Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Trigha
Abstrak :
Menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan seharusnya Pertamina, khususnya Pertamina Unit Pengolahan VI dikelola secara lebih efektif dan efisien serta berorientasi bisnis sehingga memungkinkan untuk mampu mendatangkan keuntungan. Disamping telah melakukan outsourcing dalam melaksanakan pemeliharaan kilang untuk dimasa yang akan datang perlu dipertimbangkan untuk menyerahkan pengelolaan dan pengoperasian Pembangkit Tenaga Listrik kepada pihak swasta sehingga Pertamina UP-VI lebih berkonsentrasi kepada bisnis intinya yaitu mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar. Untuk pengoperasian dan pengelolaan pembangkit listrik dapat diserahkan kepada pihak swasta dan kebutuhan listrik Pertamina akan diperoleh dari pihak swasta tersebut. Tesis ini bertujuan untuk melihat suatu kemungkinan secara ekonomis pengambilalihan kepemilikan pembangkit listrik di kilang Pertamina UP-VI oleh pihak swasta dengan mengevaluasi suatu kelayakan proyek pengambilalihan. Analisa dilakukan dengan melihat investasi dari saat pembangunan sampai pengoperasian selama umur ekonomisnya. Perhitungan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan semua data rill serta menggunakan asumsi komersial terbaik sejauh data rill tidak diperoleh. Hasil analisa dan perhitungan dari tesis ini memperlihatkan bila pengambilalihan oleh pihak swasta pada tahun 1999 Pertamina akan menerima dana segar sebesar 38,264 kUSD dan pihak swasta mengambilalih pengoperasian dan pengelolaanya serta berkewajiban untuk mensuplai kebutuhan listrik Pertamina. Investasi yang ditanam oleh pihak swasta pada pengambilalihan pembangkit listrik ini akan dapat dikembalikan dalam waktu 5 tahun 1 bulan dengan IRR 18% serta Net Present Value (NPV) sebesar 10,126 kUSD.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Santosa
Abstrak :
Kemampuan generator sinkron mencatu daya dibatasi oleh pemanasan yang terjadi pada inti besi, belitan rotor dan belitan stator dari generator. Faktor daya generator sinkron menentukan bagian-bagian yang akan mengalami pemanasan. Faktor daya leading menyebabkan pemanasan inti besi, faktor daya lagging menyebabkan pemanasan belitan rotor, sedangkan faktor daya di antara keduanya menyebabkan pemanasan belitan stator. Pemanasan inti besi, .belitan rotor dan belitan stator ditentukan oleh besar rugi-rugi yang terjadi pada bagian yang dimaksud, luas permukaan-permukaan pernindah panas, konduktivitas panas bahan-bahan isolasi, konduktivitas arah aksial inti besi, ketebalan isolasi belitan dan isolasi alur, serta kecepatan dan temperatur udara pendingin yang mengalir pada permukaan pemindah panas. Batasan-batasan pemanasan generator sinkron pada tiga daerah faktor daya memberikan suatu daerah kerja yang disebut sebagai daerah kemampuan daya reaktif. Dengan membandingkan daya keluaran generator sinkron dan batasan ini bisa didapatkan suatu sistem pemantauan pembebanan generator sinkron. Pemanfaatan lebih lanjut dari penelitian ini adalah untuk menganalisa daerah kerja suatu generator sinkron berdasarkan tingkat pemanasan yang masih mampu diterima oleh belitan stator, belitan rotor dan inti besi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
Abstrak :
Saat ini kebutuhan akan tenaga listrik terus meningkat, di masa mendatang untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan akan energi, membuat orang berpikir untuk mencari energi alternatif selain minyak bumi, gas alam, dan batubara yang pada suatu saat akan habis. Energi alternatif tersebut adalah energi terbarukan (renewable energy) seperti energi surya, energi air, energi angin, dan energi biomasa. Lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok merupakan kawasan yang relatif cukup banyak memiliki potensi alam sebagai sumber energi alternatif tersebut, yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, baik untuk kepentingan penelitian yang menunjang kegiatan akademik, maupun untuk penyediaan daya listrik sebagai alternatif selain daya listrik dari sumber PLN. Untuk itu kiranya perlu direncanakan suatu sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan potensi