Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulana Hidayatullah
Abstrak :
Kubikel Tegangan Menengah (TM) merupakan komponen penting dalam sistem distribusi tenaga listrik yang bekerja pada tegangan 20 kV. Kubikel TM memiliki komponen utama yaitu Circuit Breaker (CB) dan Trafo Instrumen berupa Voltage Transformer (VT). VT merupakan komponen yang sering mengalami kegagalan pada kubikel TM yang menjadi bagian dari sistem distribusi tenaga listrik, dimana akan terjadi kondisi yang menyebabkan inti besi VT mengalami saturasi. Zona saturasi ini akan membuat berapa pun nilai reaktansi kapasitansi (XC) yang dihasilkan dari jaringan sistem tenaga listrik akan sama nilainya dengan nilai reaktansi induktansi VT (XL), sehingga saling menghilangkan dan menyebabkan nilai impedansi menjadi sangat kecil dengan nilai mendekati nol. Rentang frekuensi yang sangat luas akan mampu memicu feroresonansi yang mengakibatkan arus besar mengalir pada sisi primer VT dan berpotensi menyebabkan kegagalan pada VT dan kubikel TM yang ditandai dengan ledakan. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui penyebab utama timbulnya feroresonansi akibat gangguan eksternal, pengaruh spesifikasi VT 20kV dan kubikel TM. Simulasi feroresonansi dilakukan dengan software ATPDraw, variasi gangguan eksternal, desain VT dan kubikel TM diberikan pada simulasi untuk melihat respon arus dan tegangan VT. Variabel gangguan eksternal yang diteliti meliputi gangguan operasi switching CB yang berdampak pada munculnya variasi nilai kapasitansi jaringan dan menghasilkan feroresonansi mode subharmonik dengan nilai tegangan mencapai 150% dari tegangan nominal pada rentang Cg = 0,005 – 0,1 µF dan 275,5% dari tegangan nominal pada rentang Cs = 0,05 – 1 µF, kemudian gangguan arus impuls petir yang akan memunculkan feroresonansi pada jaringan dengan nilai kapasitansi yang kecil, gangguan ini sangat berbahaya karena menimbulkan feroresonansi dengan amplitudo tegangan primer VT dapat mencapai 14.391% dari tegangan pengenal serta feroresonansi mode quasi-periodik yang dihasilkan dari gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah yang  mencapai 201,47% dari nilai tegangan pengenal. Pemilihan desain VT dengan voltage factor 1,9Un/8h serta desain kubikel TM yang membebani burden VT dengan komposisi induktansi yang lebih besar dibandingkan resistansinya dan pembebanan mendekati 80% spesifikasi burden VT dapat memitigasi munculnya feroresonansi. ......Medium Voltage (MV) Switchgear is an essential component in the electric power distribution system with a working voltage of 20 kV. MW Switchgear consists of Circuit Breaker (CB) and Voltage Transformer (VT). VT is one component that often fails in MW Switchgear in the power distribution system, where conditions cause the VT iron core to saturate. This saturation zone will make whatever capacitance reactance value ( ) that generated from the power system network will be the same value as the inductive reactance value of the inductance VT ( ), which causes the impedance value to be zero. A very wide frequency range will be able to trigger a ferroresonance which results in a large current flowing on the primary side of VT and has the potential to cause failure in VT and MV switchgear, characterized by an explosion. This research will focus on the main causes of ferroresonance emergence due to external disturbance, 20kV VT specification and MV Switchgear. Ferroresonance simulation is carried out by ATPDraw Software, external disturbance variations, VT and MV Switchgear specifications are given for simulation to observe the response of VT’s voltage and current. The variables studied include disturbances of CB switching operations which have an impact on the emergence of variations in network capacitance values and produce subharmonic mode ferroresonance with voltage value reaches 150% of the nominal voltage for Cg = 0,005 – 0,1 µF and 275,5% of the nominal voltage for Cs = 0,05 – 1 µF, then disturbances of lightning impulse currents which will cause ferroresonance in networks with small capacitance values, this disturbance is very dangerous because it creates ferroresonance with the amplitude of the primary voltage VT can reach 14.391% of the rated voltage, and quasi-periodic mode’s ferroresonance resulting from a single phase to ground fault which reaches 201.47 % of the rated voltage value. The choice of a VT design with a voltage factor of 1.9Un/8h and an MV Switchgear design which loads the VT burden with an inductance composition that is greater than its resistance and approaches 80% of the VT burden specification can mitigate the emergence of ferroresonance.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Ramang
Abstrak :
Dalam pengoperasian motor induksi 3 fasa tipe squirrel cage dengan kapasitas besar perlu diketahui parameter utama agar dapat memprediksi kondisi pengoperasian itu sendiri. Gejala umum dalam kondisi pengoperasian adalah suplai tegangan tak seimbang, arus lebih yang menyebabkan panas lebih. Suplai tegangan tak seimbang akan menyebabkan penurunan kinerja motor induksi. Parameter yang dilihat adalah efisiensi dan derating factor. Kemudian dalam skripsi melihat perbandingan standar antara NEMA, IEEE dan IEC dalam menganalisa kinerja motor induksi. Secara umum metode ini berupa metode non destruktif dengan memakai simulink MATLAB, karena tidak langsung menggunakan peralatan. Hasil simulasi ini memudahkan untuk proses pengoperasian seperti misalnya pemeliharaan, kondisi tegangan lebih, proses starting dan stopping motor induksi.
