Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Sari
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian : Penelitian epidemiologi pada pekerja kelistrikan dan masyarakat yang bermukim di kawasan tegangan tinggi, menunjukkan adanya korelasi pengaruh listrik terhadap peningkatan resiko mendapat kanker darah, limfoma dan kanker otak. Hasil penelitian pemajanan medan elektromagnetik in vitro dan in vivo, dapat meningkatkan aberasi kromosom dan proliferasi sel. Hasil penelitian in vivo dengan menggunakan medan elektrostatik pada tikus jantan dewasa dosis 6 kV dan 7 kV, menunjukkan beberapa anaknya menderita kelainan kongenital. Tetapi pada penelitian tersebut tidak dilaporkan pengaruhnya terhadap materi genetik yang mendasari terjadinya kelainan itu. Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan menggunakan mencit sebagai hewan coba. Prekuensi aberasi kromosom dihitung, diperiksa ada tidaknya aberasi kromsom spesifik, yang diikuti dengan pemeriksaan proliferasi limfosit. Data yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya, kemudian dilakukan analisis varian faktorial. Hasil dan kesimpulan : Dari penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: pemajanan medan elektrostatik masing-masing dosis 6 kV dan 7 kV pada mencit dapat meningkatkan aberasi kromosom (p < 0,01). Pemajanan medan elektrostatik pada mencit selama 48 jam, 72 jam dan 96 jam tidak berpengaruh terhadap frekuensi aberasi kromosom, aberasi kromosom spesifik dan proliferasi limfosit (p > 0,005). Pemajanan medan elektrostatik masing-masing dosis 7 kV pada mencit dapat meningkatkan proliferasi limfosit (p , 0,01). Kesimpulan: pemajanan medan elektrostatik masing-masing dosis 6 dan 7 kV terbukti meningkatkan frekuensi aberasi kromosom, tidak terbukti menimbulkan aberasi spesifik. Pemajanan medan elektrostatik selama 48 jam, 72 jam dan 96 jam tidak terbukti terhadap peningkatan frekuensi aberasi kromosom, pembentukan aberasi kromosom spesifik dan peningkatan proliferasi limfosit.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paul, Clayton R.
New York: McGraw-Hill, 1982
537 PAU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eyges, Leonard
Abstrak :
This excellent text covers a year's course in advanced theoretical electromagnetism, first introducing theory, then its application. Topics include vectors D and H inside matter, conservation laws for energy, momentum, invariance, form invariance, covariance in special relativity, and more.
New York: Dover Publication. Inc, 2015
530.141 EYG c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Latar belakang: Penelitian epidemiologi pada pekerja kelistrikan yang terpajan medan elektromagnet (EMF) memperlihatkan terjadi peningkatan risiko leukemia, limfoma dan tumor otak. Hasil penelitian terdahulu dengan pajanan medan elektromagnet (1-5 kV) hingga 4 generasi mencit menimbulkan kelainan morfologi dan tumor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pajanan dengan medan elektromagnet terus menerus dengan tegangan 3, 4 dan 5 kV pada mencit berimplikasi terhadap rusaknya kromosom yang dideteksi sebagai pembentukan kromosom double minute. Metode: Empat pasang mencit galur Swiss Webster umur 3-4 bulan, dipajankan terhadap EMF 3, 4, dan 5 kV, dan satu pasang diambil sebagai kontrol tanpa pajanan. Pembentukan double minute diperiksa pada semua turunan, kecuali satu pasang untuk dipajan seperti di atas untuk mendapatkan generasi F2, dan F3 . Dua puluh metafase kromosom diperiksa, dan frekuensi double minute dihitung pada tiga generasi semua kelompok. Hasil: Frekuensi double minute pada mencit F1, F2, dan F3 yang dipajan EMF 3 kV adalah berturut-turut (0,78+0,08; 0,83+0,09; dan 0,80+0,05). Pada pajanan 4 KV (0,083+0,11; 0,73+0,03; dan 0,96+0,15), dan 5 kV (0,96+0,25; 0,75+0,05; dan 0.99+0.33), sedangkan pada kelompok kontrol tidak ditemukan. Frekuensi double minute pada mencit yang dipajan dengan EMF lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kontrolnya. Kesimpulan: Pajanan medan elektromagnet terus menerus dengan tegangan 3 kV, 4 kV, dan 5 kV selama tiga generasi menyebabkan peningkatan perubahan pada kromosom yang menghasilkan double minute. (Med J Indones 2011; 20:109-13).