energi tersebut di dalam kerangka operasional secara terpadu, yang dikenal dengan sistem Pembangkit Listrik Hibrid (PLN). Penelitian ini merancang suatu model perencanaan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan potensi alam yang tersedia di kampus Ul Depok, secara terintegrasi di dalam suatu sistem Pembangkit Listrik Hibrid. Model perencanaan yang diperoleh, kemudian diversifikasi dan diuji melalui proses simulasi berbantuan perangkat lunak komputer yang dirancang dengan versi VISUAL BASIC. Simulasi dilakukan terhadap beberapa skenario yang mampu mengakomodasikan beberapa kondisi dari sub sistem Pembangkit Listrik Hibrid, yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan energi listrik di kampus UI Depok. Hasil simulasi akan dianalisis dengan cara mengamati sampai seberapa jauh peranan sistem Pembangkit Listrik Hibrid yang dirancang dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan energi listrik dari sumber PLN. Dari hasil simulasi dan analisis, dapat ditunjukkan bahwa total energi yang dibangkitkan dari sistem Pembangkit Listrik Hibrid adalah 20054, 33 kwh, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan pengadaan sistem Pembangkit Listrik Hibrid yang dirancang dapat menekan tingkat kebutuhan energi listrk dari sumber PLN sebesar 71,7 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
Abstrak :
Pada tesis ini dibahas mengenai suatu motor induksi yang dimanfaatkan sebagai generator. Kelebihan generator induksi dibandingkan generator sinkron adalah dalam hal konstruksinya yang sederhana, dan tidak diperlukannya eksitasi magnet. Bila rotor diputar dengan kecepatan lebih besar dari kecepatan medan magnet putar stator, maka pada generator induksi dapat timbul tegangan. IJntuk membangkitkan tegangan yang lebih besar, maka rotor harus diputar dengan kecepatan putar yang lebih besar lagi. Namun, kecepatan putar yang besar akan memperbesar frekuensi generator. Agar dapat berfungsi sebagai generator dengan tegangan dan frekuensi sama dengan tegangan dan frekuensi jala jala, maka putaran rotor harus sama dengan putaran nominal motor induksi yang dijadikan generator. Tegangan hanya dapat timbul bila ada sisa magnet pada rotor. Untuk memperoleh tegangan nominal, dipasang kapasitor paralel pada terminal kumparan stator. Pengujian untuk studi ini menggunakan motor induksi tiga fasa 0,2.E Hp, 220/380 Volt tanpa beban dan dibebani.
This thesis discusses about an induction motor being used as a generator. The advantage of an induction generator compared to a synchronous generator is its simplicity in construction, where a separate magnetic excitation is not needed. Lithe rotor is rotated with a speed bigger than the speed of the stator rotating magnetic field, than an induction voltage will be generated. To generate a bigger voltage, the rotor has to be rotated with a bigger speed but a bigger rotating speed will cause a bigger frequency. In order to operate with the voltage and frequency of the electrical network, the rotor speed must be the same as the motor nominal speed. There will be a voltage only if there is rotor residual magnetism. To get a nominal voltage, capacitors are being installed at stator windings terminals. In this study a three phase 0,25 Hp, 2201380 V induction motor with and without load is being used.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhakti Yudho Suprapto
Abstrak :
Pada tesis ini dilakukan pemodelan generator dengan menggunakan pendekatan matematis akan mengacu pada referensi yang ada untuk mewakili sistem yang rumit. Dengan pemodelan ini, dapat dilakukan simulasi sistem lingkar terbuka untuk mengetahui tanggapan sistem terhadap perubahan tegangan dengan memberikan fungsi step pada sistem masukan lingkar terbuka. Untuk memperbaiki unjuk kerja generator tersebut digunakan pengendali PI atau pengendali PID. Penalaan parameter kendali dilakukan berdasarkan metode Ziegler Nichols dan metode Heuristik. Pengendalian dengan parameter-parameter kendali tersebut dapat dilakukan dengan simulasi lingkar tertutup. Dan hasil simulasi yang dilakukan ternyata pengendali PID melakukan pengendalian lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.
