Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Reynaldi
Abstrak :
Teknologi yang sudah di produksi oleh industri elektronik telah menyediakan konsumen dengan sebuah rasa pemberdayaan, dimana konsumen menginginkan peran yang lebih besar dalam proses pembuatan nilai-nilai melalui penghasilan ide, proses ini bisa disebut juga sebgai inovasi antara produsen dan konsumen, dimana proses ini juga bisa terjadi dalam konteks bisnis yang lainya. Berdasarkan dari riset kecil yang menjelaskan tentang keunggulan dari inovasi antar produsen dan konsumen sebagai wadah yang memperlibatkan konsumen, ilmu ini bisa menjawab pertanyaan dari, apa saja strategi inovasi melalui pendekatan inovasi antar produsen dan konsumen dalam industri elektronik yang membuat keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Maka dari itu, dengan menyediakan konsumen wadah seperti media sosial, dan digabung dengan beberapa area fungsional dalam strategi inovasi perusahaan multi nasional melalui inovasi antar produsen dan konsumen, ilmu ini mengharapkan sebuah produk teknologi yang lebih baik yang mengesahkan hubungan antar sebuah perusahaan dan pelanggan melalui inovasi antar produsen dan konsumen yang akan menghasilkan kesejahteraan perusahaan, karena itu sudah meraih keberlanjutan keunggulan kompetitif secara sukes dan juga menambah kualitas hidup para pelanggan. Dengan terjadinya itu, secara langsung sudah membuat lingkungan yang berkelanjutan untuk para stakeholder dan keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk perusahaan. ...... Technology that has been produced by many consumer technology industry provided consumers with a sense of empowerment, that they desire to play a greater role in the process of value creation through idea generation, this process is referred as co creation and can occur in many contexts of business. Based on the little research that explains the benefit of co creation in consumer trends and today rsquo s technology as engagement platforms such as social media, and other recent technological breakthrough to the firm rsquo s innovation strategy and its capabilities, this study is try to answer the question of, what are the innovation strategies through co creation approach in consumer technology industry that creates sustainable competitive advantage. Thus, by providing the consumers an engagement platform such as social media, and combined it with a number of involved functional areas in firm 39 s innovation strategies through co creation, this study expects that a better technological product that established the relationship between firm and customer through co creation that would result in well being of the firm, because it has successfully achieved sustainable competitive advantage and also enhance the customers quality of life. Thus, create a sustainable environment for stakeholders and sustainable competitive advantage for the firm.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S70006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Wicaksono
Lembaga Demografi, 2016
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indarti Primora Barlianta
Abstrak :
Perkembangan pola perdagangan internasional yang mengarah kepada globalisasi perdagangan, menuntut setiap negara untuk rneningkatkan daya saing dari produk-produk yang dihasilkannya agar dapat bersaing di pasar international. Dalam upaya membangun industri elektronika nasional, agar mampu menghasilkan produk ?produk berdaya saing tinggi,diperlu kan faktor?faktor pendukung seperti strategi dan kebijakkan yang diambil pemerintah, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia, jaringan pemasaran luar negeri, distribusi dan suplai komponen, pencapaian skala ekonomi dengan tingkat harga dan kualitas yang sesuai standar international, akses terhadap teknologi modern, serta fleksibliitas terhadap perubahan kebutuhan dan teknologi. Untuk hal itu kerja sama dengan mitra asing melalui invet tasi langsung masih sangat diharapkan untuk mengatasi kendala - kendala tersebut, disamping penggunaan