Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitrian Rayasari
Abstrak :
Gangguan sistem endokrin yang terbanyak dipelayanan kesehatan adalah pada kasus Diabetes Mellitus (DM) dan DM tipe 2 presentasenya mencapai 95%. Pada perkembangnnya gula darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan berbagai komplikasi, baik pada mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Pencegahan dan penanganan komplikasi DM, dilakukan oleh multidisiplin keilmuan yang dilakukan secara terpadu. Peran perawat spesialis medikal bedah pada kekhususan endokrin diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan secara holistik hingga pasien DM mampu beradaptasi dengan penyakitnya dan mampu mengontrol gula darahnya. Model Adaptasi Roy,dapat digunakan sebagai landasan perawat melakukan asuhan yang komprehensif dengan mengurangi stimulus yang ada dan meningkatkan koping individu sehingga tercapai perilaku yang adaptif. Melalui penerapan praktek keperawatan berbasis pembuktian (evidence based practice), pengkajian kaki diabetik dilakukan untuk pencegahan terjadinya komplikasi ulkus kaki diabetik. Pada peran perawat sebagai innovator pengkajian kaki dapat digunakan sebagai salah satu standar pengkajian keperawatan pada pasien DM, sehingga tercapai peningkatan asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan DM. ......Endocrine System Disorder mostly occurs in health service on Diabetes Mellitus, especially the DM Type-2, in which the percentage reach 95%. Furthermore, uncontrolled blood sugar causes several micro vascular or macro vascular complications. The DM prevention and treatment should be done by means of integrated multi-discipline efforts. It is expected that medical surgical nurses who are majoring in endocrine will be able to conduct a holistic nursing so that the DM patients are able to adapt to his illness and control his blood sugar. Roy Adaptation Model is applied as the basis for the nurses to conduct comprehensive care by reducing existing stimulus and increasing individual coping in order to generate adaptive behaviors. Through the application of evidence-based practice, diabetic foot research is conducted to prevent diabetic foot ulcers complication. In the nurse's role as an innovator, foot assessment can be utilized as a standard for nursing assessment on DM patient and, therefore, increasing nursing treatment for them.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febian Sandra
Abstrak :
Latar belakang: Karsinoma papiler tiroid merupakan kanker endokrin tersering dengan angka kejadian yang terus meningkat. Agresivitas dari karsinoma papiler tiroid salah satunya dipengaruhi oleh adanya ekstensi ekstratiroid yang dapat meningkatkan risiko rekurensi, metastasis kelenjar limfe dan metastasis jauh, sehingga memerlukan tatalaksana yang lebih agresif. Ultrasonografi (USG) merupakan modalitas pilihan dalam mendeteksi ekstensi ekstratiroid karena resolusi serta ketersediaan yang luas, tetapi USG memiliki operator-dependent dengan hasil false positive dan false negative yang cukup tinggi. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan modalitas yang penggunaannya semakin meningkat dalam mengevaluasi kelenjar tiroid dengan keunggulan memiliki kontras jaringan lunak yang baik serta memiliki kemampuan multiplanar. Telaah sistematis dan meta-analisis ini dibuat dnegan tujuan untuk membandingkan akurasi diagnostik USG dan MRI dalam menentukan ekstensi ekstratiroid pada karsinoma papiler tiroid. Metode: Pencarian sistematis dilakukan untuk mengidentifikasi studi yang membandingkan akurasi diagnostik USG dan MRI dalam menentukan ekstensi ekstratiroid dengan referensi baku pemeriksaan histopatologi melalui basis data PubMed, Scopus, Neliti dan Sinta serta grey literature menggunakan kata kunci yang telah ditentukan. Temuan yang diektraksi dari setiap studi terpilih adalah positif benar, positif palsu, negatif benar dan negatif palsu untuk menentukan nilai sensitivitas, spesifisitas, likelihood ratio (LR), dan diagnostic odds ratio (DOR) masing-masing uji indeks. Penilaian kualitas metodologi studi dilakukan dengan metode QUADAS-2, sedangkan penilaian kualitas bukti dilakukan menggunakan GRADE. Hasil: Pencarian sistematis mengindentifikasi 8 studi. Tiga studi diantaranya memiliki risiko bias yang tinggi dan studi lain setidaknya memiliki satu risiko bias yang tidak jelas pada salah satu domain. Sensitivitas, spesifisitas, LR+, LR- dan DOR USG secara berurutan adalah 85% (95% CI, 63-95%), 80% (95% CI, 73-86%), 4,3 (95% CI 3,3-5,7), 0,19 (95% CI 0,07-0,49) dan 23 (95% CI 8-65). Sensitivitas, spesifisitas, LR+, LR- dan DOR MRI secara berurutan adalah 84% (95% CI, 77-89%), 92% (95% CI, 86-96%), 10,9 (95% CI 6,1-19,7), 0,17 (95% CI 0,12-0,25) dan 64 (95% CI 31-132). Kualitas bukti rendah. Kesimpulan: MRI dan USG memiliki performa diagnostik yang hampir sebanding dalam menentukan ekstensi ekstratiroid. USG memiliki sensitivitas yang lebih tinggi, sedangkan MRI memiliki spesifisitas yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, USG tetap disarankan menjadi modalitas awal, sedangkan MRI disarankan