This thesis discusses the modeling of generator based on mathematic approximation to represent the existing generator systems. Using the model, the open loop generator system can be simulated and the response to a step function can be recorded. To get a better performance of the generator, it will be put under closed loop control using a PI controller or PID controller. The controller parameters can be found using Ziegler Nichols method and the Heuristic method. Simulation of the closed loop system using these parameters shows that the PID controller gives better performance than the PI controller.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwied Prianingtyas Timbul
Abstrak :
Dalam pengoperasian suatu sistem pembangkit tenaga listrik perlu ditentukan besarnya daya yang disalurkan oleh tiap unit pembangkit sehingga dapat beroperasi pada biaya pembangkitan yang minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan optimasi pembebanan pada seluruh unit pembangkit tenaga listrik. Pada tesis ini akan dibahas mengenai optimasi pembagian beban pada unit pembangkit hidro dan termal dengan menggunakan metoda pengali Lagrange. Fungsi tujuannya adalah meminimalkan biaya pembangkitan dengan kendala kapasitas maksimum dan minimum unit pembangkit. Pembahasan tesis ini dibatasi pada optimasi pembangkit hidro termal area IV sistem kelistrikan Jawa-Bali, Perhitungan dilakukan dengan program Matlab yang dioperasikan pada komputer pribadi dan disertai dengan validasi program. Validasi program memperlihatkan bahwa program yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengoptimalkan pembangkit hidro termal area IV sistem kelistrikan Jawa-Bali.
The operating of an electric power generating system need to be determined power contribution of each unit with the result that it can be operated at a minimum generating cost. This case can be solved by the optimum loading of a power generating system. This thesis is discussing about an optimum loading of the hydro thermal power generating system by Lagrange Multiplier Method which is limited at hydro thermal plants of Java-Bali fourth area. The objective function is to minimize the generating cost with maximum and minimum generating capacities as the constraint. The computation is being done by MatLab program which is operated on a personal computer along with validation program. The validation has shown that the program which is made, can be used for optimum loading of hydro thermal plants of Java-Bali fourth area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparno
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah yang dihadapi dalam penyediaan tenaga listrik di pulau Jawa adalah adanya ketidakseimbangan antara besarnya permintaan kebutuhan beban dan potensi sumber daya energi primer yang dimiliki. Di sektor tenaga listrik, pulau Jawa merupakan pusat beban namun kurang didukung oleh potensi sumber daya energi primer yang memadai.

Di lain pihak, pulau Sumatera memiliki cadangan sumber daya energi primer yang sangat besar, sementara beban listriknya masih rendah. Di sana terdapat sebagaian besar cadangan batu bara yang merupakan sumber daya energi primer terbanyak yang dimiliki Indonesia.

Pemanfaatan batu bara dalam pembangkitan tenaga listrik di Indonesia mengalami kendala, karena pusat pusat produksi batubara di Sumatera dan Kalimantan letaknya jauh dari pulau Jawa sebagai pusat beban. Pengoperasian PLTU di Jawa secara besar-besaran memerlukan dukungan sistem transportasi batubara yang handal untuk menjamin pasokan kebutuhan bahan bakarnya, sehingga dibutuhkan biaya investasi di sektor tranportasi yang cukup besar.

Cadangan batubara di Sumatera sebagian besar terdapat di Bukit Asam, Sumatera Selatan berupa batubara lignit yang berkualitas rendah dengan kadar air tinggi dan nilai kalor rendah. Tingginya kadar air dan rendahnya nilai kalor, menyebabkan batu bara lignit secara ekonomis kurang menguntungkan untuk diangkut melalui perjalanan yang jauh, ia hanya mungkin dimanfaatkan untuk bahan bakar PLTU mulut tambang.