In the operation of three phases induction motor whose type is squirrel cage with large capacity, main parameters are needed to be known in order to predict the operating conditions. Common indications in operating conditions such us; unbalance supply voltage, over current, which cause overheating. Unbalance voltage supply will cause derating performance of induction motor. The parameters which will be analyzed are efficiency and derating factor. Then, in this final project show the comparation of NEMA, IEEE and IEC to analyze performance of induction motor. Generally, this method is a non destructive method using MATLAB Simulink, since it does not use the equipment directly. The result of simulation abridges to process such as maintenance operation, overvoltage conditions, the process of starting and stopping the induction motor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Oliver Octavianus
Abstrak :
Jakarta telah bertumbuh menjadi sentra bisnis, tempat pariwisata, dan urusan diplomatis kenegaraan. Tingginya pertumbuhan hotel yang merupakan akomodasi komersil di Jakarta diikuti juga dengan meningkatnya permintaan daya listrik. Kenaikan permintaan daya listrik perlu diimbangi dengan kualitas daya listrik yang baik. Pada Hotel ABC para penghuni hotel menggunakan berbagai peralatan listrik untuk menyokong aktivitasnya, melalui analisis kualitas daya dapat diketahui mutu parameter-parameter listrik pada hotel tersebut. Melalui pengukuran, pengolahan data, dan analisis didapatkan nilai tegangan minimum dan maksimum sebesar 409.43 Volt 388.09 Volt. Nilai frekuensi maksimum dan minimum sebesar 50.28 Hz 49.79 Hz. Sementara itu nilai THDi tidak sesuai dengan standar dimana nilai orde ketiga IHDi mencapai angka 13.09 . Dengan dilakukannya analisis kualitas daya listrik dapat diperolah solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu sistem kelistrikan pada lantai 21 hingga 25 Hotel ABC Jakarta.
Jakarta has grown into a business center, a place of tourism, and diplomatic state affairs. The high growth of the hotel which is a commercial accommodation in Jakarta followed by the increasing demand of electric power. The increase in demand for electrical power needs to be balanced with good electrical power quality. At ABC Hotel, the residents of the hotel use various electrical equipments to support their activities, through the analysis of the quality of power can be known the quality of electrical parameters in the hotel. Through measurement, data processing, and analysis obtained the minimum and maximum voltage values of 409.43 Volt 388.09 Volt. Maximum and minimum frequency values of 50.28 Hz 49.79 Hz. While the THDi value does not conform to the standard where the third order value of IHDi reaches 13.09 . With the analysis of electrical power quality can be obtained solutions to improve and improve the quality of electrical systems on floors 21 to 25 Hotel ABC Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widoseno Nur Sukma Atri
Abstrak :
Rangkaian internal masing-masing alat unik dan akibatnya menghasilkan impedansi internal tertentu. Impedansi internal dari beberapa peralatan dapat berubah selama periode 1-siklus dari sinyal saluran listrik karena prinsip kerjanya dalam menyesuaikan operasi dalam korelasi dengan sifat-sifat sinyal suplai tegangan pada tingkat dan fase tertentu. Banyak peralatan saat ini menggunakan teknologi inverter atau switch-modepower-supply SMPS pada catu daya. Karena penggunaan teknologi ini, sirkuit internal berubah. Perubahan ini dapat diamati pada tingkat yang lebih spesifik. Penelitian ini mengamati perubahan dalam impedansi pada siklus 1, 1/2 siklus dan 1/10 siklus. Pengukuran dimaksudkan untuk mengukur impedansi pada siklus yang berbeda. Properti impedansi akan diamati dalam 1 siklus sinyal dan pada tahapan yang berbeda dalam 1 siklus sinyal untuk analisis lebih lanjut. Studi ini menunjukkan karakteristik properti impedansi pada berbagai tahap dalam 1 siklus. Sifat-sifat impedansi peralatan ini dapat digunakan lebih lanjut dalam menganalisis perilaku gangguan dalam lingkungan jaringan yang nyata.
