Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Wibisono
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini dianalisa unjuk kerja bit error rate (BER) dari trellis coded (TC) 8PSK dengan adanya interferensi pada kanal berfading. Diasumsikan bahwa jumlah sinyal interferensi antar kanal (co-channel interference, CCI) sebanyak L buah yang mengalami redaman akibat Rayleigh fading, dan sinyal asli (desired sinyal) yang mendapatkan pengaruh redaman Nakagami fading. Disini diasumsikan pula bahwa interferensi antar simbol (inter-symbol interference, ISI) diabaikan, sehingga sinyal interferensi dapat dianggap sebagai variabel acak Gaussian, maka unjuk kerja BER TC 8PSK dengan kehadiran CCI pada kanal berfading dapat dianalisa dan dihitung dengan menggunakan metode standar Gaussian approximation (SGA), alternative Gaussian approximation (AGA) dan metoda first error event (FEE). Metode FEE digunakan sebagai pembanding untuk melihat keakuratan metode SGA dan AGA. Dari hasil analisa terlihat bahwa unjuk kerja BER TC 8PSK dengan metode SGA lebih akurat dibandingkan dengan metode AGA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan riset mengenai analisis radiasi Gelombang Elektromagnetik (GEM) Radio Frequency Identification (RFID) terhadap Implantable Cardiac Pacemaker (ICP). Penelitian dilakukan dengan mengukur radiasi medan elektrik RFID tag pasif frekuensi 925 MHz. Hasil pengukuran kemudian disimulasikan melewati tubuh manusia dimana ICP biasa ditanam menggunakan program simulasi. Program simulasi dibuat menggunakan metode Finite Difference Time Domain (FDTD). Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa nilai medan elektrik rerata terbesar adalah 39,81 μV.yang diperoleh ketika tag dan reader berkomunikasi pada jarak 50 cm dan sudut 00 Setelah disimulasikan melewati tubuh manusia, besarnya tegangan maksimum medan elektrik yang mengenai ICP adalah 7,91 μV dimana nilai tersebut masih lebih kecil dari ambang batas sensitivitas ICP terganggu medan elektrik yaitu sebesar 1-3 mV
ABSTRACT
A research related to analysis of Radio Frequency Identification’s (RFID’s) radiation into Implantable Cardiac Pacemaker (ICP) has been conducted. Research is done by measuring 925 MHz RFID electric field. Measurement result is simulated by a developed program as if it trough human tissue where ICP usually implanted using Finite Difference Time Domain (FDTD) method.The higest electric field measured is 39,81 μV. After simulating through human tissue, the highest electric field voltage coming into ICP is 7,91 μV, which is lower than ICP’s sensitivity value threshold (1-3 mV)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siselia Titis Iramawati
Abstrak :
Latar belakang:Pajanan gelombang elektromagnetik frekuensi radio yang diterima oleh pekerja di stasiun radio dalamjangka panjang diduga sebagai faktor risiko hiperkolesterolemia.Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pajanan gelombang elektromagnetik frekuensi radio pada pekerja di Stasiun radio, prevalensi hiperkolesterolemia , hubungan pajanan electromagnetik dengan hiperkolesterolemia dan hiperkolesterolemia dengan faktor-faktor risiko lainnya. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di stasiun radio Jakarta selama Mei-Juli 2010 dengan desain cross sectional pada 121 responden. Data bersumber dari basil Jaboratorium, pemeriksaan fisik, wawancara berupa Food Recall dan pengisian kuesioner pada Medical Checkup Desember 2009. Pengukuran gelombang Elektromagnetik berdasarkan penelitian dr. Andrianingsih WI pada Juli 2009 dengan menggunakan E/ektromagnelic Field Radiation Tesler (ErvlF) tipe 827 merk Lutron. Hasil Penelitian:Nilai Ambang Batas intensitas gelombang elektromagnetik frekuensi radio kumulatif di stasiun radio tidak melebihi ambang batas. Prevalensi hiperkolesterolemia pada pekerja stasiun radio adalah 53,7%. Berdasarkan analisis bivariat terdapat 3 variabel yang bermakna terhadap hiperkolesterolemia yaitu terhadap umur >=40 thn,pajanan gelombang elektromagnetik frekuensi radio okupasi kumulatif, riwayat keluarga yang menderita stroke. Dan analisis multivariat terdapat 3 variabel yang mempunyai hubungan dengan hiperkolesterolemia yaitu faktor umur >=40 thn (OR= 3.91;95%CI= 1.35-11.31}, asupan lemak tinggi (OR=3.39 ;95%CI; 1.14- 10.11}, faktor riwayat keluarga yang menderita stroke (OR=0.15 ;95%CI; 0.03-0.76). Kesimpulan: Prevalensi hiperkolesterolemia pada pekerja stasiun radio sebesar 53,7%. Didapatkan hubungan bermakna antara gelombang elektromagnetik frekuensi radio dengan hiperkolesterolemia . Faktor risiko yang berhubungan dengan hiperkolesterolemia adalah faktor umur >=40 thn, asupan lemak tinggi ,faktor riwayat keluarga yang menderita stroke.
