Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andy Kurnia Wicaksana
"Perkembangan teknologi yang semakin pesat memicu terjadinya peningkatan produksi perangkat elektronik yang berdampak pada meningkatnya pula produksi electronic waste salah satunya adalah Printed Circuit Board (PCB). Limbah PCB dapat dijadikan bahan baku sekunder karena mengandung tembaga, timah serta beberapa platinum group metals salah satunya adalah emas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampureduksian PCB sebagai agen pereduksi terhadap produk hasil proses reduksi karbotermik bijih limonit Indonesia serta pengaruh suhu pada proses reduksi karbotermik, khususnya pada transformasi fasa dan perbedaan struktur mikro. Tahapan pada penelitian ini dimulai dari pencampuran 8 gram bijih limonit dengan 2 gram serbuk PCB (20wt%.), yang kemudian dikompaksi. Setelah kompaksi, sampel kemudian dilakukan proses reduksi (karbotermik) dengan variasi temperatur 700, 900, 1100 °C selama 1 jam di tube furnace dalam kondisi inert. Produk dari proses reduksi dilakukan separasi magnetik dan kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM/EDS dan XRD untuk mengetahui perbedaan mikrostruktur dan transformasi fasa. Berdasarkan hasil TGA-DSC, hasil reduksi limonit dengan Hasil analisis TGA-DSC menunjukkan bahwa campuran limonit dengan PCB memiliki kecenderungan yang serupa dengan produk yang direduksi dengan campuran yang sama dengan batu bara subbituminus. Hasil dari pengujian XRD menunjukkan bahwa hasil reduksi dengan PCB pada suhu 700 °C dan 900 °C, memiliki intensitas magnetit yang lebih tinggi. Selain itu, hasil karakterisasi produk dengan reduktor batubara pada temperatur reduksi 700 °C dan 900 °C masih ditemukan partikel karbon yang mengindikasikan belum terjadinya proses gasifikasi batubara pada temperatur ini, sehingga proses reduksi masih belum optimal bila dibandingkan dengan reduktor berbahan PCB. Berdasarkan hasil pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa PCB dapat dijadikan sebagai alternatif reduktor dalam proses reduksi karbotermik bijih limonit.

Rapid technological developments trigger an increase in the production of electronic devices that have an impact on increasing the production of electronic waste, such as Printed Circuit Board (PCB). PCB can be used as secondary raw material because it contains copper, lead and some platinum group metals, such as gold. This research aims to investigate the feasibility of using PCB as the reducing agent for the carbothermic reduction process of Indonesian limonite ore and the effect of temperature on the carbothermic reduction process. The stages in this study were started from mixing 8 grams of limonite ore with 2 grams of PCB powder (20 wt%.), Which was then further compacted. The experiment was carried out at temperature variations of 700, 900, 1100 °C for 1 hour in an inert atmosphere furnace. The products of the reduction process were magnetically separated and then characterized using SEM/EDS and XRD to evaluate the differences in microstructure. The TGA-DSC results show that the mixture of limonite and PCB has similar trends as a mixture of limonite and sub-bituminous coal. At 700 °C and 900 °C, when using PCB as reducing agent, a magnetite phase has a higher intensity than using coal as reducing agent. Furthermore, when using coal as reducing agent at that temperature, the dark phases are highly abundant that indicates there is still a considerable amount of carbon that has not been gasified, exhibiting that the reduction process is suboptimal. The results of this study show that PCB powder is a feasible reducing agent for the reduction of limonite ore. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Aditya Denta Ariawan
"Dewasa ini, limbah elektronik sebagai salah satu tantangan dalam era digital. Perserikatan Bangsa Bangsa mengadopsi suau system pembaharuan dan perencanaan jangka Panjang mengenai pembangunan berkelanjutan di mana pemfungsian sistem tersebut adalah untuk menjadikan dunia lebih baik kedepannya sampai pada tahun 2030, di mana poin mengenai pengaturan limbah elektronik ada di dalamnya. Sim-card sebagai salah satu produk dari limbah elektronik seiring berjalannya waktu semakin meningkat berbanding lurus dengan era digitalisasi. Koneksi internet menjadi hal yang fundamental bagi hampir setiap orang di dunia ini, dan sim-card sebagai salah satu media bagi jasa penyedia internet. Penggunaan sim-card sebagai basis internet perangkat elektronik portable membuat perangkat ini berfungsi sebagai kebutuhan penyokong untuk perangkat elektronik yang digunakan secara mobile. Permintaan dan Kebutuhan yang semakin meningkat hal itu menandakan bahwa diperlukan inovasi, diperlukan cara untuk mengolah kembali limbah elektronik tersebut. Sampai saat ini pengolahan limbah elektronik masih menggunakan cara konvensional yang memilki efisiensi yang rendah dan cost production yang tinggi. Recovery yang umum saat ini menggunakan proses pelindian dengan larutan asam kuat. Metode ini dinilai masih memiliki dampak buruk, dikarenakan limbah hasil pelindian tersebut berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia akibat paparan langsung dari zat-zat beracun dan sifatnya yang korosif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tembaga dari limbah elektronik sim-card menggunakan proses pelindiian dengan non-aqueous solution yang bersifat eutektik dengan sifat kimia yang lebih ramah lingkungan. Dikenal dengan ionic liquid, dalam proses penelitian ini digunakan variasi jenis sebagai bahan pembentukan deep eutectic solvents yaitu Choline chloride : Glicerol dan Choline chloride : Urea dengan varisai konsentrasi 1:2 ; 1:3; 1:4 serta ditambahakan oksidator iodin sebagai pelarut. Dalam penelitian ini kecenderungan recovery dari tembaga lebih tinggi pada deep eutectic solvents dengan penambahan oksidator iodin, pada kedua jenis larutan baik itu ChCl : Glicerol maupun ChCl: Urea. Sementara untuk konsentrasi yang paling optimum terdapat pada konsentrasi 1:2.

Right now, Electronic waste was one of the challenges in the digital era. The United Nations adopted a system of renewal and long-term planning on sustainable development goals and which the funcition of the systems is to make the better world in the future until 2030, regulation of electronic waste was printed in it.. Sim-cards as a product of electronic waste have increased over time in line with the digitalization era. Right now, internet connection is a fundamental thin for almos people in this world, where sim-card as a medium for internet service providers to provide people to use the internet. The use of sim-cards as an internet basis for portable electronic devices makes this device function as a supporting requirement for electronic devices used on a mobile basis. Because of that, increasing of supply and the demand indicates that we need some innovation, because we must reprocess the electronic waste. Until right now, the processing of ewaste is still using conventional methods that have low efficiency and high production costs. The current common recovery uses a leaching process with a strong acid solution. This metod is considered to still have a bad impact, because the lavhed waste is harmful to the environment and human health due to direct exposure to toxic and corrosive substances. From this study, aims to obtain copper from waste sim-card using a leaching process with a non-aqueous solution that is eutectic with chemical properties that are more environmentally friendly. Known as ionic liquid, in this research process a variety of types were used as ingredients for the formation of deep eutectic solvents, Choline chloride : Glicerol and Choline chloride : Urea with a concentration value 1:2 ; 1:3; 1:4 and added oxidator solvent iodine. From this study, the tendency of recovery from copper was higher in deep eutectic solvents with the addition of oxidizing iodine, in both types of solution. And the mos optimum concentration is 1:2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library