The internal circuit of each appliance is unique and consequently resulting a specific internal impedance. The internal impedance of some appliances may change during 1 cycle periods of fundamental power line signal due to their working principle in adjusting the operation in correlation to the properties of supply voltage signals at specific level and phase. Many appliances nowadays use inverter or switch mode power supply SMPS technology at the power supply. Due to the use of this technology, the internal circuit changes. These changes can be observed at a more specific level. This study observes the changes in impedance at 1 cycle, 1 2 cycle and 1 10 cycle. The measurements are intended to measure the impedances at different cycles. The impedance properties will be observed in 1 cycle of signal and at different stages in 1 cycle of signal for further analysis. This study shows the characteristics of impedance properties at different stages in 1 cycle. This impedance properties of appliances can be used further in analyzing the disturbance behavior in a real network environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hardiyanto
Abstrak :
Rugi-rugi daya dan jatuh tegangan merupakan salah satu parameter kualitas suatu jaringan. Berdasarkan rekomendasi National Electrical Code ( NEC ) batas toleransi yang diperbolehkan untuk tegangan adalah ± 5 % dari kondisi normal sedangkan rugi-rugi daya diusahakan sekecil mungkin karena berkaitan dengan kerugian finansial. Rugi-rugi daya pada penghantar akan menghasilkan panas yang tidak diperlukan pada penghantar.Jatuh tegangan yang timbul akan menyebabkan tegangan pada bus berkurang,hal ini dapat berakibat pada penurunan daya secara proporsional seiring turunnya tegangan.Tegangan dibawah normal akan menyebabkan terjadinya panas pada beban induktif yang dapat menyebabkan pendeknya umur suatu peralatan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40445
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Rohani K. P.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hertanto Syafei
Abstrak :
Modifikasi Permukaan Ti6Al4V dengan variasi metode anodisasi yang berupa variasi tegangan 30, 40, 50, dan 60 volt dengan menggunakan pengadukan magnetic stirrer dan variasi waktu anodisasi 30, 60, dan 90 menit dengan menggunakan pengadukan ultrasonic telah selesai dilakukan. Hasil karakterisasi pada sampel menunjukan adanya perubahan diameter TiO2 nanotubes pada variasi tegangan anodisasi dan juga perubahan kristalinitas bahan pada variasi tegangan anodisasi dan waktu anodisasi. Hasil uji anti bakteri menunjukan bahan implant Ti6Al4V yang dimodifikasi pada tegangan 50 volt dengan menggunakan pengadukan ultrasonic selama 30 menit memiliki kinerja anti bakteri yang terbaik, dimana dapat mendisinfeksi bakteri hinggan 90.36% dibandingkan dengan model kontrol pada jam ke 24 pengujian. Hal ini menunjukan bahwa bahan implant Ti6Al4V yang dimodifikasi pada tegangan 50 volt dengan menggunakan pengadukan ultrasonic selama 30 menit merupakan kondisi optimum untuk mendapatkan bahan dengan sifat anti bakteri. Kinerja anti bakteri pada bahan implant Ti6Al4V berpotensi untuk ditingkatkan dengan kombinasi teknologi lainnya. ...... Ti6Al4V surface modification with anodizing variation method in form of voltage variation of 30, 40, 50, and 60 volt by using magnetic stirrer and time variation of 30, 60, and 90 minutes by using ultrasonic had been done. Characterizations of the samples show the change of TiO2 nanotubes diameter on voltage variation and crystalinity of the material upon on voltage and time variation. Antibacterial tests show that material modification on 50 volt by ultrasonic for 30 minutes produces the best result, which can achieve 90.36% bacterial disinfection compared to the control. The result shows that Ti6Al4V that is modified on 50 volt by ultrasonic for 30 minutes is the best condition to achieve anti bacterial tooth implant material. Further research can be done on Ti6Al4V material to increase anti bacterial ability by combine it with other technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dylan Mahesa Anggasta
Abstrak :
Sistem pencahayaan sudah menjadi seperti kebutuhan pokok manusia contohnya seperti lampu yang digunakan pada malam hari ataupun pada ruangan-ruangan. Saat ini ada dua jenis lampu yang banyak digunakan masyarakat yaitu lampu LED dan CFL. Karena membutuhkan energi yang cukup besar, maka diperlukan pemilihan lampu yang dapat bekerja secara efektif dan efisien. Karena itu harus dilakukan pengujian untuk melihat bagaimana distribusi panas dan cahaya dari kedua jenis lampu tersebut ketika terjadi perubahan tegangan yang dapat terjadi kapan saja dalam sistem tenaga listrik. Dari hasil pengujian didapatkan data yang menunjukan bahwa pada lampu LED maupun CFL ketika terjadi penurunan tegangan, cahaya yang dihasilkan juga menurun. Distribusi lampu CFL lebih baik karena pada sudut 0o dan 180o menghasilkan cahaya sampai 1,5 kali lebih terang dari lampu LED. Untuk lampu LED cahaya yang dihasilkan lebih terfokus dibawah lampu sudut 90o sampai 3 kali lebih terang dari lampu CFL. Pada pengujian suhu yang dihasilkan lampu diketahui bahwa lampu CFL menghasilkan panas lebih tinggi dari lampu LED. Suhu tertinggi didapatkan berada pada sisi horizontal lampu sudut 0o dan 180o .
