Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dennis Messelinus Christian
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan listrik modern dan perkembangan beban listrik yang semakin kompleks, terutama penggunaan beban non linear maka semakin mempengaruhi kualitas daya listrik yang akan dihasilkan. Pada dunia industri khususnya pada area Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang, pemakaian beban non linear terbesar adalah dengan penggunaan motor listrik. Motor listrik dikontrol melalui Variable Freuqency Drive agar tercipta optimalisasi pada kebutuhan beban. Akan tetapi hal tersebut menimbulkan permasalahan kualitas daya yang diantaranya adalah permasalahan faktor daya dan harmonisa. Efek dari penggunaan alat –alat tersebut yaitu menimbulkan permasalahan kualitas daya (power quality) yaitu berupa munculnya gangguan harmonisa dalam sistem tenaga listrik yaitu pada Bus Eqyualization THDV 28,63% Bus Aeration THDV 36,78 % dan Bus Netralization 30,76 %, Hal ini berdampak pada profil tegangan yang drop mencapai 15% pada feeder bus tersebut. Untuk meningkatkan efisensi dan mengatasi permasalah tersebut maka kan digunakan single tuned filter harmonic untuk meredam gelombang harmonisa Hasil Desain passive filter yang didapatkan akan disimulasikan dengan menggunakan software ETAP 12.6. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan filter pasif single tuned yang didesain saat konfigurasi belum terintergrasi dapat mengurangi nilai harmonisa yang ditimbulkan sehingga memenuhi standar IEEE Std. 519-1992, dimana Setelah difilter THDV bus aeration bus menjadi 4,22 , THDV equalization bus menjadi 2,86, dan THDV THDV bus netralization menjadi 4,99. ......The development of modern electricity and the development of increasingly complex electrical loads, especially the use of non-linear loads, it will increasingly affect the quality of electrical power that will be generated. In the industrial world, especially in the Lippo Cikarang Waste Water Treatment Plant area, the largest use of non-linear loads is the use of electric motors. The electric motor is controlled through a Variable Frequency Drive to optimize load requirements. However, this causes power quality problems, including power factor and harmonic problems. The effect of using these tools is that it causes power quality problems, namely the emergence of harmonic disturbances in the electric power system, namely on Bus Eqyualization THDV 28.63%, Bus Aeration THDV 36.78% and Bus Neutralization 30.76%. This has an impact on the voltage profile which drops up to 15% on the feeder bus. To improve efficiency and overcome these problems, a single tuned harmonic filter is used to reduce harmonic waves. The passive filter design results obtained will be simulated using ETAP 12.6 software. The results of this study indicate that the use of a single tuned passive filter which is designed when the configuration has not been integrated can reduce the resulting harmonic values so that it meets the IEEE Std standard. 519-1992, where after filtering the THDV bus aeration bus becomes 4.22, the THDV equalization bus becomes 2.86, and the THDV THDV bus neutralization becomes 4.99
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Nouval Prayoga
Abstrak :

Dengan semakin meningkatnya demand atas kendaraan listrik, penggunaan motor listrik sebagai komponen utama penggerak kendaraan pun semakin marak. Dalam pengoperasian motor listrik, salah satu parameter kerja yang butuh diketahui adalah kecepatan. Informasi ini dibutuhkan agar pengguna dapat mengetahui kecepatan kendaraannya lewat speedometer. Lebih lanjut, sebagai bagian penting dari sistem kendali untuk kendaraan otomatis. Untuk mengetahui kecepatan motor, perlu digunakan sensor. Salah satu sensor yang dapat digunakan adalah rotary incremental encoder. Estimasi kecepatan lewat sensor ini didapat dari memperhitungkan banyaknya pulsa-pulsa encoder yang dihasilkan dalam satu satuan waktu menggunakan M/T Method. Sementara itu, kalkulasi dilakukan menggunakan mikrokontroler, dalam hal ini STM32F4-DISCOVERY (STM32F407VG).


With the increasing demand of electric vehicle, inquiry towards electric motors, as the main part for generating power required, is also soaring. Within its working, knowledge of the motors speed, as one of its main key performances, is often required. This is because the driver would want to know the moving speed of the vehicle from speedometer. Furthermore, knowing the speed, as a feedback, is a major part of a control system of autonomous vehicle. In order to do so, sensors are used. Chiefly amongst them is rotary incremental encoder. Speed estimation using this sensor is generated by counting pulses produced over a period of time using M/T Method. The calculation itself is processed using microcontroller STM32F4-DISCOVERY (STM32F407VG).

