Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusnandar Prijadikusuma
"ABSTRAK
Tesis ini membahas share Indonesia yang rendah dalam perdagangan karbon internasional di pasar Protokol Kyoto dengan mekanisme pembangunan bersih / Clean Development Mechanism (CDM). Faktor internal Indonesia yaitu potensi sektor energi dan kehutanan, kepentingan serta kebijakan, dan faktor eksternal yaitu kepentingan negara Annex I dan responnya mempengaruhi posisi Indonesia dalam share perdagangan karbon internasional di pasar Protokol Kyoto tersebut. Hasil Penelitian menyarankan bahwa pertama konsistensi dan komitmen bersama para pihak baik negara-negara Annex I maupun negara-negara non-Annex I dalam menghadapi perubahan iklim, kedua diperlukan kapasitas yang memadai baik pemerintah, pengembang, konsultan, institusi yang berwenang, perbankan dan asuransi, ahli hukum dan LSM untuk suksesnya proyek CDM. Tanpa kesiapan yang memadai maka kebijakan yang dibuat akan berdampak pada kurang maksimalnya hasil yang diperoleh sesuai dengan kepentingan politik dan ekonomi nasional Indonesia pada tataran global.

ABSTRACT
This thesis discusses about the low share of Indonesia in international carbon trading at Protokol Kyoto Market with clean development mechanism (CDM). This condition is influenced by internal and external factors. The internal factors in Indonesia are potential of energy and forestry sector, Indonesia interests and policies, while the external factors are the interest of Annex I countries and its response that affect the share position of Indonesia in international carbon trading at Protokol Kyoto market. The first result of this study suggest that there must a consistency and commitment both from Annex I countries and non-Annex I countries to face of the climate change. The second is sufficient capacity was needed both from government, developers, consultants, institutional authorities, banking and insurance, legal experts and LSM to the success of this CDM project. Improper preparation would made the policy that has been made will make no significant result as the Indonesian national economical and political interest at the global level."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Sistem kelistrikan Pulau Sabang merupakan off grid system, dimana listriknya di suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Disamping itu, Pulau Sabang memiliki potensi energi baru terbarukan seperti angin dan sinar matahari. Oleh karena itu, diperlukan konfigurasi optimal dalam memanfaatkan potensi energi baru terbarukan guna pengendalian pemakaian BBM, mengingat selain sulit untuk memperoleh BBM juga harganya mahal. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan perangkat lunak HOMER diperoleh konfigurasi optimal energi baru terbarukan di Pulau Sabang yaitu konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) yang mengkombinasikan konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan nilai NPC sebesar $ 94335192, COE sebesar 0,287 $/kWh serta menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 2.650.577 liter/tahun dari kondisi awal sistem yaitu konfigurasi PLTD. Kemudian, untuk mengurangi gas emisi CO2, NOx, HC, CO, SOx, dan partikulat (PM) yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan dalam pengoperasian PLTD, maka konfigurasi optimal energi baru terbarukan di Pulau Sabang menggunakan Bahan Bakar Nabati (Biofeul) jenis biodiesel. Pada penelitian ini, selain mengitung penurunan gas emisi dan menganalisis dampak penurunan emisi juga menganalisis dari sisi kebijakan pemerintah yang terkait dengan ketenagalistrikan. Adapun penurunan bahan gas emsi yang diperoleh untuk SOx sebanyak 239 Kg/tahun, Partikulat (PM) sebanyak 1.473.340 Kg/tahun, CO2 sebanyak 128.629 Kg/tahun, NOx sebanyak 441 Kg/tahun, HC sebanyak 38 Kg/tahun dan sebanyak 88 Kg/tahun untuk emisi CO.