menjadi modalitas selanjutnya apabila temuan pada USG inkonklusif. Akan tetapi, penerapan temuan telaah sistematis dan meta-analisis ini terbatas karena keterbatasan pada kualitas metodologi dan kualitas bukti. ......Background: Papillary thyroid carcinoma is one of the most endocrine cancer with increasing cases over three decades. Aggressive behaviour of papillary thyroid cancer is affected by extrathyroidal extension which could increase reccurency, lymph node metastases and distant metastases, hence need more aggressive treatment. Ultrasonography (USG) has good resolution for superficial organs and are modality of choice to evaluate extrathyroidal extension, but it is operator-dependent with high false positive dan false negative value. The use of Magnetic Resonance Imaging (MRI) to evaluate thyroid gland has increase. MRI provides superior soft tissue resolution with multiplanar view. This systematic review and meta-analysis are written to compare diagnostic accuracy of USG and MRI to determine extrathyroidal extension in papillary thyroid carcinoma. Methods: Studies which compared diagnostic accuracy of USG and MRI to determine extrathyroidal extension in papillary thyroid carcinoma with histopathological examination as reference standard were identified through PubMed, Scopus, Neliti dan Sinta and other grey literature using pre-determined keywords. Findings extracted from each eligible study included true positive, true negative, false positive and false negative to obtain sensitivity, specificity, likelihood ratio (LR) and diagnostic odds ratio (DOR). Methodological quality assessed using QUADAS-2 and evidence quality decided by GRADE. Results: Systematic search identified 8 studies. Three studies indicated high risks of bias and other studies at least have one unclear risk of bias in one domain. Sensitivity, specificity, LR+, LR- and DOR of USG were 85% (95% CI, 63-95%), 80% (95% CI, 73-86%), 4,3 (95% CI 3,3-5,7), 0,19 (95% CI 0,07-0,49) and 23 (95% CI 8-65). Sensitivity, specificity, LR+, LR- and DOR of MRI were 84% (95% CI, 77-89%), 92% (95% CI, 86-96%), 10,9 (95% CI 6,1-19,7), 0,17 (95% CI 0,12-0,25) and 64 (95% CI 31-132). The quality of evidence was low. Conclusion: MRI and USG has comparable diagnostic performance. USG has higher sensitivity, while MRI has higher specificity. USG still recommended as first modality, and MRI suggested when USG are inconclusive. However, application of this systematic review and meta-analysis are limited since methodological and evidence quality are also limited.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Indrayati
Abstrak :
diwujudkan melalui proses pendidikan berkelanjutan setelah magister keperawatan. Program praktik residensi ners spesialis keperawatan medikal bedah peminatan endokrin, bertujuan agar para residen memiliki tingkat kompetensi profesional, berpikir kritis dan reflektif serta komunikasi interpersonal yang lebih tinggi ketika dihadapkan pada situasi klinis yang kompleks. Praktik dilakukan di ruang gawat darurat, ruang intensif, rawat inap, dan rawat jalan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan mengaplikasikan teori Model Adaptasi Roy pada 30 kasus resume dan 1 kasus utama pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi peripheral arterial disease dan ulkus kaki diabetik. Penerapan evidence based nursing Short Form Berg balance Scale telah terbukti sebagai alat skrining yang mudah, murah, hemat waktu dan memiliki reliabilitas Intraclass Correlation Coefisien yang baik untuk pengkaji keseimbangan dan resiko jatuh pada pasien DM yang sudah lanjut usia. Penerapan inovasi New Simulation Tools terbukti efektif mengurangi rasa takut pasien terhadap jarum suntik dan meningkatkan keterampilan menyuntik pada pasien yang baru pertama kali menerima terapi insulin. ...... The nursing profession always develops following the latest science. This is realized through a process of continuing education after the master of nursing. The residency practice program for medical surgical nursing specialists specializing in endocrine, aims to make residents have a higher level of professional competence, critical and reflective thinking and interpersonal communication when faced with complex clinical conditions. The practice was carried out in the emergency room, intensive care unit, inpatient and outpatient care at RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta by applying Roy's Adaptation Model theory to 30 resume cases and 1 main case in patients with type 2 diabetes melitus with complications of peripheral arterial disease and diabetic foot ulcers. . The application of evidence-based nursing Short Form Berg balance Scale has been proven as a screening tool that is easy, inexpensive, time-saving and has good Intraclass Correlation Coefficient reliability for assessing balance and risk of falling in elderly DM patients. The application of the innovative New Simulation Tools has been proven to be effective in reducing patients' fear of needles and improving injecting skills in patients who are receiving insulin therapy for the first time.
