences density, population of age lowest than 15 years) and Larva Free Rate (LFR) ofDHF incident at Cirebon City from year2005 to 2007. Design of the study used ecology design of time trend studies. The incident rate of dengue fever for look according to the time diffusion every years per sub-districs as analysis unit with making the secondary data. The analysis data is variable with dengue fever is rainfall {p""'0,008). whereas in 2006 years no associate variable with dengue fever.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21062
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joey Irvine Julianto
Abstrak :
Sepanjang sejarah, kemanusiaan telah menghadapi berbagai macam tantangan. Salah satunya adalah terjadinya epidemi atau wabah penyakit yang seringkali memakan banyak korban jiwa seperti Black Death (Bubonic Plague) yang terjadi pada tahun 1347-1351 dan memakan 200 juta korban jiwa. Kasus wabah penyakit yang terjadi barubaru ini adalah wabah COVID-19 yang telah merenggut 1,73 juta jiwa penduduk dunia. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berupa vaksin telah memungkinkan kita untuk mengurangi tingkat penyebaran dari wabah penyakit tersebut. Namun, agar vaksin dapat bekerja sebagaimana mestinya dalam suatu populasi, sebagian besar dari populasi tersebut harus divaksinasi untuk mencapai herd immunity. Tentunya perilaku dan tingkat penerimaan dari masyarakat terhadap vaksin akan berpengaruh terhadap proses adopsi vaksin tersebut ke dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah telah berusaha untuk mempromosikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat agar mereka menjadi bersedia untuk mengikuti program vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari tiap media promosi vaksin yang digunakan oleh pemerintah serta promosi mulut ke mulut terhadap kesediaan masyarakat DKI Jakarta untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19. Hasil dari penelitian ini berupa analisis dari kesediaan masyarakat untuk mengadopsi vaksin setelah mendapatkan informasi mengenai vaksin melalui pemerintah maupun mulut ke mulut berdasarkan pengembangan model Sistem Dinamis. ......Throughout history, humanity has faced various challenges. One of them is the occurrence of epidemics or disease outbreaks that often claimed many lives. The most recent case of the disease outbreak is the COVID-19 outbreak which has claimed 1.73 million people worldwide. Technological developments in the health sector such as vaccines have enabled us to reduce the rate of spread of these disease outbreaks. For a vaccine to work properly in a population, a large proportion of that population must be vaccinated for herd immunity. Of course, the behavior and level of acceptance of the community towards vaccines will affect the process of adopting the vaccine into society. Therefore, the government has been trying to promote the COVID-19 vaccine to the public so that they are willing to join the vaccination program. This study aims to see the effectiveness of each vaccine promotion media used by the government as well as word of mouth on the willingness of the people of DKI Jakarta to participate in the COVID-19 vaccination program. The results of this study are in the form of an analysis of people's willingness to adopt vaccines after getting information about vaccines through the government and word of mouth.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Nasry Noor
Jakarta: Rineka Cipta, 2006
614.4 NUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunahrowi
Abstrak :
Sastra adalah sebuah karya yang terbuka terhadap interpretasi dan penafsiran. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pencarian makna terkait wabah dan isolasi yang adadalam roman La Peste. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu memberikan pandangan terhadap hubungan teks dalam karya sastra serta mendeskripsikan isinyasesuai dengan realitas kehidupan dengan menggunakan kajian hermeneutika Paul Ricoeur melalui metode deskriptif. Hasil analisis roman La Peste terbagi menjadi dua bagian,yaitu sens dan reference. Adanya analisis ini membuat roman La Peste lebih mudah dipahami baik dari segi instrinsik maupun keterkaitan makna dalam teks dengan realitas kehidupan.
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New Guinea: Institute of Human Biology, 1971
614.517 END
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Oxford University Press, 2002
614.4 FIE (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dermala Sari
Abstrak :
Sampai saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kabupaten Aceh Tengah memiliki IR yang lebih tinggi dari pada IR nasional, yaitu sebesar 72,9/100.000 penduduk sedangkan IR nasional tahun 2010 hanya sebesar 55/100.000 penduduk. Dari 14 kecamatan, Kecamatan Bebesen termasuk daerah dengan kasus paling tinggi di wilayah kerja Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang paling beresiko dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah tersebut. Jenis penelitian ini adalah diskriptip Kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan wawancara dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 112 KK yang terdiri dari 56 kelompok kasus dan 56 kelompok control. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling pada kelompok kasus dan Simple Random Sampling pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan variable yang paling beresiko adalah penggunaan kelambu (OR=150,124) dan pelaksanaan PSN (OR=144,706). Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dan lebih aktif agar bisa menurunkan angka kejadian DBD. ...... Till now disease Dengue Hemorhagic Fever ( DHF) still be one of health problem of public in Indonesia. Middle Acheh Sub-Province has higher level IR from at national IR, that is 72,9/100000 residents while national IR of the year 2010 only 55/100000 residents. Out of 14 districts, District of Bebesen is including area with highest case in job (activity region District Aceh Tengah). This research aim to know factor what which most ices with case of Dengue Hemorragic Fever in the region. This research type is diskriptip Kuantitatif by using survey method and interview with approach of case control. Sample in this research 112 KK. consisted of 56 Group of case and 56 group of control. Sampling technique applies Total Sampling at group of case and Simple Random Sampling at group of control. Result of research shows variable which most ice is mosqu ito net usage ( OR=150,124) and execution PSN ( OR=144,706). The Government and public must cooperate and more actively that can reduce case number DHF.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai berbagai peristiwa penyakit menular yang pernah berjangkit di Batavia pada abad ke 19 sampai dengan awal abad ke 20. Dalam penelitian ini diuraikan beberapa hal yang turut meningkatkan penyebaran dan terjadinya kembali wabah penyakit tersebut yaitu, kondisi lingkungan dan pencemarannya serta perilaku kesehatan masyarakat Batavia.

Penelitian ini sepenuhnya dilakukan secara induktif terhadap data yang diperoleh dari arsip berita sejarah dan laporan yang pernah dibuat pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi berbagai peristiwa wabah penyakit menular yang dianggap menakutkan dan mematikan yaitu penyakit malaria, kolera, tipus, TBC, dan cacar. Muncul, penyebaran, dan terulangnya wabah-wabah itu amat terkait dengan lingkungan dan pencemarannya serta perilaku masyarakat yang belum memahami pentingnya kesehatan.
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>