Lighting systems have become basic human needs such as lamps used at night or in rooms. Currently there are two types of lamps that are widely used by people, LED and CFL. Because it requires considerable amount of energy, it is necessary to choose the lamp that can work effectively and efficiently. Therefore, it is necessary to test the lamps to see how the heat and light distribution of both types of lamps when voltage is changing. From the testing, the data show that the LED and CFL lamp when there is a decrease in voltage, the resulting light is also decreased. CFL lamp distribution is better because at angle 0o and 180o produce light up to 1.5 times brighter than LED lamp. For the LED lamp, the resulting light is more focused under the lamp angle 90o up to 3 times brighter than the CFL lamp. In testing the temperature produced by the lamps was known that the CFL lamps produce higher heat than LED lights. The highest temperature was found on the horizontal side of the lamp angle 0o and 180o .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Putri Irintika
Abstrak :
HDPE High-density Polyethylene merupakan salah satu peralatan tegangan tinggi berbahan isolasi dimana bisa terjadi partial discharge. Kemampuan ketahanan isolasi listrik bergantung terhadap besarnya tegangan yang diterapkan. Tegangan pasokan terdistorsi karena adanya beban. Beban ini dipengaruhi oleh switching yang menyebabkan terjadinya modulasi harmonik. Aktivitas partial discharge di ukur dengan menggabungkan variasi harmonik ke-3,-5,-7 danvariasi sudut harmonik 0, 90,180,270. Pengukuran menggunakan partial discharge inception voltage dengan menaikkan tegangan selama 1 detik di setiap 10 detik hingga mencapai nilai tertentu dimana total distorsi harmonik bernilai konstan di 10. Hasil pengukuran frekuensi dasar di PDIV menghasilkan nilai tegangan lebih tinggi ketika terjadi variasi sudut harmonik di tegangan maksimum dan menghasilkan tren yang sama dengan simulasi tegangan maksimum. Hal ini mengakibatkan rata-rata charge dan repetition rate pada pengukuran memiliki tren yang sama. Hal ini dapat disimpulkan ketika sudut fasa berubah, maka tegangan maksimum juga berubah yang menyebabkan naiknya nilai kombinasi sudut gelombang. Perubahan ini akan mengakibatkan perubahan nilai rata-rata dan repetition rate. Pengaruh harmonik sudut fasa harmonik harus dipertimbangkan karena hasil dari nilai rata-rata charge dan repetition rate memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai frekuensi dasar p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px Helvetica. ...... HDPE High density Polyethylene is one of the common insulation material thatis used for high voltage equipment where partial discharge could happen. Theen durance of electrical insulation is dependent on the voltage that applied. Supply voltage being distorted caused by loads. This load is influenced by switching which cause harmonic modulation. Partial discharge activity is being monitored by combining the fundamental frequency with variant of harmonics 3rd, 5th, 7th and also the variant of phase angle of harmonics 0, 90, 180, 270. The measurement is focused on partial discharge inception voltage by stepping up voltage for 1s in every 10s until it reaches the specific value where THD was kept constant at 10. The measurement The fundamental frequency in PDIV results ina higher voltage than the varied phase angle harmonics combination in VMAX, where it can also be concluded that the trend of varied combination has the same trend of the simulation of VMAX. Thus, the average charge and repetition rate of varied measurements have also the same trend. It can be concluded when phase angle shifted, VMAX is also shifted causing the peak value of combined waveformincrease. This affected the changing of average charge and repetition rate. The influence of phase angle harmonics should be considered, since the result of the average charge and repetition rate has higher value than the fundamental frequency. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 12.0px Helvetica span.s1 font 8.0px Helvetica.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library