Depok: Fakultas Ilmu Keparawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Intan
Abstrak :
Penyakit endokrin merupakan penyebab kematian dengan angka yang cukup tinggi baik secara nasional maupun global. Hal ini menjadi tantangan bagi seluruh tenaga kesehatan khususnya bagi perawat spesialis medikal bedah peminatan endokrin dalam ikut membantu menurunkan tingkat komplikasi yang terjadi. Praktik ilmu keperawatan yang berkualitas berdasarkan evidence base nursing terbaru menjadi landasan dalam melaksanakan peran sebagai pemberi asuhan, peneliti, pendidik dan inovator. Praktik residensi perawat spesialis peminatan endokrin berlangsung dalam dua semester telah memberikan pengalaman dan kesempatan untuk menerapkan teori keperawatan secara menyeluruh dalam mengelola asuhan kepada pasien. Penerapan model teori adaptasi Roy dilakukan oleh residen terhadap 30 kasus resume dan satu kasus kelolaan utama yaitu pada pasien Diabetes Melitus type 2 dengan riwayat KAD, akut on CKD, hipertensi, dyslipidemia dan pankreatitis akut. Peran peneliti dilakukan dengan menerapkan evidence base nursing yaitu melalui inlows sixty second sebagai alat screening risiko terjadinya luka kaki pada pasien Diabetes Melitus. Inovasi pelayanan yang dilakukan residen adalah membuat alat simulation tool yaitu alat edukasi untuk pasien Diabetes Melitus yang menerima terapi insulin pertama kali. Protokol ini mampu memberikan panduan secara sistematis, mudah dipahami, serta mudah dilaksanakan oleh perawat kepada pasien sehingga diharapkan pasien dengan terapi insulin tidak merasa ketakutan saat mendapatkan insulin pertama kali. ...... Endocrine disease is a cause of death with a fairly high number both nationally and globally. This is a challenge for all health workers, especially for medical surgical specialist nurses specializing in endocrine in helping to reduce the rate of complications that occur. Quality nursing science practice based on the latest nursing evidence base is the cornerstone in carrying out the role as a caregiver, researcher, educator and innovator. The endocrine specialist nurse residency practice which takes place over two semesters has provided experience and opportunity to apply nursing theory as a whole in managing care for patients. Residents applied Roy's adaptation theory model to 30 resume cases and one main managed case, namely type 2 Diabetes Melitus patients with a history of DKA, acute CKD, hypertension, dyslipidemia and acute pancreatitis. The role of the researcher is carried out by applying evidence-based nursing, namely through sixty second inlows as a screening tool for the risk of foot injuries in patients with Diabetes Melitus. The resident's service innovation is to make a simulation tool, which is an educational tool for Diabetes Melitus patients who receive insulin therapy for the first time. This protocol is able to provide guidance in a systematic, easy to understand, and easily implemented by nurses to patients so that patients on insulin therapy are expected not to feel afraid when they get insulin for the first time.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Diani
Abstrak :
Program residensi keperawatan medikal bedah peminatan endokrin adalah program meningkatkan kemampuan perawat spesialis yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin. Gangguan sistem endokrin yang paling banyak di pelayanan kesehatan adalah Diabetes melitus (DM). Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan berbagai komplikasi baik akut maupun kronis. Dibutuhkan pendekatan dari berbagai sistem ilmu untuk memberikan penanganan dan pencegahan komplikasi pada pasien DM. Perawat Spesialis mampu memberikan asuhan keperawatan yang holistik dengan tujuan pasien DM mampu mengontrol gula darah dan beradaptasi dengan penyakitnya. Model Adaptasi Roy dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif dengan mengubah perilaku yang tidak efektif menjadi efektif. Penerapan praktek keperawatan berbasis pembuktian (evidence based practice) dilakukan tindakan electrical stimulation sebagai acuan intervensi keperawatan pada pasien DM tipe 2 untuk menurunkan kadar gula darah. Program inovasi dilakukan dalam bentuk penerapan edukasi menggunakan media booklet sebagai pedoman dalam manajemen diabetes mellitus. ......ABSTRACT Name : Noor Diani Program : Medical Surgical Nursing Specialist Program Faculty of Nursing University of Indonesia Title : Practical Analysis on Residency of Medical Surgical Nursing Focusing on Patient with Endocrine System Disturbance using Roy Adaptation