Sabang Island electrical system is off-grid systems, source of supply electrical from the Diesel Power Plant (PLTD). In addition, Sabang Island has the potential of renewable energy such as wind and solar. Therefore, the optimal configuration is needed in exploiting the potential of renewable energy in order to control fuel usage, since in addition it is difficult to obtain fuel and expensive. Based on the simulation results with software HOMER obtained configuration optimal of renewable energy on the island of Sabang which configuration Hybrid Power Plant (PLTH) which combines configuration Solar Power Plant (PLTS) and Diesel Power Plant (PLTD) with NPC = $ 94,335,192, COE = $ 0.287 / kWh and save the use of fuel as much as 2,650,577 liters/year compared of initial conditions the system is diesel configuration. Then, to reduce emissions of CO2, NOx, HC, CO, SOx, and particulate matter (PM) that has a negative impact on the environment caused by the operation of the diesel, the configuration optimal of renewable energy on the island of Sabang using Biofuel type biodiesel. In this study, in addition to counting the emissions decrease and analyzed the impacts of emissions reduction are also analyzed in terms of government policy related to electricity. The decrease in gas materials for SOx obtained 239 kg/year, Particulate (PM) obtained 1.473.340 Kg/year, as many as 128.629 kg/year of CO2, NOx obtained 441 kg/year, HC obtained 38 kg/year and as many as 88 kg/year for CO emissions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawaz
"[Sektor pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (land use, land-use change and forestry/LULUCF) memiliki kontribusi hingga 20% untuk emisi gas rumah kaca. Salah satu skema yang dirancang sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dari sektor pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (LULUCF) adalah program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD. Penelitian ini mengevaluasi program REDD+ di Taman Nasional Bukit 12 (TNBD) serta menganalisa skenario alternatif program REDD+ berdasarkan
hasil evaluasi yang telah dilakukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Evaluasi dilakukan untuk mencari sebab kegagalan penerapan program REDD+ di TNBD yang telah disosialisasikan sejak tahun 2011. Selanjutnya analisa skenario alternatif dilakukan guna meningkatkan nilai cadangan karbon dan agar program REDD+ dapat berjalan dengan baik. Analisa skenario alternatif dilakukan menggunakan program GIS (Sistem Informasi Geografis) dengan parameter cadangan dan emisi karbon untuk analisa neraca massa karbon. Berdasarkan analisa yang dilakukan, cadangan karbon pada tahun 2001 hingga 2008 berkurang
hingga 76 ton C/ha dan emisi karbon meningkat sebesar 95 ton C/ha. Dari 3 skenario alternatif yang dianalisa, skenario mengubah kebun homogen menjadi kebun campur menjadi skenario yang paling memungkinkan untuk dijalankan guna meningkatkan nilai cadangan karbon sekaligus menurunkan nilai emisi karbon di TNBD.;Agriculture, forestry, and other land use(land use, land-use change and forestry/LULUCF) contribute significantly to greenhouse gas emissions up to 20% globally. One of the designed schemes as climate change mitigation effort from agriculture, forestry, and other land use (LULUCF) is Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) program, a scheme to reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation and also conservation, sustainable management of forests and enhancement of forest carbon stocks. This study evaluate REDD+ program in Taman Nasional Bukit 12 (TNBD) and rearrange REDD+program scenario based on evaluation result as climate change mitigation effort. Evaluation performed to indicate the cause of REDD+ program application failure in TNBD that have been socialized since 2011. Furthermore scenario rearrengement was done to increase carbon stock value and improve the application of REDD+ program., Agriculture, forestry, and other land use(land use, land-use change and
forestry/LULUCF) contribute significantly to greenhouse gas emissions up to
20% globally. One of the designed schemes as climate change mitigation effort
from agriculture, forestry, and other land use (LULUCF) is Reducing Emissions
from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) program, a scheme to
reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation and
also conservation, sustainable management of forests and enhancement of forest
carbon stocks. This study evaluate REDD+ program in Taman Nasional Bukit 12
(TNBD) and rearrange REDD+program scenario based on evaluation result as
climate change mitigation effort. Evaluation performed to indicate the cause of
REDD+ program application failure in TNBD that have been socialized since
2011. Furthermore scenario rearrengement was done to increase carbon stock