merek global untuk mendapatkan citra produk yang berkualitas internasional. Pada banyak negara, penggunaan proteksi pemberian insentif untuk R&D, pembelian pemerintah, partisipasi langsung dengan menggunakan perusahaan negara dan kontrol terhadap investasi asing banyak digunakan oleh pemerintah untuk mengembangkan industri elektronika. Walaupun upah buruh yang murah masih menjadi faktor andalan untuk menarik arus investasi asing ke Indonesia, namun kelangkaan akan tenaga kerja terampil, kebijakan tarif dan pajak yang belum harmonis, lemahnya dukungan dari industri komponen elektronika dalam negerl yang membuat produk elektro nika Indonesia sangat tergantung pada kompoen Impor menjadi penghalang arus investasi dalam Industri elektronika. Besarnya investasi, tingginya teknologi yang dlgunakan serta tidak adanya proteksi membuat keengganan melakukan inves tasi dalam industri komponen elektronika. Lemahnya posisi tawar-menawar dari produsen elektronika Indonesia terhadap mitra asiingnya, maslh merupakan faktor kendala dalam meningkatkan kandungan lokal dan produk elektro nika . Walaupun komponen sudah dapat dibuat di Indonesia namun jaminan kualitas komponen masih meragukan pihak pninsipel.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T2458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Tjahjono Yuwono
Abstrak :
Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini semakin ke arah globalisasi perdagangan. Produk yang dihasilkan suatu negara tidak hany diperdagangkan di negara tersebut, melainkan diperdagangkan pula di negara lain. Akibatnya orientasi pasar ditujukan ke seluruh dunia. produsen harus menyesuaikan disain produknya agar seseuai dengan kebutuhan global yaitu dengan menciptakan produk yang bersifat universal. Kalaupun harus dilakukan penyesuaian, maka penyesuaian itu kecil dan tidak memerlukan biaya besar. Tersedianya media komunikasi yang canggih akan mempercepat informasi suatu produk sampai pada calom pembeli. Informasi itu tidak hanya mengenai produk saya, namun juga harga jual di tiap negara. Demikian juga pola permintaan, penawaran, pola penyaluran serta karakteristik pemakai dari suatu produk dapat diketahui dengan cepat. Faktor-faktor diatas akan mendorong gray marketer untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Semua kegiatan yang menyangkur penyaluran suatu produk tanpa melalui saluran distribusi yang resmi, dikenal sebgai kegiatan gray market. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara mengimpor dan menjual produk yang sama dari sumber di negara lain, dapat berasal dari produsen maupun distributor resmi, kemudian menjualnya di pasar dalam negeri dengan harga bersaing. Di samping itu gray market dapat menekan biaya pemasaran dan operasinya dengan memanfaatkan citra produk yang memang sudah dikenal oleh calon pemakainya. Dengan harga bersaing, yaitu sekitar 40% di bawah harga jual resmi, pemakai umumnya berani mengambil resiko dengan mengabaikan pelayanan purna jualnya yang mencakup jaminan, pelayanan perbaikan dan tersedianya suku cadang. Pembahasan ini dilakukan pada industri elektronika mengingat bahwa kegiatan ini merupakan masalah utama yang dihadapi oleh industri elektronika di Indonesia. Dari pengamatan LIPI dan Gabungan Pengusaha Elektronika, jumlah produk yang berasal dari kegiatan ini berkisar antara 40-60 % dari total permintaan produk elektronika di Indonesia. Pada masa resesi, banya produsen elektronika yang menghentikan produksinya karena menurunnya daya beli masyarakat dan mengecilnya pangsa pasar akibat kegiatan gray market. Ditambah pula, kebijakan pemerintah terhadapa industri elektronika mengenai produk komponen elektronika sehingga menyebabkan harga jual tidak bersaing. Namun dengan dikeluarkannya Paket Kebijaksanaan 28 Mei 1990 (PAKMEI), industri elektronika di Indonesia mendapat peluang yang besar untuk melakukan perluasan usaha sehingga akan tercipta produk yang murah dengan kualitas yang baik. Akibatnya, produk yang dihasilkan oleh produsen lokal dapat bersaing dengan produk luar negeri.
