Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmahwati
Abstrak :
Orang tua yang bekerja dapat memiliki waktu terbatas untuk memberikan perhatian pada anak remajanya dan berakibat menerapkan pola asuh yang keliru. Sehingga, remaja akhir yang masih memerlukan bimbingan dari orang tua dapat berisiko mengalami kebingungan dalam proses eksplorasi diri yang dapat menyebabkan masalah mental emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua bekerja dengan masalah gangguan mental emosional pada remaja akhir. Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sampel berjumlah 174 orang yang merupakan remaja usia 18-19 tahun. Instrumen penelitian menggunakan Parenting Style and Dimensions Questionnaire dan Self-Reporting Questionnaire-20. Hasil penelitian dengan uji Kolmogorov Smirnov menyatakan adanya hubungan antara pola asuh orang tua bekerja dengan masalah gangguan mental emosional pada remaja akhir dengan nilai p 0,007 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi orang tua untuk dapat menerapkan pola asuh yang sesuai dan seimbang serta menjadi informasi penunjang bagi perawat dalam perawatan pada remaja akhir. ......Working parents may have limited time to pay attention to their adolescents which results in wrong parenting. Thus, late adolescents who still need guidance from their parents can be at risk of experiencing confusion in the self-exploration process which can cause mental emotional problems. This study aimed to determine the relationship between parenting working parents with mental emotional distress in late adolescents. The research design used a cross-sectional design with a sample of 174 people who were adolescents aged 18-19 years. Parenting Style and Dimensions Questionnaire was used in identifying parenting style and Self-Reporting Questionnaire-20 to explore mental emotional problem. The results showed that there was a significant relationship between the parenting pattern of working parents with mental emotional disorders in late adolescence (p<0.05). The results of this study can be used as information for parents to apply appropriate and balanced parenting styles as well as supporting information for nurses in the care of late adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Adni Fauziah
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi merokok pada remaja lebih tinggi dibandingkan kelompok dewasa karena remaja merupakan masa transisi yang cenderung tidak stabil psikologisnya. Hasil Global Youth Tobacco Survey tahun 2014 melaporkan konsumsi tembakau pada remaja sebesar 20,3%, yaitu 19,4% perokok saat ini dan 2,1% bukan perokok. Distres emosional pada remaja dilaporkan memiliki hubungan terhadap perilaku merokok. Penelitian ini mempelajari besar efek distres emosional terhadap perilaku merokok remaja di Indonesia. Data survei Riskesdas 2013 dianalisis dengan menggunakan regresi logistik berganda dengan mempertimbangkan desain survei. Variabel confounding yaitu umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan kepala rumah tangga, sosial ekonomi keluarga, dan anggota rumah tangga yang merokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa odds remaja yang merokok mengalami distres emosional sebesar 1,82 kali dibandingkan dengan remaja yang tidak merokok setelah dikontrol oleh variabel umur, pendidikan kepala rumah tangga, tempat tinggal, dan sosial ekonomi (OR=1,82; 95% CI 1,66-1,99). Odds remaja yang merokok mengalami distres emosional sebesar 1,82 kali dibandingkan dengan remaja yang tidak merokok setelah dikontrol oleh variabel umur, pendidikan kepala rumah tangga, tempat tinggal, dan sosial ekonomi.
ABSTRACT
Smoking prevalence in adolescent is higher than adult due to transition fase caused unstabil psychology. In 2014, Global Youth Tobacco Survey reported the current use of any tobacco product by youth was 20,3%, of which 19,4% were current tobacco smokers and 2,1% were current smokeless tobacco users. Emotional distress in adolescent associated with smoking behaviour. The aimed was to study emotional distress effect to smoking behavior among adolescent in Indonesia. National Health Research Data Survey in 2013 was analyzed by using multiple logistic regression. Result showed that odds adolescent smoker had to emotional distress 1,82 than adolescent nonsmoker adjusted by age, household education, addressed and family?s socio economic. (OR=1,82; 95% CI 1,66-1,99). Odds Adolescent smoker had to emotional distress 1,82 than adolescent nonsmoker adjusted by age, household education, addressed and family?s socio economic.
2016
T46042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library