value and improve the application of REDD+ program.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ulfayana
"Laporan Praktik Keinsinyuran tentang kajian teknis pengelolaan dan pembuangan emisi area tambang PT Semen Padang dimaksudkan untuk merumuskan bentuk pengelolaan emisi yang lebih baik dan berkelanjutan, serta memberikan gambaran tentang pentingnya kajian teknis pengelolaan dan pembuangan emisi di area tambang sesuai amanah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 5 tahun 2021. Dampak emisi khusunya emisi yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan bahan baku semen dikelompokkan menjadi emisi dari kegiatan utama (crusher) berupa beban emisi parikulat dan emisi dari utilitas (genset) berupa beban emisi gas NO2 dan CO. Dari perhitungan neraca massa yang dilakukan emisi yang dihasilkan dari aktifitas crusher untuk parameter TSP sebesar 47.247 kg/tahun dan parameter PM10 sebesar 18.898 kg/tahun. Sedangkan untuk emisi yang bersumber dari penggunaan genset untuk parameter NOx¬ adalah sebesar 151 kg/tahun dan CO sebesar 50 kg/tahun. Sistem pengendali emisi yang digunakan di area penambangan PT Semen Padang yang terpasang berupa bag filter pada crusher dan telah memenuhi standar teknis yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku. Kegiatan pengelolaan dan pemantauan telah ditetapkan dan dilaksanakan sehingga dapat mengurangi dampak emisi dari kegiatan penambangan yang dibuktikan dengan hasil pengukuran emisi dan udara ambien serta kebisingan masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan. Peran penulis dalam proyek kajian teknis pengelolaan dan pembuangan emisi area tambang PT Semen Padang adalah sebagai koordinator proyek sekaligus tim penyusun dokumen kajian. Kode Etik, Profesionalisme dan Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lindungan dan Lingkungan (K3LL) praktik keinsinyuran dalam Kajian teknis pengelolaan dan pembuangan emisi area Tambang PT Semen Padang telah diterapkan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku.

The Engineering Practice Report regarding the technical study of management and disposal of emissions in PT Semen Padang's mining area is intended to formulate a better and more sustainable form of emissions management, as well as providing an overview of the importance of technical studies of management and disposal of emissions in mining areas in accordance with the mandate of Minister of Environment and Forestry Regulation number 5 of 2021. The impact of emissions, especially emissions arising from cement raw material mining activities, is grouped into emissions from the main activity (crusher) in the form of particulate emissions loads and emissions from utility activities (gensets) in the form of NO2 and CO gas emissions loads. From the mass balance calculations, emissions resulting from crusher activities for the TSP parameter are 47,247 kg/year and for the PM10 parameter are 18,898 kg/year. Meanwhile, emissions originating from the use of generators for the NOx¬ parameter are 151 kg/year and CO are 50 kg/year. The emission control system used in the PT Semen Padang mining area is installed in the form of a bag filter on the crusher and meets the technical standards set in accordance with applicable regulations. Management and monitoring activities have been determined and implemented so as to reduce the impact of emissions from mining activities as proven by the results of emissions and ambient air and noise measurements which are still below the specified quality standards. The author's role in the technical study project for the management and disposal of emissions in the PT Semen Padang mining area is as project coordinator as well as the study document preparation team. The Code of Ethics, Professionalism and Safety, Occupational Health, Protection and Environment (K3LL) of engineering practices in the technical study of the management and disposal of emissions in the PT Semen Padang Mining area has been implemented in accordance with applicable regulations and procedures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesta Ratna Mutiara
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S23233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Martin Lourence
"Optimasi aktivitas katalis hidrogenasi katalitik CO2 menjadi metanol pada tekanan dan suhu rendah menjadi tantangan dalam pengembangan katalis. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan berbagai variasi pada preparasi katalis hidrogenasi katalitik CO2, salah satunya adalah dengan metode injeksi gas sebagai precqoiraring agemt Melalui teknik pengendapan dengan rnenggunal-can injeksi gas ini diharapkan diperoleh partikel inti aktif katalis sekecil mungkin sehingga dihasill-Lan dispersi inti aktif dan luas permukaan yang besar.
