Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Huda Salasa Majid
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pengoperasian suatu kapal diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan bagian-bagian utama pada kapal tersebut. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya masalah yang dapat menghambat kerja kapal, seperti breakdown pada mesin dan sebagainya. Selain itu sistem pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan berkala, juga dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal sehingga dapat menambah produktifitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen yang terdapat di suatu kapal, juga telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code). Atas dasar itu maka pembuatan suatu sistem perawatan terencana atau biasa disebut Planned Maintenance System (PMS) pada suatu kapal sangatlah diperlukan. Dalam hal ini komponen-komponen yang terdapat pada kamar mesin suatu kapal Bulk Carrier 13601 DWT akan dijadikan objek penelitian untuk pembuatan sistem perawatan tersebut.
ABSTRACT
In the operation of a ship, it is essential to have a system that regulates the maintenance of the main parts of the ship. This is necessary to avoid the problems that can inhibit the ship performance, such as the breakdown in machinery and so on. Moreover, a maintenance system that is done in a well-planned and regular manner can also extend the life of a ship so as to increase the productivity of the ship. Matters related to the maintenance of all components contained in a ship also have been regulated in the International Safety Management Code (ISM Code). On that basis, it becomes necessary to arrange a Planned Maintenance System (PMS) on a ship. In this case the components contained in the engine room of a 13601 DWT Bulk Carrier ship will be the object of research for the preparation of the maintenance system.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saeri
Abstrak :
Pengaruh kawat logam perak (Ag), tembaga (Cu) dan nikel (Ni) pada laju pembakaran propelan padat dasar Polybutadiena diteliti. Kawat logam perak, tembaga dan nikel ditanam sepanjang sumbu batang propelan berbentuk silinder pejal. Batang propelan dilapisi inhibitor seluruh kulit silindernya kemudian dimasukkan pada roket K -Round dan dilakukan uji statik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata, laju pembakaran propelan padat polybutadiena tanpa dan menggunakan kawat logam berturut-turut nikel, tembaga dan perak yaitu 0,112 cm/det., 0,149 cm/det, 0,166 cm/det dan 0,315cm/det.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammar Asof
Abstrak :
Baik negara-negara berkembang maupun negara-negara yang sudah maju, daya listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang penting bagi masyarakat dan Negara. Oleh karenanya daya listrik haruslah tersedia secara terus menerus dan ekanomis. Apatagi mengingat pemakaian daya listrik oleh masyarakat umum terus meningkat dari tahun ketahun; maka mutu dan keandalan wajib djaga sebaik-baiknya. Salah satu syarat untuk dapat menyediakan daya listrik yang demikian; seyogyanya penguasaan pengetahuan mengenai operasi teknis dari suatu Power Plant terutama Boiler PLTU haruslah yang optimum. Kebutuhan daya listrik di Jawa-Bali pada saat ini banyak dipasok oleh Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan menggunakan bahan bakar batu bara. Masalah yang sering muncul didalam pengoperasian Boiler PLTU dengan bahan bakar batu bara adalah timbulnya slagging dan deposit sehingga efektifitas perpindahan kalor dari flame ke pipa Boiler menurun, dan sewaktu-waktu slagging akan dapat menyumbat lubang laluan ash (abu) di daerah slag-bath. Pada penelitian ini akan dilakukan pengkajian mengenai sifat pembentukan slagging batu bara dari Sumatera, dan batu bara dad Kalimantan. Penelitian ini akan dicapai melalui serangkaian kegiatan experimental yang bertujuan: (i) Mengetahui temperatur leleh abu (fusion point of ash) pada berbagai fase, (ii) Mempelajari laju pertumbuhan deposit batu bara di pipa Boiler, (iii) Mengetahui pengaruh/shat kerak terhadap sifat perpindahan kalorpada pipa Boiler. Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan dipergunakan untuk mengetahui kualitas batu bara terhadap laju pertumbuhan deposit serta pengaruhnya pada efektifitas perpindahan kalor yang terjadi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan ilmiah bagi pengoperasian Boiler secara efektif sehingga kinerja Boiler dapat dipertahankan tinggi dengan biaya pemeliharaan yang rendah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Erwin
Abstrak :