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhalimah Aprianingsih
Abstrak :
ABSTRACT
Panas yang dihasilkan pada sebuah motor listrik dapat meningkatkan temperatur kerja. Temperatur kerja yang berlebihan akan menurunkan performa dan mempersingkat masa pakai. Oleh karena itu, sebuah sistem manajemen termal yang tepat diperlukan untuk menurunkan temperatur kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai performa motor listrik menggunakan pulsating heat pipe sebagai sistem manajemen termal dengan menurunkan temperatur kerja motor listrik secara eksperimental. Sebuah prototipe sistem manajemen termal motor listrik dibuat menggunakan cartridge heater sebagai pengganti rotor dan stator dalam menstimulasikan panas. Masing-masing pulsating heat pipe dipasang pada sisi hexagonal mounting di dalam motor listrik. Pulsating heat pipe terbuat dari pipa kapiler dengan material tembaga yang menggunakan acetone dan methanol sebagai fluida kerja dengan rasio pengisian 0.5, dengan variasi dari input beban kalor. Penggunaan pulsating heat pipe dapat menurunkan temperatur motor listrik dengan fluida kerja acetone dan methanol berturut-turut sebesar 84.05oC dan 82.31oC, dengan resistansi termal minimum 0.21oC/W dan 0.26oC/W, pada beban kalor 120 W.
ABSTRACT
Heat generated on an electric motor can increase the working temperature. Excessive working temperature will reduce its performance and shorten the life. Therefore, an appropriate thermal management system is required to reduce the working temperature. The purpose of this study is to determine the thermal performance of pulsating heat pipe which applied in electric motor as a thermal management system. A prototype of thermal management on an electric motor with a cartridge heater is constructed instead of a heat generating rotor and stator. Each pieces of pulsating heat pipe are mounted on the side of hexagonal mounting inside the electric motor. The pulsating heat pipes are made of a capillary tube with copper material using acetone and methanol as working fluid with a filling ratio of 0.5, with variation of heat load. Using pulsating heat pipe can reduce electric motors working temperature with variation of working fluid acetone and methanol by 84.05oC and 82.31oC, with minimum thermal resistance of 0.21 oC W and 0.26oC W at heat load of 120 W.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Angga Dexora
Abstrak :
Meningkatnya kebutuhan hidup menuntut kita untuk melakukan pekerjaan dengan lebih cepat, praktis dan dengan tenaga yang besar. Motor listrik adalah alat yang berperan penting dalam dunia industri. Penggunaan motor listrik dalam waktu yang lama akan mengakibatkan temperatur motor listrik melebihi temperatur kerja yang disarankan. Temperatur yang berlebih dapat mengakibatkan umur pakai dan efisiensi dari motor listrik menjadi berkurang. Salah satu solusi aplikatifnya adalah menggunakan heat pipe berbentuk - L sebagai pendingin pada motor listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa heat pipe berbentuk - L dalam mendinginkan motor listrik. Variasi yang dilakukan dalam pengujian ini adalah daya, waktu dan jumlah heat pipe. Dari hasil penelitian ini penggunaan 8 buah heat pipe berbentuk - L dapat membuat temperatur dinding motor pada kisaran 68,21oC. Jumlah kalor paling tinggi yang dapat dilepas heat pipe ke lingkungan yaitu 25,515 J/s dan laju perpindahan kalor pada motor paling rendah ketika beban maksimal 150 W adalah 108,504 J dengan penggunaan 8 buah heat pipe. ......The increasing of people?s needs require us to work faster, do more practical and need a high power. Electric motor is the important tool in industry. However, the use of an electric motor for a long time may cause the electric motor exceed the recommended working temperature. The exceed temperature may reduce teh lifespan and the efficiency of the electric motor. One of the applicative solution is using L - shaped heat pipe as a cooler on electric motor. This research aims to determine the performance of the L - shaped heat pipe effectiveness in cooling the electric motor. The variants of this research are power, time, and the number of the heat pipes. The result of this research by using 8 L - shaped heat pipes is these pipes can raise the motor wall temperature until around 68.21oC. The highest heat that heat pipe can release to surroundings is 25.525 J/s and the lowest heat transfer in motor when using 150 W load is 108.504 J by using 8 heat pipes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Suatu pengndali dengan menggunakan logika fuzzy yang didasukan pada teknik kendali sliding mode dirancang untuk melalaikan pengendalian posisi dari suatu motor ants searahPada seat sistem mulai bekerja, pengendah ini membuat sistem untuk bergerak secepat mungkin meauju posisi scuannya dan selanjutrrya pencapaian posisi acuan tersebut terns diperh&anlmn dengan meuggunakan logikafi=y. PenRgendali yang dirancang dalam skripsi ini, dibuat dengan tujuan untuk mendapadm hasil pengeadalian yang lebih baik terhadap anti motor eras searah dalam hal mempercepat rise-time dan settling-time, memperkecil overshoot, meoghilangkan kesalahan tumk dari suatu kondisi yang dikendalikan aesta lebih manrpu mengataei perubahan beban yang diberikan kepadanya. Uji coba simulasi dilakukan untuk model motor arcs search yang berupa sistem orde tiga, yang dikendalikan dengan suatu pengendali posisi yang menggunHkan logika fuzzy dengan didasarkan pada teknik kendali sliding mode. Uji coba dilakukan untuk beberapa macaw besar beban dan besar sudut pergerakan yang berbeda-beds, untuk menunjukkan kemampuan pengendali mengatasi berbagai kondisi yang diberikan kepadanya.Suatu analisa perbandingan dilakukan mAera sistem tanpa pengendali, sistem yang menggunakan pengendali posisi dengan logika fin2y dan aistem yang menggtmakan pengendaIi PID biases. Analisa terhadap hasil simulasi model motor erns search yang dikendalikan menunjukkan pengendali posisi motor arcs searah menggunakan logika fuzzy yang didasmim pada teknik kendali sliding mode ini dapat mempercepat rise-time dan settling-time, mengunmgi overshoot clan memperkecil kesalahan hmak dari suatu sistem yang dikendalikan.Pengendali ini juga mampu mengurangi kepekaan sistem terbadap pengmuh yang disebabkan oleh perubahan besar beban yang diberiken kepada motor arcs searah yang dikendalikan, tanpa hares mengubah nilai-nilai parameter-parameter pengendalinya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library