Long term exposure from Electromagnetic Frequency Radio received by the employees has been as.-rumed as a risk factor of hyperkolesterolemia .The objective of this research is to find electromagnetic frequency radio exposure in the radio station , find hypercholesterolemia prevalence among employees ,relationship electromagnetic frequency radio exposure to hypercbolesterotemia and find relationship hypercholesterolemia to another risk factor. Research Metbods : The research has been conducted in May-July 2010 in radio station Jakarta using cross sectional design ,examined 121 respondents. Data source from laboratory result,physical examination interviewing food recall and quetioner on Medical Checkup December 2009. Measuring Electromagnetic Frequency Radio intensity source from Andrianingsih WI,MD research on July 2009 with using Elektromagnettc field Radiation Tester (EMF) tipe 827 merk Lutron. Result: Intensity cumulative electromagnetic frequency radio exposure in radio station under limit Treshold Limit Value (TLV). Prevalence hyperkolestero!emia jn the radio station is about 53,7 %. Based on analysis bivariat there are 3 variabel significant relationship to hypercholesterolemia : age>=40 years. has family history stroke and electromagnetic frequency radio exposure cumulatit: And based on analysis mu1tivariat there are 3 variabel significant relationship to hypercholesterolemia: age>=40 years (OR= 3.91;95%Cl1.35-11.31), intake high fillty food (0 3.39 0.03 -0.76). Condusion : Intensity cumulative electromagnetic frequency radio exposure in radio station under TLV. Prevalence hyperkolesterolemia is about 53,7 %.This research get significant relationship between electromagnetic frequency radio to hyperkolesterolemia. Risk factor significant relatiionship to hyperkolesterolemi: age>=40 years, intake high fatty food and has family history stroke.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31639
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Isro Hudoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi
Abstrak :
Pada penelitian ini, dirancang sebuah antena dual band Multi-Input Multi-Output loop yang bekerja pada frekuensi 5G di Indonesia, yaitu 2,5 GHz dan 3,5 GHz, dengan VSWR ≤ 2, bandwidth ≥ 100 MHz, dan mutual coupling < 20 dB. Dalam simulasi, antena loop mencapai frekuensi kerja yang diinginkan dengan VSWR < 2. Antena pertama memiliki bandwidth 160 MHz pada frekuensi rendah dan 300 MHz pada frekuensi tinggi. Antena kedua memiliki bandwidth 180 MHz pada frekuensi rendah dan 180 MHz pada frekuensi tinggi. Namun, saat antena difabrikasikan, bandwidth pada frekuensi rendah antena pertama hanya mencapai 10 MHz dan pada frekuensi tinggi mencapai 100 MHz. Sedangkan pada antena kedua, bandwidth pada frekuensi rendah adalah 70 MHz dan pada frekuensi tinggi adalah 140 MHz. Nilai mutual coupling terbesar dalam simulasi adalah -17,5 dB, sedangkan pada pengukuran faktual adalah -20 dB. ......In this research, a dual-band Multi-Input Multi-Output (MIMO) loop antenna was designed to operate at 5G frequencies in Indonesia, specifically 2.5 GHz and 3.5 GHz, with VSWR ≤ 2, bandwidth ≥ 100 MHz, and mutual coupling < 20 dB. In the simulation, the loop antenna achieved the desired operating frequencies with VSWR < 2. The first antenna exhibited a bandwidth of 160 MHz at the lower frequency and 300 MHz at the higher frequency. The second antenna had a bandwidth of 180 MHz at the lower frequency and 180 MHz at the higher frequency. However, when the antennas were fabricated, the bandwidth of the first antenna at the lower frequency was only 10 MHz, and at the higher frequency, it reached 100 MHz. As for the second antenna, the bandwidth at the lower frequency was 70 MHz, and at the higher frequency, it was 140 MHz. The maximum mutual coupling value in the simulation was -17.5 dB, while in the actual measurement, it was -20 dB.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smolenski, Robert
Abstrak :
Conducted electromagnetic interference (EMI) in Smart Grids presents specific EMI conducted phenomena as well as effective methods to filter and handle them once identified. After introduction to Smart Grids, the following sections cover dedicated methods for EMI reduction and potential avenues for future development including chapters dedicated to potential system services, descriptions of the EMI spectra shaping methods, methods of interference voltage compensation, and theoretical analysis of experimental results.