Dalam mencapai tujuan manufaktur banyak dilakukan berbagai macam cara. Optimasi merupakan Salah satu cara untuk meraih keuntungan manufaktur, yaitu dengan mengoptimasi semua parameter yang berhubungan dengan manufaktun Dalam hal ini permesinan, kecepatan permesinan merupakan parameter dad permesinan yang sangat penting. Kecepatan permesinan juga temiasuk kategori parameter perrnesinan yang dapat dikontrol. Optimasi yang termudah adalah dengan pendekatan model matematika, dengan cara mencari hubungan antara variabel - variabel produksi. Pada umumnya pemakai mesin mengabaikan penentuan kccepatan permesinan dan hanya cukup dengan memakai rumus dasar mencari kecepatan pennesinan. Padahal dengan menentukan kecepatan permesinan yang optimal akan lebih terarah tujuan poduksi Rancangan alat bantu Optimasi kecepatan perrnesinan ini, dibuat sebagai alat bantu untulc menentukan keeepatan permesinan yang didasarkan pada kriteria manufaktur yang dikehendald dan mendapatkan jenis material alat potong yang tepat. Hasil veritikasi menunjukkan bahwa rancangan alat bantu ini sesuai untuk jenis material alat potong : Cemented carbide, Cermet, Coated carbide dan Ceramic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Famdi Alfan Muhakiqi
Abstrak :
Dewasa ini panas bumi merupakan salah satu sumber energi alternatif yang banyak digunakan. Hal ini cukup beralasan karena panas bumi merupakan : sumber energi yang bersih, artinya hampir tidak ada polusi yang dihasilkan. Selain itu, merupakan sumber energi yang berkelanjutan. Sementara itu, kaiitan utama antara pengembangan stirling engine dan pemanfaatan energi geotermal berakar pada penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien. Diketahui pula bahwa. konsep utama dari stirling engine adalah pemanfaatan perbedaan suhu antara suhu panas dan suhu dingin. Sementara itu pada daerah - daerah yang memanfaatkon energi geotermal, terdapat dua aliran sumber suhu disekitarnya, yaitu : sumber panas yang berasal dari pusat bumi dan aliran air dingin yang biasanya berupa sungai - sungai kecil disamping sumber panas bumi. Kedua aliran yang berbeda suhu ini dapat dimanfaatkan sebagai penggerak stirling engine. Didalam penulisan dan penelitian nantinya akan terdapat suatu tujuan seperti bagaimana merancang stirling engine yang memiliki karakteristik performa mesin yang baik. sehingga dapat dimanfatlkan secara luas dimasyarakat. Adapun metodologi yang dilekankan disini adalah penelilian dan percobaan lapangan hingga pengujian alat yang sudah jadi, sehingga hasil-hasilnya merupakan bahan tulisan yang akan. diangkat oleh penulis dan kesimpulan yang dapat ditarik nantinya adalah hasil performa dan karakteristik dari stirling engine yang dapat digunakan untuk pengembangan sumher energi panas bumi dan masyarakat luas nantinya Akhirnya. mahasiswa nantinya dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan analitis ,ilmiah, yang didapat dalam perkuliahan. ......Recently, the use of geothermal energy have grown increasingly. It stands to reason that geothermal energy used, because geothermal energy is clean, there are no pollution that produced by geothermal energy. Beside that, geothermal energy is suistanable energy. By the way, main relationship beetwen development of stirling engine and geothermal energy base of the use of technology that it environmental friendly and efficient. Base concept of stirling engine is use of different temperature between hot temperature and cold temperature. Known, that there are two temperature source around of geothermal energy location. The first is hot source from geothermal energy and the second is cold source from river that move beside geothermal energy. Different temperature between hot temperature and cold temperature used by stirling engine as energy source. The purpose of this study are to : Design a stirling engine with certain characteristic finally stirling engine con used by people. The methods applied in this study are : Direct research and then testing of stirling engine. until the results of them have reached, and then the results will he source of this writing. Finally from this writing we can get conclusion :performance and characteristic of stirling engine that can used by development of geothermal energy and so can used by people next time. Finally, student can develop and apply the analitical, scientific built in the classes at college later.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Hardian
Abstrak :