Abstract
Background: Epidemiological studies indicate increased risk of leukemia, lymphoma, and brain tumor among electrical workers exposed to electromagnetic fi eld (EMF). Other investigator reported that continuous exposure of four successive generations of mice to EMF in doses of 1 kV to 5 kV caused tumor formation in offspring. The objective of this study was to evaluate the effect of continuous exposure of three successive generations of mice (Mus musculus L) to EMF of 3 kV, 4 kV, and 5 kV and its implication of chromosomal breakage, as detected by double minute formation. Methods: Four couples of mice of Swiss Webster strain, 3-4 months of age, and 7-40 gram of body weight were exposed to EMF at the doses of 3 kV, 4 kV, and 5 kV, and one couple served as control. Double minute formation was examined in all offspring, except one couple of each group to be exposed with the same doses of EMF to get the F2 generation, and so forth until F3 generation. Twenty metaphases of chromosomes were examined and frequencies of double minute were calculated in the three generations of all group. Results: Frequencies of double minute in F1, F2, and F3 of mice exposed to EMF of 3 kV were respectively 0.78+0.08; 0.83+0.09; and 0.80+0.05. In the 4 kV group were 0.083+0.11; 0.73+0.03; and 0.96+0.15, and in the 5 kV group were 0.96+0.25; 0.75+0.05; and 0.99+0.33, whereas no double minute chromosomes were noted in control group. Frequencies of the double minute in mice exposed to EMF were signifi cantly higher than control group. Conclusions: Continuous exposure of mice during three successive generations to EMF at doses of 3 kV, 4 kV, and 5 kV causes increased chromosomal breakage as detected as double minute chromosome formation. (Med J Indones 2011; 20:109-13)
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Besti Yolanda
Abstrak :
Penggunaan alat-alat listrik saat ini tidak bisa dihindari, sehingga manusia terpajan dengan Extremely Low Frequency ? Electromagnetic Field (ELF-EMF). Pemajanan ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan folikel ovarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemajanan ELF-EMF terhadap jumlah dan morfologi folikel sekunder serta untuk melihat efek kumulatif pemajanan tiap generasi. Metode penelitian yaitu eksperimental terhadap mencit betina strain Swiss Webster. Digunakan 12 pasang mencit parental yang mendapatkan empat perlakuan pemajanan. Beberapa mencit dari tiap perlakuan akan dikawinkan untuk mendapatkan mencit generasi pertama, kedua dan ketiga. Mencit lainnya akan dietanasi untuk diambil ovariumnya dan dijadikan preparat. Jumlah preparat yang digunakan yang dianalisis adalah 60 sampel. Setiap sampel diamati untuk mendapatkan jumlah folikel sekunder normal dan folikel sekunder atresia. Uji hipotesis dilakukan uji One-Way ANOVA dan Kruskal-Wallis. Pada analisis data didapatkan perbedaan yang bermakna pada folikel atresia sekunder berbagai tegangan di generasi F2 (p=0,002) dan F3 (p=0,027), dan dilanjutkan ke analisis Post Hoc. Didapatkan perbedaan yang bermakna antar tegangan di generasi F2 dan F3. Sementara pada analisis data folikel sekunder dan folikel atresia sekunder antar generasi tidak terdapat perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemajanan ELF-EMF berbagai tegangan terhadap morfologi folikel sekunder ovarium. Namun, tidak didapatkan efek kumulatif tiap generasi.