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T10227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesty Dieta Pratiwi
Abstrak :
[Perdagangan bebas yang berkembang saat ini mengakibatkan perpindahan barang antar negara menjadi mudah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan sektor industri dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk impor. Salah satu industri yang diproyeksikan untuk berkembang adalah industri elektronika. Penelitian ini fokus kepada kebijakan bea masuk yang berlaku di industri elektronika dan dievaluasi menggunakan kriteria efektivitas, kecukupan, responsivitas, serta ketepatan khususnya fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasilnya adalah fasilitas BMDTP belum sepenuhnya memenuhi kriteria evaluasi kebijakan sehingga dibutuhkan alternatif kebijakan agar tujuan untuk meningkatkan daya saing industri elektronika dapat tercapai secara maksimal. ;Current developed free trade situation makes the displacement of goods become easier. Therefore, we need to develope domestic industrial sector in order to compete with imported goods. One of industry that is projected to grow up is electronics industry. This research focus on duties policy that applied in electronics industry and will be evaluated by effectiveness, adequacy, responsiveness and appropriateness criteria, especially duties paid by government (BMDTP). This research was conducted by using qualitative approach. The result is that facility does not meet the criteria of policy evaluation so it needs policy alternative to achieve its purpose. , Current developed free trade situation makes the displacement of goods become easier. Therefore, we need to develope domestic industrial sector in order to compete with imported goods. One of industry that is projected to grow up is electronics industry. This research focus on duties policy that applied in electronics industry and will be evaluated by effectiveness, adequacy, responsiveness and appropriateness criteria, especially duties paid by government (BMDTP). This research was conducted by using qualitative approach. The result is that facility does not meet the criteria of policy evaluation so it needs policy alternative to achieve its purpose. ]
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransman, Martin
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1991
338.470 04 FRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian C. Koesbandoro
Abstrak :
ABSTRAK
Pada saat ini Bangsa Indonesia dan negara di ASEAN dihadapkan pada suatu kondisi yang tidak menguntungkan yaitu krisis ekonomi. Krisis yang melanda Indonesia selama Iebih dari dua tahun ini telah merontokkan hampir seluruh sendi sendi kehidupan di Indonesia.

Gejolak mata uang yang disebabkan krisis moneter mempunyai dampak negatif bagi sektor rill yang memiliki komponen barang modalnya dari Import dan mendanai proyek dengan hutang luar negeri jangka pendek (foreign currency) untuk menghasilkan mata uang kawasan (home currency).

Krisis moneter yang menyebabkan krisis ekonomi berdampak pula pada struktur industri kelistrikan PT PLN (Persero) saat ini, krisis ini secara significant berpengaruh pada harga beli tenaga listrik dan IPP?s sebesar 0.8 USD jauh melebihi harga jual tenaga listrik ke konsumen (rakyat Indonesia) yang hanya sebesar 0.2 USD (kurs 1USD Rp. 7000), ditambah dengan tidak jelasnya akuntabilitas tiap unit pada vertikal integrasi bisnis PLN serta inefisiensi dalam bisnis proses PT PLN (laporan audit Arthur andersen). Dalam kondisi saat ini PT PLN (Persero) mengalami kerugian yang sangat besar.

Ketiga hal tersebut hanyalah sebagian dari masalah yang dialami PLN tetapi mempunyai andiI cukup besar dari total kerugian tersebut. PT PLN (Persero) di tuntut untuk melakukan antisipasi akan kerugian yang dialaminya, pendekatan yang salah akan berpengaruh besar pada distorsi makro ekonomi, penyesuaian terhadap harga beli dengan menaikan harga jual listrik akan berdampak bertambah tingginya biaya produksi di semua sektor dan secara otomatis akan memacu tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut dalam Restrukturisasi sektor ketenagalistrikan (Kebijakan Restrukturisasi Sekior Ketenagalistrikan ?White Paper?s Agustus 1998) dimana akan merubah struktur industri kelistrikan dengan sasaran antara lain terciptanya pasar listrik yang kompetitif di wilayah Jawa-Bali pada 2003, Maka ditawarkan suatu pendekatan melalui Bursa Energi Listrik : Suatu Tinjauan Alternatif Restrukturisasi Industri Kelistrikan Di Indonesia dengan Penciptaan suatu mekanisme keseimbangan pasar antara harga yang ditawarkan produsen dengan harga yang diinginkan konsumen sehingga tercapai harga yang wajar dan transparan dalam industri kelistrikan.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yos Bernardi Soelami
Abstrak :
ABSTRAK Hasil penelitian pada satu industri elektronika menunjukkan kontribusi terbesar kegagalan produk disebabkan masalah kualitas komponen, yaitu sebesar 33% dari kerusakan total. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sampel komponen yang berasal dani beberapa sumber untuk membuktikan adanya kualitas komponen yang sangat beragam yang belum tentu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, proses pengujian pada pemeriksaan barang masuk sangat penting bagi proses produksi. Karena adanya keterbatasan biaya dan jenis komponen sangat banyak, maka pemilihan sarana untuk proses pengujian harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan, yang pada penelitian ini dianalisa berdasarkan pola kerusakan komponen yang tercatat pada akhir proses. Penambahan sarana akan memperbesar biaya pemeriksaan komponen, sehingga secara ekonomis biaya pemeriksaan ini tidak boleh meningkatkan biaya produksi. Dengan menggunakan pendekatan matematis sederhana, estimasi biaya pemeriksaan komponen dihitung berdasarkan biaya perbaikan pada akhir proses. Berdasarkan kualitas komponen dan titik impas biaya penggunaan komponen, dapat ditentukan apakah pemeriksaan dilakukaa secara 100%, sampling atau bahkan tidak diperiksa sama sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum komponen berskala rendah sampai sedang mempunyai andil yang paling besar terhadap tingkat kerusakan. Hal ini berarti sarana pengujian yang harus ada minimal dapat menguji komponen berskala rendah sampai sedang. Titik impas pemeriksaan diperoleh berkisar antara 800 - 1000 ppm. Walaupun tidak dapat menjamin tingkat kerusakan menjadi nol, adanya pemeriksaan awal terhadap komponen secara operasional dapat mengurangi tingkat kegagalan komponen pada proses produksi.