Pada penelitian ini katalis yang digunakan adalah CuO/Z.nO/Al2O3 dengan komposisi masing-rnasing 50 % : 45 % : 5 % yang dipreparasi dengan metode kopresipitasi dengan injeksi gas. Variasi dilakukan pada N1 sebagai carrier gas dengan 2 laju alir, yaitu 200 cc/menit dan 300 cc/menit Serta konsentrasi amoniak sebagai precipitating agen! dengan 2 konsentrasi, yaitu 2 M dan 3 M. Efek injeksi gas dalam larutan dapat memberikan pfoses pencampuran (mixing) yang balk melalui proses pengadukan sehingga menghasilkan campuran yang lebih homogen dengan terbentuknya gelembung udara (bubble) clan sifat difusi dari gas itu sendiri. Terjadinya reaksi gas-larutan yaitu gas NH; dalam larutan logam nitrat menyebabkan terbentuknya ion OH sebagai precipitating agent. Karakter katalis dianalisa dengan AAS untuk mengetahui keberhasilan teknik pengendapan dengan metode injeksi gas pada reaksi kopresipitasi, FTIR untuk mengidentifikasi senyawa yang terbentuk dalam sampel katalis, dan BET untuk mengetahui luas permukaan katalis.
Hasil penelitian menunjukkan buhwa gas NH3 sebagai precipitating agent dan gas N2 sebagai carrier gas mampu mengendapkan ion-ion logam. Peningkatan konsentrasi NH4OI-l dan laju alir gas N2 mempercepat waktu pengenclapan dengan waktu pengendapan optimum (tercepat) diperoleh pada t= 3 menit, yaitu pada konsentrasi NH4OH 3 M dan laju alir carrier gas N1 300 ccfmenit Dari analisa FTIR diketahui bahwa injeksi gas NH; dengan N2 sebagai carrier menghasilkan endapan Cu(OH)2 yang dapat dilihat melalui spektra infra merah yang diperoleh, yaitu terdapat ikatan OH stretching pada 3424 cm-' dan 3509 cm-1, Cu-O dari Cu(Ol-l); pada 2090 cm-?, OH bend pada l380 cm-' dan 0-Cu-O linear dari Cu(OH)2 pada 925 cm-' Metode injeksi gas rnenghasilkan luas pemnukaan yang besar dan meningkat seiring dngan peningkatan konsentrasi NH4OH dan laju alir gas N2 yaitu mulai dari 26,17 m2/gr sampai 36,03 ml/gr, dimana hal ini merupakan peningkalan yang cukup besar dibandingkan dengan hasil dari metode kopresipitasi konvensional (l,l7 ml/gr)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nata
"Polusi merupakan masalah serius yang dialami oleh Indonesia saat ini, terutama beberapa tempat di kota besar yang memiliki aktifitas sehari-hari yang tinggi polusi sudah tidak dapat terhindarkan. Transportasi, sebagai salah satu penopang berjalannya ekonomi, merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 terbesar dari segi jumlah.
Atas dasar polusi yang sudah tidak terbendung lagi, solusi untuk menangani permasalahan mendesak untuk dilakukan. Solusi yang diberikan dan didukung oleh pemerintah diantaranya adalah pengembangan dan produksi mobil listrik, meskipun pengembangan mobil listrik belum menemukan titik untuk dapat dilakukannya produksi masal, prototipe yang ada sudah cukup menjamin perkembangan mobil listrik di masa yang akan datang sehingga pemerintah dapat menjamin bahwa produksi masal akan mulai dapat dilakukan pada tahun 2017. Selain pengembangan, pemerintah juga melakukan kerjasama dengan perusahaan luar Indonesia untuk memproduksi mobil listrik di dalam negeri. Produksi sudah dilakukan sejak pertengahan 2013.
