Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alya Ramadhani Putriditya
Abstrak :
Pada umumnya, terdapat sebuah sistem yang mengatur bahwa syarifah hanya boleh menikah dengan sayyid. Sistem ini merupakan sebuah konstruksi sosial yang dibangun sejak ratusan tahun yang lalu oleh kelompok Alawiyyin. Namun, pada kenyataannya ditemukan adanya fenomena perkawinan yang terjadi antara syarifah dengan non-sayyid. Perkawinan eksogami dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk perubahan pola perkawinan keturunan Arab di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alasan syarifah menikah dengan non-sayyid dan menjelaskan kondisi hubungan antara syarifah dengan keluarganya akibat perkawinan ini. Artikel ini menganalisis alasan syarifah menikah dengan non-sayyid menggunakan teori pilihan rasional James Coleman. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan studi lapangan dan teknik wawancara secara mendalam (indepth interview) untuk mengumpulkan data dari fenomena ini. Artikel ini menemukan alasan syarifah menikah dengan non-sayyid karena alasan cinta dan kecocokan, penolakan syarifah terhadap sistem perjodohan, ketidaklogisan doktrin yang ditanamkan oleh keluarga syarifah, pengalaman syarifah terdahulu yang merugi akibat mengikuti tradisi ini, dan faktor ekonomi. Artikel ini juga menemukan adanya hubungan putus kontak antara syarifah dengan keluarganya sebagai bentuk penolakan dari pernikahan ini, dan hubungan baik sebagai bentuk penerimaan dari keluarga syarifah atas pernikahan syarifah dengan non-sayyid. ......In general, there is a social system for the Arab descents in Indonesia which stipulates sharifah can only marry sayyid. This system is a social construction built hundreds of years ago by the Alawiyyin group. However, in fact, there were several phenomena of the marriage between sharifah and non-sayyid. Exogamy marriage can be categorized as a form of change in the marriages pattern of Arab descents in Indonesia. This article aims to explain the reasons for sharifah marrying a non-sayyid and to explain the condition of the relationship between sharifah and her family as the result of this marriage. This article analyzes exogamy marriages between sharifah and non-sayyid using James Coleman's rational choice theory. This article uses qualitative methods with field studies and in-depth interview techniques to find examples of exogamy marriages between sharifah and non-sayyid. This article found the reasons for syarifah marrying non-sayyid for reasons of love and compatibility, syarifah's rejection of the matchmaking system, the illogical doctrine instilled by syarifah's family, the other syarifah's previous experience of losing as the result of following this tradition, and economic factors. This article also found that there was a disconnection between syarifah and her family as a form of rejection of this marriage, and good relations as a form of acceptance from syarifah's family for syarifah's marriage to non-sayyid.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melika
Abstrak :
Perhatian dalam penelitian ini adalah pada konstruksi identitas para kalangan muda Alawiyyin. Identitas dikonstruksikan secara sosial, mulai dari tahap awal sosialisasi, kemudian mengalami proses identifikasi lewat dialetika internal dan eksternal. Identitas etnis eksis karena adanya bentuk negoisiasi atas persamaan dan perbedaan, dan dalam dalam bentuk masyarakat yang majemuk ini, khususnya di Jakarta interkasi yang ada sudah tentu melibatkan perbedaan identitas. Alawiyyin menempati strata tertinggi dalam sistem stratifikasi sosial masyarakat Handrami. Mereka tidak bebas menjalankan bentuk pernikahan endogami (lebih kepada perempuan atau sharifa) karena mereka memiliki hubungan dengan Nabi Muhammad dan juga dengan Sang Pencipta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini dikategorisasikan kedalam empat varian yang berbeda guna mendapatkan deskripsi yang komprehensif. ......The focus of this study is the construction of Alawiyyin identity in young adulthood stage. Identity is socially constructed. The ethnic identity is maintained by negotiating the similarities and differences, and it is out of question that the interaction which include different identities in Jakarta is inevitable. in the Hadramy marriage, particularly to the women because they need to maintain the bound between them and the prophet Muhammad. It can be concluded that the identity construction has significant impact in producing menanings of endogamy marriage. This research is qualitative case studies and the data were collected by means of thick description and deep inteview. The informants are categorized into four different indicator in order to obtain a comprehensice description.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Anisah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tradisi perkawinan endogami Bani Alawiyyin dalam keluarga Mulachela di Jakarta. Tradisi perkawinan endogami mengikat identitas Bani Alawiyyin sejak sebelum kedatangan Ahmad bin Isa ke Hadhramaut. Tradisi tersebut terus dijaga agar nasab yang bersambung dengan Nabi Muhammad SAW tidak terputus, khususnya untuk perempuan Alawiyyin. Keluarga Mulachela merupakan salah satu klen dari Bani Alawiyyin yang tergolong kecil, hanya ada dua keluarga yang tinggal di Jakarta, yaitu keluarga Mulachela yang nenek moyangnya berasal dari Palembang dan keluarga Mulachela yang nenek moyangnya berasal dari Solo. Keluarga Mulachela merupakan keluarga Bani Alawiyyin yang sudah modern dalam beberapa aspek kehidupannya, namun tetap ketat pada pelaksanaan tradisi perkawinan endogami baik untuk laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan alasan dipertahankannya perkawinan endogami di keluarga Mulachela. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik life history. Penelitan ini fokus pada pandangan dua syarifah dalam keluarga Mulachela mengenai tradisi yang diharuskan untuk dijalani oleh mereka. Hasil peneitian menyimpulkan bahwa perkawinan endogami tetap dipertahankan di keluarga Mulachela karena alasan ketakutan dibuang oleh keluarga dan juga kehilangan identitas eksklusif yang diyakini memudahkan mereka kelak di akhirat.
ABSTRACT
This study discusses the endogamy marriage tradition of the Ba rsquo Alwi in Mulachela family in Jakarta. The endogamy marriage tradition binds Ba rsquo Alwi identity since before the arrival of Ahmad ibn Isa to Hadhramaut, which is the forefather of the Ba rsquo Alwi. The tradition continues to be maintained so that the nasab that is descended from the Prophet Muhammad is unbroken, especially for the women. The Mulachela family is one of the little clan of the Ba rsquo Alwi, only two families live in Jakarta,. The Mulachela family is a modern Ba rsquo Alwi. But they remain strict on the implementation of the tradition for both sexes. The purpose of this study is to explain the reasons of the implementation of endogamous marriage in the Mulachela family. The research method used in this thesis is qualitative with life history technique. This research focuses on two syarifahs within the Mulachela family regarding their opinion of the traditions that they are required to live by. Through these two informants, it was found that the reason for endogamous marriage to be retained in the Mulachela family was the fear of being abandoned by the family and the loss of an exclusive identity believed to facilitate them later in the hereafter
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jazim Hamidi
Abstrak :
Summary: Exogamy marriage customs and rites of Tengger people, Indonesia.
Malang: UB Press, 2014
346.016 JAZ h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Budiana
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009
291.178 358 INY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library