ABSTRACT A research in an electronic industry showed the main cause of 33% production failure was the unstandardized component quality. An experiment to test component samples from many different sources showed the diversity of the component quality that did not always meet the specification. Therefore, a testing procedure in advanced is very important in the production line. Due to cost limitation and component diversity, a facility selection for a testing procedure has to be suitable with the need, i.e the analysis will be based on failure pattern recorded at the end of production process. The addition of a facility selection will add the component testing cost which means also increase the production cost. By simple mathematical approach, the cost estimation of component testing can be calculated based on cost repairment at the end of production process. Based on the component quality and break event point of component cost, the need of testing can be determined whether it has to be the whole testing, sampling nor without testing. In general, the result of testing showed that the component of low to medium scales had the biggest contribution facing the failure grade, which means the need of testing facility of this stage has to be there. The break event point can be ranged around 800 to 1000 ppm. Although the testing procedure does not guarantee that the failure became nil, but at least it will reduce the failure stage on the production process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Donny Adityawarman
Abstrak :
Perkembangan Cina ke dalam industri dan perdagangan yang begitu cepat mengakibatkan peta perdagangan dunia mengalami perubahan. Keunggulan Cina terletak pada besamya jumlah tenaga kerja, sehingga pemanfaatan sumber daya tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam Industri elektrik dan Blektronika yang mcmbutuhkan kcmampuan tinggi dari teknologi dan tenaga kelja, Cina telah memanfaatkan keunggulannya tersebut yang mengakibatkan penurunan produksi di berbagai dunia. khusus untuk wilayah ASEAN-4, produk elektrik dan elektronika merupakan produk unggulan ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Iibcralisasi pcrdagangan Cina dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor negara-negara ASEAN~4, apakah peningkatan perdagangan ncgara Cina ke dunia dapat mengurangi ekspor negara-ncgara ASEAN (trade diversion) atau peningkatan tersebut dapat mengakibatkan persaingan dengan negara-negara ASEAN (trade competition) untuk industri elektrik dan elektronika. Penelitian ini menggunakan model gravity untuk mengestimasi ekspor industri elektrik dan elcktronika ncgara-ncgara ASEAN tcrhadap mitra dagangnya. Metode ekonometri yang digunakan model analisis panel data dengan metode instrumen variabel (IV). Hasil estimasi yang di dapat menunjukkan bahwa Iiberalisasi perdagangan Cina telah meningkatkan pangsa pasar ekspor negara-negara ASEAN-4 walaupun peningkatannya tidak terlalu bcsar, scdangkan pcningkatan pcrdagangan ncgara Cina mengakibatkan pengaruh negatif terhadap ekspor negara-negara ASEAN-3 dan meningkatkan ekspor negara Indonesia. Kebijakan yang dapat diambil khususnya untuk Indonesia yaitu adanya masler plan investasi, peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan-pendidikan yang berkualitas Serta kebijakan pcrbaikan iklim invcstasi antara lain infrastuktur yang memadai dan kemudahan dalam pengurusan perizinan.
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007
T34220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>