Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jane Estherina Fransiska
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang Berbagai studi terdahulu melaporkan bahwa alfacalcidol mampu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan dan signifikan dalam menurunkan kejadian jatuh pada ras Kaukasia. Namun belum ada penelitian yang membuktikan peran alfacalcidol terhadap mobilitas fungsional pada ras Asia.

Tujuan Mengetahui pengaruh pemberian alfacacidol 0,5 µg selama 90 hari terhadap mobilitas fungsional dasar perempuan usia lanjut di Indonesia.

Metode Dilakukan uji klinis acak tersamar ganda pada bulan April-September 2012 terhadap 95 pasien perempuan usia lanjut di Poliklinik Geriatri RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Indonesia. Subyek dibagi menjadi kelompok yang mendapat alfacalcidol dan kalsium 500 mg sehari sekali selama 90 hari dan kelompok yang mendapat plasebo dan kalsium 500 mg. Dilakukan uji timed-up and Go Test (TUG) pada awal dan akhir penelitian. Dilakukan analisis per protokol dan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaaan mobilitas fungsional pada kedua kelompok setelah intervensi.

Hasil 95 subyek dirandomisasi dan dibagi menjadi dua kelompok, terdiri dari 48 subyek yang mendapat plasebo dan 47 subyek mendapat alfacalcidol. Setelah tiga bulan pengamatan didapatkan perbaikan waktu uji TUG yang signifikan pada kedua kelompok (2,49 vs 1,83 detik; p<.0001). Terdapat perbaikan waktu uji TUG yang signifikan dari kelompok alfacalcidol dibandingkan dengan kelompok plasebo (9,01 vs.10,07 detik; p = 0.028).

Kesimpulan Alfacalcidol dengan dosis 0,5 µg satu kali per hari selama 90 hari terbukti mampu meningkatkan mobilitas fungsional dasar pada perempuan usia lanjut Indonesia.
ABSTRACT
Background Previous studies reported the D-analog alfacalcidol, increases muscle power and balance and lead to a highly significant decreases in the number of fallers and falls in Caucasian elderly community-dwelling population.

Objective To determine the effect of alfacalcidol on functional mobility in Indonesian elderly women community-dwelling population.

Methods A randomized, double-blind controlled trial was conducted in elderly women subjects geriatric clinic of Cipto Mangunkusumo National Hospital Jakarta Indonesia on April-September 2012. Intervention group was given 0,5 mcg alfacalcidol and 500 mg calcium daily for 90 days and another group was given placebo and 500 mg calcium. Balance test, Timed-up and Go Test (TUG) was measured at the beginning and after 3 months. Per protocol analysis to functional mobility after intervention between the two groups was performed.

Results 95 subjects were fulfiling study criteria and randomized into 2 groups, containing 47 subjects in alfacalcidol group and 48 subjects in placebo group. Both groups were comparable in all important prognostic factors including age, BMI, nutritional status, muscle strength. After three months the mean time in alfacalcidol group used for the TUG was decrease significantly by 2,49 s (p<.0001). There were significant improvement of the median time for TUG in the group that received alfacalcidol compared to placebo (9,01 vs.10,07 p = 0.028).

Conclusion Treatment with 0.5 mg alfacalcidol with calcium effectively improved functional mobility in Indonesian elderly women.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T33010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailah
Abstrak :
ABSTRAK
Kecemasan dan otonomi perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga kemungkinan besar berkaitan dengan relasi yang terjalin dengan lingkungan sekitarnya. Kompleksitas dalam relasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya meliputi konflik, relasi kuasa, peran, dan pemenuhan kebutuhan menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan dan kapasitas otonomi perempuan lansia. Oleh sebab itu, saya ingin menelusuri secara mendalam bagaimana kaitan antara kondisi lingkungan sosial terdekat di sekitar perempuan lansia, terutama relasinya dengan berbagai pihak, dengan kapasitas otonominya di satu sisi dan kecemasan yang dimilikinya di sisi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga terkait relasi, kecemasan, dan otonomi yang dimilikinya dalam menjalani kehidupan masa tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di wilayah DKI Jakarta. Subjek penelitian terdiri dari lima perempuan lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan catatan lapangan. Teknis analisis data menggunakan koding, analisis tematik, dan interpretasi data. Penelitian ini hanya terbatas pada perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga di wilayah DKI Jakarta dan masih dapat berkomunikasi dengan baik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa relasi intergenerasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya mempengaruhi kecemasan dan otonominya. Relasi intergenerasi secara positif dapat mengurangi kecemasan perempuan lansia dan sebaliknya secara negatif dapat meningkatkan kecemasannya. Secara positif, kehadiran berbagai pihak melalui interaksi sosial perempuan lansia dengan lingkungan sekitarnya membantu dalam pemenuhan kebutuhannya di masa tua. Secara negatif, interaksi dengan orang lain memicu dan meningkatkan kecemasan yang dimiliki perempuan lansia. Adapun kapasitas otonomi perempuan lansia akan menguat jika didukung dengan relasi intergenerasi yang positif dan kapasitas tersebut akan terhambat dengan relasi intergenerasi yang negatif. Relasi tersebut menghadirkan dukungan dan bantuan bagi perempuan lansia sebagai bentuk interdependensi perempuan lansia dengan lingkungan sosialnya selama menjalani masa tua.
ABSTRACT
Anxiety and autonomy of old women who live with family are most likely related to relationships intertwined with their surroundings. The complexity of relations that old women have with people around them including conflicts, power relations, roles, and needs are factors that influence their anxiety and autonomy capacity. Therefore, I will explore the relationship between conditions of social environment around old women with their autonomy capacity and their anxiety. This study aims to discover how old women's experience living with familiy in relation to their relationships, anxiety, and autonomy. This research uses a qualitative approach. The research location is in DKI Jakarta. The subjects of research are five old women. Data collection techniques used in research are interviews and observation. The research instruments used interview guidelines and field notes. Techniques of data analysis used coding, thematic analysis, and data interpretation. This research only studied about old women who live with family in the DKI Jakarta and can communicate well. The results of the study explain that the intergenerational relations of old women with people around them affected their anxiety and autonomy. Intergenerational relations can positively reduce anxiety in old women and vice versa can negatively increase anxiety. Positively, the presence of people through old women's social interaction with their surrounding environment helps in fullfilling their needs in old age. Negatively, interactions with others trigger and increase anxiety. The autonomy capacity of old women will be strengthened if supported by positive intergenerational relations, but it will be hampered by negative intergenerational relations. The relationships provide support and assistance for old women as a form of interdependence of them with their social environment during their old age.
2020
T55327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library