We can hardly avoid the use of electricity tools, so human are exposed to Extremely Low Frequency ? Electromagnetic Field (ELF-EMF). This exposure can affect development of ovarian follicles. Aim of this study is to determine the effects of ELF-EMF exposure on number and morphology of secondary follicles, also to see the inter-generational cumulative effects. This study use experimental design and strain Swiss Webster female mice as the subject. There are 12 pairs of parental mice who received four treatments. Some mice from each treatment will be mated to obtain the first, second and third generation of mice. Other mice's ovaries will be taken. There are 60 samples of ovaries preparation to be observed under microscope. Hypothesis testing is done by One-Way ANOVA test and Kruskal-Wallis. There is significant differences in the secondary atresia follicles at the various voltages in the F2 (p = 0,002) and F3 (p = 0,027). The analysis than continue to Post-Hoc analysis. There are significant differences in voltage between F2 and F3 generations, while there are no significant differences in data analysis of secondary follicles and secondary atresia follicles between generations. The conclution is there are significant effects of ELF-EMF exposure to various voltages on secondary ovarian follicles morphology. However, there are no cumulative effects in each generation.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Purnama Sari
Abstrak :
Energi listrik telah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi di zaman modern seperti saat ini, dimana dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi dan informasi, penggunaan alat elektrik rumah tangga yang diketahui merupakan sumber Extremely Low Frequency - Electromagnetic Field (ELF-EMF) tidak dapat dielakkan lagi. Pemajanan ELFEMF dalam jangka panjang diketahui memiliki banyak dampak bagi kesehatan manusia, termasuk sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pajanan ELF-EMF terhadap jumlah dan morfologi folikel tersier ovarium mencit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mencit strain Webster sebagai hewan coba. Kelompok penelitian yang digunakan, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan merupakan kelompok mencit yang diberikan pajanan ELF-EMF dengan tegangan masing-masing 3 kV, 4 kV, dan 5 kV. Masing-masing kelompok tersebut akan diamati pada setiap generasi, mulai dari generasi pertama hingga ketiga. Kemudian sampel diambil dari setiap kelompok penelitian untuk diamati di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat penurunan jumlah folikel tersier yang bermakna pada generasi pertama dan ketigadi semua besar tegangan yang diberikan. Didapati juga peningkatan jumlah folikel tersier atresia yang bermakna pada generasi pertama dan generasi kedua di semua besar tegangan. Sedangkan efek akumulasi pajanan ELF-EMF terhadap jumlah dan morfologi folikel tersier belum dapat dibuktikan.
Electrical energy has become an important part of human life, especially in this modern society where the increasing development of information technology led to increase use of electrical appliances household that known as a source of Extremely Low Frequency - Electromagnetic Field (ELF-EMF). Prolonged exposure of ELF-EMF can cause many effects on human health, including reproductive system. This study aimed to examines the effect of ELF-EMF exposure on the number and morphology of ovarian tertiary follicles of mice. This research uses experimental methods with Webster strain mice as experimental animals. There are two research group, the control and the treatment group. Treatment group is the group of mice given exposure to ELF-EMF voltage of 3kV, 4kV and5 kV. Each group will be observed from the first to the third generation. Then the samples were taken from each study group to be observed under a microscope. The result shows that there is a significant decreasing number of tertiary follicles in the first and third generation for all of the voltage. There is also an significant increasing number of tertiary follicle atresia in the first and second generation for all of the voltage. While the cumulative effects of exposure to ELF-EMF and the number of tertiary follicles morphology has not been proven.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sovina Helyati
Abstrak :
Exremely low frequency-electromagnetic field (ELF-EMF) merupakan salah satu jenis radiasi non-ion yang dapat dihasilkan dari perangkat listrik rumah tangga atau alat komunikasi elektronik. Paparan ELF-EMF jangka panjang diduga mengganggu pelepasan hormon gonadotropin yang berperan dalam perkembangan dan pematangan folikel ovarium, terutama perkembangan folikel pre antral menjadi folikel antral ataupun folikel de Graaf. Oleh karena itu, melalui penelitian ini dapat diamati pengaruh paparan ELF-EMF dengan berbagai tegangan terhadap jumlah dan morfologi folikel de Graaf. Penelitian ini juga melihat apakah ada efek kumulatif pajanan medan elektromagnetik pada generasi-generasi selanjutnya. Dua belas pasang mencit strain Swiss Webster (P) dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 3 kV 5,5 μT, kelompok perlakuan 4 kV 5,4 μT, dan kelompok perlakuan 5 kV 5,3 μT. Perlakuan ini dilanjutkan dan diberikan pada mencit generasi pertama (F1), generasi kedua (F2), dan generasi ketiga (F3). Selanjutnya lima ekor mencit usia 2,5 bulan dari masing-masing kelompok perlakuan pada tiap generasi diperiksa ovariumnya untuk mengevaluasi jumlah dan morfologi folikel de Graaf. Uji hipotesis Kruskall-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah folikel de Graaf (p=0,480) dan folikel atresia de Graaf (p=0,336) di antara kelompok. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemajanan ELF-EMF tidak mempengaruhi jumlah dan morfologi folikel de Graaf mencit strain Swiss Webster serta tidak dijumpai efek kumulatif pemajanan pada generasi-generasi seterusnya.