Theory in Fatmawati Hospital Jakarta The purpose of residency practice on medical surgical nursing focusing in patient with endocrine system disturbance is to enhance the competencies of specialist student in giving nursing care patient in advance level. Diabetes Mellitus (DM) is the most common case in patient with endocrine system disturbance. Uncontrolled blood sugar levels in DM patient create acute and/or chronic complications. It is needed multidiscipline approach to care and prevent DM complications. Medical surgical nursing specialist has to able to give nursing care to DM patient with the purpose of enable patient to control their blood sugar level and adjusting with their disease. Roy adaptation model can be used as guidance in giving holistic and comprehensive nursing care to DM patient by changing their behavior from unhealthy to healthy life style. The evidence based practice that had been applied was electrical stimulation in reducing blood sugar level in DM patient, and the innovation was applying booklet as education media for DM patient management. Keywords: nurse specialist, diabetes mellitus, Roy Adaptation Model, electrical stimulation, booklet as education media.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Ginanjar Sunarya
Abstrak :
Sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan suatu kelainan endokrin yang sering dijumpai pada perempuan usia repoduksi. Masalah yang sering dijumpai adalah gangguan haid dan gangguan kesuburan. Persepsi dan sikap pasien dapat berbeda-beda. Kurangnya informasi, latar belakang pendidikan, dan sumber informasi juga dapat berdampak pada persepsi dan sikap pasien. Akan tetapi, data mengenai gambaran persepsi dan sikap pada pasien SOPK masih sulit diperoleh karena penelitian-penelitian dalam hal tersebut masih belum ada di Indonesia. Oleh karena itu, dengan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai persepsi dan sikap terhadap gangguan haid dan gangguan kesuburan pada pasien SOPK, sehingga dapat meningkatkan kualitas pasien yang nantinya berdampak pada persepsi dan sikapnya dalam manajemen tatalaksana terapeutik SOPK. Dilakukan studi potong lintang pada 241 subyek penelitian yang diperoleh melalui akun media sosial Instagram “pcosfighterindonesia’. Dilakukan pengumpulan sejumlah variable data seperti usia, IMT, pendidikan terakhir, riwayat penyakit, sumber informasi, serta persepsi dan sikap subyek penelitian. Diperoleh data bahwa mayoritas subyek penelitian memiliki persepsi baik, mengenai definisi dan penyebab SOPK, mengenai gangguan haid dan gangguan kesuburan pada SOPK, dan juga mengenai tatalaksana SOPK. Mayoritas subyek penelitian juga memiliki sikap baik, dan juga terdapat kesesuaian kuat antara persepsi dan sikap subyek penelitian mengenai SOPK dan juga mengenai gangguan haid dan kesuburan yang terjadi pada SOPK. ......Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) is an endocrine disorder that is often found in women of reproductive age. Problems that are often encountered are menstrual and fertility. Patient perceptions and attitudes may vary. Lack of information, educational background, and sources of information can also have an impact on patient perceptions and attitudes. However, data regarding the description of perceptions and attitudes in PCOS patients is still difficult to obtain because studies in this topic do not yet exist in Indonesia. Therefore, with this study, it is hoped that an overview of the perceptions and attitudes towards menstrual disorders and fertility problems in PCOS patients can be obtained, so that it can improve the quality of patients which will have an impact on their perceptions and attitudes in the therapeutic management of PCOS. A cross-sectional study was carried out on 241 research subjects obtained through the Instagram social media account "pcosfighterindonesia". Collecting a number of data variables such as age, BMI, recent education, medical history, information sources, and perceptions and attitudes of research subjects. Data was obtained that the majority of research subjects had good perceptions, regarding the definition and causes of PCOS, regarding menstrual disorders and fertility disorders in PCOS, and also regarding the management of PCOS. The majority of research subjects also had good attitudes, and there was also a strong agreement between perceptions and attitudes of research subjects regarding SOPK and also regarding menstrual disorders and fertility that occurred in PCOS.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library