London: [, Springer-Verlag], 2012
e20418657
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinoto
Abstrak :
Media komunikasi serat optik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media komunikast lainnya, seperti redaman transmisi yang rendah dan lebar pita yang lebar, tidak peka terhadap interferensi gelombang elektromagnetik ata.0 immunity to electromagnetic interferensi (EMI), keamanaiuzn sinyal terjamin, ukuran relatif kecil, ringan dan fleksibel. Kelebihan-kelebihan ini membuat sistem komunikasi serat optik mengu.ntungkan jika dipergunakan sebagai media transmisi pada sistem komunikasi yang membutuhkan tingkat availability tinggi. Pada perancangan sistem komunikasi serest optik, diperlukan analisis teknis sehingga ahan memberikan hasil yang baik dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu relatif lama. Dalam perancangan ini meliputi perancangan teknis komponen-komponen penunjang sistem komunikasi yaitu photodetektor, sumber optik dan jenis serat yang dipergunakan, karakteristik dari sistem komunikasi meliputi panjang gelombang yang dipergunakan, tingkat BER, redaman dan perencanaan sistem pengulang sepanjang lintasan transmisi. Lintasan yang dilalui jaringan transmisi ini dirancang melalui jaringan jala-jala listrik tegangan tinggi. Hasil dari analisis perancangan ini berupa perhitungan analitis raja meliputi perhitungan banyakraya pengulang yang dibutuhkan dan letak penempatannya serta perhitungan kelajuan data sistem berdasarkan pelebaran pulsa yang terjadi. Dari perhitungan ini selanjutnya akan dibandingkan dengan sistem yang telah ada dan akan dianalisa beberapa perbedaan teknis yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Nurlita
Abstrak :
Power-line Communication (PLC) adalah teknologi yang memanfaatkan power line untuk proses pengiriman data. PLC sendiri bekerja dengan memberikan sinyal carrier yang termodulasi ke dalam sistem kabel. Teknologi PLC dimanfaatkan di dalam Smart Grid (SG) untuk meningkatkan keandalan sistem komunikasi karena infrastruktur yang sudah lama di implementasikan dan juga terbukti selama bertahun-tahun. Karena PLC memanfaatkan saluran listrik, maka beberapa kendala juga muncul diantaranya memungkinkannya adanya electromagnetic interference akibat disturbansi sinyal multi frekuensi yang ditimbulkan oleh peralatan listrik di jaringan listik yang sama, sehingga dapat memengaruhi komunikasi data yang menggunakan PLC.Penyebab timbulnya disturbansi akibat sinyal multi frekuensi dipicu oleh alat-alat listrik yang menggunakan teknologi elektronika daya atau inverter.Peralatan yang memanfaatkan teknologi inverter memiliki karakteristik non-linear yang dapat menimbulkan distorsi pada sistem kelistrikan yang berpengaruh pada disturbansi karena terjadi pada satu jaringan listrik yang sama. Pengujian dilakukan untuk melihat dampak disturbansi sinyal multi frekuensi pada data loss dalam proses komunikasi data menggunakan PLC. Disturbansi multi frekuensi memiliki pengaruh terhadap besar nilai data loss dalam proses transimisi data dengan menggunakan PLC. Data loss pada proses pengiriman data menggunakan PLC juga meningkat seiring dengan meningkatnya radius jarak antara transmitter dan receiver PLC. ......Power-line Communication (PLC) is a technology that uses a power line for data transmission. PLC itself works by providing a carrier signal which is modulated into the cable system. PLC technology is utilized in the Smart Grid (SG) to increase the reliability of the communication system due to the long-implemented infrastructure that has also been proven over the years. Because PLCs utilize power lines, several obstacles also arise including allowing for electromagnetic interference due to multi-frequency signal disturbance caused by electrical equipment that using power electronics or inverter technology on the electrical network so that it can affect data communication using PLCs. Equipment that uses inverter technology has non-linear characteristics that can cause distortion in the electrical system which affects the disturbance because it occurs in the same electrical network. Tests are carried out to see the impact of multi-frequency signal disturbance on data loss in the data communication process using PLC. Multi-frequency disturbance has an influence on the value of data loss in the data transmission process using PLC. Data loss in the process of sending data using PLC increases with increasing radius of distance between transmitter and receiver PLC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tong, Xingcun Colin
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
621.382 24 TON a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>