Penelitian ini membahas tentang prospek PLTU mulut tambang di Sumatera Selatan dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Jawa. Dalam pembahasan akan dihitung biaya investasi dan biaya pembangkitan PLTU mulut tambang dibandingkan dengan PLTU batubara di Jawa. Di samping itu, juga akan dihitung biaya investasi di sektor transportasi batubara yang dibutuhkan untuk memasok batu bara bagi PLTU di Jawa.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Susanto
Abstrak :
Penjadwalan pemeliharaan pembangkit, merupakan masalah penting yang harus diperhatikan dalam penjadwalan operasi jangka panjang suatu sistem tenaga listrik. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah ini, yang pada dasarnya menggunakan salah satu dari dua fungsi tujuan yaitu memaksimumkan keandalan atau meminimumkan biaya produksi. Dalam tesis ini dicoba mengembangkan suatu prototip sistem pakar untuk penjadwalan pemeliharaan pembangkit. Untuk menentukan pemilihan fungsi tujuan yang tepat, digunakan suatu angka yang disebut Indeks Operasi yang batasan harganya diperoleh berdasarkan pengalaman para pakar dibidang ini. Rancangan prototip sistem pakar ini selanjutnya diimplementasikan pada komputer personal menggunakan bahasa pemrograman Turbo Prolog Versi 2.0 untuk komputer personal. Sebagai studi kasus, program sistem pakar ini digunakan untuk menyusun penjadwalan pemeliharaan pembangkit pads sistem kelistrikan lama Bali untuk tahun anggaran 1994/1995.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
Abstrak :
Ketidakpastian pertumbuhan beban, sebagai akibat dari ketidakpastian pertumbuhan ekonomi, akan menyulitkan perencanaan optimalisasi pengembangan sistem tenaga listrik, dalam hal ini sistem distribusi, mengingat karakteristik dasar pertumbuhan beban atau konsumsi energi dan penyediaan dana juga dalam kondisi ketidakpastian. Namun demikian sistem distribusi harus tetap melayani permintaan beban dari masyarakat, meskipun biaya-biaya yang diperlukan untuk investasi dan operasional relatif tinggi. Salah satu cara untuk memperoleh solusi dari persoalan di atas yaitu dengan menerapkan dan sekaligus mengembangkan metoda stokastik untuk optimalisasi pengembangan sistem tenaga listrik. Prinsip dasarnya adalah mensubstitusikan kemungkinan-kemungkinan (probabilitas) permintaan beban masa mendatang berkaitan dengan beban masa kini, ke dalam persamaan karakteristik dasar optimalisasi sistem. Strategi pengembangan dan pengambilan keputusannya dibuat dengan batuan kriteria minimalis.
The uncertainty of demand growth, as a cosequence of the uncertainty of economic growth, will make it d{fficult to optimize the planning of power systems, especially distribution systems, considering demand growth or energy consumptions basic characteristics and financial conditions which are also under uncertainty. However distribution systems must serve the demand, in spite of relatively high investation and operational costs. One way to get a solution for the above problems is by applying stochastic methods and develop it to the optimize and develop power systems simultaneously. The basic principles is by substituting the probabilities of future demand related to the present demand growth into the ba5ic system optimization characteristics. Development strategy and decision making are made by the aid of the minimax criterion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhal
Abstrak :
Permasalahan yang perlu dijawab didalam merencanakan suatu pengembangan sistem pembangkit tenaga listrik adalah bagaimana suatu investasi optimum dapat ditentukan untuk memenuhi keputusan pertambahan beban, menghadapi berbagai kendala (constraints) baik bersifat teknis-ekonomis, maupun yang berupa keterbatasan sumber daya energi. Banyak sekali kemungkinan atau alternatif konfigurasi gabungan pembangkit tenaga listrik (generation mix) yang dapat diikut sertakan didalam suatu perencanaan jangka panjang, dan setiap jenis unit pembangkit mempunyai perbedaan yang cukup berarti dilihat dari aspek biaya modal (capital cost), biaya operasi (operating cost) maupun efisiensinya. Disamping itu setiap jenis unit pembangkit dengan sumber daya energi tertentu mempunyai fungsi komplementer didalam seluruh konfigurasi sistem pembangkitan. Mengingat beban bervariasi secara ekstrim dari saat ke saat dan bersamaan dengan itu penyediaan (supply) sistem pembangkit diharapkan selalu mencukupi kebutuhan beban yang berfluktuasi tadi maka terdapat interelasi antara keputusan investasi dengan dinamika beban. Dengan kata lain suatu keputusan investasi ditentukan oleh perkiraan pertumbuhan beban, atau lebih tepatnya, perkiraan pertumbuhan kurva lama beban (load duration curve) dan parameter ekonomis dari berbagai alternatif gabungan yang direncanakan. Adanya berbagai kemungkinan (alternatif) kebijaksanaan investasi tersebut merupakan motivasi yang menyebabkan berkembangnya model-model matematika (mathematical model) didalam perencanaan jangka panjang sistem tenaga listrik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1985
D438
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>