Heat engine thermoacoustic mengkonversi panas menjadi daya akustik tanpa adanya komponen yang bergerak. Alat ini mempunyai beberapa keunggulan daripada mesin-mesin yang sudah ada sebelumnya seperti desain alat yang sederhana, fungsi yang stabil, dan fluida kerja yang ramah lingkungan. Untuk mengembangkan lebih jauh performa dari termoakustik jenis ini, maka diperlukan karakterisasi dari parameter-parameter yang bekerja. Pada pengujian kali ini dilakukan karakterisasi termoakustik berdasarkan posisi stack dan onset temperature dengan tujuan untuk mengetahui posisi stack dan besaran nilai onset temperature yang optimal. Variasi yang dilakukan pada pengujian ini untuk posisi stack yaitu pada posisi 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100 mm dari ujung tabung tertutup, sedangkan untuk variasi onset temperature yang dilakukan yaitu pada suhu awal termoakustik mulai bekerja atau mengeluarkan bunyi (terendah 410ºC) sampai dengan 500ºC. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan stack yang terbuat dari bahan dasar keramik dan menggunakan pemanas berbentuk nozzle serta panjang resonator 200 mm. Hasil taraf intensitas suara dan daya akustik terbesar yang dapat dihasilkan yaitu pada saat posisi stack 50 mm dari ujung tabung tertutup dan besaran onset temperature 500ºC dengan nilai 118,92 dB dan 9,81x10-4 Watt. ......Heat engine thermoacoustic converts heat into acoustic power with no moving parts. It exhibits several advantages over traditional engines, such as simple design, stable functionality, and environment-friendly working gas. In order to improve the performance of the heat engine termoacoustic, working parameters should be optimized. In this examination, the thermoacoustic is characterized based on stack position and onset temperature in order to acknowledge the optimal value from both parameters. Stack position varieties chosen for this examination are 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 and 100 mm from close-end tube, and onset temperature varieties chosen for this examination start from the lowest temperature that the engine regarded to be working (lowest 410ºC) to 500ºC. This examination uses nozzle shaped heater, ceramic stack, and 200 mm glass resonator. The largest value of sound intensity and acoustic power that be produced where the stack is placed 50 mm from close-end tube and the onset temperature regulated for 500ºC comes with value of 118,92 dB and 9,81x10-4 Watts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadlan Rasyid
Abstrak :
Beberapa polutan udara yang mencemari lingkungan antara lain seperti nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan karbon monoksida (CO). Teknologi kontaktor membran merupakan teknologi alternatif dalam menyisihkan gas NOx, SO2, dan CO karena keunggulannya berupa luas area spesifik yang tinggi. Penelitian ini akan mempelajari proses penyisihan gas buang mesin diesel berupa NOx, SO2, dan CO menggunakan pelarut H2O2 dan NaOH pada modul membran serat berongga berbahan polisulfon. Gas buang mesin diesel akan dialirkan pada bagian tube membran, sedangkan pelarut H2O2 dan NaOH berada di bagian shell dan bersifat statis. Variabel bebas yang diuji pada penelitian ini adalah laju alir gas umpan dan konsentrasi pelarut H2O2. Berdasarkan hasil uji, efisiensi penyisihan gas NOx, SO2, dan CO tertinggi pada laju alir gas 100 mL/menit dan konsentrasi H2O2 0,5 M berturut-turut, yaitu sebesar 99,56%, 99,79%, dan 99,28%, fluks perpindahan massa NOx, SO2, dan CO tertinggi pada laju alir gas 200 mL/menit menit dan konsentrasi H2O2 0,5 M berturut-turut, yaitu sebesar 1,13 x 10-6 mmol/cm2.s, 9,42 x 10-7 mmol/cm2.s, dan 8,93 x 10-7 mmol/cm2.s serta NOx, SO2, dan CO loading tertinggi pada laju alir gas 200 mL/menit menit dan konsentrasi H2O2 0,05 M berturut-turut, yaitu sebesar 1,72 x 10-4 mmol NOx/mmol H2O2.s, 1,3 x 10-4 mmol SO2/mmol H2O2.s, dan 1,2 x 10-4 mmol CO/mmol H2O2.s. ......Some air pollutants that affect the environment include nitrogen oxides (NOx), sulfur dioxide (SO2), and carbon monoxide (CO). Membrane contactor technology is an alternative technology in NOx, SO2, and CO gases because of its advantages, such as high specific area. This study investigates removing exhaust gases from diesel engines in the form of NOx, SO2, and CO using H2O2 and NaOH solvents on hollow fiber membrane modules made of polysulfone. The exhaust gas of the diesel engine will be in the membrane part of the tube, while the solvent H2O2 and NaOH are in the shell and are static. The independent variables tested in this study were the gas feed flow rate and the concentration of H2O2. Test results, the highest absorption efficiency of NOx, SO2, and CO gas was at a gas flow rate of 100 mL/min and H2O2 0.5 M, respectively, which are 99.56%, 99.79%, and 99.28%, the highest mass transfer flux of NOx, SO2, and CO at a gas flow rate of 100 mL/min and H2O2 0.5 M, respectively, namely 1.13 x 10-6 mmol/cm2.s, 9.42 x 10-7 mmol/cm2.s, and 8.93 x 10-7 mmol/cm2.s, and also highest NOx, SO2, and CO loading at a gas flow rate of 100 mL/min and H2O2 0.05 M, respectively, namely 1.72 x 10-4 mmol NOx/mmol H2O2.s, 1.3 x 10-4 mmol SO2/mmol H2O2.s, and 1.2 x 10-4 mmol CO/mmol H2O2.s.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>