Extremely low frequency- electromagnetic fields are categorized as non-ionising radiation which could be produced by electrical household appliances or communication devices. ELF-EMF long term exposure suggested can disturb releasing gonadotropine hormon (GnRH) which have a role in follicle development and maturation, especially pre antral follicle development. Therefore, this study aims to evaluate the influence of extremely low frequency-electromagnetic field in varying frequencies on number and morphology of follicle de Graaf. This study also evaluate ELF-EMF cumulative effect on multiple generation (F1, F2, and F3). Twelve pairs mice strains Swiss Webster as parental mice (F0) were divided into four groups. One group as control and three other groups were exposed by magnetic field,which doses were 3kV 5,5μT, 4kV 5,4μT,and 5kV 5,3μT. These treatments were also given to first, second, and third generation. Five female mices aged 2,5 months from each first (F1), second (F2),and third (F3) generation on each groups were examined to evaluate number and morphology (atresia follicle) of de Graaf follicle from their ovarium. The hypothesis was tested using Kruskall-Wallis which show no significant difference between groups on follicle de Graaf number (p=0,480) and atresia follicle de Graaf (p=0,336). These results suggest ELF-EMF exposure don?t affect number and morphology of follicle de Graaf and there are no cumulative effect on multiple generation.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatinisa Rizki Nabillah
Abstrak :
Metode Magnetotellurik (MT) adalah metode elektromagnetik pasif dengan Tujuannya adalah untuk menentukan nilai resistivitas bawah permukaan. resistensi yang lebih rendah Permukaan digambarkan melalui proses inversi data MT. Dalam penelitian ini menggunakan data sintetik dan data pengukuran menggunakan . metode MT. Tahapan dalam penelitian ini adalah membuat program inversi menggunakan Algoritma capung untuk meminimalkan kesalahan antara data resistivitas semu dari perhitungan algoritma dengan data pengukuran di lapangan, validasi menggunakan data sintetik, dan validasi data pengukuran di lapangan. Hasil penelitian Ini adalah analisis parameter lapisan bawah permukaan, dan akurasi perhitungan Algoritma Dragonfy dengan kesalahan maksimum kurang dari 5. ......The Magnetotelluric (MT) method is a passive electromagnetic method with the aim of determining the value of the subsurface resistivity. lower resistance The surface is depicted through the MT data inversion process. In this study using synthetic data and measurement data using . MT method. The stage in this research is to create an inversion program using the dragonfly algorithm to minimize errors between the apparent resistivity data from algorithm calculation with measurement data in the field, validation using synthetic data, and validation of measurement data in the field. The results of this study are the analysis of the parameters of the subsurface layer, and the accuracy of the Dragonfy Algorithm calculation with a maximum error of less than 5.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwate, V.V.
New York: John Wiley & Sons, 1993
530.141 SAR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>