Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asriani Sri Wahyuni
Abstrak :
Studi ini mengkaji hubungan jangka panjang antara konsumsi energi, emisi karbon dan pendapatan di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah VECM dan menggunakan variabel harga sebagai variabel kontrol. Selain mengestimasi dengan VECM, dilakukan pula analisis dengan menggunakan IRF dan dekomposisi varians. Hasil studi membuktikan adanya hubungan jangka paujang antara ketiga variabel tersebut. Ketiga variabel tersebut akan mengalami penyesuaian jika terjadi shock dalam jangka pendek. Karena adauya hubungau jaugka panjaug tersebut, maka dibutuhkan kebijakan energi yang akan mendorong peningkatan emisi karbon, tetapi juga meminimalkan tingkat emisi karbon di Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T32067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Widiputra
Abstrak :
Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan komponen penting dalam proses audit energi. Nilai IKE yang diperoleh dari hasil audit energi digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat keefisienan pemakaian energi di suatu gedung. Perhitungan nilai IKE menggunakan perbandingan antara energi yang digunakan dengan luas total bangunan gedung tanpa memperhitungkan area dengan kepadatan energi rendah. Standar IKE yang ada saat ini hanya mengelompokkan suatu gedung komersial sesuai fungsi gedungnya saat ini, mengakibatkan penyamarataan karakteristik pada gedung yang memiliki kebutuhan energi berbeda. Hal ini terjadi khususnya pada hotel di mana kebutuhan akan faktor kenyamanan dipenuhi dengan menggunakan banyak peralatan pengkonsumsi energi. Dalam tesis ini diajukan metode perhitungan IKE dengan memperhitungkan luas area dengan menggunaan persamaan baru yaitu EUI= (TE-EL)/(GFA excluding carpark-LL-ADxAK)x(168/JK) serta proses pengambilan data untuk memperoleh data yang diperlukan. ......Energy usage intensity (EUI) is the most important component in energy auditing process. The value of the EUI will be used as a milestone to determine the efficiency level of energy usage in a building. The calculation of EUI is done by dividing the total of energy use in a building with the total gross floor area on a building without considering the area with low energy density. The standard for EUI in recent time divides the EUI for building based on its function. The problems are for the same type of building, there are differences in energy needed for it to be fully functional based on its need of energy. This is true espescially for hotel where the need of comfort is compensated by a lot of energy-consuming tools. In this thesis, a method to calculate EUI with low energy density area considered is proposed. The calculation is done by using the formula EUI= (TE-EL)/(GFA excluding carpark-LL-ADxAK)x(168/JK) steps to create some clusters based on temperature and energy need of hotels are also proposed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Kusuma Wardhany
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku pengguna dan aktifitasnya berkontribusi terhadap konsumsi energi secara keseluruhan. Dalam studi ini, proyeksi konsumsi energi dilakukan menggunakan pendekatan model berbasis pengguna ABM dengan mengintegrasikan beban peralatan, jenis peralatan kerja dan aktifitas pengguna gedung. Teknik interview digunakan untuk mengumpulkan data mengenai seluruh peralatan elektronik dan karakteristik operasional masing ndash; masing peralatan. Sementara itu, jenis peralatan kerja serta aktifitas pengguna gedung diperoleh menggunakan teknik kuisioner survei terhadap sampel pengguna. Hasil simulasi dari tiga skenario kebijakan menunjukkan bahwa proyeksi konsumsi energi pada kebijakan perubahan jadwal operasional peralatan dasar digabungkan dengan penggantian peralatan kerja pengguna memberikan nilai konsumsi energi paling rendah yakni sebesar 146,73 MWh/tahun. Skenario ini menghemat konsumsi energi sebesar 17,04 MWh/tahun atau setara 10 . Pendekatan ABM ini aplikatif untuk memprediksi konsumsi energi pada gedung area terbuka.
ABSTRACT
Occupant behaviour and their activity contribute to entire building energy consumption. This study forecasting building energy consumption using Agent based model approach which integrates appliance load, occupant working appliance, and occupant activity. Interview method is used in collecting all appliance along with their operating characteristics. Occupant working appliance and occupant activity are obtained through questionnaire survey. Simulation results from three policy scenarios show that energy consumption forecast which combine modification of base appliance operational schedule and replacement occupant appliance give the lowest energy consumption value, 146,73 MWh year. This policy scenario saves energy consumption up to 17,04 MWh year equal to 10 from base scenario. Agent based model approach is applicable to forecast the energy consumption in open space office building.