Solusi untuk menggunakan mobil listrik sebagai solusi isu lingkungan yang ada sudah tepat, hal ini dapat dibuktikan dengan penghitungan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan BBM dan dibandingkan apabila dengan menggunakan kendaraan listrik. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan standar dari Departement of Environment , Food, And Rural Affairs 2010 (DEFRA 2010).

Nowadays polution is a serious problem that occure in Indonesia, especially pleces in some big cities that that has high daily activity, polution something that we cannot avoid. Transportation, as an economical property, is one of the most high contributor in CO2 emissions by its quantity.
In the basis of the case which is explained above, the solution to handle the problem is urgent to be done. The solution provided and supported by the government is including the development and production of electric cars, although the development of electric cars have not come across to a point to be able to do mass production, the existing prototype is sufficient to guarantee the development of electric cars in the future so that the government can ensure that mass production will began to be made in next years.
The solution touseelectric carsas a solution tothe environmentalissuesis precise, this can beproved bycalculatingthe amount ofCO2 emissions produced by the vehicle fuel and compare it with electric vehicles. The calculationis doneusing the standard of theDepartment ofEnvironment, Food, And Rural Affairs 2010 (DEFRA 2010).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nirbito
"Dalam riset ini dikembangkan satu teknik baru untuk mendeteksi kerusakan dini pada satu elemen mesin dinamis, yaitu suatu bantalan gelinding. Dengan menggunakan bantalan gelinding sebagai benda uji elemen mesin, ternyata teknik baru yang dikembangkan tersbut bekerja dengan sangat baik sebagaimana yang diharapkan. Tahapan-tahapan eksperimen telah dilakukan dari percobaan simulasi computer sampai percobaan-percobaan simulasi langsung nyata (real-time). Eksperimen-eksperimen dalam penelitian ini terdiri dari pengembangan suatu rancangan khusus sensor AE, sekalian dengan pengembangan metode pemrosesan sinyal yang mampu menampilkan kembali sinyal asli AE dari ketertutupannya oleh sinyal-sinyal pengotor (noise) yang menyembunyikannya. Sinyal AE tersebut mempunyai frekuensi yang sangat tinggi, tetapi dengan amplitude yang sangat rendah sehingga sulit dideteksi secara langsung karena terkubur didalam sinyalsinyal pengotor lainnya. AE, Accoustic Emissions, adalah gelombang tegangan yang menjalar sebagai emisi akustik walaupun tidak ada hubungannya sama sekali dengan suara. Sensor-sensor rancangan khusus dikembangkan terlebih dahulu, dan kemudian metode-metode pemrosesan sinyal diteliti secara luas sampai ditemukan satu metode yang paling efektif dan cukup efisien. Metode pemrosesan sinyal yang terpilih tersebut dimodifikasi dan disesuaikan lagi agar cocok dengan penggunaan dan persyaratan dari sistem deteksi yang dikembangkan. Dengan kemampuan untuk mendeteksi penjalaran gelombang tegangan, maka kerusakan dini pada elemen mesin dinamis dapat ditentukan. Ini adalah dikarenakan bahwa pada kondisi saat-saat sangat awal yang kemudian tumbuhnya keretakan, bahan dari elemen mesin mengalami regangan sehingga melepaskan energi regangan tersebut dengan sangat cepat dengan membangkitkan gelombang-gelombang tegangan. Gelombang-gelombang tegangan ini akan menjalar ke semua arah dengan bentuk yang sama dengan gelombang suara, yaitu bentuk gelombanggelombang Raleigh atau bentuk gelombang P longitudinal.
