Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Firsta Nabilla
"DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia merupakan salah satu tujuan para migran karena memiliki harapan untuk membuat perbedaan dalam kehidupan mereka, terutama di bidang ekonomi. Beberapa tuan tanah di Rukun Warga 09 Kemanggisan Jakarta Barat melihat adanya peluang untuk menjadikan bangunan atau tanah miliknya sebagai kontrakan dikarenakan kepadatan aktivitas masyarakat yang memanfaatkan sarana fasilitas umum di sekitar area ini. Terdapat 41 tuan tanah dengan total 246 unit terbangun dan 180 unit terisi yang tersebar di area ini. Pengontrak banyak yang merupakan migran dengan mayoritas menyewa unit yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan. Pengontrak lansia sebagai kelompok usia minoritas mungkin memiliki pola pilihan tempat tinggal yang khas karena mereka memiliki perilaku yang berbeda dari kelompok usia lainnya dan lansia cenderung berpegang teguh pada sejarah masa lalu dalam menghadapi transisi sosiokultur antara budaya asli dan tuan rumah. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam tentang pengaruh budaya dalam kepuasan merumah yang terjadi pada tingkat sosiokultur yang berbeda dengan mengamati penerapan budaya asli lansia pengontrak terhadap aktivitas dan unit tinggal. Penulisan skripsi ini mengeksplor sejauh mana implementasi terhadap personal space yang terikat pada budaya Jawa yang merupakan budaya asli dilakukan oleh lansia pada unit kontrakan mereka dapat terpengaruh dengan budaya lokal sehingga hasil penulisan dapat menjelaskan apakah lansia tersebut masih memegang erat budaya hunian Jawa atau mengalami strategi akulturasi yang menyebabkan adanya penggabungan nilai-nilai budaya di dalam unit tinggal.
DKI Jakarta as a capital city of Indonesia is one of destinations for migrants who are hoping to improve their living standard as well as economic level. Some landlords in Rukun Warga 09 Kemanggisan had seen the opportunity of making their properties for rent due to citizen high necessity for public facilites around this area. There are 246 houses with 180 of them occupied which belongs to 41 landlords spreading accross the area. The majority of tenants are migrants who look for units that located nearby their workplace. There are variations in age groups ranging from teenagers to elderly. Elderly tenants in Rukun Warga 09 may have different lifestyle from another age groups and also the elderly tenants tend to cling to their past history in the face of sociocultural transition between their original culture and the local culture. This study examines the influence of cultural factors on housing satisfaction which occurs at different sociocultural levels by observing the application of the elderly tenant’s original culture in their activities and units. This paper explores how far the implementation of personal space within elderly tenants, which is bounded to javanese as their original culture in their units, could be influenced by the local culture. This study can explain whether the elderly tenants still holding tight to their javanese housing culture or having an acculturation strategy which causes merge of cultural values in their units. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library