2018
T50068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bally Jan Kamanjaya
Abstrak :
Pemanasan global merupakan isu yang sekarang sedang marak di dunia yang dimana pemanasan global akan berpengaruh tidak hanya menaikan suhu di permukaan bumi namun juga mengubah dari sisi cuaca, bencana yang meluas serta berkurangnya oksigen pada atmosfer sehingga hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia. Pemanasan global dipengaruhi oleh naiknya kadar CO2 di atmosfer sehingga dengan naiknya kadar CO2 tersebut mempengaruhi dari ketebalan lapisan ozon dan juga CO2 yang tinggi akan mengakibatkan efek Gas Rumah Kaca. Indonesia saat ini menempati peringkat 24 di seluruh dunia pada tahun 2020 sebagai peringkat kinerja performa pengurangan CO2 serta kinerja kontribusi Indonesia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Peringkat ini berdasarkan Climate Change Performance Index (CCPI) dimana hal ini sebagai instrument penilaian yang telah disepakati dalam kesepakatan Paris Aggreement. Sebagai langkah lanjut untuk menigkatkan peringkat Indonesia dalam hal kontribusi terhadap pengurangan emisi GRK serta mencapai tujuan yang terkandung dalam Paris agreement yang telah di setujui indonesia, maka pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijakan tersebut salah satunya ialah menetapkan pajak karbon yang akan mulai berlaku tahun 2022 dimulai dari pembangkit dan industry dan selanjutnya gedung serta terakhir sector transportasi. Sehingga dari kebijakan itu perlu dilakukan sebuah solusi terutama untuk gedung dan solusinya ialah Green Building. Green Building sendiri merupakan salah satu konsep untuk melakukan Energi Saving pada saat pengoperasiannya. Untuk melakukan Energy Saving maka harus dilakukan beberapa langkah salah satunya efisiensi konsumsi energi pada gedung. Standarisasi untuk Energi Saving sendiri berdasarkan kriteria Green Building yang telah ditetapkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Dimana kriteria tersebut diantaranya 1). Dry Bulb Temperature and Humidity Condition, 2). Room Lighting Levels. 3). Water Used Efficiency. 4). Utilization of alternative water resources, 5). The efficiency of energy usage dan terakhir 6). natural lighting. Hasil dari penilaian tersebut akan diberikan berupa Platinum, Gold Plus, dan terakhir Gold.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Mawardhana
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya penghematan energi yang sedang digalakkan oleh pemerintah mengharuskan semua pihak untuk turut berperan secara aktif. Tanpa terkecuali juga bagi pihak industri yang justru merupakan pengguna energi yang cukup besar. Industri besi dan baja sebagai salah satu sektor strategis telah melakukan sejumlah usaha berkenaan dengan program penghematan energi. Salah satu upaya dalam kaitan ini adalah perencanaan penerapan proses hot charging pada unit pengerolan panas {hot strip mill) . Proses hot charging ini bertujuan untuk menurunkan penggunaan energi panas pada saat pemanasan ulang baja (slab) sebelum pengerolan di unit HSM. Realisasi pengimplementasian metode ini memerlukan suatu alat yang berfungsi sebagai penampung sementara sejumlah baja panas sebelum proses pemanasan ulang dan mampu mempertahankan laju penurunan temperatur yang serendah mungkin. Alat ini dinamakan Heat Conservation Chamber (HCC). HCC ini direncakan terdiri atas susunan isolasi pada semua sisinya agar mampu mempertahankan temperatur baja panas. Pada tugas akhir ini akan dihitung berapa besar nilai penghematan energi dan biaya yang dapat dihasilkan dalam akumulasi tahunan, jika rancangan HCC direalisasikan. Dasar penghitungan penghematan energi diperoien dari analisis distribusi temperatur slab panas dalam kondisi transien dengan menggunakan metode numerik transien. Sebagai parameter pembanding diambil kondisi slab panas yang diletakkan dalam udara terbuka selama waktu penyimpanan yang sama.
1994
S36454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Najib Khaidar
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu proses produksi yang penting di industri semen adalah proses pembakaran klinker di rotary kiln unit. Proses pembakaran cli rotary kiln ini merupakan proses produksi yang paling menentukan dalam rangkaian alur proses procluksi untuk menghasilkan semen. Tujuan dari proses pembakaran di rotary kiln ini adalah untuk menghasilkan produk klinker yang apabila dicampur dengan gips, barulah menjadi semen. Dalam proses pembakaran di rotary kiln unit ini setidaknya dibutuhkan Kalor pembalcaran sebesar i 50.000_O00 Koa]/jam, dan memiliki intensitas kalor yang dikandung oleh produk klinker sebesar :t 700 Kcal/Kg-klinker (konsumsi energi spesilik).