The development of a new technique to detect incipient damage in a dynamic machine component, i.e. rolling elements bearing, had been done in this research. By using a rolling element bearing as the machine component test object, it was revealed that this new developed technique performed quite well as expected. Experimental stages had been done from computer simulation to real time simulation tests. The experimental research consisted of the development of the special design AE sensor, as well as the development of the signal processing method that enhanced the AE signal out of the corrupting noise signals. The AE were very high frequency, but with very low amplitude that difficult to detect directly since they were burried under other noise signals. The stress waves were called as Accoustic Emissions (AE) even had nothing to do with sound. Special design sensors were developed first and then signal-processing methods were studied extensively. The chosen method was modified and adjusted in order to suit the requirements of the detection system. By the ability to detect the stress waves, the incipient failure of the dynamic machine component could be determined. This was dued to the conditions that at the beginning of the failure, and then in the crack growth, material were strained and would release its strain energy very quick which were generating stress waves. These stress waves were propagating to all direction with a same type of wave with the sound wave, i.e. Raleigh or longitudinal P waves."
Depok: 2011
D1464
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Kunto Wibowo
"ABSTRAK
Latar belakang: Keganasan merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Salah satu modalitas pengobatan kasus keganasanadalah kemoterapi. Carboplatin cis-diammine-cyclobutanedicarboxylato platinum adalah senyawa platinum generasi kedua yang sering digunakan dalam tata laksana kasus keganasan seperti neuroblastoma, retinoblastoma, hepatoblastoma, tumor otak dan tumor sel germ. Efek samping pemberian obat sitotoksik perlu dipertimbangkan, khususnya ototoksik, yaitu gangguan fungsi dan kerusakan struktur telinga dalam yang dapat disebabkan oleh obat atau bahan kimia tertentu. Tujuan: Menilai efek ototoksisitas akibat pengaruh Carboplatin pada anak dengan kasus keganasan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain serial cross sectional untuk mengetahui perubahan signal to noise ratio SNR pada OAE sebagai akibat efek ototoksik dan faktor-faktor risiko yang ikut berperan pada kejadian ototoksik akibat pemakaian Carboplatin di Divisi Hematologi Onkologi IKA FKUI-RSCM. Hasil: terdapat dua dari 52 subyek penelitian yang mengalami kejadian ototoksik. Kesimpulan: didapatkan dua 5 dari 40 subyek mengalami kejadian ototoksik pada kelompok yang mendapat kemoterapi, sedangkan pada kelompok yang belum mendapat terapi tidak ditemukan adanya nilai SNR kurang dari enam. Faktor risiko berupa jenis kelamin, usia, siklus kemoterapi dan dosis Carboplatin tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik p>0,05 . Kata kunci: Carboplatin, ototoksik, otoacoustic emission OAE
ABSTRACT
Background Malignancy is one of the non contagious diseases are a public health problem, both globally and Indonesia. Chemotherapy is one of modality in malignancy cases. Carboplatin cis platinum diammine cyclobutanedicarboxylato is a second generation platinum compound that is often used in the management of cases of malignancies such as neuroblastoma, retinoblastoma, hepatoblastoma, brain tumors and germ cell tumors. Side effects of cytotoxic drugs need to be considered, especially ototoxic. Ototoxic is disfunction and damage to the structure of the inner ear that can be caused by drugs or other certain chemicals. Objective Assess the effects of ototoxicity due to the influence of Carboplatin in children with malignancy cases. Methods This study uses a serial cross sectional design to assess changes in signal to noise ratio SNR at the OAE as a result of ototoxic effects and risk factors that come into play in the event due to the use of ototoxic Carboplatin in the Hematology Oncology of pediatric Department Cipto Mangunkusumo General Hospital. Results There are two of 52 study subjects, who experienced ototoxic. Conclusion we obtained two 5 of the 40 subjects experienced ototoxic events in the group receiving chemotherapy, whereas in the group that had not received therapy was not found SNR value less than six. The risk factors such as gender, age, Carboplatin dose cycles of chemotherapy and did not have a statistically significant relationship p 0.05 . "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>