Dalam proses pembakaran klinker di rotary kiln sering kali dijurnpai kondisi dimana konsumsi energi spesifiknya kadangkala kecil dan kadangkala besar, atau elisiensi pembakarannya kadangkala kecil dan kadangkala besar. Kondisi semacam ini teljadi akibat tidak seimbangnya pengaturan pemakaian energi dalam proses produksi. Untuk kasus di rotary kiln unit ini, energi utama yang menjadi masukan adalah Kalor Pembakaran dari Bahan Balcar. Besamya kalor pembakaran ini sebanding dengan laju aliran bahan bakar masuk ke dalam kiln. Fungsi utama dari proses pembalcaran yang ada di rotary kiln ini adalah untuk membakar dan membentuk material menjadi produk klinker. Besarnya kalor yang dibilttlhkan untuk pembakaran dan pembentukan ini sebanding dengan . besarnya massa material yang masuk ke dalam kiln. Dengan demikian besarnya pemakaian batu bara sebanding dengan besamya pemasulcan raw malaria! yang akan dibakar.

Pada kondisi di lapangan seringkali dijumpai suatu keadaan pada proses pembakaran di mana pemkaian bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan pemasukan bahan balcu, akibatnya kalor yang disuplai oleh pembalcaran bahan bakar menjadi banyak yang terbuang ke gas buang, dinding kiln, dan kehilangan kalor yang tidak teramati. Oleh karena itu perlu adanya suatu analisis optimasi terhadap pemakaian bahan bakar yang dihubungkan dengan pemasukan bahan baku agar diperoleh kondisi proses dengan eisiensi yang tinggi. Untuk analisis tersebut perlu adanya suatu studi optimasi berdasarkan metode Heat Balance yang mengacu pada kondisi operasi sehingga diperoleh tingkat penghematan energi.
1996
S36564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Distilasi merupakan proses pemisahan yang paling luas digunakan dalam industri kimia dan perminyakan . Proses ini digunakan untuk memisahkan komponen biner maupun multikomponen bcrdasarkan perbedaan titik didihnya. Biasanya pemisahan tersebut dilakukan secara konvensional dengan menggunakan kolom distilasi yang hanya dilengkapi dengan satu kondenser dan satu reboiler. Proses seperti ini membutuhkan energi yang tinggi.

Skripsi ini membahas penggunaan inrerheater pada kolom distilasi konvensional yang diletakkan pada talam intermediate-nya. Penambahan inter-heater ini secara teoritis dapat menghemat penggunaan energi yang merupakan salah satu upaya dalam rangka penghematan energi pada kolom distilasi. Sistem yang ditinjau adalah sistim distilasi multikomponen dengan komponen umpannya adalah C2, C3, n-C4, n-C5, dan n-C6, dan kapasitasnya 100 lbmole/hr.

Besarnya penghematan energi dan utilitas dapat diketahui dengan membandingkan beban panas kondenser dan reboiler pada kolom distliasi konvensional dengan kolom distilasi dengan interheater. Penghematan energi ini dapat terlihat dengan adanya penurunan laju alir uap dan cair dalam kolom. Dengan adanya interheater, Iaju alir uap dan cair dalam kolom berkurang sebab sebagian cairan yang menuju bagian bawah kolom ditarik ke interheater untuk diuapkan dan sebagian lagi diuapkan oleh rcboiler, sehingga beban reboiler berkurang karena diperingan oleh interheater.

Dari hasil perhitungan , kolom distilasi dengan interhealer menghemat utilitas air pendingin di kondenser sebesar 1,43 % dan utilitas steam di reboiler sebesar 5,89 % . Dari segi biaya, keuntungan per tahun dari penghematan utilitas adalah US $ 56.563 (sekitar Rp. 141. 407.500,-), sedangkan jangka waktu pengembalian modalnya ( Pay Out Time ) adalah 3,07 tahun.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pasha Wibisono
Abstrak :
Menurut perkiraan para analis, beberapa dekade yang akan datang air tawar akan menjadi salah satu sumber daya yang paling langka di dunia serta banyak negara akan mengkonsumsi air yang telah didesalinasi. Kelangkaan ini terjadi karena meskipun 1/3 bumi adalah air, tetapi 97,7% air yang tersedia di bumi mengandung garam. Hanya 2,3% sisanya yang tidak mengandung garam, itupun 99,5% dari jumlah tersebut berbentuk es, air tanah, dan atmosfir. Dengan metode desalinasi, kebutuhan air untuk keberlangsungan hidup manusia dapat terpenuhi dengan memanfaatkan presentase jumlah air laut yang sangat melimpah. Pada penelitian kali ini, metode desalinasi yang digunakan yaitu metode desalinasi menggunakan throttling valve dan menggunakan secondary product atau air dingin sebagai refrigeran yang digunakan untuk mendinginkan ruangan.pada penelitian ini juga akan membahas tentang bagaimana pengaruh temperatur keluar heat exchanger 1 dan tekanan cyclone terhadap konsumsi energi spesifik dan kalor pendinginan untuk membuktikan seberapa efisiek metode desalinasi terbarukan dalam menghasilkan air aquadest yang nantinya diharapkan dapat membantu ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air.
According to forecasts, analysts estimate the coming decades of freshwater will be one of the world’s rarest resources and many countries will consume water that has been desalinated.This scarcity occurs because although 1/3 earth is water, but 97.7% of the water available on Earth contains salt. Only 2.3% of the remainder do not contain salt, and 99.5% of the amount is ice, groundwater, and atmosphere. With desalination method, the need for water for human survival can be fulfilled by utilizing a large percentage of sea water amount. In this study, desalination method used is desalination method using throttling valve and use secondary product or cold water as refrigerant used to cool room. In this study will also discuss on how the impact of temperature heat exchanger 1 and Cyclone pressure on specific energy consumption and cooling temperatures to prove how efficient the method of renewable desalination in producing aquadest water is expected to help water availability to meet the water needs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>